Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH RESUME MATERI KARAKTER TOLERANSI

PENDIDIKAN KARAKTER

:DISUSUN OLEH

NAMA : Riko putra


NIM : 23142019003P
KELAS : REGULER B1
DOSEN PENGAJAR : YUNITA LIANA,S.KEP, NS, M.KS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA HUSADA PALEMBANG


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK 2023-2024
- Judul Bahan Kajian : Pendidikan Karakter Jujur (CPMK 10)
- Mata kuliah : Pendidikan Karakter
- Program Studi : Program Studi S-1 Keperawatan Reguler
- Beban Studi : Praktik 1 SKS
- Waktu : Pengajaran tiap 1 SKS praktik : 1x 170 menit x 16
pertemuan atau 6, 4 hari
- Dosen pengampu : YUNITA LIANA,S.KEP, NS, M.KS
- Mhs penyusun bahan : Nama : Riko putra
NPM : 23142019003P
Prodi : PSIK (S1Keperawatan)
Kelas : Reguler B
Semester :5
Tahun : 2023/2024

Pendidikan Karakter Jujur


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia karakter merupakan sifat-sifat kejiwaan, akhlak
atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain. Karakter dimaknai sebagai cara
berpikir dan berperilaku yang khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup
keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang
dapat membuat keputusan dan siap mempertanggungjawabkan setiap akibat dari keputusannya

Pendidikan karakter jujur merupakan hal yang sangat penting dalam membentuk pribadi
yang berkualitas. Melalui konsep jujur, kita dapat mengembangkan moral dan etika yang kuat.
Pendidikan karakter jujur melatih individu untuk selalu berbicara dan bertindak jujur. Hal ini
penting karena jujur adalah pondasi dalam membangun hubungan yang sehat dan saling percaya.
Kejujuran adalah salah satu karakter bangsa Indonesia yang tercermin dalam pancasila yang
termasuk dalam nilai-nilai Kemanusian yang Adil dan Beradab yang tercantum dalam Pancasila.

Kejujuran termasuk ke dalam nilai moral. Perilaku jujur adalah dasar dari segala perilaku
terpuji lainnya. Karakter jujur ini penting dan harus dimiliki semua generasi muda Indonesia agar
kedepan tercipta generasi-generasi dengan kualitas terbaik yang memiliki sikap jujur.
Konsep Jujur dalam Pendidikan Karakter
Jujur bukan hanya tentang kejujuran dalam perkataan, tetapi juga tentang ketulusan hati,
integritas, dan tanggung jawab. Mengembangkan konsep jujur dapat membentuk individu yang
berkarakter kuat.

Metode Pengembangan Karakter Jujur


1. Pendidikan Nilai
Mengintegrasikan nilai-nilai jujur dalam kurikulum dan kegiatan sekolah.
2. Contoh Teladan
Memberikan contoh positif kepada siswa melalui peran model yang jujur.

3. Refleksi Diri

Mendorong siswa untuk secara sadar memeriksa kejujuran mereka dan mengambil tanggung
jawab atas tindakan mereka.

 Pengaruh Karakter Jujur dalam Kehidupan Sehari-hari


Karakter jujur memberikan manfaat jangka panjang bagi individu. Dengan menjadi
jujur, kita menciptakan hubungan yang kuat, membangun kepercayaan, dan menginspirasi
orang lain dengan integritas kita.
 Implementasi Pendidikan Karakter Jujur di Sekolah
A. Pengenalan Nilai Jujur
Mengajarkan nilai-nilai jujur kepada siswa secara sistematis.
B. Penanaman Kebiasaan Jujur
Membiasakan siswa untuk selalu jujur dalam semua kegiatan di sekolah
 Peran Orang Tua dalam Pendidikan Karakter Jujur
Orang tua memiliki peran penting dalam membentuk karakter jujur anak. Dengan
memberikan contoh, memberikan penjelasan nilai-nilai jujur, dan memberikan dorongan
positif, orang tua dapat menjadi mitra dalam pendidikan karakter jujur.
 Evaluasi dan Pengukuran Efektivitas Pendidikan Karakter Jujur
Untuk mengukur efektivitas pendidikan karakter jujur, perlu dilakukan evaluasi
terhadap perubahan perilaku siswa terkait kejujuran. Pengukuran dapat dilakukan melalui
survei, observasi, dan secar periodik.
Urgensi Karakter jujur dalam pendidikan
Berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika Serikat, ternyata kesuksesan
seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis (hard skill) saja,
tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skill). Data US Department
Health and Human Services tahun 2000, terungkap bahwa faktor risiko penyebab kegagalan anak di
sekolah, termasuk putus sekolah, adalah rendahnya rasa percaya diri dan keingintahuan, ketidak
mampuan mengontrol diri, rendahnya motivasi, kegagalan bersosialisasi, ketidak mampuan
bekerjasama, dan rendahnya rasa empati anak. Sukses seseorang di kemudian hari ternyata justru
lebih banyak (80%) ditentukan oleh kecerdasan emosi, sedangkan sisanya (20%) oleh kecerdasan
koginitif’(IQ).

13 faktor penunjang keberhasilan, 10 diantaranya adalah kualitas karakter dan hanya 3 terakhir yang
berkaitan dg faktor kecerdasan (IQ):
1. Jujur dan mandiri,
2. Bisa dipercaya dan tepat waktu,
3. Bisa menyesuaikan diri dengan orang lain,
4. Bisa bekerja sama dengan atasan,
5. Bisa menerima dan menjalankan kewajiban,
6. Mempunyai motivasi kuat untuk terus belajar dan meningkatkan kualitas diri,
7. Berpikir bahwa dirinya berharga,
8. Bisa berkomunikasi dan mendengarkan secara efektif,
9. Bisa bekerja mandiri dengan kontrol terbatas,
10. Dapat menyelesaikan masalah pribadi dan profesinya.
11. Mempunyai kemampuan dasar (kecerdasan),
12. Bisa membaca dengan pemahaman memadai,
13. Mengerti dasar-dasar matematika (berhitung).

Thomas Stanley secara berurutan merangkum setidaknya ada 5 (lima) kunci pokok keberhasilan,
yakni:
1. Kejujuran.
2. Kedisiplinan.
3. Kerjasama.
4. Teamwork yang kokoh.
5. ekerja lebih keras dari yang lain
Menteri Pendidikan Nasional, Muhammad Nuh mengibaratkan nilai-nilai pada pendidikan karakter
itu, termasuk yang berada dalam empat dimensi sebagai sebuah pohon. Ibarat pohon, pendidikan
karakter itu memiliki akar yang karenanya pohon itu dapat tumbuh dan berkembang.
Keempat aspek tersebut adalah
1. Jujur
2. Cerdas
3. Bisa berteman
4. Bertanggung jawab

Anda mungkin juga menyukai