Anda di halaman 1dari 52

LAPORAN TUGAS RESUME

Pendidikan Karakter Kreatif Dan Inovatif

Dosen Pengampu : Martawan Madari, SKM,MKM

OLEH :
RIKO PUTRA
NPM 231420019044P
KELAS : REG B1
SEMESTER VII

PROGRAM STUDY ILMU KEPERAWATAN (S1)


STIKES BINA HUSADA PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK 2023 / 2024
JUDUL BAHAN KAJIAN : Pendidikan Karakter Kreatif Dan Inovatif

MAKALAH RESUME BAHAN KULIAH

Judul Bahan Kajian : Pendidikan Karakter Kreatif Dan Inovatif

Mata kuliah : Pendidikan Karkter


Program Studi : S1 Ilmu Keperawatan
Beban Studi : 3 (tiga) SKS (Teori 2 SKS, praktik 1 SKS)
Dosen pengampu : Martawan Madar, SKM,MKM
Mhs penyusun bahan : RIKO PUTRA
NPM 231420019003P
KELAS : REG B1
SEMESTER V

A. PENGERTIAN

Kreativitas adalah berpikir sesuatu yang baru, sedangkan keinovasian adalah


melakukan sesuatu yang baru. Hasilnya adalah dalam bentuk cara pemecahan masalah
baru, metode, teknik, cara operasional, teknologi, model, desain, barang dan jasa baru,
serta merek dagang, cara pemasran, cara usaha, distribusi, strategi pelayanan,
komersialisasi, penampilan dan juga karakter baru lainnya yang bernilai komersial.
Hakikat kreativitas adalah menciptakan sesuatu dari yang tidak ada atau memperbaharui
kemabli sesuatu yang telah ada. Esensi dari kreativitas terletak pada kemampuan
menghasilkan gagasan baru, mengerjakan sesuatu dengan cara yang berbeda, dan
memiliki pendekatan alternatif baru. Menjadi kreatif artinya mampu mengeluarkan
potensi yang ada dalam diri. Kreativitas seseorang dapat berlangsung dalam benaknya
sendiri. Misalnya ketika kita bertukar pikiran dan berbagi gagasan dengan orang lain.
Seluruh proses ini melibatkan kreativitas yang ada pada diri
Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan sesuatu yang baru bagi
dunia berdasarkan sebuah inovasi. Misalnya, ketika Newton merasakan ada buah Apel di
kepalanya, ia merumuskan hukum gravitasi yang merupakan dasar dari banyak
perhitungan hari ini. Ketika Thomas Alva Edison menganalisis kebutuhan cahaya untuk
melawan kegelapan di malam hari, analisis ini membimbingnya dalam penemuan bola
lampu listrik. Kreativitas terletak pada diri setiap orang, tidak peduli apakah dia adalah
seorang ilmuwan terkenal atau karyawan kelas rendah. Kreativitas terletak pada
kedalaman jiwa anda bentuk ide-ide inovatif yang baik. Namun kreativitas itu akan
selamanya terkubur dalam diri anda apabila anda tidak merealisasikannya dalam sebuah
inovasi konkrit yang bisa bermanfaat untuk anda dan dimanfaatkan oleh banyak orang.
Sehingga yang anda perlukan hanyalah menciptakan sebuah inovasi dalam hidup anda.
Biarkan kreativitas itu keluar dari dalam diri anda.

B. Ciri ciri Kreativitas

1. Kelancaran berpikir (fluency of thinking), yaitu kemampuan untuk menghasilkan


banyak ide yang keluar dari pemikiran seseorang secara cepat. Dalam kelancaran
berpikir, yang ditekankan adalah kuantitas, dan bukan kualitas.
2. .Keluwesan berpikir (flexibility), yaitu kemampuan untuk memproduksi sejumlah ide,
jawaban-jawaban atau pertanyaan-pertanyaan yang bervariasi, dapat melihat suatu
masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda, mencari alternatif atau arah yang
berbeda-beda, serta mampu menggunakan bermacam-macam pendekatan atau cara
pemikiran.

C. Faktor-faktor yang dapat Mempengaruhi Berkembangnya Kreativitas

1. Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari atau terdapat pada diri individu yang
bersangkutan. Faktor ini meliputi keterbukaan, locus of control yang internal,
kemampuan untuk bermain atau bereksplorasi dengan unsur-unsur, bentuk-bentuk,
konsep-konsep, serta membentuk kombinasi-kombinasi baru berdasarkan hal-hal yang
sudah ada sebelumnya.
2. Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri individu yang bersangkutan.
Faktor-faktor ini antara lain meliputi keamanan dan kebebasan psikologis, sarana atau
fasilitas terhadap pandangan dan minat yang berbeda, adanya penghargaan bagi orang
yang kreatif, adanya waktu bebas yang cukup dan kesempatan untuk menyendiri,
dorongan untuk melakukan berbagai eksperimen dan kegiatan-kegiatan kreatif, dorongan
untuk mengembangkan fantasi kognisi dan inisiatif serta penerimaan dan penghargaan
terhadap individual.

. Pengertian Inovasi

kata Inovasi sendiri diartikan berbeda-beda oleh beberapa ahli. Dalam arti luas
inovasi tidak hanya menyangkut masalah produk, akan tetapi dapat juga berupa ide, cara-
cara maupun obyek yang dipersiapkan oleh seseorang untuk menjadikan sesuatu yang
baru. Inovasi sering dikaitkan dengan perubahan yang dirasakan sebagai hal yang baru
oleh masyarakat yang mengalami. Akan tetapi, dalam konteks pemasaran & perilaku
konsumen, dapat dapat juga dikaitkan dengan produk maupun jasa yang sifatnya baru.
Kata “baru” merujuk pada produk yang belum pernah ada sebelumnya di pasar & baru
dalam arti ada dalam hal yang berbeda yang merupakan penyempurnan maupun
perbaikan dari produk sebelumnya yang pernah ditemukan konsumen di pasar.Kata
inovasi dapat diartikan sebagai “proses”, atau “hasil” pengembangan dan atau
pemanfaatan atau mobilisasi pengetahuan, keterampilan (termasuk keterampilan
teknologis) dan pengalaman guna menciptakan atau memperbaiki produk, proses yang
dapat memperbaiki nilai yang lebih berarti.

Schumpeter (1934) inovasi adalah mengkreasikan dan mengimplementasikan


sesuatu menjadi satu kombinasi. Dengan inovasi maka seseorang dapat menambahkan
nilai dari produk, pelayanan, proses kerja, pemasaran,sistem pengiriman, dan kebijakan,
tidak hanya bagi perusahaan tapi juga stakeholder dan masyarakat (dalam de Jong & Den
Hartog, 2003).

Zimmerer dan Scarborough (2005), inovasi merupakan kemampuan untuk


menerapkan solusi yang kreatif terhadap suatu permasalahan berikut dengan peluang
untuk meningkatkan atau untuk memperkaya kehidupan seseorang.
D. Perbedaan Inovatif Atau Kreatif
Perbedaan kreatif dan inovatif secara singkat dapat di paparkan sebagai berikut:

Kreatif = memiliki daya cipta atau berdaya Inovatif = berdaya perubahan


cipta
Menciptakan sesuatu yang berbed dari yang Menciptkan sesuatu yang belum ada menjadi
lain. ada.
Menghasilkan gagasan Membawa gagasan ini ke kehidupan
Berhubungan dengan pengalaman Berhubungan dengan Sebuah pengamatan
Contoh ide kreatif: grup 2 tang menghasilkan Contoh inovasi: Alm, tri Utomo mengenai air
produk air putih dengan kemasan plastik yang putih dalam kemasan plastik yang diberi merek
berbeda (tutup anti tumpah Aqua.
DAFTAR PUSTAKA

http://informasi.kemendag.go.id/glis/?collection.view.1353

http://megaretanindia.blogspot.co.id/2014/08/kreativitas-pembentukan-karakter.html

http://wikipendidikan.blogspot.co.id/2015/02/pengertian-dan-karakteristik-orang.html

https://adityaramadhanim.wordpress.com/2013/06/22/character-building/

http://anharululum.blogspot.co.id/2011/01/membangun-ide-kreatif-dan-inovatif.html
LAPORAN TUGAS RESUME

Pendidikan Karakter Disiplin

Dosen Pengampu : Martawan Madari, SKM,MKM

OLEH :
RIKO PUTRA
NPM 231420019003P
KELAS : REG B1
SEMESTER VII

PROGRAM STUDY ILMU KEPERAWATAN (S1)


STIKES BINA HUSADA PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK 2023 / 2024
JUDUL BAHAN KAJIAN : Pendidikan Karakter Disiplin

MAKALAH RESUME BAHAN KULIAH

Judul Bahan Kajian : Pendidikan Karakter Disiplin


Mata kuliah : Pendidikan Karkter
Program Studi : S1 Ilmu Keperawatan
Beban Studi : 3 (tiga) SKS (Teori 2 SKS, praktik 1 SKS)
Dosen pengampu : Martawan Madar, SKM,MKM
Mhs penyusun bahan : RIKO PUTRA
NPM 231420019003P
KELAS : REG B1
SEMESTER V

A. Pengertian Disiplin
Disiplin adalah kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan suatu system yang
mengharuskan orang untuk tunduk kepada keputusan, perintah dan peraturan yang
berlaku. Dengan kata lain, disiplin adalah sikap menaati peraturan dan ketentuan yang
telah ditetapkan tanpa pamrih.
Berikut merupakan pendapat para pakar tentang pengertian disiplin.
Prawirosentono (1999:31) mengemukakan bahwa secara umum disiplin adalah taat
kepada hukum dan peraturan yang berlaku. Sedangkan disiplin kerja, atau lebih tepatnya
disiplin kerja pegawai dapat dikatakan ketaatan pegawai yang bersangkutan dalam
menghormati perjanjian kerja dengan organisasi di mana dia bekerja.
Dengan berpedoman pada pengertian tersebut maka disiplin merupakan faktor
pengikat kerja, yaitu merupakan kekuatan yang dapat memaksa tenaga kerja atau pegawai
untuk mematuhi peraturan serta prosedur kerja yang telah disepakati dan telah ditentukan
oleh lembaga yang berwenang atau pejabat yang berwenang dengan berpegang pada
peraturan tersebut. Dengan berpegang pada peraturan dimaksud diharapkan tujuan
organisasi dapat tercapai.

1. Disiplin dalam penggunaan Waktu


Disiplin dalam penggunaan waktu perlu diperhatikan dengan seksama. Waktu yang
sudah berlalu tak mungkin dapat kembali lagi. Hari yang sudah lewat tak akan datang
lagi. Demikian pentingnya waktu sehingga berbagai bangsa du dunia mempunyai
ungkapan yang menyatakan penghargaan terhadap waktu. Orang Inggris mengatakan
“waktu adalah uang”, peribahasa Arab mengatakan “Waktu adalah pedang”, atau
“Waktu adalah peluang emas”, dan kita orang Indonesia mengatakan: “sesal dahulu
pendapatan sesal kemudian tak berguna”.
Tak dapat dipungkiri bahwa orang-orang yang berhasil mencapai sukses dalam
hidupnya adalah orang-orang yang hidup teratur dan berdisiplin memanfaatkan
waktunya. Disiplin tidak akan datang dengan sendirinya, akan tetapi melalui latihan yan
ketat dalam kehidupan pribadinya.
2. Disiplin dalam beribadah
Menurut bahasa, ibadah berarti tunduk atau merendahkan diri. Pengertian yang
lebih luas dalam ajaran Islam, ibadah berarti tunduk dan merendah diri hanya kepada
Allah yang disertai perasaan cinta kepada-Nya. Dari pengertian tersebut, dapat
diketahui bahwa disiplin dalam beribadah itu mengendung 2 hal :
A. Berpegang teguh apa yang diajarkan Allah dan Rasul-Nya, baik berupa perintah
atau larangan, maupun ajaran yang bersifat menghalalkan, menganjurkan, sunnah
dan makruh.
B. Sikap berpegang teguh yang berdasarkan cinta kepada Allah, bukan karena rasa
takut atau terpaksa.
Jelas dilarang oleh Allah. Tentu saja suatu perbuatan dicatat sebagai ibadah kalau
niatnya ikhlas semata-mata karena Allah, bukan karena riya ingin mendapatkan pujian
orang lainsebagaimana telah kita ketahui, ibadah itu dapat digolongkan menjadi dua yaitu
a. Ibadah Mahdah (murni) yaitu bentuk ibadah yang langsung berhubungan dengan allah.
b. Ibadah Ghaira Mahdah (selain mahdah), yang tidak langsung dipersembahkan kepada
allah melainkan melalui hubungan kemanusiaan.

3. Disiplin dalam bermasyarakat


Hidup bermasyarakat adalah fitrah manusia. Dilihat dari latar belakang budaya setiap
manusia memiliki latar belakang yang berbeda. Karenanya setiap manusia memiliki
watak dan tingkah laku yang berbeda. Namun demikian, dengan bermasyarakat, mereka
telah memiliki norma-norma dan nilai-nilai kemasyarakatan serta peraturan yang
disepakati bersama, yang harus dihormati dan di hargai serta ditaati oleh setiap anggota
masyarakat tersebut.
Agama Islam mengibaratkan anggota masyarakat itu bagaikan satu bangunan yang
didalamnya terdapat beberapa komponen yang satu sama lain mempunyai fungsi yang
berbeda-beda, mana kala salah satu komponen rusak atau binasa. Hadis NAbi SAW
menegaskan :" Seorang Mukmin dengan Mukmin lainnya bagaikan bangunan yang
sebagian dari mereka memperkuat bagian lainnya. Kemudian beliau menelusupkan jari-
jari yang sebelah kejari-jari tangan sebelah lainnya". ( H.R.Bukhori Muslim dan
Turmudzi).

4. Disiplin Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara


Negara adalah alat untuk memeperjuangakan keinginan bersama berdasarkan
kesepakatan yang dibuat oleha para anggota atau warganegara tersebut. Tanpa adanya
masyarakat yang menjadi warganya, negara tidak akan terwujud. Oleh karena itu
masyarakat merupakan prasyarat untuk berdirinya suatu negara. Tujuan dibentuknya
suatu negara adalah agar seluruh keinginan dan cita-cita yang diidamkan oleh warga
masyarakat dapat diwujudkan dan dapat dilaksanakan.
Rasulullah bersabda yang artinya :“Seorang muslim wajib mendengar dan taat, baik
dalam hal yang disukainya maupun hal yang dibencinya, kecuali bila ia diperintah untuk
mengerjakan maksiat. Apabila ia diperintah mengerjakan maksiat, maka tidak wajib
untuk mendengar dan taat". (H.R.Bukhari Muslim).

B. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kedisiplinan


Mengklasifikasikan faktor – faktor yang mempengaruhi belajar menjadi dua yaitu
faktor yang berasal dari luar diri siswa dan faktor yang berasal dari dalam diri siswa.
Disiplin turut Perpengaruh terhadap hasil belajar.
Hal ini dapat terlihat pada siswa yang memiliki disiplin yang tinggi akan belajar dengan baik dan
teratur dan akan menghasilkan prsetasi yang baik pula. Demikian sebaliknya faktor-faktor
belajar turut berpengaruh terhadap tingkat disiplin individu.Hal ini dapat dilihat dari penjelasan
faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, yaitu sebagai berikut :
1. Faktor yang berasal dari luar diri siswa
Faktor dari luar dibagi menjadi dua bagian yaitu :
a. Faktor non-sosial, seperti keadaan uadara, suhu udara, waktu, tempat dan alat-alat yang
dipakai untuk belajar. Siswa yang memiliki tempat belajar yang teratur dan memiliki
buku penunjang pelajaran cenderunglebih disiplin dalam belajar. Tidak kalah pentingnya
faktor waktu, siswa yang mampu mengatur waktu dengan baik akan belajar secara
terarah dan teratur.
b. Faktor sosial, terdiri atas lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan
masyarakat dan lingkungan kelompok. Siswa yang tinggal dalam lingkungan yang tertib
tentunya siswa tersebut akan menjalani tata tertib yang ada di lingkungannya. Seorang
guru yang mendidik siswa dengan disiplin akan cenderung menghasilkan siswa yang
disiplin pula.
2. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa
Faktor yang berasal dari dalam diri siswa dibagi menjadi dua yaitu:
a. Faktor fisiologis, yang termasuk dalam faktor fisiologis antara lain, pendengaran,
penglihatan, kesegaran jani, keletihan, kekurangan gizi, kurang tidur dan sakit yang di
derita. Faktor fisiologis ikut berperan dalam menentukan disiplin blajar siswa. Siswa yang
tidak menderita sakit cenderung lebih disiplin dibandingkan siswa yang menderita sakit
dan bdannya keletihan.
b. Faktor Psikologis, yang dapat mempengaruhi proses belajar
Faktor eksternal dan internal tersebut memiliki peranan yang sangat penting dan
sangat diperlukan daklam belajar. Untuk mencapai hasil yang optimal dalam proses belajar,
maka dituntut adanya keseimbangan di antara keduanya. Jika salah satu faktor tersebut ada
kekurangan akan berpengaruh pada hasil belajar yang dilakukan.

C. Penerapan Kedisiplinan Dalam Lingkungan Sekolah


Dalam pelaksanaan disiplin, harus berdasarkan dari dalam diri siswa. Karena tanpa
sikap kesadaran dari diri sendiri, maka apapun usaha yang dilakukan oleh orang
disekitarnya hanya akan sia-sia. Berikut ini adalah pelaksanaan kedisiplinan dilingkungan
sekolah. Membicarakan tentang disiplin sekolah tidak bisa dilepaskan dengan persoalan
perilaku negatif siswa. Perilaku negatif yang terjadi di kalangan siswa remaja pada akhir-
akhir ini tampaknya sudah sangat mengkhawarirkan, seperti: kehidupan sex bebas,
keterlibatan dalam narkoba, gang motor dan berbagai tindakan yang menjurus ke arah
kriminal lainnya, yang tidak hanya dapat merugikan diri sendiri, tetapi juga merugikan
masyarakat umum. Di lingkungan internal sekolah pun pelanggaran terhadap berbagai
aturan dan tata tertib sekolah masih sering ditemukan yang merentang dari pelanggaran
tingkat ringan sampai dengan pelanggaran tingkat tinggi, seperti: kasus bolos,
perkelahian, nyontek, pemalakan, pencurian dan bentuk-bentuk penyimpangan perilaku
lainnya. Tentu saja, semua itu membutuhkan upaya pencegahan dan penanggulangganya,
dan di sinilah arti penting disiplin sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Syamsudin, Muhammad. 2013. Kedisiplinan dan Pendidikan Dalam Lingkungan Sekolah,
[Online]. Tersedia: http://blogqwja.blogspot.com. [13 April 2015]

Nur Raida. Anggia. 2012. Kedisiplinan Sekolah, [Online].


Tersedia:http://makalahanghia.blogspot.com. [13 April 2015]

Ariesda. 2013. Makalah Bahasa Indonesia Kenakalan Remaja, [Online]. Tersedia:


https://dikiidoz.wordpress.com. [13 April 2015]

Admin. 2013. Makalah Kedisiplinan Sekolah, [Online]. Tersedia: http://www.emakalah.com. [13


April 2015]
LAPORAN TUGAS RESUME

Pendidikan Karakter Toleransi

Dosen Pengampu : Martawan Madari, SKM,MKM

OLEH :
RIKO PUTRA
NPM 231420019044P
KELAS : REG B1
SEMESTER V

PROGRAM STUDY ILMU KEPERAWATAN (S1)


STIKES BINA HUSADA PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK 2023 / 2024
JUDUL BAHAN KAJIAN : Pendidikan Karakter Toleransi

MAKALAH RESUME BAHAN KULIAH

Judul Bahan Kajian : Pendidikan Karakter Toleransi


Mata kuliah : Pendidikan Karkter
Program Studi : S1 Ilmu Keperawatan
Beban Studi : 3 (tiga) SKS (Teori 2 SKS, praktik 1 SKS)
Dosen pengampu : Martawan Madari, SKM,MKM
Mhs penyusun bahan : RIKO PUTRA
NPM 231420019003P
KELAS : REG B1
SEMESTER V

A. Pengertian toleransi
Toleransi secara Bahasa berasal dari Bahasa Inggris “Tolerance” yang berarti
membiarkan. Dalam Bahasa Indonesia diartikan sebagai sifat atau sikap toleran,
mendiamkan membiarkan. Dalam Bahasa Arab kata toleransi (mengutip kamus Al-
munawir disebut dengan istilah tasamuh yang berarti sikap membiarkan atau lapang
dada) Badawi mengatakan, tasamuh (toleransi) adalah pendirian atau sikap yang
termanifestasikan pada kesediaan untuk menerima berbagai pandangan dan pendirian
yang beraneka ragam meskipun tidak sependapat dengannya.
Sedangkan menurut Tillman toleransi adalah saling menghargai, melalui pengertian
dengan tujuan kedamaian. Toleransi adalah metode menuju kedamian. Toleransi di
sebut sebagai faktor esensi untuk perdamaian. Pada intinya Toleransi berarti sifat dan
sikap menghargai. Sifat dan sikap menghargai harus ditunjukkan oleh siapapun terhadap
bentuk pluralitas yang ada di Indonesia. Sebab toleransi merupakan sikap yang paling
sederhana, akan tetapi mempunyai dampak yang positif bagi integritas bangsa pada
umumnya dan kerukunan bermasyarakat pada khususnya. Tidak adanya sikap toleransi
dapat memicu konflik yang tidak diharapkan.
Di dalam memaknai toleransi ini terdapat dua penafsiran tentang konsep tersebut.
Pertama, penafsiran negatif yang menyatakan bahwa toleransi itu cukup mensyaratkan
adanya sikap membiarkan dan tidak menyakiti orang atau kelompok lain baik yang
berbeda maupun sama. Sedangkan yang kedua adalah penafsiran positif yaitu
menyatakan bahwa toleransi tidak hanya sekedar seperti pertama (penafsiran negatif)
tetapi harus adanya bantuan dan dukungan terhadap keberadaan orang lain atau
kelompok.

Dalam toleransi terdapat butir-butir refleksi, yaitu :

1. Kedamaian adalah tujuan, toleransi adalah metode nya.


2. Toleransi adalah terbuka dan reseptif pada indahnya perbedaan
3. Toleransi menghargai individu dan perbedaanya, menghapus topeng dan ketegangan
yang disebabkan oleh ketidak pedulian. Menyediakan kesempatan untuk mene-
mukan dan menghapus stigma yang disebabkan oleh kebangsaan, agama, dan apa
yang diwariskan.
4. Toleransi adalah saling menghargai satu sama lain melalui pengertian.
5. Benih dari intoleransi adalah ketakutan dan ketidakpedulian.
6. Benih dari toleransi adalah cinta, disiram dengan kasih dan pemeliharaan.
7. Jika tidak cinta tidak ada toleransi.
8. Yang tahu menghargai kebaikan dalam diri orang lain dan situasi memiliki toleransi.
9. Toleransi juga berarti kemampuan menghadapi situasi sulit.
10. Toleransi terhadap ketidaknyamanan hidup dengan membiarkan berlalu, ringan,
membiarkan orang lain ringan.
11. Melalui pengertian dan keterbukaan pikiran orang yang toleran memperlakukan
orang lain secara berbeda, dan menunjukkan

Dapat disimpulkan, bahwa toleransi ialah sikap seseorang dimana mampu membiarkan
dengan lapang dada, menghargai, mengakui, menghormati, tidak dendam, pengertian,
terbuka terhadap pendapat, perbedaan, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, sikap dan
sebagainya yang lain atau yang bertentangan dengan pendiriannya sendiri.
B. Unsur – Unsur Toleransi

A. Memberikan Kebebasan Dan Kemerdekaan

Setiap manusia diberikan kebebasan untuk berbuat, bergerak maupun


berkehendak menurut dirinya sendiri sendiri dan juga di dalam memilih satu
agama atau kepercayaan. Kebebasan ini diberikan sejak manusia lahir sampai
nanti ia meninggal dan kebebasan atau kemerdekaan yang manusia miliki
tidak dapat digantikan atau direbut oleh orang lain dengan cara apapun, karena
kebebasan itu adalah datangnya dari Tuhan YME yang harus dijaga dan
dilindungi. Di setiap Negara melindungi kebebasan – kebebasan setiap
manusia baik dalam Undang –Undang maupun dalam peraturan yang ada

B. Mengakui Hak Setiap Orang

Suatu sikap mental yang mengakui hak setiap orang di dalam menentukan
sikap perilaku dan nasibnya masing- masing. Tentu saja sikap atau perilaku
yang di jalankan itu tidak melanggar hak oranglain karena kalau demikian,
kehidupan di dalam masyarakat akan kacau.

C. Menghormati Keyakinan Orang Lain

Dalam konteks ini, di berlakukan bagi toleransi antar agama. Namun

apabla di kaitkan d alam toleransi sosial. Maka menjadi menghormati

keyakinan orang lain dalam memilih suatu kelompok. Contohnya dalam

pengambilan keputusan seseorang untuk memilih organisasi pencak silat.

Sebagai individu yang toleran seseorang harus menghormati keputusan orang

lain yang berbeda dengan kelompok organisasi pencak silat kita.


D. Saling Mengerti

Tidak akan terjadi, saling menghormati antara sesama manusia bila mereka
tidak ada saling mengerti. Saling anti dan saling membenci, saling berebut
pengaruh adalah salah satu akbibat dari tidak adanya saling mengerti dan
saling menghargai Antara satu dengan yang lain

C. Pendidikan Toleransi
Mengingat pentingnya nilai toleransi, hal ini harus di terapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Upaya ini dilakukan guna menghindari konflik-konflik
yang terjadi akibat tidak adanya rasa menghormati dan menghargai orang lain,
bahwa yang diperlukan dalam masyarakat bukan sekedar mencari kesamaan dan
kesepakatan yang tidak mudah untuk dicapai, justru paling penting di dalam
masyarakat yang ber-bhineka tunggal ika adalah adanya saling pengertian.
mengatakan tujuan pengembangan sikap toleransi dikalangan siswa di sekolah
maupun kelompok sosial, disamping sebagai wahana latihan agar mereka lebih
lanjut dapat menerapkan dan mengembangkankannya secara luas dalam
kehidupan masyarakat.
PENDIDIKAN KARAKTER TOLERANSI

DISUSUN OLEH:

NAMA : Riko putra


NIM : 23142019003P
KELAS : REGULER B1
DOSEN PENGAJAR : YUNITA LIANA,S.KEP, NS, M.KS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA HUSADA PALEMBANG

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


TAHUN AKADEMIK 2023-2024

- Judul Bahan Kajian : Pendidikan Karakter Jujur (CPMK 10)


- Mata kuliah : Pendidikan Karakter
- Program Studi : Program Studi S-1 Keperawatan Reguler
- Beban Studi : Praktik 1 SKS
- Waktu : Pengajaran tiap 1 SKS praktik : 1x 170 menit x 16
pertemuan atau 6, 4 hari
- Dosen pengampu : YUNITA LIANA,S.KEP, NS, M.KS
- Mhs penyusun bahan : Nama : Riko putra

NPM : 23142019003P

Prodi : PSIK (S1Keperawatan)

Kelas : Reguler B

Semester :5

Tahun : 2023/2024

Pendidikan Karakter Jujur

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia karakter merupakan sifat-sifat kejiwaan, akhlak
atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain. Karakter dimaknai sebagai cara
berpikir dan berperilaku yang khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam
lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu
yang dapat membuat keputusan dan siap mempertanggungjawabkan setiap akibat dari
keputusannya

Pendidikan karakter jujur merupakan hal yang sangat penting dalam membentuk pribadi
yang berkualitas. Melalui konsep jujur, kita dapat mengembangkan moral dan etika yang kuat.
Pendidikan karakter jujur melatih individu untuk selalu berbicara dan bertindak jujur. Hal ini
penting karena jujur adalah pondasi dalam membangun hubungan yang sehat dan saling percaya.
Kejujuran adalah salah satu karakter bangsa Indonesia yang tercermin dalam pancasila yang
termasuk dalam nilai-nilai Kemanusian yang Adil dan Beradab yang tercantum dalam Pancasila.

Kejujuran termasuk ke dalam nilai moral. Perilaku jujur adalah dasar dari segala perilaku
terpuji lainnya. Karakter jujur ini penting dan harus dimiliki semua generasi muda Indonesia agar
kedepan tercipta generasi-generasi dengan kualitas terbaik yang memiliki sikap jujur.

Konsep Jujur dalam Pendidikan Karakter

Jujur bukan hanya tentang kejujuran dalam perkataan, tetapi juga tentang ketulusan hati,
integritas, dan tanggung jawab. Mengembangkan konsep jujur dapat membentuk individu yang
berkarakter kuat.

Metode Pengembangan Karakter Jujur


1. Pendidikan Nilai
Mengintegrasikan nilai-nilai jujur dalam kurikulum dan kegiatan sekolah.
2. Contoh Teladan

Memberikan contoh positif kepada siswa melalui peran model yang jujur.

3. Refleksi Diri

Mendorong siswa untuk secara sadar memeriksa kejujuran mereka dan mengambil
tanggung jawab atas tindakan mereka.

 Pengaruh Karakter Jujur dalam Kehidupan Sehari-hari

Karakter jujur memberikan manfaat jangka panjang bagi individu. Dengan


menjadi jujur, kita menciptakan hubungan yang kuat, membangun kepercayaan, dan
menginspirasi orang lain dengan integritas kita.
 Implementasi Pendidikan Karakter Jujur di Sekolah
A. Pengenalan Nilai Jujur

Mengajarkan nilai-nilai jujur kepada siswa secara sistematis.


B. Penanaman Kebiasaan Jujur

Membiasakan siswa untuk selalu jujur dalam semua kegiatan di sekolah


 Peran Orang Tua dalam Pendidikan Karakter Jujur

Orang tua memiliki peran penting dalam membentuk karakter jujur anak. Dengan
memberikan contoh, memberikan penjelasan nilai-nilai jujur, dan memberikan dorongan
positif, orang tua dapat menjadi mitra dalam pendidikan karakter jujur.
 Evaluasi dan Pengukuran Efektivitas Pendidikan Karakter Jujur

Untuk mengukur efektivitas pendidikan karakter jujur, perlu dilakukan evaluasi


terhadap perubahan perilaku siswa terkait kejujuran. Pengukuran dapat dilakukan melalui
survei, observasi, dan secar periodik.

Urgensi Karakter jujur dalam pendidikan

Berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika Serikat, ternyata kesuksesan


seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis (hard skill)
saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skill). Data US
Department Health and Human Services tahun 2000, terungkap bahwa faktor risiko penyebab
kegagalan anak di sekolah, termasuk putus sekolah, adalah rendahnya rasa percaya diri dan
keingintahuan, ketidak mampuan mengontrol diri, rendahnya motivasi, kegagalan bersosialisasi,
ketidak mampuan bekerjasama, dan rendahnya rasa empati anak. Sukses seseorang di kemudian
hari ternyata justru lebih banyak (80%) ditentukan oleh kecerdasan emosi, sedangkan sisanya
(20%) oleh kecerdasan koginitif’(IQ).
13 faktor penunjang keberhasilan, 10 diantaranya adalah kualitas karakter dan hanya 3 terakhir
yang berkaitan dg faktor kecerdasan (IQ):
1. Jujur dan mandiri,
2. Bisa dipercaya dan tepat waktu,
3. Bisa menyesuaikan diri dengan orang lain,
4. Bisa bekerja sama dengan atasan,
5. Bisa menerima dan menjalankan kewajiban,
6. Mempunyai motivasi kuat untuk terus belajar dan meningkatkan kualitas diri,
7. Berpikir bahwa dirinya berharga,
8. Bisa berkomunikasi dan mendengarkan secara efektif,
9. Bisa bekerja mandiri dengan kontrol terbatas,
10. Dapat menyelesaikan masalah pribadi dan profesinya.
11. Mempunyai kemampuan dasar (kecerdasan),
12. Bisa membaca dengan pemahaman memadai,
13. Mengerti dasar-dasar matematika (berhitung).

Thomas Stanley secara berurutan merangkum setidaknya ada 5 (lima) kunci pokok keberhasilan,
yakni:
1. Kejujuran.
2. Kedisiplinan.
3. Kerjasama.
4. Teamwork yang kokoh.
5. ekerja lebih keras dari yang lain

Menteri Pendidikan Nasional, Muhammad Nuh mengibaratkan nilai-nilai pada pendidikan


karakter itu, termasuk yang berada dalam empat dimensi sebagai sebuah pohon. Ibarat pohon,
pendidikan karakter itu memiliki akar yang karenanya pohon itu dapat tumbuh dan
berkembang.

Keempat aspek tersebut adalah


1. Jujur
2. Cerdas
3. Bisa berteman
4. Bertanggung jawab

LAPORAN TUGAS RESUME


UNDANG-UNDANG KESEHATAN 2023

Dosen Pengampu : Martawan Madari, SKM,MKM

OLEH :
RIKO PUTRA
NPM 231420019044P
KELAS : REG B1
SEMESTER V

PROGRAM STUDY ILMU KEPERAWATAN (S1)


STIKES BINA HUSADA PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK 2023 / 2024

Pasien mempunyai hak (Pasal 276 UU Nomor 17 tahun 2023 Tentang Kesehatan):
1. Mendapatkan informasi mengenai Kesehatan dirinya
2. Mendapatkan penjelasan yang memadai mengenai Pelayanan Kesehatan yang
diterimanya
3. Mendapatkan Pelayanan Kesehatan sesuai dengan kebutuhan medis, standar profesi, dan
pelayanan yang bermutu
4. Menolak atau menyetujui tindakan medis, kecuali untuk tindakan medis yang
diperlukan dalam rangka pencegahan penyakit menular dan penanggulangan KLB atau
Wabah
5. Mendapatkan akses terhadap informasi yang terdapat di dalam rekam medis
6. Meminta pendapat Tenaga Medis atau Tenaga Kesehatan lain dan
7. Mendapatkan hak lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan.

Pasien mempunyai kewajiban (Pasal 277 UU Nomor 17 tahun 2023 Tentang Kesehatan):

1. Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya


2. Mematuhi nasihat dan petunjuk Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan
3. Mematuhi ketentuan yang berlaku pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan
4. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.

Fasilitas Pelayanan Kesehatan mempunyai kewajiban (Pasal 173 UU Nomor 17 Tahun


2023):
1. Memberikan akses yang luas bagi kebutuhan pelayanan, pendidikan, penelitian, dan
pengembangan pelayanan di bidang Kesehatan
2. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang bermutu dan mengutamakan keselamatan
Pasien;
3. Menyelenggarakan rekam medis;
4. Mengirimkan laporan hasil pelayanan, pendidikan, penelitian, dan pengembangan kepada
Pemerintah Pusat dengan tembusan kepada Pemerintah Daerah melalui Sistem Informasi
Kesehatan;
5. Melakukan upaya pemanfaatan hasil pelayanan, pendidikan, penelitian, dan
pengembangan di bidang Kesehatan;
6. Mengintegrasikan pelayanan, pendidikan, penelitian, dan pengembangan dalam suatu
sistem sebagai upaya mengatasi permasalahan Kesehatan di daerah; dan
7. Membuat standar prosedur operasional dengan mengacu pada standar Pelayanan
Kesehatan.

Dalam Kesehatan, Setiap Orang berhak (Pasal 4 UU Nomor 17 Tahun 2023):


1. hidup sehat secara fisik, jiwa, dan sosial;
2. mendapatkan informasi dan edukasi tentang Kesehatan yang seimbang dan bertanggung
jawab;
3. mendapatkan Pelayanan Kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau agar dapat
mewujudkan der4jat Kesehatan yang setinggi-tingginya;
4. mendapatkan perawatan Kesehatan sesuai dengan standar Pelayanan Kesehatan;
5. mendapatkan alses atas Sumber Daya Kesehatan;
6. menentukan sendiri Pelayanan Kesehatan yang diperlukan bagl dirinya secara mandiri
dan bertanggung jawab;
7. mendapatkan lingkungan yang sehat bagi pencapaian dera,iat Kesehatan;
8. menerima atau menolak sebagian atau seluruh tindakan pertolongan yang akan diberikan
kepadanya setelah menerima dan memahami informasi mengenai tindakan tersebut
secara lengkap;
9. memperoleh kerahasiaan data dan informasi Kesehatan pribadinya;
10. memperoleh informasi tentang data Kesehatan dirinya, termasuk tindakan dan
pengobatan yang telah ataupun yang akan diterimanya dari Tenaga Medis dan/atau
Tenaga Kesehatan; dan
11. mendapatkan pelindungan dari risiko Kesehatan.

Dalam kesehatan, Setiap Orang berkewajiban (Pasal 5 UU Nomor 17 Tahun 2023):

1. mewujudkan, mempertahankan, dan meningkatkan derajat Kesehatan masyarakat yang


setinggi- tingginya;
2. menjaga dan meningkatkan derajat Kesehatan bagi orang lain yang menjadi tanggung
jawabnya;
3. menghormati hak orang lain dalam upaya memperoleh lingkungan yang sehat;
4. menerapkan perilaku hidup sehat dan menghormati hak Kesehatan orang lain;
5. mematuhi kegiatan penanggulangan KLB atau Wabah; dan
6. mengikuti program jaminan kesehatan dalam sistem jaminan sosial nasional.

Hak Ibu dalam UU Nomor 17 Tahun 2023 Pasal 40:


Setiap ibu berhak memperoleh akses ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Pelayanan Kesehatan
yang sesuai dengan standar, aman, bermutu, dan terjangkau

Hak Bayi untuk ASI Eklusif UU Nomor 17 Tahun 2023 Pasal 42 ayat 1:
Setiap bayi berhak memperoleh air susu ibu eksklusif sejak dilahirkan sampai usia 6 (enam)
bulan, kecuali atas indikasi medis.

Hak Bayi dan anak dalam Imunisasi UU Nomor 17 Tahun 2023 Pasal 44 ayat 2:
Setiap bayi dan anak berhak memperoleh imunisasi untuk memberikan pelindungan dari
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi

Hak Remaja dalam Kesehatan Remaja UU Nomor 17 Tahun 2023 Pasal 50 ayat 3:
Setiap remaja berhak memperoleh akses ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Pelayanan
Kesehatan yang sesuai dengan standar, aman, bermutu, dan terjangkau.

Hak Kesehatan Dewasa dalam UU Nomor 17 Tahun 2023 Pasal 51 ayat 2:


Setiap orang dewasa berhak memperoleh akses ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Pelayanan
Kesehatan yang sesuai dengan standar, aman, bermutu, dan terjangkau.
Pelayanan Kesehatan termasuk

1. Pelayanan Kesehatan reproduksi dan


2. skrining berkala untuk deteksi dini penyakit.

Hak Kesehatan Lanjut Usia dalam UU Nomor 17 Tahun 2023 Pasal 52 ayat 3 :
Setiap orang lanjut usia berhak memperoleh akses ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan
Pelayanan Kesehatan yang sesuai dengan standar, aman, bermutu, dan terjangkau.

Hak Kesehatan Penyandang Disabilitas UU Nomor 17 Tahun 2023 Pasal 53 ayat 3:


Setiap penyandang disabilitas berhak memperoleh akses atas Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan
Pelayanan Kesehatan yang sesuai dengan standar, aman, bermutu, dan terjangkau.

Hak Kesehatan Reproduksi dalam UU Nomor 17 Tahun 2023 Pasal 55 :


1. menjalani kehidupan reproduksi dan seksual yang sehat, aman, serta bebas dari
diskriminasi, paksaan dan/atau kekerasan dengan menghormati nilai luhur yang tidak
merendahkan martabat manusia sesuai
2. memperoleh informasi, edukasi, dan konseling mengenai Kesehatan reproduksi yang
benar dan dapat dipertanggungiawabkan ; dan
3. menerima pelayanan dan pemulihan Kesehatan akibat tindak pidana kekerasan seksual.

Hak Kesehatan Keluarga Berencana UU Nomor 17 Tahun 2023 Pasal 63 ayat 3:


1. Setiap Orang berhak memperoleh akses ke pelayanan keluarga berencana

Hak Kesehatan Jiwa dalam UU Nomor 17 Tahun 2023 Pasal 76 ayat 1:


1. akses Pelayanan Kesehatan jiwa yang aman, bermutu, dan terjangkau; dan
2. informasi dan edukasi tentang Kesehatan jiwa.

Hak Kesehatan dalam Transplantasi Organ UU Nomor 17 Tahun 2023 Pasal 130 ayat 1
dan 2:
1. Setiap orang berhak menjadi resipien transplantasi organ dan/ atau jaringan tubuh.
Resipien transplantasi organ dan/ atau jaringan tubuh dilakukan berdasarkan pada
1. kedaruratan medis dan/ atau
2. keberlangsungan hidup.

Hak Kesehatan dalam Pelayanan Kedokteran untuk kepentingan hukum UU Nomor 17


Tahun 2023 Pasal 154:
1. Setiap Orang berhak mendapatkan pelayanan kedokteran untuk kepentingan hukum.

Kewajiban Rumah Sakit dalam UU Nomor 17 Tahun 2023 Pasal 189 ayat 1:
1. memberikan informasi yang benar tentang pelayanan Rumah Sakit kepada masyarakat;
2. memberikan Pelayanan Kesehatan yang aman, bermutu, antidiskriminatif, dan efektif
dengan mengutamakan kepentingan Pasien sesuai dengan standar pelayanan Rumah
Sakit;
3. memberikan pelayanan Gawat Darurat kepada Pasien sesuai dengan kemampuan
pelayanannya;
4. berperan aktif dalam memberikan Pelayanan Kesehatan pada bencana sesuai dengan
kemampuan pelayanannya;
5. Menyediakan sarana dan pelayanan bagr masyarakat tidak mampu atau miskin;
6. Melaksanakan fungsi sosial antara lain dengan memberikan fasilitas pelayanan bagi
Pasien tidak mampu atau miskin, pelayanan Gawat Darurat tanpa uang muka, ambulans
gratis, pelayanan bagi korban bencana dan KLB, atau bakti sosial bagi misi kemanusiaan;
7. Membuat, melaksanakan, dan menjaga standar mutu Pelayanan Kesehatan di Rumah
Sakit sebagai acuan da-lam melayani Pasien;
8. Menyelenggarakan rekam medis;
9. Menyediakan sarana dan prasarana umum yang layak, antara lain sarana ibadah, tempat
parkir, ruang tunggu, sarana untuk penyandang disabilitas, wanita menyusui, anak-anak,
dan lanjut usia
10. Melaksanakan sistem rujukan
11. Menolak keinginan Pasien yang bertentangan dengan standar profesi dan etika serta
ketentuan peraturan perundang-undangan;
12. Memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai hak dan kewajiban Pasien;
13. Menghormati dan melindungi hak-hak Pasien;
14. Melaksanakan etika Rumah Sakit;
15. Memiliki sistem pencegahan kecelakaan dan penanggulangan bencana;
16. Melaksanakan program pemerintah di bidang Kesehatan, baik secara regional maupun
nasional;
17. Membuat daftar Tenaga Medis yang melakukan praktik kedokteran atau kedokteran gigi
dan Tenaga Kesehatan lainnya;
18. Menyusun dan melaksanakan peraturan internal Rumah Sakit;
19. Melindungi dan memberikan bantuan hukum bagi semua petugas Rumah Sakit dalam
melaksanakan tugas; dan
20. Memberlakukan seluruh lingkungan Rumah Sakit sebagai kawasan tanpa rokok.

Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan dalam menjalankan praktik wajib (UU Nomor 17
Tahun 2023 Pasal 274):
1. memberikan Pelayanan Kesehatan sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan
profesi, standar prosedur operasional, dan etika profesi serta kebutuhan Kesehatan
Pasien;
2. memperoleh persetujuan dari Pasien atau keluarganya atas tindakan yang akan diberikan;
3. menjaga rahasia Kesehatan Pasien;
4. membuat dan menyimpan catatan dan/ atau dokumen tentang pemeriksaan, asuhan, dan
tindakan yang dilakukan; dan
5. merujuk Pasien ke Tenaga Medis atau Tenaga Kesehatan lain yang mempunyai
kompetensi dan kewenangan yang sesuai.
MAKALAH RESUME MATERI DEMOKRATIS, KERJA SAMA
DAN MENGHARGAI PRESTASI

PENDIDIKAN KARAKTER

DISUSUN OLEH:

NAMA : RIKO PUTRA


NIM : 23142019003P
KELAS : REGULER B1
DOSEN PENGAJAR : YUNITA LIANA,S.KEP, NS, M.KS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA HUSADA PALEMBANG

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

TAHUN AKADEMIK 2023-2024


- Judul Bahan Kajian : Demokratis, Kerja Sama dan Menghargai
Prestasi (CPMK 11)
- Mata kuliah : Pendidikan Karakter
- Program Studi : Program Studi S-1 Keperawatan Reguler
- Beban Studi : Praktik 1 SKS
- Waktu : Pengajaran tiap 1 SKS praktik : 1x 170 menit x 16
pertemuan atau 6, 4 hari
- Dosen pengampu : YUNITA LIANA,S.KEP, NS, M.KS
- Mhs penyusun bahan : Nama : RIKO PUTRA

NPM : 23142019003P

Prodi : PSIK (S1Keperawatan)

Kelas : Reguler B

Semester :5

Tahun : 2023/2024

DEMOKRATIS

Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang

lain. Kehidupan demokratis merupakan kehidupan yang penuh perdamaian, tanpa kekerasan
dan pemaksaan kehendak, adanya kebebasan individu untuk menentukan nasibnya sendiri,
saling menghormati adanya perbedaan tetapi tetap memiliki tanggung jawab mewujudkan
ketertiban bersama.

1. Pentingnya Kehidupan Demokratis Dalam Kehidupan KeluargaRefleksi Diri


a) Meningkatnya rasa tanggung jawab terhadap tugas dan kewajiban masing-masing
anggota keluarga sebab pembagian tugas dan tanggung jawab melibatkan seluruh
anggota keluarga.
b) Terhindarnya perselisihan antara anggota keluarga karena setiap ada permasalahan
dapat diselesaikan melalui musyawarah.
c) Memberi motivasi kepada seluruh anggota keluarga untuk bekerja lebih giat dengan
demikian anggota keluarga merasa senang dan puas, merasa lebih dihargai
kedudukannya di dalam keluarga.
d) Meningkatnya rasa kasih sayang di antara sesama anggota keluarga.
e) Terjalinnya komunikasi yang akrab dan harmonis sebab semua kehendak/keinginan
anggota keluarga dapat disalurkan.
2. Pentingnya Kehidupan Demokratis Dalam Kehidupan Kampus
a) Terhindarnya tindak kekerasan baik antar mahasiswa maupun dosen dengan
mahasiswa sebab demokrasi anti kekerasan, permasalahan diselesaikan secara damai.
b) Dapat meningkatkan keamanan, ketertiban kampus sebab dengan terwujudnya
kehidupan demokratis semua mahasiswa puas, tidak ada yang memiliki rasa dendam
dan benci terhadap kampus/civitas akademik.
c) Terjalinnya komunikasi yang akrab dan harmonis di antara sesama mahasiswa dan
civitas akademik.
d) Dapat mendidik mahasiswa untuk berpikir kritis dan memiliki kepedulian terhadap
situasi di kampus maupun di lingkungan masyarakat sekitarnya dan tidak takut
mengemukakan pendapat/gagasan.
e) Meningkatnya rasa kasih sayang di antara sesama mahasiswa dan civitas akademik.
f) Kegiatan belajar mengajar akan berjalan lebih berhasil guna dan berdaya guna sebab
dengan suasana yang demokratis mahasiswa lebih aktif dan partisipatif tidak
memiliki rasa takut terhadap dosen.
3. Pentingnya Kehidupan Demokratis Dalam Kehidupan Masyarakat

1). Meningkatnya rasa kasih sayang di antara sesama warga masyarakat.


2). Terjalinnya komunikasi yang akrab dan harmonis di antara sesama warga masyarakat
sebab semua kehendak/keinginan anggota masyarakat dapat disalurkan.
3). Terhindarnya tindak kekerasan antara warga masyarakat demokrasi anti kekerasan,
permasalahan diselesaikan secara damai.
4). Memberi motivasi kepada seluruh warga masyarakat untuk bekerja lebih giat karena
semua anggota keluarga merasa senang dan puas, merasa lebih dihargai kedudukannya di
masyarakat.
5). Dapat meningkatkan keamanan, ketertiban masyarakat sebab dengan terwujudnya
kehidupan demokratis semua warga masyarakat puas, tidak ada yang memiliki rasa
dendam dan benci terhadap warga masyarakat lain.
6). Meningkatkan rasa kebersamaan dan kegotong-royongan sehingga semangat di dalam
melaksanakan pembangunan.
7). Menghilangkan rasa saling curiga mencurigai di antara sesama warga masyarakat.

4. Pentingnya Kehidupan Demokratis Dalam Kehidupan Kenegaraan

a. Terjalinnya komunikasi yang akrab dan harmonis antara pejabat dengan pejabat dan
antara pejabat dengan rakyat.
b. Terhindarnya tindak kekerasan yang dilakukan oleh pejabat terhadap bawahan atau
rakyatnya sebab demokrasi anti kekerasan, permasalahan diselesaikan secara damai.
c. Memberi motivasi kepada seluruh pejabat dan wakil-wakil rakyat untuk bekerja lebih giat
karena semua merasa seining dan puas, merasa lebih dihargai kedudukannya.
d. Dapat meningkatkan keamanan dan ketertiban masyarakat sebab dengan terwujudnya
kehidupan demokratis semua warga negara puas, pendapatnya tersalurkan.
e. Dapat meningkatkan keamanan dan ketertiban masyarakat sebab dengan terwujudnya
kehidupan demokratis semua warga negara puas, pendapatnya tersalurkan.
f. Menghilangkan rasa saling curiga mencurigai di antara sesama pejabat atau pejabat
dengan rakyat sebab dengan demokrasi terbangun jiwa keterbukaan.
g. Makin lancarnya penyelenggaraan pemerintahan sebab semua pegawai atau pejabat
negara merasa bekerja dengan senang.
h. Makin meningkatkan kelancaran pelaksanaan pembangunan sebab program-program
pemerintah mendapat dukungan dari seluruh warga negara.

Sikap Demokratis Dalam Lingkungan Keluarga


1. Tidak pilih kasih pada semua anggota keluarga
2. Saling menghormati dan menyayang
3. Menghargai posisi ayah sebagai kepala keluarga
4. Menghargai pendapat tiap anggota keluarga
5. Bermusyawarah untuk menyelesaikan masalah keluarga
6. Semua anggota keluarga berhak menyampaikan kritik dan saran
7. Memahami tugas dan wewenang masing-masing dalam keluarga
8. Menempatkan anggota keluarga sesuai dengan posisinya
9. Mengerjakan tugas rumah sesuai kewajibannya
10. Mendahulukan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi

Sikap Demokratis Dalam Lingkungan Masyarakat

1. Mengembangkan sikap tenggang rasa sesama warga


2. Ikut berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan
3. Memberikan kritik dan saran demi kemajuan lingkungan
4. masyarakat
5. Menjaga keamanan dan ketentraman lingkungan
6. Mengikuti musyawarah warga
7. Tidak memaksakan pendapat pada orang lain
8. Mengalokasikan dana desa sesuai dengan rencana anggaran

KERJASAMA

Kerjasama adalah suatu usaha antara perorangan atau kelompok manusia diantara kedua belah
pihak untuk tujuan bersama sehingga mendapatkan hasil yang lebih cepat dan lebih baik.

Bentuk Kerjasama

1. Kerjasama spontan yaitu, kerjasama serta merta, tanpa adanya perintah atau tekanan
tertentu.
2. Kerjasama langsung yaitu, kerjasama yang berasal dari perintah atasan atau penguasa
3. Kerjasama kontrak yaitu, kerjasama atas dasar atau perjanjian tertentu
4. Kerjasama tradisional yaitu, kerjasama
5. sebagai system social.
Manfaat Kerjasama

• Mempererat persaudaraan
• Menumbuhkan rasa motivasi
• Pekerjaan lebih cepat selesai
• Pekerjaan akan lebih ringan

Kerjasama Dalam Al-qur’an “Dan tolong menolonglah kalian dalam kebaikan dan takwa dan
janganlah kalian tolong menolong dalam perbuatan dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada
Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksaan-Nya“. ( QS. Al-Maidah ayat [5]: 2 )

Kemampuan “sederhana” untuk bekerja sama :

 Menghargai orang lain


 Memperluas wawasan pengetahuan
 Mengungkapkan ide, pendapat dan tanggapan
 Bernegosiasi

Kemampuan atau ketrampilan yang harus dimiliki anggota tim

1. Ilmu tentang substansi permasalahan TIM


2. Ketrampilan bekerjasama (Human Skill), menghargai orang lain, mengungkapkan
gagasan dan negosiasi
3. Ketrampilan untuk belajar terus menerus, memperluas wawasan (Menghimpun, memilah,
mempelajari, menggunakan informasi)

Tips Bekerja Sama dalam Organisasi

 Visi, misi, tujuan, target jelas dan dipahami bersama


 Aturan, Tetapkan aturan walau sederhana dan sepakati bersama, termasuk hukuman bagi
pelanggar dan penghargaan bagi yang berprestasi
 Pemimpin (luas wawasan, semangat, arif)
 Mengenal tiap anggota (keahlian/kemampuannya, karakter, hobi/kesukaan)
 Komunikasi (lisan / tulisan)
 pertemuan untuk silaturahim dan saling memahami, penyamakan persepsi, mencari solusi
dan motivasi)
 Beri penghargaan bagi siapa pun, dan sekecil apa pun prestasinya
 Siapkan hati untuk menerima yang sesuai dan tidak sesuai harapan.
 Evaluasi dan Rekomendasi setiap kegiatan.

Menghargai Prestasi

Sikap dan tindakan yang mendorong seseorang untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi
masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.

Indikator Menghargai Prestasi

1. Menggantungkan cita-cita setinggi mungkin


2. Membuat perencanaan untuk mengejar cita-cita yang diinginkan.
3. Bekerja keras untuk meraih prestasi yang membanggakan.
4. Mensyukuri prestasi yang diraih dengan memberi kontribusi untuk kemslahatan bangsa,
negara, dan agama.
5. Memberikan apresiasi terhadap prestasi yang dicapai orang lain.
LAPORAN TUGAS RESUME

Pendidikan Karakter Cinta Damai,Cinta Tanah Air Dan Semangat

Dosen Pengampu : Martawan Madari, SKM,MKM

OLEH :
RIKO PUTRA
NPM 231420019044P
KELAS : REG B1
SEMESTER VII

PROGRAM STUDY ILMU KEPERAWATAN (S1)


STIKES BINA HUSADA PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK 2023 / 2024

\
Resume pendidikan karakter cinta damai, cinta tanah air dan semangat

A. Pengertian
Cinta Tanah Air dan bangsa menjadi salah satu bagian dari tanah air dan
bangsanya yang berujung ingin membuat sesuatu yang mengharumkan tanah air dan
bangsa. Cinta tanah air dapat diartikan juga cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang
menunjukan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa,
lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa. Semangat cinta tanah air
dapat disebut juga sebagai patriotisme, sedangkan rasa cinta terhadap bangsa dapat
disebut juga sebagai nasionalisme.Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan
bangsa termasuk butir-butir Pancasila yaitu pada sila ke tiga yaitu persatuan Indonesia.
Sehingga sebagai warga Indonesia harus mengembangkan rasa cinta kepada tanah air
dan bangsa sebagai pengamalan terhadap Pancasila.
Indonesia dilahirkan oleh generasi yang mempunyai idealisme cinta tanah air
dan bangsayang sangat tinggi, kalau tidak mempunyai rasa kesadaran terhadap tanah
dan air nya, mungkin sampai saat ini kita masih di dalam penjajahan bangsa
asing.Dengan mempunyai rasa cinta tanah air yang tinggi maka setiap perjuangan yang
dilakukan dapat menghasilkan hasil yang maksimal melawan semua kekuatan
penjajahan yang dilakukan oleh bangsa asing. Hasil kemerdekaan yang sekarang kita
rasakan hari ini merupakan hasil jerih payah perjuangan para pahlawan pejuang, maka
dengan itu kita harus sangat berterima kasih banyak kepada jasa para pejuang
kemerdekaan atas usahanya yang telah merintis dan membangun Negara Kesatuan
Republik Indonesia samapai sekarang.Adapun rasa hormat kita terhadap jasa para
pejuang adalah dengan menjadi warga negara Indonesia yang baik dan mempunyai rasa
cinta tanah air yang kuat dan berkarakter agar dapat melanjutkan perjuangan dalam
menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Semakin berkembangnya
zaman, rasa cinta kepada tanah air dan bangsa semakin luntur. Generasi muda sebagai
generasi penerus bangsa malah berkiblat pada budaya lain yang tidak mencerminkan jati
diri bangsa.

Rasa cinta tanah air seharusnya kita terapkan di lingkungan keluarga, sekolah,
kampus ataupun lingkungan tempat tinggal kita sehari-hari, karena degradasi karakter
pada generasi muda berimbas pada menurunnya rasa nasionalisme atau cinta tanah
air.Kecenderungan yang terjadi saat ini adalah tidak mengertinya generasi muda tentang
sulitnya merebut kemerdekaan.Hakikat manusia sebagai mahluk yang berbangsa dan
bernegara adalah mencintai bangsanya dan bangga menjadi bagian dari bangsanya
merupakan salah satu contoh ringan dalam upaya bela negara.Rasa cinta tanah air
adalah kewajiban setiap warga negara yang mendiami sebuah negara berdaulat karena
dengan mencintai tanah air nya sama dengan mempertahankan kedaulatan negara itu
sendiri. Penerapan rasa cinta terhadap tanah air banyak sekali caranya karena bangsa
Indonesia merupakan bangsa yang kaya dengan kekayaan alam dan kebudayaan
lokalyang salah satunya adalah dibidang pariwisata, tetapi bangsa Indonesia sendiri
tidak memiliki kepercayaan diri terhadap keunggulan kekayaan alam dan kebudayaan
lokalnya, dan cenderung tidak mau mengkonsumsi setiap produk-produk dari hasil
kebudayaan lokal yang dimana banyak tempat wisata dari sabang sampai merauke yang
notabene sangat indah sekali tiap-tiap tempatnya baik di air maupun di darat. Arus
globalisasi disegala bidang baik secara budaya, teknologi, politik maupun ekonomi,
seharusnya mempunyai manfaat yang bisa dapat menambah kepercayaan diri bangsa
Indonesia, tentang keunggulan kekayaan alam dan kebudayaan lokalnya.

Rasa Cinta tanah air yang mungkin harus dilakukan sekarang dalam mengisi
kemerdekaan bagi warga Negara Indonesia dapat dilakukan dengan mencintai dan
mengkosumsi produk-produk lokal baik segi budaya, wisata yang bisa membuat warga
negara lain tertarik untuk mengkonsumsi setiap hasil karya produk lokal Indonesia baik
budaya maupun wisatanya. Apabila bangsa kita sendiri sudah bisa memberikan contoh
untuk bangga dan menghargai setiap yang ada di negara Indonesia maka secara tidak
langsung itu adalah bagian dari rasa cinta tanah air

Rasa cinta tanah air siswa SMP Negeri 3 Lembang belum dapat dikatakan sesuai
dengan harapan. Lunturnya rasa cinta terhadap tanah air dari siswa SMP Negeri 3
Lembang dapat dilihat dalam contoh sederhana sebagai berikut:
1. Upacara bendera yang dilakukan setiap hari senin sebagai wujud penghormatan
kepada sang saka merah putih dan jasa para pahlawan, peseta upacara atau para
murid malah berbicara sendiri, bahkan guru sebagai teladan ikut bercakap-cakap.
Upacara bendera dianggap tidak penting dan membuat lelah.
2. Para siswa belum mampu menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar di
dalam maupun di luar kelas. Bahkan sebagian siswa terlihat merasa bangga
menggunakan bahasa Inggris dalam pergaulan sehari-hari.
3. Kebanyakan siswa menghindari kegiatan ekstrakulikuler yang sifatnya kegiatan
berorganisasi, sehingga kerjasama antar sesama siswa kurang terbangun di sekolah ini

B. Contoh Cinta Damai sebagai Karakter Bangsa


1. Keanekaragaman Budaya
Cinta damai adalah cermin dari keanekaragaman budaya di Indonesia yang
mempersatukan kita sebagai bangsa.
2. Kerukunan Antarumat Beragama
Cinta damai tercermin dalam kerukunan antarumat beragama yang menjadi
kekuatan bagi keutuhan negara.
3. Kesetiaan terhadap Alam
Cinta damai juga menunjukkan kesetiaan kita terhadap alam, memelihara keindahan
yang ada serta menjaga kelestariannya.

Makna dan Pentingnya Karakter Cinta Damai

Cinta damai menciptakan lingkungan harmonis bagi perkembangan sosial dan ekonomi
bangsa.
Cinta damai menumbuhkan semangat toleransi, menghormati perbedaan, dan
menghadapi konflik dengan dialog dan penyelesaian yang adil.
Cinta damai adalah pondasi dalam menciptakan perdamaian dalam masyarakat dan dunia.

Peran Cinta Tanah Air dalam Memajukan Negara


Pengembangan Infrastruktur
Cinta tanah air mendorong upaya pengembangan infrastruktur demi kemajuan negara dan
kesejahteraan masyarakat.
Pendidikan yang Berkualitas
Cinta tanah air berperan penting dalam memajukan pendidikan untuk menciptakan
generasi penerus yang unggul.
LAPORAN TUGAS RESUME

PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT & KOMUNIKATIF

Dosen Pengampu : Martawan Madari, SKM,MKM

OLEH :
RIKO PUTRA
NPM 231420019003P
KELAS : REG B1
SEMESTER V

PROGRAM STUDY ILMU KEPERAWATAN (S1)


STIKES BINA HUSADA PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK 2023 / 2024
Bersahabat & Komunikatif

Menurut Samani & Hariyanto (2013, hlm. 45) pendidikan karakter adalah proses
pemberian tuntunan kepada peserta didik untuk menjadi manusia seutuhnya yang berkarakter
dalam dimensi hati, pikir, raga serta rasa dan karsa. Menurut Suryosubroto (2010:16), pendidikan
merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Dimyati
dan Mudjiono (2006:7), pendidikan adalah proses interaksi yang mempunyai tujuan. Pendidikan
sebagai suatu kegiatan yang di dalamnya melibatkan banyak orang, diantaranya peserta didik,
pendidik, administrator, masyarakat, dan orang tua. Oleh karena itu, agar tujuan pendidikan
dapat tercapai secara efektif dan efisien, maka setiap orang yang terlibat dalam pendidikan dapat
memahami tentang perilaku individu secara efektif.
sebagaimana dikutip oleh Hidayatullah (2010:13), karakter merupakan ciri khas yang
dimiliki oleh suatu benda atau individu. Pendidikan karakter mempunyai makna yang lebih
tinggi dari pendidikan moral, karena bukan mengajarkan yang benar dan salah, tetapi mencakup
proses pembiasaan tentang sikap yang baik sehingga siswa dapat memahami dan berperilaku
sesuai dengan aturan. Menurut Gunawan (2012:200), pendidikan karakter adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana, proses pemberdayaan potensi dan pembudayaan peserta
didik guna membangun karakter pribadi, kelompok yang baik sebagai warga negara
Menurut Kemendiknas (2010:10) Sikap Bersahabat/Komunikatif adalah tindakan yang
memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.
Dalam bersahabat selalu ada sikap komunikatif, karakter ini menunjukkan kemampuan
seseorang dalam menyampaikan pendapat ataupun ide – ide kepada orang lain dalam bergaul.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:585&977) bersahabat adalah
berteman/berkawan yang menyenangkan dalam pergaulan sedangkan komunikatif komunikatif
adalah keadaan saling berhubungan, bahasanya mudah dipahami sehingga pesan yang
disampaikan mudah diterima dengan baik. Berdasarkan uraian tersebut maka dapat disimpulkan
bahwa /komunikatif adalah sikap atau tindakan yang berhubungan
dengan orang lain yang didalamnya terdapat komunikasi yang mudah dimengerti sehingga
terwujud suasana yang menyenangkan dalam bekerjasama.

Menurut Elfindri (2012:100) Orang yang bersahabat/komunikatif adalah orang


yang mudah bergaul dengan orang lain dan biasanya selain Upaya Meningkatkan Sikap
mampu menyampaikan, juga mampu mendengarkan apa yang disampaikan oleh orang
lain untuk kemudian direspon dengan cara yang tepat. Orang lain bersahabat/komunikatif
biasanya dapat dengan mudah diterima dilingkungannya.

Bersahabat/ komunikatif merupakan sikap atau tindakan yang memperhatikan rasa


senang berbicara, bergaul dan bekerjasama dengan orang lain (Narwanti, 2011).
• Sikap komunikatif berhubungan dengan orang lain yang di dalamnya terdapat
komunikasi yang mudah dimengerti sehingga terwujud suasana yang menyenangkan
dalam bekerjasama.
• Dalam pembelajaran di sekolah, sikap komunikatif ini dapat
• mempengaruhi kemampuan siswa dalam berdiskusi kelompok yang menuntut siswa
harus mampu berkomunikasi yang baik dengan siswa lainnya sehingga dalam diskusi
tersebut akan tercipta suasana yang aktif.

Bersahabat dan komunikatif adalah dua sifat yang sangat penting dalam interaksi sosial.
Menurut KBBI, komunikatif adalah keadaan saling dapat berhubungan. Bisa juga diartikan
sebagai seseorang yang bahasanya mudah dipahami sehingga pesannya bisa tersampaikan
dengan baik. Sementara itu, bersahabat adalah tindakan yang memperlihatkan rasa senang
berbicara, bergaul, dan bekerjasama dengan orang lain. Karakter komunikatif perlu
dikembangkan dengan menciptakan suasana pergaulan yang nyaman, situasi yang mendukung,
dan lingkungan yang menarik. Di dalam segala macam situasi, sikap yang komunikatif sangat
diperlukan agar kamu bisa memperlancar komunikasi dengan orang lain. Selain komunikatif
dalam menyampaikan pesan, kamu juga perlu komunikatif dalam menerima pesan dengan
bertindak sebagai pendengar yang baik

Untuk menjadi komunikatif, kamu bisa mencoba beberapa cara berikut:


1. Menggunakan bahasa yang mudah dipahami: Gunakan bahasa yang mudah
dipahami oleh orang lain agar pesanmu tersampaikan dengan baik
2. Mendengarkan dengan baik: Jadilah pendengar yang baik dan aktif saat
berbicara dengan orang lain. Dengarkan dengan seksama dan berikan respons
yang sesuai
3. Menggunakan bahasa tubuh yang tepat: Bahasa tubuh juga merupakan bagian
penting dari komunikasi. Gunakan bahasa tubuh yang sesuai dengan situasi dan
pesan yang ingin kamu sampaikan
4. Menghindari gangguan: Hindari gangguan seperti gadget atau kebisingan saat
berbicara dengan orang lain. Fokuskan perhatianmu pada orang yang sedang
berbicara
5. Berlatih: Berlatihlah berkomunikasi dengan orang lain. Semakin sering kamu
berlatih, semakin baik kemampuanmu dalam berkomunikasi

KARAKTER BERSAHABAT DAN KOMUNIKATIF


Nilai karakter bersahabat/komunikatif mengacu kepada tindakan yang
memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain. Aruna
memiliki karakter bersahabat/komunikatif dan Citra. Aruna berbagi kesedihan dengan sahabat
dekatnya, Citra. Sementara Citra bersedia mendengarkan curahan hari Aruna. Persahabat
mereka adala persahabatan yang selalu berbagi suka maupunosial yang terdapat dalam
novel Origami Hati karya Boy Candra. Teknik analisis menggunakan langkah-

langkah sebagai berikut:

1. mengidentifikasi data yang berkaitan dengan dengan pendidikan karakter


bersahabat/komunikatif dan peduli sosial;
2. meninterpretasi data yang berkaitan dengan dengan pendidikan karakter
bersahabat/komunikatif dan peduli sosial;
3. merumuskan kesimpulan hasil analisis tentang pendidikan karakter
bersahabat/komunikatif dan peduli sosial.
Diskripsi karakter bersahabat dan komunikatif

Menurut Sulhan (2011:39), dapat diuraikan indikator yang bisa digunakan untuk
mendiskripsikan karakter bersahabat atau

komunikatif adalah sebagai berikut:

1. Menghargai pendapat orang lain

2. Memberikan dukungan kepada teman

3. Berbagi dengan orang lain

4. Membiasakan bermusyawarah untuk memecahkan masalah

5. Mengutamakan kepentingan bersama

6. Mengembangkan sikap demokratis

7. Menyukai bergotong royong

8. Dapat bekerja sama dalam kelompok

Indikator

Indikator bersahabat/komunikatif di sekolah dan di kelas menurut Kemendiknas (2010:19)


yaitu

• a.Suasana sekolah yang memudahkan terjadinya interaksi antar warga sekolah.


• b.Berkomunikasi dengan bahasa yang santun.
• c.Saling menghargai dan menjaga kehormatan.
• d.Pergaulan dengan cinta kasih dan rela berkorban.
• e.Tidak menjaga jarak dan membeda-bedakan dalam berkomunikasi
Menurut Sulhan (2011:39), dapat diuraikan indikator yang bisa digunakan untuk
mendiskripsikan karakter bersahabat atau komunikatif adalah sebagai berikut:

• 1.Menghargai pendapat orang lain


• 2.Memberikan dukungan kepada teman
• 3.Berbagi dengan orang lain
• 4.Membiasakan bermusyawarah untuk memecahkan masalah
• 5.Mengutamakan kepentingan bersama
• 6.Mengembangkan sikap demokratis
• 7.Menyukai bergotong royong
• 8.Dapat bekerja sama dalam kelompok

Menurut Gunawan (2012:203), kegiatan ekstrakurikuler dapat diselenggarakan melalui kegiatan


olahraga dan seni dalam bentuk pembelajaran, pelatihan, kompetisi atau festival. Menurut Suyadi
(2013:9), bersahabat atau komunikatif merupakan sikap dan tindakan terbuka terhadap orang lain
melalui komunikasi yang santun sehingga tercipta kerja sama secara kolaboratif dengan baik.
Menurut Sulhan (2011:39), dapat diuraikan indikator yang bisa digunakan untuk
mendiskripsikan karakter bersahabat atau komunikatif adalah sebagai berikut:

1. Menghargai pendapat orang lain


2. Memberikan dukungan kepada teman
3. Berbagi dengan orang lain
4. Membiasakan bermusyawarah untuk memcahkan masalah
5. Mengutamakan kepentingan bersama
6. Mengembangkan sikap demokratis
7. Menyukai bergotong royong
8. Dapat bekerja sama dalam kelompok
Menurut Suyadi (2013:9), peduli sosial adalah sikap dan perbuatan mencerminkan kepedulian
terhadap orang lain maupun masyarakat yang membutuhkan. Menurut Samani dan Hariyanto
(2011:51), dapat diuraikan indikator yang bisa digunakan untuk mendiskripsikan karakter peduli
sosial adalah sebagai berikut:

1. emperlakukan orang lain dengan sopan


2. Bertindak santun
3. Toleren terhadap perbedaan
4. Tidak suka menyakiti orang lain
5. Tidak mengambil keuntungan dari orang lain
6. Mampu bekerja sama
7. Mau terlibat dalam kegiatan masyarakat
8. Menyayangi manusia dan makhluk lain
9. Cinta damai dalam menghadapi persoalan

Bersahabat dan peduli sosial merupakan hal penting yang harus ditanamkan pada setiap
anak, agar dapat mengapresiasi karya seni dan budaya secara maksimal. Hal ini akan menjadi
modal dasar anak menjadi manusia yang berkarakter, berkepribadian berdasarkan Pancasila.

DAFTAR PUSTAKA

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Gunawan, Heri. 2012. Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi. Bandung:
Alfabeta. Hidayatullah,
M. Furqon. 2010. Pendidikan Karakter Membangun Peradaban dan Bangsa. Surakarta:
Yuma Pustaka.
Nasehudin, Toto Syatori dan Nanang Gozali. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif.
Bandung: Pustaka Setia. Samani,
Muchlas dan Haryanto. 2011. Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya

Anda mungkin juga menyukai