Anda di halaman 1dari 12

2.2.

Anatomi
Paru-paru terletak disamping kanan dan kiri mediastinum. Diantaranya
didalam mediastinum terletak jantung dan pembuluh darah besar. Paru berbentuk
kerucut dan diliputi oleh pleura visceralis. Paru tergantung bebas dan dilekatkan pada
mediastinum oleh radiksnya.14
Masing-masing paru mempunyai apex yang tumpul, yang menonjol keatas ke
dalam leher sekitar 2,5 cm di atas clavicula, basis yang konkaf yang terletak diatas
diaphragm. Facies costalis yang konveks yang disebabkan oleh dinding thorax yang
konkaf. Facies mediastinalis yang konkaf merupakan cetakan pericardium dan alat-
alat mediastinum lainnya. Sekitar pertengahan facies mediastinalis terdapat hilus
pulmonis yaitu suatu cekungan dimana bronchus, pembuluh darah, dan saraf yang
membentuk radix pulmonis masuk dan keluar dari paru. 14
Pinggir anterior tipis dan tumpang tindih dengan jantung pada pinggir anterior
ini pada paru kiri terdapat incisura cardiac. Pinggir posterior tebal dan terletak
disamping columna vertebralis. 14
Paru-paru kanan lebih besar dari pada paru-paru kiri. Paru-paru kanan dibagi
menjadi 3 lobus yaitu lobus superior, lobus medius, dan lobus inferior. Paru-paru
kanan terbagi lagi atas 10 segmen yaitu pada lobus superior terdiri atas 3 segmen
yakni segmen pertama adalah segmen apikal, segmen kedua adalah segmen posterior,
dan segmen ketiga adalah segmen anterior. 14
Pada lobus medius terdiri atas 2 segmen yakni segmen keempat adalah
segmen lateral, dan segmen kelima adalah segmen medial. Pada lobus inferior terdiri
atas 5 segmen yakni segmen keenam adalam segmen apical, segmen ketujuh adalah
segmen mediobasal, segmen kedelapan adalah segmen anteriobasal, segmen
kesembilan adalah segmen laterobasal, dan segmen kesepuluh adalah segmen
posteriobasal. 14

1
Paru-paru kiri terbagi atas dua lobus yaitu lobus superior dan lobus inferior.
Paru-paru kiri terdiri dari 8 segmen yaitu pada lobus superior terdiri dari segmen
pertama adalah segmen apikoposterior, segmen kedua adalah segmen anterior,
segmen ketiga adalah segmen superior, segmen keempat adalah segmen inferior. 14
Pada lobus inferior terdiri dari segmen kelima segmen apical atau segmen
superior, segmen keenam adalah segmen mediobasal atau kardiak, segmen ketujuh
adalah segmen anterobasal dan segmen kedelapan adalah segmen posterobasal. 14

2.3. Etiologi
Dalam laporan awal, analisis genom virus lengkap mengungkapkan bahwa virus
tersebut berbagi 88% identitas urutan dengan bat-like coronavirus akut (SARS) yang
diturunkan kelelawar, tetapi lebih jauh dari coronavirus sindrom pernafasan akut

2
berat (SARS-CoV). Oleh karena itu, sementara itu disebut 2019-novel coronavirus
(2019-nCoV). 15
Coronavirus adalah virus yang berselubung dan dengan asam ribonukleat
beruntai tunggal. Nama tersebut didapatkan dari seperti solar korona karena paku
permukaan yang panjangnya 9-12 nm. Ada empat protein struktural utama yang
dikodekan oleh genom koronaviral yang berselubung, salah satunya adalah tonjolan
protein yang berikatan dengan angiotensin-converting enzyme 2 (ACE2) receptor dan
memediasi fusi selanjutnya antara sel berselubung dan sel host untuk membantu entri
virus ke dalam sel host.16,17
Pada 11 Februari 2020, Kelompok Studi Coronavirus (CSG) dari Komite
Internasional tentang Taksonomi Virus akhirnya menetapkannya sebagai sindrom
pernafasan akut berat coronavirus 2 (SARS-CoV-2) berdasarkan filogeni, taksonomi,
dan praktik yang sudah mapan.18
Segera kemudian, WHO menyebut penyakit yang disebabkan oleh coronavirus
ini sebagai Penyakit Coronavirus 2019 (COVID-19). Berdasarkan data saat ini,
tampaknya COVID-19 mungkin awalnya dihosting oleh kelelawar, dan mungkin
telah ditransmisikan ke manusia melalui trenggiling atau hewan liar lainnya yang
dijual di pasar makanan laut Huanan tetapi penyebaran selanjutnya melalui transmisi
manusia ke manusia.19

2.4. Epidemiologi
Sejak kasus pertama di Wuhan, terjadi peningkatan kasus COVID-19 di China
setiap hari dan memuncak diantara akhir Januari hingga awal Februari 2020.
Awalnya kebanyakan laporan datang dari Hubei dan provinsi di sekitar, kemudian
bertambah hingga ke provinsi-provinsilain dan seluruh China.20 Tanggal 30 Januari
2020, telah terdapat 7.736 kasus terkonfirmasi COVID-19 di China, dan 86 kasus lain
dilaporkan dari berbagai negara seperti Taiwan, Thailand, Vietnam, Malaysia, Nepal,
Sri Lanka, Kamboja, Jepang, Singapura, Arab Saudi, Korea Selatan, Filipina, India,
Australia, Kanada, Finlandia, Prancis, dan Jerman.21

3
COVID-19 pertama dilaporkan di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020
sejumlah dua kasus. Data 31 Maret 2020 menunjukkan kasus yang terkonfirmasi
berjumlah 1.528 kasus dan 136 kasus kematian. 22 Tingkat mortalitas COVID-19 di
Indonesia sebesar 8,9%, angka ini merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara.
Per 30 Maret 2020, terdapat 693.224 kasus dan 33.106 kematian di seluruh
dunia. Eropa dan Amerika Utara telah menjadi pusat pandemi COVID-19, dengan
kasus dan kematian sudah melampaui China. Amerika Serikat menduduki peringkat
pertama dengan kasus COVID-19 terbanyak dengan penambahan kasus baru
sebanyak 19.332 kasus pada tanggal 30 Maret 2020 disusul oleh Spanyol dengan
6.549 kasus baru. Italia memiliki tingkat mortalitas paling tinggi di dunia, yaitu
11,3%.23

Gambar 2.2. Negara, wilayah, atau wilayah dengan kasus Penyakit Coronavirus yang dikonfirmasi

2019 (COVID-19). 23

4
2.5. Patofisiologi
Pada manusia, SARS-CoV-2 terutama menginfeksi sel-sel pada saluran napas
yang melapisi alveoli. SARS-CoV-2 akan berikatan dengan reseptor-reseptor dan
membuat jalan masuk ke dalam sel. Glikoprotein yang terdapat pada envelope spike
virus akan berikatan dengan reseptor selular berupa ACE2 pada SARS-CoV-2. Di
dalam sel, SARS-CoV-2 melakukan duplikasi materi genetik dan mensintesis protein-
protein yang dibutuhkan, kemudian membentuk virion baru yang muncul di
permukaan sel.24
Sama dengan SARS-CoV, pada SARS-CoV-2 diduga setelah virus masuk ke
dalam sel, genom RNA virus akan dikeluarkan ke sitoplasma sel dan ditranslasikan
menjadi dua poliprotein dan protein struktural. Selanjutnya, genom virus akan mulai
untuk bereplikasi. Glikoprotein pada selubung virus yang baru terbentuk masuk ke
dalam membran retikulum endoplasma atau Golgi sel. Terjadi pembentukan
nukleokapsid yang tersusun dari genom RNA dan protein nukleokapsid. Partikel
virus akan tumbuh ke dalam retikulum endoplasma dan Golgi sel. Pada tahap akhir,
vesikel yang mengandung partikel virus akan bergabung dengan membran plasma
untuk melepaskan komponen virus yang baru.25
Pada SARS-CoV, Protein S dilaporkan sebagai determinan yang signifikan
dalam masuknya virus ke dalam sel pejamu. 25 Telah diketahui bahwa masuknya
SARS-CoV ke dalam sel dimulai dengan fusi antara membran virus dengan plasma
membran dari sel. Pada proses ini, protein S2’ berperan penting dalam proses
pembelahan proteolitik yang memediasi terjadinya proses fusi membran. Selain fusi
membran, terdapat juga clathrindependent dan clathrin-independent endocytosis yang
memediasi masuknya SARS-CoV ke dalam sel pejamu.25
Faktor virus dan pejamu memiliki peran dalam infeksi SARS-CoV.35 Efek
sitopatik virus dan kemampuannya mengalahkan respons imun menentukan
keparahan infeksi.26 Disregulasi sistem imun kemudian berperan dalam
kerusakan

5
Gambar 2.3. Radiografi dada dari pneumonia Coronavirus Disease 2019 (COVID-19)
Seorang wanita berusia 53 tahun mengalami demam dan batuk selama 5 hari. Bercak multifokal
opasitas dapat dilihat di kedua paru-paru.

6
Gambar 2.4. Gambaran CT Scan Toraks pasien pneumonia COVID-19 di Wuhan, Tiongkok.10

(A) CT Toraks Transversal, laki-laki 40 tahun, menunjukkan multiple lobular bilateral dan area
subsegmental konsolidasi hari ke-15 setelah onset gejala.
(B) CT Toraks transversal, wanita 53 tahun, opasitas ground-glass bilateral dan area
subsegmental konsolidasi, hari ke-8 setelah onset gejala.
(C) Dan bilateral ground-glass opacity setelah 12 hari onset gejala.
a. Pemeriksaan spesimen saluran napas atas dan bawah
- Saluran napas atas dengan swab tenggorok(nasofaring dan orofaring)
- Saluran napas bawah (sputum, bilasan bronkus, BAL, bila menggunakan
endotrakeal tube dapat berupa aspirat endotrakeal)10
- Untuk pemeriksaan RT-PCR SARS-CoV-2, (sequencing bila tersedia). Ketika
melakukan pengambilan spesimen
- paru
- Tipe Severe : Ditemukan gambaran “White solid consolidation” pada CT

7
Gambar 3.4. Gambaran CT thoraks dengan tipe Mild pada pneumonia COVID-19  
gambaran ground-glass opacities di kedua lobus superior, beberapa di sub pleural, beberapa di sub
pleural, dan terdistribusi merata (panah)35

Gambar. 3.5. Gambaran COVID-19 tipe Moderate


(a) Gambaran COVID-19 dengan tipe sebaran moderate (10-25%)
(b) Terdapat ground-glass opacities (GGO) di perifer dengan superimposed intralobular
reticulations (panah) sehingga menghasilkan crazy-paving pattern yang terlihat di kedua lobus
inferior35

8
Gambar 3.6. Gambaran CT thoraks dengan tipe severe pada pneumonia COVID-19 dengan gambaran
White lung atau white solid consolidation35

Gambaran radiografi dada tidak lebih sensitif membantu diagnosis Covid-19


dibandingkan dengan CT Thoraks khususnya untuk mendiagnosis gejala awal
ataupun dengan gejala yang masih ringan dari covid-19. Penggunaan computed
tomography thorax (CT Thorax) diketahui lebih sensitif dalam melihat gambaran
radiografi covid-19 tersebut. Dan berikut perbandingannya : 36

Gambar. 3.7. Perbandingan Radiografi thoraks dan CT image


Gambaran Ground glass opacities (GGO) di lobus kanan bawah pada CT (panah merah) tidak terlihat
pada radiografi thoraks, yang diambil 1 jam sebelum studi CT36

9
Sementara gambaran radiografi pada CT Thoraks dapat dijelaskan pada tabel berikut
ini :
Tabel 3.2. Tabel Perubahan Gambaran CT Thoraks berdasarkan derajatnya36
Perubahan Gambaran CT Thoraks COVID-19

Early stage 0-4 hari Ground-glass opacities, partial crazy


paving, keterlibatan lobus masih
sedikit
Progressive stage 5-8 hari Ground-glass opacities semakin
menyebar dan peningkatan crazy
paving pattern
Peak stage 10-13 hari Konsolidasi
Absorption stage ≥ 14 hari Resolusi gradual

Radiografi thoraks dapat membantu diagnosis jika mengikuti follow up dari


penderita Covid-19. Berikut contoh dari pasien pada saat awal terdiagnosa positif
covid-19. Saat awal masuk ke rumah sakit terlihat jika gambaran radiografi nya
normal, namun empat hari kemudian pasien menggunakan ventilasi mekanik dan
ditemukan gambaran konsolidasi bilateral pada film dada. 36

Gambar 3.8. Perbandingan foto Thoraks pada hari pertama terlihat normal, tetapi setelah di follow up
4 hari kemudian terlihat adanya gambaran konsolidasi bilateral 36

Terdapat juga contoh gambaran radiografi dari pasien yang awalnya sudah
memiliki penyakit bawaan yaitu seperti gambar dibawah ini seorang laki-laki usia 83

10
tahun dengan Insufisiensi mitral, hipertensi pulmonal, atrial fibrilasi dengan terinfeksi
dari virus COVID-19. 36

Gambar 3.9. Gambaran Ground-glass opacification dan konsolidasi di lobus superior dextra dan lobus
inferior sinistra (lihat tanda panah kuning) 36

Serangkaian radiografi thoraks seorang wanita berusia 72 tahun dirawat


dengan gagal pernapasan akut, demam (38ºC) dan dyspnoea. Ia juga mengalami
takipnea (30 x/menit), dengan limfopenia dan saturasi oksigen rendah (SpO2 85%).
Pasien datang ke unit gawat darurat dua hari sebelumnya dengan demam (hingga
38,6ºC), batuk kering, odynophagia dan malaise umum. Ia dipulangkan dari rumah

1. Chinese Society of Radiology. Radiological diagnosis of new coronavirus


infected pneumonitis: Expert recommendation from the Chinese Society of
Radiology (First edition). Chin J Radiol, 2020,54(00): E001-E001. DOI:
10.3760/cma.j.issn.1005-1201.2020.0001.
2. Franquet T. Imaging of pulmonary viral pneumonia. Radiology 2011; 260(1):
18-39. doi: 10.1148/radiol.11092149.

3. Hansell DM, Bankier AA, MacMahon H, McLoud TC, Muller NL, Remy J.
Fleischner Society: glossary of terms for thoracic imaging. Radiology 2008;
246(3):697-722. doi:10.1148/radiol.2462070712.

11
4. Arentz M, Yim E, Klaff L, Lokhandwala S, Riedo FX, Chong M, et al.
Characteristics and Outcomes of 21 Critically Ill Patients With COVID-19 in
Washington State. JAMA. 2020; published online March 19. DOI:
10.1001/jama.2020.4326.

5. Salehi S, Abedi A, Balakrishnan S, Gholamrezanezhad A. Coronavirus


Disease 2019 (COVID-19): A Systematic Review of Imaging Findings in 919
Patients. AJR Am J Roentgenol. 2020:1-7.

6. Hani C, Trieu N.H, Saab I, Dangeard S, Bennani S, et al. COVID-19


Pneumonia : A Review of Typical CT Findings and Differential Diagnosis.
2020 ; 101 (5) : 263-268. Published online May 2020.
https://doi.org/10.1016/j.diii.2020.03.014.

7. Radiology Assistant. Covid 19 : Imaging Findings. [updated 2020; cited 2020


June 7] https://radiologyassistant.nl/chest/lk-jg-1.

12

Anda mungkin juga menyukai