2.1.5 Kritis
2. 3 Diagnosis
2.3.1 Anamnesis
Gejala:
Gejala sistemik: demam, malaise, fatigue, nyeri kepala, myalgia
Gejala saluran pernapasan: batuk, pilek, hidung tersumbat, sesak napas
Gejala lain: diare, mual, muntah3.
Faktor risiko epidemiologis:
Kontak erat dengan PDP, kasus probable, atau kasus terkonfirmasi
COVID-19
Tinggal atau bepergian ke negara atau area terjangkit3.
2. Pencitraan
Interpretasi
N2 E SPC Pelaporan Tindak lanjut
hasil
di Laboratorium pemeriksa
RdRp)
SARS-CoV-2
SARS-CoV-2
- - + tidak Bukan SARS-CoV-2
negatif
terdeteksi
2019 2019
Interpretasi
nCoV- nCoV- RnP Pelaporan Tindak lanjut
hasil
N1 N2
± dapat dapat
Positif dengan menggunakan metode
disimpulkan disimpulkan
RTPCR dengan target gen
spesifik (N1, N2, ORF 1 ab,
RdRp)
SARS-CoV-2
SARS-CoV-2
- - + tidak Bukan SARS-CoV-2
negatif
terdeteksi
di Laboratorium pemeriksa
COVID-19 yang telah
ditetapkan
Hasil belum
Presumptive oleh Kementerian Kesehatan RI
- + dapat
(inconclusive) dengan menggunakan metode
disimpulkan
RTPCR dengan target gen
spesifik (N1, N2, ORF 1 ab,
RdRp)
di Laboratorium pemeriksa
SARS-CoV-2
- - - tidak Bukan SARS-CoV-2
negatif
terdeteksi
2.5 Tatalaksana
2.5.1 Tatalaksana Pasien Terkonfirmasi Covid-19
I. Tanpa Gejala9
a. Isolasi dan Pemantauan
Isolasi mandiri di rumah selama 10 hari sejak pengambilan
spesimen diagnosis konfirmasi, baik isolasi mandiri di rumah
maupun di fasilitas publik yang dipersiapkan pemerintah
Monitoring secara berkala baik melalui kunjungan rumah
maupun secara telemedicine oleh petugas FKTP. Pasien
sebaiknya diberikan leaflet berisi hal-hal yang harus
diketahui dan dilaksanakan, pasien diminta melakukan
pengukuran suhu tubuh sebanyak dua kali sehari.
Setelah 10 hari pasien akan kontrol ke FKTP terdekat.
II. Derajat Ringan9
a. Isolasi dan Pemantauan
Isolasi mandiri di rumah/fasilitas karantina selama maksimal
10 hari sejak muncul gejala ditambah 3 hari bebas gejala
demam dan gangguan pernapasan. isolasi dapat dilakukan
mandiri di rumah maupun di fasilitas publik yang
dipersiapkan pemerintah
Monitoring secara berkala baik melalui kunjungan rumah
maupun secara telemedicine oleh petugas FKTP.
Setelah melewati masa isolasi pasien akan kontrol ke FKTP
terdekat.
b. Farmakologis
Vitamin C dengan pilihan:
― Tablet vitamin C non acidic 500 mg/6-8 jam oral (untuk
14 hari)
― Tablet hisap vitamin C 500 mg/1 jam oral (selama 30 hari)
― Multivitamin yang mengandung vitamin C 1-2 tablet/24
jam (selama 30 hari
― Dianjurkan vitamin yang komposisi mengandung vitamin
C, B, E, zink
Azitromisisn 1x500 mg perhari selama 5 hari
Salah satu dari antivirus berikut ini;
― Osetamivir (Tamiflu) 75 mg/12 jam/oral selama 2-7 hari,
atau
― Kombinasi Lopinavir + Ritonavir (Aluvia) 2x400/100 mg
selama 10 hari, atau
― Favipiravir (Avigan) 600 mg/12 jam/oral selama 5 hari
Klorokuin fosfat 500 mg/12 jam oral (untuk 5-7 hari) atau
Hidroksiklorokuin dosis 400 mg/24 jam/oral (untuk 5-7 hari)
dapat dipertimbangkan apabila pasien dirawat inap di RS dan
tidak ada kontraindikasi
Pengobatan simptomatis seperti parasetamol bila demam,
pengobatan komorbid dan komplikasi yang ada
III. Derajat Sedang9
a. Isolasi dan Pemantauan
Isolasi di Rumah Sakit ke Ruangan Perawatan Covid-19/
Rumah Sakit Darurat Covid-19
b. Non Farmakologis
Istirahat total, asupan kalori adekuat, kontrol elektrolit, status
hidrasi/terapi cairan, oksigenasi
Pemantauan laboratorium Darah Perifer lengakap berikut
dengan hitung jenis, bila memungkinkan ditambahkan
dengan CRP, fungsi ginjal, fungsi hati, dan foto rotgn toraks
secara berkala
c. Farmakologis
Vitamin C 200-400 mg/8 jam dalam 100 cc NaCl 0,9% habis
dalam 1 jam diberikan secara drips Intravena (IV) selama
perawatan
Klorokuin fosfat 500 mg/12 jam oral (untuk 5-7 hari) atau
Hidroksiklorokuin hari pertama 400 mg/12 jam/oral,
selanjutnya 400 mg/24 jam/oral (untuk 5-7 hari) ditambah
Azitromisisn 500 mg/24 jam per iv atau per oral (untuk 5-7
hari) atau Levofloksasin dapat diberikan apabila curiga ada
infeksi bakteri dosis 750 mg/24 jam per iv atau per oral
(untuk 5-7 hari) ditambah
Salah satu antivirus berikut;
― Osetamivir 75 mg/12 jam/oral selama 5-7 hari, atau
― Kombinasi Lopinavir + Ritonavir (Aluvia) 2x400/100 mg
selama 10 hari, atau
― Favipiravir (Avigan) loading dose 1600 mg/12 jam/oral
hari ke-1 dan selanjutnya 2x600 mg selama 5 hari, atau
― Remdesivir 200 mg IV drip/3 jam dilanjutkan 1x100 mg
IV drip/3 jam selama 9-13 hari
Antikoagulan LMWH/UFH berdasarkan evaluasi DPJP
Pengobatan simtomatis, komorbid dan komplikasi yang ada
VI. Meninggal
a. Meninggal di rumah sakit selama perawatan COVID-19 pasien
konfirmasi atau probable maka pemulasaraan jenazah
diberlakukan tatalaksana COVID-19.6
b. Meninggal di luar rumah sakit/Death on Arrival (DOA)
Bila pasien memiliki riwayat kontak erat dengan orang/pasien
terkonfirmasi COVID-19 maka pemulasaraan jenazah
diberlakukan tatalaksana COVID-19.6
2.6 Pencegahan
Untuk mencegah transmisi, WHO merekomendasikan serangkaian
komprehensif langkah-langkah yang mencakup:
Mengidentifikasi kasus suspek sesegera mungkin, melakukan tes, dan
mengisolasi semua kasus (orang yang terinfeksi) di fasilitas yang sesuai;
Mengidentifikasi dan mengarantina semua kontak erat orang yang
terinfeksi dan melakukan tes terhadap orang-orang yang menunjukkan
gejala sehingga dapat diisolasi jika terinfeksi dan membutuhkan
perawatan;
Menggunakan masker kain dalam situasi-situasi tertentu, misalnya di
ruang publik di mana transmisi komunitas terjadi dan langkah-langkah
pencegahan lain seperti penjagaan jarak fisik tidak memungkinkan;
Menjalankan kewaspadaan kontak dan droplet untuk tenaga kesehatan
yang merawat pasien suspek dan terkonfirmasi COVID-19, dan
menjalankan kewaspadaan airborne jika prosedur yang menghasilkan
aerosol dijalankan;
Terus-menerus menggunakan masker bagi tenaga kesehatan dan
pengasuh yang bekerja di area klinis, selama semua kegiatan rutin
sepanjang giliran kerjanya;
Selalu membersihkan tangan dengan sering, menjaga jarak fisik jika
memungkinkan, dan menjalankan etiket batuk dan bersin; menghindari
tempat-tempat yang ramai, tempat-tempat kontak erat, dan tertutup, dan
tempat-tempat dalam ruangan dengan ventilasi yang buruk;
mengenakan masker kain saat berada di ruang tertutup yang terlalu padat
untuk melindungi orang lain; dan memastikan ventilasi lingkungan yang
baik di semua tempat tertutup; serta pembersihan dan disinfeksi
lingkungan yang tepat.
2.7 Prognosis
Hingga saat ini mortalitas mencapai 2% tetapi jumlah kasus berat
mencapai 10%. Prognosis bergantung pada derajat penyakit, ada tidaknya
komorbid.6
Penyakit komorbid dari Covid-19 diantaranya;1
a. Diabetes Mellitus 1) Diabetes Mellitus Tipe 1 2) Diabetes Mellitus Tipe
2 3) Glucocorticoid-associated diabetes
b. Penyakit terkait Geriatri
c. Penyakit terkait Autoimun
d. Penyakit Ginjal
e. ST Segment Elevation Myocardial Infarction (STEMI)
f. Non-ST-segment Elevation Myocardial Infarction (NSTEMI)
g. Hipertensi
h. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
i. Tuberculosis
j. Penyakit kronis lain yang diperberat oleh kondisi penyakit COVID-19
1.
2. Buku Saku Protokol Tatalaksana Covid-19 di Indonesia. 1st ed. Jakarta:
Kemenkes RI; 2020.