Evaluasi Keperawatan Keluarga
Evaluasi Keperawatan Keluarga
Evaluasi Keperawatan Keluarga
NIM : 1130017157
Kelompok Tahap : 4 (Keluarga dengan anak sekolah)
Peran : Perawat 1
PRAKTIKUM TM 15
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
STANDAR KOMPETENSI
Mahasiswa mampu memahami cara-cara melaksanakan pengkajian keperawatan dan melaksanakan pengkajian keperawatan pada semua
tahap perkembangan keluarga sesuai dengan teori Friedman.
KOMPETENSI DASAR
Mahasiswa mampu melaksanakan pengkajian keperawatan keluarga pada semua tahap perkembangan keluarga
INDIKATOR
1. Memperoleh informasi tentang keadaan kesehatan klien
2. Menentukan masalah keperawatan dan kesehatan klien
3. Menilai keadaan kesehatan klien
4. Membuat keputusan yang tepat dalam menentukan langkah-langkah berikutnya
A. TUJUAN
Untuk mengetahui proses pengambilan data dalam pengkajian keperawatan, menentukan masalah keperawatan dan kesehatan klien serta
membuat keputusan yang tepat dalam menentukan langkah-langkah selanjutnya.
B. PENDAHULUAN
Asuhan keperawatan keluarga dilaksanakan dengan pendekatan proses keperawatan. Proses keperawatan terdiri atas lima langkah,
yaitu pengkajian, perumusan diagnosis keperawatan, penyusunan perencanaan tindakan keperawatan, pelaksanaan tindakan keperawatan
dan melakukan evaluasi. Pengkajian keperawatan keluarga merupakan langkah awal dari proses keperawatan keluarga. Kegiatan
pengkajian harus dilakukan dengan benar, karena akan berpengaruh pada langkah-langkah berikutnya dalam proses keperawatan keluarga.
D. PROSEDUR KERJA
1. Wawancara
Komunikasi dengan klien dan keluarga untuk mendapatkan respon, baik verbal maupun non verbal. Wawancara adalah menanyakan
atau membuat tanya-jawab yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi oleh klien, atau disebut dengan anamnesa. Wawancara
berlangsung untuk menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi klien dan keluarga serta merupakan suatu
komunikasi yang direncanakan.
2. Observasi
Mengamati perilaku serta keadaan klien dan keluarga untuk memperoleh data tentang masalah kesehatan yang dialami. Observasi
dilakukan dengan menggunakan penglihatan dan alat indera lainnya, melalui perabaan, sentuhan dan pendengaran. Tujuan dari
observasi adalah mengumpulkan data tentang masalah yang dihadapi klien melalui kepekaan alat indera.
3. Konsultasi
Dengan tenaga ahli atau spesialis sesuai dengan masalah kesehatan yang ditemukan. Hasil konsultasi dapat digunakan sebagai data
pendukung dan validasi data.
4. Pemeriksaan fisik
Melakukan pemeriksaan fisik klien untuk menentukan masalah kesehatan klien. Pemeriksaan fisik dapat dilakukan dengan berbagai
cara, antara lain sebagai berikut :
a. Inspeksi : pemeriksaan yang dilakukan dengan cara melihat bagian tubuh yang diperiksa melalui pengamatan.
b. Palpasi : pemeriksaan fisik yang dilakukan melalui perabaan terhadap bagian-bagian tubuh yang mengalami kelainan.
c. Auskultasi : pemeriksaan fisik yang dilakukanmelalui pendengaran. Alat yang digunakan adalah stetoskop.
d. Perkusi : pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan mengetuk bagian tubuh dengan menggunakan tangan atau alat bantu.
Untuk melakukan pemeriksaan fisik kepada anggota keluarga dapat dilakukan dengan pendekatan head to toe atau pendekatan sistem
tubuh.
5. Pemeriksaan penunjang
Misalnya pemeriksaan laboratorium, rontgen dan pemeriksaan lain sesuai dengan kondisi klien.
E. HASIL
IDENTIFIKASI DATA
Agama dan Suku Islam, Jawa Alat transportasi Tn. D memiliki 1 motor
DATA ANGGOTA KELUARGA
LANJUTAN
: Meninggal
: Pria
: Wanita
: Menikah
: Tinggal Serumah
N JAWABAN KLIEN /
KOMPONEN PERTANYAAN PERAWAT
O KELUARGA
P2: Kalau boleh tahu dalam 1 Tn. D: Ada 4 orang mbak,
rumah ini anggota keluarganya saya ibu dan 2 anak saya
ada berapa ya pak?
Tn. D: Masi sekolah mbak,
P2: Anak-anak ibu masih yang petama kelas 6 SD yang
sekolah atau sudah ada yang kedua kelas 3 SD
Tipe bentuk berkeluarga?
1
keluarga
Kesimpulan: Jadi disini tipe
keluarga inti (Nuclear Family)
yang terdiri dari ayah, ibu, dan
anak yang tinggal dalam satu
rumah.
2 Latar belakang
kebudayaan P2: Bahasa yang digunakan Tn. D: Bahasa Indonesia
(etnik) sehari-hari bahasa apa ya pak? mbak
3 Identifikasi
Religius P2: Semua anggota keluarga Tn. D: Alhamdulillah
islam semua atau ada yang muslim semua
berbeda keyakinan pak?
Tn. D: Pengajian rutin ada
P2: Kegiatan keagamaan di mbak disini, tahlilan ada sih
lingkungan ini apa saja ya, mbak
Kalau tahlilan, dibaan, Yang lain sepertinya tidak,
selametan apa masih ada pak? jarang saya dengar
4 Status Kelas
Sosial P1: Siapa yang mencari nafkah Ny. A: Yang mencari nafkah
dalam keluarga? bapaknya pasti mas
5 Mobilitas Kelas
Sosial P1: Apakah pekerjaan bapak itu Ny. A: ada mas, tapi sejak
tetap dari dulu atau sudah menikah sama saya
berapa kali pindah tempat Alhamdulillah tetap mas
kerja?
Ny. A: Enggak juga mas ya
P1: Apakah itu faktor memang kerjanya tetap dan
pendapatan yang lebih baik atau pendapatannya baik
Karena faktor lain?
Ny. A: saya sama bapak
P2: Riwayat pendidikan sama” SMA mbak, sekolah
keluarga memang sekolah di di rumah dari sd sampai
daerah sini atau pas kuliahnya SMA
di daerah lain?
Ny. A: Biasanya 3 jutaan
P2: Penghasilannya setiap mas ya kurang lebih
bulannya berapa pak?
Ny. A: Alhamdulillah mas
P2: Apakah menurut bapak masih cukup
pengahsilan itu mencukupi
kebutuhan keluarga?
2 Tugas
perkembangan P1: Apakah bapak memberikan Ny. A: Iya mas kalau gak
keluarga saat ini kesempatan anak untuk gitu anak-anak nanti gak mau
beraktivitas diluar rumah? berinteraksi
P1: Apakah sudah memiliki Ny. A: yaa perlahan sambil
simpanan/biaya yang cukup menabung untuk biaya
untuk anak? sekolah anak mas
3 Riwayat keluarga
dari lahir s.d saat P2: Ibu melakukan persalinan Tn. D: Di bidan mbak
ini di fasilitas kesehatan/tidak?
Tn. D: Alhamdulillah normal
P2: Lahirnya normal apa sesar? semua
P2: Kalau bapak sama ibu dulu Tn. D: Jaman dulu apa ya
ingat tidak pernah mendapat mbak cacar mungkin
imunisasi apa saja? Ny. A: Kata Ibu saya lengkap
sih hehe
P2: Berapa lama anak minum
ASI, apa juga dikasi susu Tn. D: Sampai umur 1 atau 2
formula? gitu mbak sepertinya 1 tahun
Ny. A: Umur 2 tahunan baru
P2: Apakah anak mempunyai disambi susu formula mbak?
riwayat penyakit?
Tn. D: Alhamdulillah tidak
P2: Apa bapak merokok? ada riwayat penyakit sama
anak-anak
P2: Apakah ada riwayat
penyakit dari keluarga? Tn. D: Saya sudah tidak
merokok
P2: Sejak kapan itu pak?
Tn.D: Saya ada riwayat
P2: Apa pernah dalam keluarga darah tinggi mbak
mengalami peristiwa
berduka/kematian? Tn. D: Sejak 3 tahun yang
lalu saat masi merokok mbak
Kesimpulan: Ke 2 anak Tn.D
lahir normal di klinik dan Tn.D: Pernah mbak waktu
mendapat imunisasi lengkap, anak pertama saya berumur 1
mereka juga diberikan ASI. Tn. tahun ibu saya meninggal,
D hanya pernah diberikan trus 2 tahun yang lalu ayah
imunisasi campak sedangnya saya meninggal
Ny. A lengkap. Tn. D
mempunyai riwayat penyakit
hipertensi sejak 3 tahun lalu.
Keluarga pernah mengalami
kehilangan yaitu ke 2 orang tua
Tn. D.
P2: Asal orangtua bapak sama Tn. D: Orang tua saya gaada
ibu dari mana ya? semua mbak adanya orang
tua ibu tinggal didekat sini
P2: Apakah orangtua bapak hanya beda desa saja
sama ibu pernah pindah tempat
tinggal? Ny. A: Tidak pernah mbak
DATA LINGKUNGAN
Karakteristik
rumah P2: Rumah ini milik sendiri Tn. D: Alhamdulillah sudah
atau masih menyewa? milik sendiri
P2: Luasnya berapa ya pak dan Tn. D: “Luasnya sekitar
ada berapa ruangan? 5x8 mbak, ruangannya ada
2 kamar tidur, 1 kamar
P2: Disini untuk penerangan mandi, 1 dapur, ruang
keluarga menggunakan lampu tengah sama ruang
yang berapa watt? tamu”(g.1)
P1: Untuk cat rumah diganti Tn. D: Jarang mas kalau mau
berapa tahun sekali ya pak atau lebaran saja di cat lagi
nunggu sampai ada yang
ngelupas baru di cat ulang? Tn. D: “Sampah ada
tempat pembuangannya di
P2: Kalau untuk pengelolahan belakang rumah dan tiap
sampah sendiri bagaimana ya? pagi ada petugas
sampah”(h.3)
P1: Apakah anggota keluarga
merasa puas dan nyaman Ny. A: “Kami merasa
dengan pengaturan/penataan nyaman mas”(g.3)
rumah?
Denah rumah
Kamar 3 Dapur
Kamar 2
Ruang
Kamar mandi
keluarga
Ruang
tamu
Kamar 1
2 Karakteristik
lingkungan sekitar P2: Hmm bagus pak. Kalau Tn. D: Macam-macam mbak
dan komunitas mayoritas warga memang asli ada yang rantauan juga ada
yang lebih besar sini atau banyak yang yang asli sisni tapi mayoritas
rantauan? asli sini.
Kesimpulan: Keadaan di
lingkungan terkadang
mengalami gangguan polusi
dan kebisingan, jarak terdekat
pelayanan kesehatan adalah
puskemas dengan jarak 1 km
dan ada piket ronda tiap malam
untuk meningkatkan keamanan.
Kesimpulan: Keluarga
menggunakan fasilitas yang ada
di komunitas dengan baik, dan
warganya baik.
STRUKTUR KELUARGA
1 Pola komunikasi
P2: Apakah anggota keluarga Ny. A: Alhamdulillah saling
saling terbuka? terbuka mbak
Kesimpulan: Pengambilan
keputusan dilakukan oleh Tn. D
selaku kepala keluarga
3 Struktur
kekuasaan : P2: Bagaimana cara keluarga Tn. D: Berdiskusi dengan
proses membuat keputusan? ibu dan biasanya saya yang
pengambilan mengambil keputusan
keputusan Kesimpulan: Tn. D
menggunakan cara berdiskusi
dengan istrinya untuk
memecahkan suatu masalah.
P1: Berarti dalam keluarga Tn. D: Ya bisa dibilang
Struktur yang mendominasi adalah begitu mas
kekuasaan : bapak sebagai kepala keluarga?
keseluruhan
4
kekuasaan sistem Kesimpulan: Dalam keluarga,
dan subsistem kepala keluargalah yang
keluarga memiliki kekuasaan dalam
pengambilan keputusan
5 Struktur
kekuasaan : P1: Kalau terjadi perbedaan Ny. A: Bapak mas
kontinum pendapat biasanya siapa yang
kekuasaan menjadi pemenang? Tn. D: Ya kami berdikusi
keluarga : jika dulu mbak nanti hasilnya
dominasi P2: Pendapat siapa yang pendapat bersama yang
ditemukan, siapa digunakan jika dari bapak/ibu terbaik
yang dominan ? kurang tepat?
Ny. A: Kami selalu
P1: Apakah anggota keluarga menerimanya
puas dengan bagaimana
keputusn itu dibuat dan siapa
yang memutuskannya?
Kesimpulan: Keluarga
menjalankan peran informal
dengan menerima masukan dari
orang lain.
8 Analisis model
peran (kapan P1: Sejak kapan seperti itu: Tn. D: Sejak kami menikah
masalah peran
muncul) P2: Dikeluarga ini siapa yang Ny. A: Kami berdua selalu
selalu menjadi contoh/panutan berusaha menjadi contoh
dalam bersikap atau yang baik untuk anak-anak
berkomunikasi? kami
Variabel yang P2: Mendidik anak seperti cara Tn. D: Yaa kalau dulu
9 mempengaruhi orangtua bapak ibu dulu atau didikan yang baik ditiru dan
struktur peran mendidiknya dengan cara diterapkan kalo buruk ya
sendiri ? tidak ditiru kami didik
dengan cara yang lebih baik
10 Nilai keluarga
P2: Mendidik anak seperti cara Tn. D: Yaa kalau dulu
orangtua bapak ibu dulu atau didikan yang baik ditiru dan
mendidiknya dengan cara diterapkan kalo buruk ya
sendiri ? tidak ditiru kami didik
dengan cara yang lebih baik
P2: Pencapaian apa saja yang
diraih keluarga, seperti lomba, Ny. A: Anak saya pernah
juara kelas atau semacamnya? mendapat juara kelas
11 Perbedaan dalam
sistem nilai P2: Mendidik anak seperti cara Tn. D: Yaa kalau dulu
orangtua bapak ibu dulu atau didikan yang baik ditiru dan
mendidiknya dengan cara diterapkan kalo buruk ya
sendiri ? tidak ditiru kami didik
1. dengan cara yang lebih baik
Kesimpulan: Keluarga
mengasuh anak mengikuti
budaya keluarga (tradisional)
dan membaurnya dengan pola
asuh modern
FUNGSI KELUARGA
1 Fungsi afektif
P2: Mendidik anak seperti cara Tn. D: Yaa kalau dulu
orangtua bapak ibu dulu atau didikan yang baik ditiru dan
mendidiknya dengan cara diterapkan kalo buruk ya
sendiri ? tidak ditiru kami didik
dengan cara yang lebih baik
P2: Apakah anggota keluarga
saling terbuka? Ny. A: Alhamdulillah saling
terbuka mbak
P2: Apakah komunikasi antar
anggota keluarga berjalan baik Ny. A: Iya mbak komunikasi
berjalan baik
P1: Apakah terdapat keakraban
antar anggota keluarga satu Tn. D: Iya mas kami semua
sama lain? akrab sekali
Kesimpulan: Keluarga
berusaha mendidik anak dan
menjadikan kepribadian yang
terbuka, bertutur kata yang baik
dan saling menyangi antar
anggota keluarga
2 Fungsi sosialisasi
P2: Apakah ibu sama bapak Tn. D: Jarang sih mbak
menyuruh anak-anak mengaji karena masih kecil-kecil
juga? juga, tapi disekolah dapat
pelajaran mengaji dan pernah
P1: Kalau ada masalah yang ikut TPQ juga di dekat rumah
terjadi disekolah atau sama
teman apakah anak selalu Ny. A: Iya mas selalu cerita
menceritakannya pada
keluarga? Ny. A: Iya mas kalau gak
gitu anak-anak nanti gak mau
P1: Apakah bapak memberikan berinteraksi
kesempatan anak untuk
beraktivitas diluar rumah? Ny. A: iya mbak
Kesimpulan: Keluarga
memberikan kesempatan pada
anak untuk aktif bersosialisasi
dengan mengaji, bermain dan
bersilaturahmi
Kesimpulan:.Keluarga tidak
punya rencana untuk
menambah anggota baru dan
keluarga terlihat harmonis.
4 Fungsi ekonomi
P2: Rumah ini milik sendiri Tn. D: Alhamdulillah sudah
atau masih menyewa? milik sendiri
5 Fungsi Perawatan
Kesehatan P2: Apakah disini pernah ada Tn. D: “Ada mungkin
penyuluhan kesehatan? mbak ya jarang hadir
kami” (a.2) (i.2)
P2: Bapak kan punya darah
tinggi, untuk makanan apa Ny. A:Memakan makanan
bapak mencegah memakan yang disarankan pihak
makanan yang bikin darah kesehatan mbak
tinggi bapak kambuh lagi?
Tn. D: 3x dalam sehari mas
P1: Berapa kali keluarga makan
dalam sehari? Tn. D: “Apa ya mas kadang
minggu pagi kami lari-lari
P1: Jenis aktivitas fisik apa di sekitaran rumah atau
yang keluarga sering dilakukan? ikut cfd mungkin 1 bulan
sekali”(e.3)
P2: Apa tindakan jika ada
anggota keluarga yang sakit? Tn. D: “Ya dirumah dulu
saja mbak tidak langsung
P2: Bagaimana perasaan dibawa ke puskesmas”(e.1)
keluarga tentang pelayanan
kesehatan yang tersedia di Tn. D: Alhamdulillah merasa
lingkungan, apakah merasa sangat terbantu mbak
nyaman dan puas?
Tn. D: “Tidak pernah
P1: Apakah keluarga jika sakit konsumsi obat secara rutin
mengkonsumsi obat yang dijual mas paling kalau pusing
bebas/selalu resep dokter? aja”(f.3)
TUGAS KELUARGA
1 Pengenalan
masalah kesehatan P2: Apa bapak memahami Tn. D: “Hmm tidak begitu
penyakit darah tinggi itu? paham, memangnya itu
penyakit serius ya
P2: Darah tinggi itu kalau tidak mbak?”(a.1)
diobati bisa ke jantung juga
stroke pak. Apa bapak tau Tn. D: “Yaa pokoknya saya
gejalanya seperti apa? merasa pusing berarti
kumat gitu mbak” (b.1)
P2: Memangnya sepengetahuan
bapak tentang penyakit bapak Tn. D: “Saya pikir darah
ini apa? tinggi itu tidak berbahaya
wajar saja kalau orang tua
P2: Bapak kan punya darah kan banyak pikiran kalau
tinggi, untuk makanan apa kumat saya tinggal minum
bapak mencegah memakan obat sudah” (b.2)
makanan yang bikin darah
tinggi bapak kambuh lagi? Ny. A: Memakan makanan
yang disarankan pihak
P2: Apa disini pernah ada kesehatan mbak
penyuluhan kesehatan?
Tn. D: Ada mungkin mbak
Kesimpulan: Keluarga kurang ya jarang hadir kami
mengenal masalah kesehatan
dan minimnya informasi yang
didapat oleh keluarga
2 Membuat
keputusan P1: Kalau terjadi perbedaan Ny. A: Bapak mas
pendapat biasanya siapa yang
menjadi pemenang? Tn. D: Ya kami berdikusi
dulu mbak nanti hasilnya
P2: Pendapat siapa yang pendapat bersama yang
digunakan jika dari bapak/ibu terbaik
kurang tepat?
Ny. A: “Kami rembukan
P1: Siapa yang memutuskan dulu biasanya, kalau
kalau ada anggota keluarga sekiranya demam biasa
yang sakit mau dirawat atau kami rawat sendiri
dibawa ke puskesmas? dirumah” (c.1)
3 Perawatan
anggota keluarga P2: Apa bapak pernah Ny. A: “Bapak pernah
melakukan pengobatan melakukan pengobatan
alternatif? alternative”(e.2)
4 Memodifikasi
lingkungan P1: Bagaimana usaha bapak Ny. A: “Saya mencoba
sama ibu dalam membuat membuat suasana rumah
lingkungan rumah itu menjadi adem mas, saya tanam
bersih dan sehat? tanaman di halaman
rumah dan menyediakan
P2: Untuk pengolahan tempat sampah didalam
sampahnya disini bagaimana dan luar rumah”(g.2)
ya?
Tn. D: Sampah ada tempat
P2: Disini untuk penerangan pembuangannya di belakang
keluarga menggunakan lampu urmah
yang berapa watt?
Tn. D: Waduh gak nentu
P2: Ada berapa ventilasi mbak, kadang 6 kadang 10
dirumah ini?
Tn. D: ada berapa ya mbak 5
P1: Untuk cat rumah diganti mungkin
berapa tahun sekali ya pak atau
nunggu sampai ada yang
ngelupas baru di cat ulang? Tn. D: Jarang mas kalau mau
lebaran saja di cat lagi
Kesimpulan: Keluarga mampu
menciptakan suasana rumah
yang bersih dan sehat dengan
tetap ada penghijauan,
pencahayaan yang baik dan
juga ventilasi udara yang cukup
Kesimpulan: Keluarga
berpartisipasi dalam kegiatan
masyarakat dan memanfaatkan
waktu libur dengan baik
3 Adaptasi keluarga
P2: Biasanya kapan bapak sama Ny. A: Kalau libur sekolah
ibu mengajak anak-anak untuk dan pastinya lebaran
menjalin silaturahmi dengan
keluarga besar? Ny. A: Iya mas kalau gak
gitu anak-anak nanti gak mau
P1: Apakah bapak memberikan berinteraksi
kesempatan anak untuk
beraktivitas diluar rumah? Tn. D: Ibunya yang sering
nemenin kalau lagi ngerjain
P1: Apakah bapak/ibu PR mas kalau saya jarang
membantu anak dalam sekali soalnya saya kerja.
mengerjakan tugas sekolah?
Tn. D: Sering kalau itu mas,
P1: Apa sering memotivasi tiap kali kita kumpul nonton
anak untuk belajar agar tv bareng sambil saya
meningkatkan prestasinya motivasi anak-anak
disekolah?
Kesimpulan: Keluarga
beradaptasi dengan
baik,Terlihat keakraban dalam
keluarga dan rasa saling
mendukung
4 Melacak stressor,
koping, adaptasi P2: Apakah bapak merasakan Tn. D: Saya tidak terlalu
sepanjang waktu kalau stress yang dialami dibuat beban mbak
mudah atau sulit diatasi?
Kesimpulan: Keluarga
merasakan bahwa stress yang
dialami mudah diatasi
STANDAR KOMPETENSI
Mahasiswa mampu menganalisis data hasil pengkajian yang diperoleh pada semua tahao perkembangan keluarga
KOMPETENSI DASAR
Mahasiswa mampu menganalisis data hasil pengkajian yang diperoleh pada semua tahao perkembangan keluarga
INDIKATOR
1. Membuat pengelompokan data berdasarkan data subjektif dan objektif
2. Menentukan masalah keperawatan dan kesehatan klien
3. Memahami faktor yang menyebabkan masalah
4. Memahami batasan karakteristik dan ukuran normal dari masalah tersebut
5. Memahami mekanisme penanganan masalah, berpikir kritis dan membuat kesimpulan dari masalah
6. Merumuskan diagnosis keperawatan dengan benar.
A. TUJUAN
Untuk menentukan masalah keperawatan dan kesehatan klien serta membuat keputusan yang tepat dalam menentukan langkah-langkah
selanjutnya.
B. PENDAHULUAN
Asuhan keperawatan keluarga dilaksanakan dengan pendekatan proses keperawatan. Proses keperawatan terdiri atas lima langkah,
yaitu pengkajian, perumusan diagnosis keperawatan, penyusunan perencanaan tindakan keperawatan, pelaksanaan tindakan keperawatan
dan melakukan evaluasi. Diagnosis keperawatan adalah keputusan klinik tentang semua respon individu, keluarga dan masyarakat tentang
masalah kesehatan aktual atau potensial, sebagai dasar seleksi intervensi keperawatan untuk mencapai tujuan asuhan keperawatan sesuai
dengan kewenangan perawat. Semua diagnosis keperawatan harus didukung oleh data. (Nanda, 2011)
Pada penulisan diagnosis keperawatan keluarga menggunakan pernyataan problem saja tanpa etiologi dan symtomp. Dengan demikian,
penulisan diagnosis keperawatan keluarga adalah dengan menentukan masalah keperawatan yang terjadi.
D. PROSEDUR KERJA
1. Analisis Data
Pengelompokkan data hasil pengkajian berdasarkan data objektif dan data subjektif
2. Analisis etiologi
Menganalisis etiologi dari masalah keperawatan berdasarkan 5 tugas keluarga
3. Merumuskan diagnosis
Membuat diagnosis berdasarkan karakteristik data
E. HASIL
ANALISA DATA
(Semua masalah dari hasil pengkajian wajib dimasukkan ke dalam analisa data – minimal ada 7 kelompok data dan 7 diagnosa
keperawatan)
N DATA ETIOLOGI MASALAH
O
1 Data Subjektif : Kode Diagnosa :
a.1 Tn. D mengatakan kurang paham - Tn. D tidak mampu D.0111
mengenai penyakit hipertensi mengenal masalah Diagnosa :
“Hmm tidak begitu paham, hipertensi karena Defisit Pengetahuan
memangnya itu penyakit serius ya kurang terpapar Tentang
mbak?”(a.1) informasi (Spesifikkan)I
Screenshot halaman diagnosa keperawatan yang diambil (wajib terlihat tulisan dan
terbaca, harus full 1 diagnosa)
2 Data Subjektif : - Tn.D dan Ny,A Kode Diagnosa :
c.1 Ny. A mengatakaan bahwa dalam menunjukkan fungsi D.0123
membuat keputusan Ny. A dan Tn. D keluarga dalam Diagnosa : Kesiapan
berdiskusi terlebih dahulu memenuhi Peningkatan Proses
“Kami rembukan dulu biasanya, kebutuhan fisik, Keluarga
kalau sekiranya demam biasa sosial dn psikologi
kami rawat sendiri dirumah” (c.1) anggota keluarga
- Tn.D dan Ny.A
Data Objektif : menunjukkan
d.1 Terjalin komunikasi yang baik kepedulian untuk
“Iya mbak komunikasi berjalan mendukung
baik”(d.1) keselamatan dan
pertumbuhan
anggota keluarga
dengan berdiskusi
dan mengambil
keputusan tindakan
yang mencakup
kesehatan keluarga
Screenshot halaman diagnosa keperawatan yang diambil (wajib terlihat tulisan dan
terbaca, harus full 1 diagnosa)
PRAKTIKUM TM 19 (1-20) DAN 20 (21-40)
PERENCANAAN KEPERAWATAN KELUARGA
STANDAR KOMPETENSI
Mahasiswa mampu membuat definisi perencanaan keperawatan keluarga, tujuan, prioritas masalah, tujuan dan hasil yang diharapkan serta
rencana tindakan keperawatan keluarga pada semua tahap perkembangan keluarga bersama dengan keluarga
KOMPETENSI DASAR
Mahasiswa mampu membuat definisi perencanaan keperawatan keluarga, tujuan, prioritas masalah, tujuan dan hasil yang diharapkan serta
rencana tindakan keperawatan keluarga pada semua tahap perkembangan keluarga bersama dengan keluarga
INDIKATOR
1. Menganalisis data secara menyeluruh tentang masalah atau situasi keluarga
2. Mengidentifikasi prioritas masalah keperawatan keluarga menggunakan skoring
3. Merumuskan tujuan
4. Menyusun rencana tindakan keperawatan keluarga
A. TUJUAN
Untuk mencegah, menurunkan atau mengurangi masalah-masalah keluarga
B. PENDAHULUAN
Perencanaan keperawatan keluarga adalah sekumpulan tindakan yang direncanakan oleh perawat untuk membantu keluarga dalam
mengatasi masalah keperawatan dengan melibatkan anggota keluarga. Perencanaan keperawatan merupakan langkah ketiga dalam
membuat suatu proses keperawatan.
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penyusunan perencanaan keperawatan keluarga adalah :
1. Rencana keperawatan harus didasarkan atas analisis data secara menyeluruh tentang masalah atau situasi keluarga
2. Rencana keperawatan harus realistik
3. Rencana keperawatan harus sesuai dengan tujuan dan falsafah instansi kesehatan
4. Rencana keperawatan dibuat bersama keluarga
D. PROSEDUR KERJA
1. Prioritas Masalah Keperawatan Keluarga
Cara memprioritaskan masalah keperawatan keluarga adalah dengan menggunakan skoring menurut Maglaya (2009). Menggunakan
tabel dengan kolom berisi : kriteria, skor, bobor, skoring dan pembenaran. Kriteria prioritas masalah keperawatan keluarga terdiri dari
4 komponen diantaranya : sifat masalah, kemungkinan untuk diubah, potensial untuk dicegah dan menonjolnya masalah.
2. Perumusan Tujuan
Tujuan merupakan hasil yang ingin dicapai untuk mengatasi masalah keperawatan yang terjadi pada klien. Dalam suatu tujuan terdapat
kriteria hasil yang mempunyai komponen sebagai berikut :
a. S – Subjek : Perilaku pasien yang diamati
b. P – Predikat : Kondisi yang melengkapi pasien
c. K – Kriteria : Kata kerja yang dapat diukur atau untuk menentukan tercapainya tujuan
d. K – Kondisi : Sesuatu yang menyebabkan asuhan diberikan
e. W – Waktu : Waktu yang ingin dicapai
Tujuan yang dirumuskan ada dua yaitu tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek (dibuat berdasarkan tugas keluarga yang
bermasalah)
3. Penyusunan Rencana Tindakan Keperawatan Keluarga
Rencana tindakan ini disesuaikan dengan tugas keluarga yang terganggu. Tugas kesehatan keluarga tersebut antara lain :
a. Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan yang tepat
c. Kemampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit
d. Kemampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan rumah yang sehat
e. Kemampuan keluarga dalam memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada
E. HASIL
DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
(Tuliskan kembali berdasarkan urutan di analisa data pada bab pengkajian)
1. Defisit pengetahuan tentang (spesifikkan)Hipertensi pada Tn.D
2. Kesiapan peningkatan proses keluarga di keluarga Tn.D
3. Manajemen kesehatan tidak efektif di keluarga Tn.D
TABEL SKORING PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN KELUARGA
1. Diagnosa ke-1 Defisit pengetahuan tentang (spesifikkan)Hipertensi pada Tn.D
Definisi diagnosa : Keadaan atau kurangnya informasi kognitif yang berkaitan dengan hipertensi pada Tn. D
Tabel 1.1
Skoring Diagnosa ke-1
No Kriteria Skor Bobot Skoring Pembenaran
a. Sifat masalah :
Wellness 3 Tn. D tidak mampu
Aktual 3 menjelaskan masalah
Resiko 2 hipertensi dengan baik
1 2/3x1= 2/3
Potensial 1 karena kurangnya
pengetahuan
d. Menonjolnya masalah :
Segera 2 Keluarga tidak merasakan
Tidak perlu 1 1 0/2x1= 0 sebagai masalah
Tidak dirasakan 0
Total Skor 4
d. Menonjolnya masalah :
Segera 2 Jika manajemen kesehatan
Tidak perlu 1 1 2/2x2= 4/2 tidak diperbaiki dalam
Tidak dirasakan 0 waktu yang lama ini maka
keluarga Tn. D resiko
mengalami penurunan
status kesehatan
Total Skor 4½