Anda di halaman 1dari 4

NAMA : ELVINA CALISTA

NIM : 1906112289
KELAS : AGT-C
MATA KULIAH : KLIMATOLOGI DASAR

TUGAS 3 KLIMATOLOGI DASAR

1. Sebutkan macam – macam hujan berdasarkan proses pendinginan di udara!


Jawab :
- Hujan konveksi, adalah hujan yang terjadi karena udara yang mengandung
uap air naik secara vertikal (konveksi). Udara naik karena adanya
pemanasan. Udara yang naik itu kemudian mengalami penurunan suhu.
Turunnya suhu membuat udara yang mengandung uap air mengalami
proses kondensasi dan membentuk awan. Awan akan menurunkan hujan
ketika sudah tidak lagi menahan kumpulan titik-titik airnya. Hujan
konveksi biasa terjadi di daerah yang panas atau tropis seperti Indonesia.
- Hujan orografis, adalah hujan yang terjadi karena udara yang mengandung
uap air terhalang oleh pegunungan. Gerak yang terhalang itu membuat
udara naik ke lereng pegunungan. Akibatnya, suhu udara menjadi dingin.
Udara terus naik. Sampai di ketinggian tertentu, barulah terjadi proses
kondensasi atau pengembunan dan terbentuklah awan. Selanjutnya terjadi
hujan.
- Hujan frontal, adalah hujan yang terjadi karena adanya pertemuan antara
massa udara panas dengan massa udara dingin. Udara yang panas selalu
ada di atas udara yang dingin. Pertemuan itu mengakibatkan udara
berkondensasi dan membentuk awan. Hujan frontal biasa terjadi di daerah
dengan iklim sedang.

2. Apa yang dimaksud dengan istilah puso?


Jawab : Puso adalah kondisi dimana suatu lahan pertanaman tidak
menghasilkan atau gagal panen yang diakibatkan adanya organisme
pengganggu tanaman maupun iklim atau cuaca yang tidak mendukung.
3. Apa yang dimaksud dengan intensitas pertanaman 100% dan 200%?
Jawab : IP (Indeks Pertanaman) merupakan rata-rata masa tanam dan panen
dalam satu tahun pada lahan yang sama. IP 100% berarti pada wilayah
tersebut menanam satu kali dalam satu tahun. Sedangkan IP 200% berarti pada
wilayah tersebut menanam dua kali dalam satu tahun.

4. Bagaimana dampak curah hujan terhadap HPT?


Jawab : Pada curah hujan yang rendah, dapat menimbulkan adanya hama
yang banyak, namun jika curah hujan terlalu tinggi, hama akan terhanyut
karena derasnya air hujan. Dan pada curah hujan yang tinggi, dapat
menimbulkan atau mempercepat penyebaran suatu patogen penyakit seperti
adanya spora jamur.

5. Hitunglah curah hujan wilayah dengan cara thiessen dan aritmatika, dan
tentukan keadaan curah hujannya?

No. titik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumla


pengamata h
n
Pembagian 13, 22, 24, 30, 20, 19, 18, 8,5 15, 5,4 178,4
daerah A 4 5 6 6 8 6 0 0
(km2)

Bobot Wi 0,0 0,0


0,0 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 5 0,0 3
7 3 4 7 2 1 0 8
Curah 200 120 60 220 180 230 160 40 20 10 1.240
hujan
harian R
(mm)

W1R1 14, 15, 8,4 37, 21, 25, 16, 2,0 1,6 0,3 142,2
0 6 4 6 3 0

Jawab :
- Metode Aritmatika
R 1+ R 2+ R 3+ R 4 + R 5+ R 6+ R 7+ R 8+ R 9+ R 10
Ŕ =
N
200+120+60+220+180+ 230+ 160+40+20+ 10
Ŕ =
10
1.240
Ŕ =
10
Ŕ = 124 mm

- Metode Thiessen
Ŕ =

A 1 R 1+ A 2 R 2+ A 3 R 3+ A 4 R 4 + A 5 R5+ A 6 R 6 + A 7 R 7+ A 8 R 8+ A 9 R 9+ A 10 R 10
A
Ŕ = W1R1 + W2R2 + W3R3 + W4R4 + W5R5 + W6R6 + W7R7 + W8R8 + W9R9 + W10R10
Ŕ = 14,0 + 15,6 + 8,4 + 37,4 + 21,6 + 25,3 + 16,0 + 2,0 + 1,6 + 0,3
Ŕ = 142,2 mm

- Keadaan Curah Hujan Harian


R1 = 200 = Hujan sangat lebat
R2 = 120 = Hujan sangat lebat
R3 = 60 = Hujan lebat
R4 = 220 = Hujan sangat lebat
R5 =180 = Hujan sangat lebat
R6 = 230 = Hujan sangat lebat
R7 = 160 = Hujan sangat lebat
R8 = 40 = Hujan normal
R9 = 20 = Hujan ringan
R10 = 10 = Hujan ringan

Anda mungkin juga menyukai