Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

Dosen Pengampu :

Dita Hendriyani, M. A.

Disusun Oleh :

1. Titis Andriawan (126211202069)


2. Ulfa Andini Dian Pawestri (126211202070)
3. Lia Ruli Hapsari (126211202071)

TADRIS FISIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG

2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya kepada kita semua khususnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
penulisan makalah ini dengan judul “ Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia “
dengan baik dan tepat pada waktunya.
Makalah ini sebagai salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.
Kita menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak. Karena itu kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya terutama kepada
yang terhormat :
1. Prof. Dr. Maftukhin, M. Ag. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri
Tulungagung.
2. Dr. Maryono, M.Pd. selaku Kajur Tadris Fisika Rektor Institut Agama Islam
NegeriTulungagung.
3. Dita Hendriyani, M. A. Selaku Dosen Pendidikan Kewarganegaraan yang selalu
membimbing kami dalam menyusun makalah ini.
4. Kedua Orang Tua kami, yang selalu memberikan kasih sayang, doa, nasihat, serta
kesabarannya yang selalu membimbing kami tanpa lelah.
5. Teman- teman kelas yang selalu memberikan semangat kepada kami.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah Filsafat Umum ini dapat
bermanfaat dan menginspirasi pembaca.

Tulungagung, 03 Desember 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

MAKALAH...........................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
1. Pengertian Wawasan Nusantara............................................................................................3
2. Hakikat Wawasan Nusantara.................................................................................................3
3. Latar Belakang Filosofi...........................................................................................................4
4. Kedudukan Wawasan Nusantara...........................................................................................5
5. Asas Wawasan Nusantara.......................................................................................................5
6. Fungsi Wawasan Nusantara...................................................................................................6
7. Tujuan Wawasan Nusantara..................................................................................................6
8. Arah dan Sasaran Wawasan Nusantara................................................................................6
9. Tantangan Dalam Mengimplementasikan Wawasan Nusantara.........................................7
10. Implementasi Wawasan Nusantara....................................................................................7
11. Pengertian Geopolitik..........................................................................................................8
12. Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia..........................................................8
13. Wawasan Nusantara dan Otonomi Daerah di Indonesia..................................................9
BAB III...............................................................................................................................................11
PENUTUP..........................................................................................................................................11
A. Kesimpulan............................................................................................................................11
B. Saran.......................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Apa yang di maksud dengan wawasan nusantara? wawasan nusantara memiliki
banyak maksud, Secara arti konseptual, wawasan nusantara adalah bagaimana cara
pandang bangsa mengetahui jati diri dan lingkungannya, maka dari cara pandang
itulah kita dapat mengartikan bagaimana cara bangsa indonesia tentang negaranya dan
lingkungannya, wawasan nusantara yang meliputi daratan, lautan dan udara sebagai
ruang hidup juga dibangun atas dasar geopolitik bangsa indonesia wawasan nusantara
juga memiliki arti sarana dalam mencapai tujuan nasional yang merujuk pada
pancasila dan UUD 1945 yang di dalamnya mengandung nilai intergralistik,
kekeluargaan, dan keserasian.

Wawasan Nusantara sebagai wawasan nasionalnya bangsa Indonesia dibangun


atas pandangan geopolitik bangsa. Pandangan bangsa Indonesia didasarkan pada
konstelasi lingkungan tempat tinggalnya yang menghasilkan konsepsi Wawasan
Nusantara.jadi Wawasan Nusantara merupakan penerapan dari teori geopolitik bangsa
Indonesia. Konsep geopolitik Indonesia berlandaskan pada pandangan kewilayahan
dan kehidupan bangsa. Sebagai Negara yang sangat luas dengan berbagai keragaman
di dalamnya, Indonesia memiliki Wawasan Nusantara sebagai dasar pengembangan
wawasan nasional. Tak hanya faktor geografi, wawasan nusantara juga
mengutamakan kepentingan masyarakat dalam aspek lain seperti sosial budaya,
politik, pertahanan dan keamanan, dan ekonomi. Penyelengara negara yang memiliki
wewenang dalam mengatur jalannya kehidupan diharapkan dapat meningkatkan
kesadaran masyarakat sebagai pelaksana wawasan nusantara untuk bertanggungjawab
ditengah berbagai macam masalah yang tengah menghimpit bangsa.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian, Hakikat, dan Latar Belakang Wawasan Nusantara ?
2. Bagaimana Kedudukan Wawasan Nusantara ?
3. Apa saja Asas-asas Wawasan Nusantara ?
4. Apa Fungsi, dan Tujuan Wawasan Nusantara ?
5. Bagaimana Arah dan Sasaran Wawasan Nusantara ?
1
6. Apa tantangan dalam mengimplementasikan Wawasan Nusantara ?
7. Sebutkan contoh implementasi Wawasan Nusantara ?
8. Apa Pengertian Geopolitik ?

9. Bagaimana Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia ?

C. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan wawasan nusantara
2. Mengetahui kedudukan wawasan nusantara
3. Mengetahui Asas-asas wawasan nusantara
4. Mengetahui Fungsi dan Tujuan dari wawasan nusantara
5. Mengetahui dan memahami wawasan nusantara sebagai geopolitik di Indonesia
6. Bisa mengimplementasikan wawasan nusantara dalam kehidupan sehari-hari
7. Memahami pengertian geoplitik
8. Menambah wawasan pembaca mengenai perwujudan wawasan nusantara dan
otonomi daerah di Indonesia
5. Memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah kewarganegaraan

2
BAB II

PEMBAHASAN
1. Pengertian Wawasan Nusantara
Secara etimologis, Wawasan Nusantara berasal dari kata Wawasan dan Nusantara.
Wawasan berasa dari kata wawas ( bahasa jawa ) yang berarti pandangan, tinjauan dan
penglihatan inderawi. Wawasan berarti pula cara pandang dan cara melihat. Nusantara
berasal dari kata nusa dan antara. Nusa artinya pulau atau kesatuan kepulauan. Antara
artinya menunjukan letak antara dua unsur.
Jadi Nusantara adalah kesatuan kepulauan yang terletak antara dua benua, yaitu benua
Asia dan Australia, dan dua samudra, yaitu samudra Hindia dan samudra Pasifik.
Berdasarkan penegrtian modern, kata “ Nusantara “ digunakan sebagai pengganti nama
indonesia.
Sedangkan terminologis, wawasan menurut beberapa pendapat sebagai berikut :
a. Menurut prof. Wan Usman, “Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa
indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai negara kepualuan dengan semua
aspek kehidupan yang beragam.”
b. Menurut GBHN 1998, Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa
indonesia mengenai diri dan lingkungannya, dengan dalam penyelenggaraan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
c. Menurut kelompok kerja Wawasan Nusantara untuk diusulkan menjadi tap. MPR,
yang dibuat Lemhamnnas tahun 1999, yaitu “ cara pandang dan sikap bangsa
indonesia mengenai diri dan lungkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis
dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam
penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai
tujuan nasional. “
Berdasarkan pendapat – pendapat diatas, secara sederhana wawasan nusantara berarti cara
pandang bangsa indonesia terhadap diri dan lingkungannya, dengan mengutamakan
persatuan dan kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.

2. Hakikat Wawasan Nusantara


Kita memandang bangsa Indonesia dengan Nusantara merupakan satu kesatuan. Jadi,
hakikat Wawasan Nusantara adalah keutuhan dan kesatuan wilayah nasional. Dengan

3
kata lain, hakikat Wawasan Nusantara adalah “persatuan bangsa dan kesatuan wilayah.”
Dalam GBHN disebutkan bahwa hakikat Wawasan Nusantara diwujudkan dengan
menyatakan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya,
dan pertahanan keamanan.

3. Latar Belakang Filosofi


Wawasan Nusantara sebagai geopolitik Indonesia dikembangkan berdasarkan latar
belakang filosofi sebagai berikut:
a. Falsafah Pancasila
Wawasan Nusantara dikembangkan berdasarkan falsafah pancasila yang
mengandung nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan, keadilan dan keberadaban, persatuan
dan kesatuan, musyawarah untuk mencapai mufakat, serta kesejahteraan guna
menciptakan suasana damai dan tenteram menuju kebahagiaan dan kelangsungan hidup
bangsa dan negara Indonesia dari generasi ke generasi.
b. Aspek Kewilayahan Nusantara
Kondisi objektif geografi Indonesia terletak pada posisi silang yang sangat strategis,
dan memiliki karakteristik yang berbeda dengan negara lain. Hal tersebut menjadi aspek
yang melatarbelakangi pengembangan Wawasan Nusantara. Kondisi objektif geografi
Indonesia mengandung beraneka ragam kekayaan alam baik yang di dalam maupun di
atas permukaan bumi, potensi di udara dan ruang antariksa dan jumlah penduduk yang
besar yang terdiri atas berbagai suku yang masing-masing memiliki budaya, adat
istiadat/tradisi, dan pola kehidupan yang beraneka ragam.
c. Aspek Sosial Budaya
Wawasan Nusantara juga dikembangkan berdasarkan kondisi objektif bangsa
Indonesia yang beraneka ragam budaya, adat istiadat, agama, dan bahasa serta sistem
masyarakat dan organisasi kemasyarakatannya. Kepemilikan itu merupakan warisan
yang diterima secara emosional dan bersifat mengikat secara kuat ke dalam, karena itu
sangat sensitive sifatnya. Faktor-faktor negatif secara sosial-budaya dapat menimbulkan
disintegrasi atau perpecahan bangsa secara bersama-sama oleh seluruh rakyat Indonesia,
oleh karenanya harus diupayakan untuk dihilangkan.
d. Aspek Kesejarahan
Bangsa Indonesia lahir di atas perjalanan sejarah yang sangat panjang, sedangkan
semangat kebangsaan untuk menjadi bangsa merdeka ditandai dengan lahirnya

4
Organisasi Budi Utomo. Proklamasi 17 Agustus 1945 merupakan buah dari perjuangan
yang dilandasi semangat tersebut. Oleh karena itu semangat kebangsaan yang telah
dibangun susah payah oleh generasi terdahulu seharusnya dapat tetap dipelihara dan
dipertahankan oleh generasi saat ini. Wawasan Nusantara dikembangkan berdasarkan
aspek kesejarahan atas dasar pengalaman sejarah yang tidak menerima terulangnya
perpecahan dalam lingkungan bangsa dan negara Indonesia.

4. Kedudukan Wawasan Nusantara


Wawasan Nusantara berkedudukan sebagai visi bangsa. Wawasan nasional
merupakan visi bangsa yang bersangkutan dalam menuju masa depan. Visi bangsa
Indonesia sesuai dengan konsep Wawasan Nusantara adalah menjadi bangsa yang
satu dengan wilayah yang satu dan utuh pula. Kedudukan Wawasan Nusantara
sebagai salah satu konsepsi ketatanegaran Republik Indonesia. Dalam paradigma
nasional, kedudukan wawasan nusantara adalah sebagai berikut.
a. Pancasila sebagai falsaah, ideologi bangsa dan dasar negara berkedudukan
sebagai landasan idil
b. UUD 1945 adalah landasan konstitusi negara yang berkedudukan sebagai
landasan konstitusional.
c. Sebagai visi nasional yang berkedudukan sebagai landasan visional
d. Ketahanan nasional sebagai konsepsi nasional yang berkedudukan sebagai
landasan konsepsional
e. GBHN (garis-garis besar haluan negara) sebagai politik dan strategi
nasional atau sebagai kebijakan dasar nasional yang berkedudukan sebagai
landasan operasioal.

5. Asas Wawasan Nusantara


Merupakan ketentuan-ketentuan dasar yang harus dipatuhi, ditaati,dipelihara dan
diciptakan agar terwujud demi tetap taat dan setianya komponen/unsur pembentuk
bangsa Indonesia (suku/golongan) terhadap kesepakatan (commitment) bersama, terdiri
dari:
1) Kepentingan bersama
2) Keadilan
3) Kejujuran

5
4) Solidaritas
5) Koordinasi/ kerjasama
6) Kesetiaan terhadap ikrar bersama

6. Fungsi Wawasan Nusantara


Wawasan Nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan serta rambu –
rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan dan perbuatan bagi
penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

7. Tujuan Wawasan Nusantara


Wawasan nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala aspek
kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional daripada
kepentingan individu, kelompok, golongan, suku bangsa ataupun daerah. Hal tersebut
bukan berarti menghilangkan kepentingankepentingan individu, kelompok, suku
bangsa, ataupun daerah. Kepentingan kepentingan tersebut tetap dihormati, diakui dan
dipenuhi selama tidak bertentangan dengan kepentingan nasional atau kepentingan
masyarakat banyak.

8. Arah dan Sasaran Wawasan Nusantara


a. Arah pandang ke Dalam
Arah pandang ke dalam bertujuan menjamin perwujudan persatuan kesatuan segenap
aspek kehidupan nasional, baik aspek alamiah maupun bangsa aspek sosial. Arah
pandang ke dalam mengandung arti bahwa bangsa Indonesia harus peka dan berusaha
untuk mencegah dan mengatasi sedini mungkin faktor-faktor penyebab timbulnya
disintegrasinya bangsa dan harus mengupayakan tetap terbina dan terpilihnya persatuan
dan kesatuan dalam kebinekaan.
b. Arah pandang ke Luar
Arah pandang luar ditujukan demi terjaminnya kepentingan nasional dalam dunia
yang serba berubah maupun kehidupan dalam negeri serta dalam melaksanakan
ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial, serta
kerja sama dan saling hormat menghormati. Arah pandangan ke luar mengandung arti
bahwa dalam kehidupan internasionalnya, bangsa Indonesia harus berusaha

6
mengamankan kepentingan nasionalnya dalam semua aspek kehidupan, baik politik,
ekonomi, sosial budaya maupun pertahanan dan keamanan demi tercapainya
tujuan nasional sesuai dengan yang tertera pada pembukaan UUD 1945.

9. Tantangan Dalam Mengimplementasikan Wawasan Nusantara


Tantangan dalam Mengimplementasikan Wawasan Nusantara yaitu : Sikap mental
yang berarti kesukuan, ke daerahan, mementingkan golongan/partai. dan Globalisasi
yang berarti, Dunia tanpa batas, Kapitalisme baru, Pasar bebas/pasar dunia. Sebagai cara
pandang dan visi nasional Indonesia, Wawasan Nusantara harus dijadikan arahan,
pedoman, acuan, dan tuntutan bagi setiap individu bangsa Indonesia dalam membangun
dan memelihara tuntutan bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia. Karena itu
implementasi atau penerapan Wawasan Nusantara harus tercermin pada pola pikir, pola
sikap dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan negara
Kesatuan Republik Indonesia daripada kepentingan pribadi atau kelompok sendiri.
Dengan kata lain Wawasan Nusantara menjadi pola yang mendasari cara berpikir,
bersikap,dan bertindak dalam rangka menghadapi, menyikapi atau menangani berbagai
permasalahan menyangkut kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
10. Implementasi Wawasan Nusantara

Implementasi Wawasan Nusantara harus terce-rmin pada pola pikir, pola sikap dan
pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepen-tingan Negara.

1. Bidang kehidupan politik, adalah mencip-takan iklim yang sehat dan dinamis di
dalam penyelengaraan Negara, untuk mewujudkan pemerintahan yang kuat, aspiratif,
diper-caya.
2. Bidang kehidupan ekonomi, adalah menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar
menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara
merata.
3. Bidang kehidupan social budaya, adalah menciptakan sikap batiniah dan lahiriah
yang mengakui, menerima dan menghormati segala bentuk perbedaan sebagai
kenyataan yang hidup di sekitarnya dan merupakan karunia sang pencipta.
4. Bidang pertahanan dan keamanan, adalah menumbuhksn kesadaran cinta tanah air
dan membentuk sikap bela Negara pada setiap WNI.

7
11. Pengertian Geopolitik
Istilah geopolitik semula oleh pencetusnya, Frederich Ratzel (1944-1904), diartikan
sebagai ilmu bumi politik (Political Geography), Istilah geopolitik dikembangkan dan
diperluas lebih lanjut oleh Rudolf Kjellen (1864-1922) dan Karl Haushofer (1869-1946)
menjadi Geographical Politic. Perbedaan kedua artian tersebut terletak pada fokus
perhatiannya.
Ilmu Bumi Politik (Political Geography) mempelajari fenomena geografi dari aspek
politik, sedangkan geopolitik (Geographical Politic) mempelajari fenomena politik dari
aspek geografi.
Geopolitik dapat diartikan sebagai Ilmu Bumi Politik Terapan (Applied Political
Geography). Ada dua pengertian yang terkandung dalam konsep geopolitik yang
keduanya:
1. Geopolitik sebagai ilmu : memberikan wawasan obyektif akan posisi kita sebagai
suatu bangsa yang hidup berdampingan dan saling berinteraksi dengan negara
lain dalam pergaulan dunia.
2. Geopolitik sebagai ideology (landasan ilmiah bagi tindakan politik suatu negara):
hendak menjadikan wawasan tersebut sebagai cara pandang kolektif untuk
melangsungkan, memelihara dan mempertahankan semangat kebangsaan.
12. Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia
Setiap bangsa mempunyai Wawasan Nasional yang merupakan visi bangsa
bersangkutan untuk menuju masa depan. Kehidupan berbangsa dalam suatu negara
memerlukan suatu konsep cara pandangan atau wawasan nasional yang bertujuan utuk
menjamin kelangsungan hidup dan keutuhan bangsa dan wilayahnya serta jati diri bangsa
itu. Pengertian wawasan nusantara yang dirumuskan di Lemhannas tahun 1999 oleh
Kelompok Kerja Wawasan Nusantara: Cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai stategis dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta wilayah dalam menyelenggarakan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
Geopolitik berasal dari kata geo (kata Yunani, geo = bumi) dan politik (esensi politik
kekuatan), geopolitik berarti kekuatan yang didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan
letak bumi sebagai wilayah hidup dalam menentukan alternatif kebijaksanaan untuk
mewujudkan suatu tujuan.Geopolitik adalah pengetahuan tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan konstelasi (letak dan posisi) geografis suatu negara dengan

8
memanfaatkan keuntungan letak geografis tersebut untuk kepentingan penyelenggaraan
pemerintahan nasional dan penentuan-penentuan kebijaksanaan secara ilmiah berdasarkan
realita yang ada dengan cita-cita bangsa.

Cara pandang suatu bangsa memandang tanah air dan beserta lingkungannya
menghasilkan wawasan nasional. Wawasan nasional itu selanjutnya menjadi pandangan
atau visi bangsa dalam menuju tujuannya. Namun tidak semua bangsa memiliki wawasan
nasional, Inggris adalah salah satu contoh bangsa yang memiliki wawasan nasional yang
berbunyi “Britain rules the waves”. Ini berarti tanah inggris bukan hanya sebatas
pulaunya, tetapi juga lautnya. Adapun bangsa Indonesia memiliki wawasan nasional yaitu
wawasan nusantara.

Sebagai Wawasan nasional dari bangsa Indonesia maka wilayah Indonesia yang
terdiri dari daratan, laut dan udara diatasnya dipandang sebagai ruang hidup (lebensraum)
yang satu atau utuh. Wawasan nusantara sebagai wawasan nasionalnya bangsa Indonesia
dibangun atas pandangan geopolitik bangsa. Pandangan bangsa Indonesia didasarkan
kepada konstelasi lingkungan tempat tinggalnya yang menghasilakan konsepsi wawasan
Nusantara. Jadi wawasan nusantara merupakan penerapan dari teori geopolitik bangsa
Indonesia.
13. Wawasan Nusantara dan Otonomi Daerah di Indonesia
Wawasan nusantara mengajarkan untuk adanya persatuan dalam sistem politik,
ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan, oleh karena itu negara ini mewujudkannya
dengan membentuk sebuah negara kesatuan. Wilayah Indonesia yang berbentuk
kepulauan ini mendorong untuk diadakannya otonomi daerah. Dengan adanya otonomi
daerah memudahkan pemerintahan pusat untuk mengontrol daerah-daerah yang ada di
Indonesia.Setiap provinsi di Indonesia di beri hak otonomi untuk mengelola provinsinya
sendiri. Oleh karena itu setiap daerah leluasa untuk menyelenggarakan kekuasaan sendiri
dan mengolah sumber daya yang ada di daerah tersebut. Dengan demikian tidak ada rasa
kecemburuaan dan ketidakadilan yang terjadi antara pemerintah pusat dengan pemerintah
daerah.Dengan adanya sistem otonomi daerah pemerintah pusat tidak dapat menguasai
penuh terhadap sumber daya yang ada pada daerah-daerah yang ada di bawahnya. Efek
yang di timbulkan adalah negara ini tidak menjadi negara kekuasaan akan tetapi tetap
menjadi negara kesatuan. Hal sejalan dengan wawasan nusantara dalam sistem politik,
yaitu tetap menghendaki persatuan bangsa dan keutuhan wilayah negara.Pandangan untuk

9
tetap adanya persatuan bangsa dan wilayah ini merupakan modal berharga dalam
melakukan pembangunan nasional.

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengertian wawasan nusantara yang dirumuskan di Lemhannas tahun 1999 oleh
Kelompok Kerja Wawasan Nusantara: Cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai stategis dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta wilayah dalam menyelenggarakan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
Geopolitik berasal dari kata geo (kata Yunani, geo = bumi) dan politik (esensi politik
kekuatan), geopolitik berarti kekuatan yang didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan
letak bumi sebagai wilayah hidup dalam menentukan alternatif kebijaksanaan untuk
mewujudkan suatu tujuan
Kedudukan wawasan nusantara adalah sebagai wawasan nasional bagi bangsa Indonesia
yang ajarannya diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat dengan tujuan agar tidak
terjadi penyesatan dan penyimpangan dalam rangka mewujudkan cita-cita dan tujuan
nasional.
Wawasan nasional sebagai geopolitik Indonesia merupakan pedoman sistem pembinaan
nasional atau tata hidup dan kehidupan negara dan bangsa Indonesia.
Wawasan nusantara sebagai geopolitik Indonesia juga dapat diartikan sebagai pedoman
sistem pembinaan nasional (Sisbinas) atau tata hidup dan kehidupan negara dan bangsa
yang dijiwai dengan nilai-nilai luhur Pancasila.

B. Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut
dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para
pembaca.

10
DAFTAR PUSTAKA
Astawa, I Putu Ari. 2017. Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia. Universitas
Udayana.
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/9c056473bed4391fb510da1bbe5
1fd5f.pdf. Diakses 25 November 2020.

Bakry, N. M. (2014). Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sulisworo, Dwi, Wahyuningsih, dan Baehaqi Arif. 2012. Geopolitik Indonesia.


Yogyakarta

Sulisworo, Dwi, Wahyuningsih, Didik Baehaqi. 2012. Geopolitik Indonesia. Universitas


Ahmad Dahlan.

http://eprints.uad.ac.id/9435/1/GOEPOLITIK%20INDONESIA%20Dwi.pdf diakses pada 25


November 2020.

Makalah Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia.


https://www.academia.edu/30165952/Makalah_Wawasan_Nusantara_sebagai_Geopolitik
_Indonesia . Diakses 25 November 2020.

Wahidin, S. (2015). Dasar-Dasar Pendidikan Pancasila dan Pendidikan


Kewarganegaraan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

11

Anda mungkin juga menyukai