1. Adelia (Layak)
Pada Produk Masker penyandang disabilitas ini menurut saya layak di perjual
belikan, karena bentuknya yang unik dan yang paling penting masker tersebut dibuat menurut
standar WHO. Masker dibuat dengan menggunakan 4 lapisan kain . Lapisan pertama
menggunakan kain perca. Dengan menggunakan kain perca dapat memanfaatkan sisa-sisa
kain yang tidak terpakai atau mendaur ulang, lapisan kedua menggunakan kain yang tahan air,
lapisan ketiga menggunakan kain dapat digunakam untuk memfilter debu, dan lapisan yang
ke empat digunakam untuk pelapis. Bagian depan pada masker menggunakan mika bening
agar pemakai dapat tetap berkomunikasi dengan menggunakam bahasa isyarat dan lawan
bicara dapat lebih mudah memahami apa yang di sampaikan oleh pengguna masker tersebut.
2. Novia (Belum layak)
Menurut saya produk ini masih belum layak di perjual Belikan, karena bahan yang di
gunakan belum efektif, karena menurut saya masker biasnya sekali pakek, mungkin memng
karena ada kainnya namun jika mika di cuci atau mikanya harus lepas pasang maka semakin
mempersulit konsumen
3. Lisa (Layak)
menurut saya produk ini layak di perjual belikan, karena masker tersebut membantu para tuna
runggu untuk mempermudah berinteraksi dan berkomunikasi disaat pandemi ini yang sangat
diharuskan memakai selalu masker dimanapun, kapanpun saat diluar rumah bertemu orang-
orang.
PENILAIAN BARANG (KERDIL MASK) DARI KELOMPOK 13 :
1. Dewi Puspita Anggraini : 80% ( Layak untuk diperjual belikan)
Alasan: menurut saya konsep dari kerdil mask cukup bagus, dengan menguntungkan untuk
orang yang disabilitas khusus tuna rungu untuk tetap berkomunikasi dengan orang lain,
kelompok juga sangat rinci menjelaskan bahan apa saja yang digunakan untuk pembuatan
kerdil mask, dan menurut saya juga sangat bagus untuk memilih bahan kain yang bagus dan
baik bagi kenyamanan konsumen, tapi untuk menjadi kendalanya untuk biaya atau harganya,
orang akan berfikir lagi jika barang tersebut harganya tinggi.
Produk ini layak dikarenakan mempermudah penyandang disabilitas khususnya tuna rungu
yang kesulitan dalam berkomunikasi dengan orang lain, sehingga dengan adanya masker ini
memudahkan mereka dalam berkomunikasi dengan melihat bibir saat berbicara karena
maskernya transparan.
karna bahan yang sudah menurut WHO dan jarang banget orang yang memperhatikan
keadaan disabilitas, Selain produk ini efektif buat penyandang tuna rungu masker ini juga
bisa di pakai untuk orang biasa,di karenakan bentuk masker yang jarang dijumpai dan unik
karena sangat efektif bagi penyandang disabilitas untuk menangkal virus, dikarenakan bahan
yang dibuat hampir sama dengan masker medis pada umunya, dan masker tersebut juga
memudahkan para disabilitas tuna rungu untuk berkomunikasi dengan baik.
Kesimpulan : produk ini layak digunakan karena dapat mempermudah berkomunikasi dengan
orang lain, menangkal virus dan maskernya yang unik.