Anda di halaman 1dari 11

Nama : Bela Ayu Andarwati

Kelas : 2B – Akuntansi

NPM : 18.1.02.01.0017

Carilah 10 perusahaan dalam industry yang sama (salah satunya perusahaan yang anda
download). Analisis Z scorenya dan bagaimana prediksi kebangkrutan mereka. Penjelasan
mencakup kedalaman factor-faktor pemicu dari masing-masing variable.

Variable Rumus 1. PT Pabrik Kertas Tjiwi 2. PT Indah Kiat Pulp & Paper
Kimia Tbk Periode 2018 Tbk Periode 2018
X1 Working Capital = 16.978.853.010 = 51.843.478.872
Total Aset 40.758.759.456 120.291.424.698
= 0,42 = 0,43
X2 Retained Earnings = 2.028.967509 = 8.085.441.643
Total Aset 40.758.759.456 120.291.424.698
= 0,05 = 0,07
X3 EBIT = 2.392.422.570 = 12.546.496.548
Total Aset 40.758.759.456 120.291.424.698
= 0,06 = 0,10
X4 MVE = 93.396.707.100 = 36.245.261.984,125
Total Liabilitas 23.779.906.446 68.447.945.826
= 3,93 = 0,53
X5 Sales = 7.536.739.356 = 45.848.971.986
Total Aset 40.758.759.456 120.291.424.698
= 0,18 = 0,38

1. PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk Periode 2018


Z-Score = 0,717 X1 + 0,847 X2 + 3,107 X3 + 0,420 X4 + 0,998 X5
= 0,717(0,42) + 0,847(0,05) + 3,107(0,06) + 0,420(3,93) + 0,998(0,18)
= 0,30 + 0,04 + 0,19 + 1,66 + 0,18
= 2,37

ANALISIS :
Pada PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk Periode 2018 perusahaan dikatakan dalam kondisi
rawan bangkrut atau bisa dikatakan perusahaan berpotensi kebangkrutan dengan nilai Z-
Score < dari 2,99 atau sebesar 2,37. Dalam hal ini berarti perusahaan menunjukkan bahwa
sedang menghadapi masalah keuangan. Dimana apabila perusahaan tidak segera melakukan
perbaikan atau tindakan, perusahaan mungkin akan menghadapi ancaman kebangkrutan pada
jangka pendek maupun jangka panjang. Perusahaan yang berakategori rawan bangkrut
seperti perusahaan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk sebaiknya mengantisiapsi hal tersebut
sebelum perusahaan menuju kebangkrutan, dan segera mengambil tindakan jika sudah
diketahui bahwa tingkat kesehatan keuangan perusahaan semakin menurun atau dalam
keadaan tidak baik. Jika pihak manajemen tidak segera mengantisipasi keadaan ini bukan
tidak mungkin perusahaan akan mengalami kebangkrutan.

2. PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Periode 2018


Z-Score = 0,717 X1 + 0,847 X2 + 3,107 X3 + 0,420 X4 + 0,998 X5
= 0,717(0,43) + 0,847(0,07) + 3,107(0,10) + 0,420(0,53) + 0,998(0,38)
= 0,31 + 0,06 + 0,31 + 0,22 + 0,38
= 1,28

ANALISIS :

Pada PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Periode 2018 dikatakan dalam kondisi bangkrut, karena
memiliki Z-Scrore 1,28 atau kurang dari 1,81. Perusahaan yang bangkrut diartikan bahwa
perusahaan tidak mampu lagi memenuhi kewajiban-kewajiban karena perusahaan mengalami
kekurangan atau dana yang dimiliki perusahaan tidak mencukupi untuk menjalankan atau
melanjutkan usahanya, sehingga tujuan ekonomi yang ingin dicapai oleh perusahaan tidak bisa
dicapai. Hal ini berarti tingkat labanya lebih kecil daripada kewajibannya. Selain itu dengan
adanya perhitungan Z-Score yang rendah atau <1,81 yang berarti perusahaan tidak bisa
meningkatkan kinerjanya, sehingga perusahaan mengalami kebangkrutan. Nilai X1 yang rendah
(0,43) dikarenakan sedikitnya selisih antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar, sehingga
menghasilkan modal kerja yang sedikit. Dan dimana X3 sebagai rasio laba sebelum bunga dan
pajak terhadap total aktiva menunjukkan nilai yang sangan kecil. Ada pun cara untuk mengatasi
perusahaan yang mengalami kebangkrutan seperti perusahaan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
ini, bisa dengan melakukan evaluasi, memperbaiki system bisnis, melakukan perubahan yang
dirasa perlu dan menyebabkan perusahaan merugi, serta memanajemen keuangan dengan baik.

Variable Rumus 3. PT Toba Pulp Lestari 4. PT Alkindo Naratama Tbk


Tbk Periode 2018 Periode 2018
X1 Working Capital = 2.339.225.550 = 445.406.568.767
Total Aset 5.652.698.850 887.748.699.687
= 0,41 = 0,50
X2 Retained Earnings = 54.104.256 = 42.650.954.208
Total Aset 5.652.698.850 887.748.699.687
= 0,01 = 0,05
X3 EBIT = 116.786.016 = 103.488.310.691
Total Aset 5.652.698.850 887.748.699.687
= 0,02 = 0,12
X4 MVE = 56.541.438.450,93 = 24.244.000.000
Total Liabilitas 3.313.473.300 442.342.130.920
= 17,06 = 0,05
X5 Sales = 638817858 = 1.178.378.628.125
Total Aset 5.652.698.850 887.748.699.687
= 0,11 = 1,33

3. PT Toba Pulp Lestari Tbk Periode 2018


Z-Score = 0,717 X1 + 0,847 X2 + 3,107 X3 + 0,420 X4 + 0,998 X5
= 0,717(0,41) + 0,847(0,01) + 3,107(0,02) + 0,420(17,06) + 0,998(0,11)
= 0,30 + 0,01 + 0,06 + 7,17 + 0,11
= 7,65

ANALISIS :
Pada PT Toba Pulp Lestari Tbk Periode 2018 perusahaan dalam keadaan baik atau tidak
bangkrut dan ini berarti bahwa kinerja perusahaan juga baik. Jika dilihat dari harga saham
biasa dari perusahaan juga sangat baik, sehingga perusahaan mampu untuk menutupi
kewajiban (hutangnya) dengan nilai Z-Score 7,65. Artinya selama tahun 2018 kondisi
perusahaan dapat dikategorikan dalam perusahaan yang sehat atau tidak bangkrut.
Perusahaan yang berkategori sehat hendaknya berupaya untuk mempertahankan dan lebih
baik lagi jika terus meningkatkan kinerja perusahaan, sehingga perusahaan dapat terhindar
dari kemungkinan terjadinya kebangkrutan atau peluang kebangkrutan semakin kecil.

4. PT Alkindo Naratama Tbk Periode 2018


Z-Score = 0,717 X1 + 0,847 X2 + 3,107 X3 + 0,420 X4 + 0,998 X5
= 0,717(0,50) + 0,847(0,05) + 3,107(0,12) + 0,420(0,05) + 0,998(1,33)
= 0,36 + 0,04 + 0,38 + 0,02 + 1,33
= 2,13

ANALISIS :
Pada PT Alkindo Naratama Tbk Periode 2018 perusahaan dikatakan dalam kondisi rawan
bangkrut atau bisa dikatakan perusahaan berpotensi kebangkrutan dengan nilai Z-Score <
dari 2,99 atau sebesar 2,13. Dalam hal ini perusahaan menunjukkan bahwa sedang
menghadapi masalah keuangan. Dimana apabila perusahaan tidak segera melakukan
perbaikan atau tindakan, perusahaan mungkin akan menghadapi ancaman kebangkrutan pada
jangka pendek maupun jangka panjang. Perusahaan yang berakategori rawan bangkrut
seperti perusahaan PT Alkindo Naratama Tbk sebaiknya mengantisiapasi hal tersebut
sebelum perusahaan menuju kebangkrutan, dan segera mengambil tindakan jika sudah
diketahui bahwa tingkat kesehatan keuangan perusahaan semakin menurun atau dalam
keadaan tidak baik.

Variable Rumus 5. PT Suparma Tbk 6. PT Sriwahana Adityakarta


Periode 2018 Tbk Periode 2018
X1 Working Capital = 1.254.609.679.208 = 351.410.608.627
Total Aset 2.282.845.632.924 550.572.793.185
= 0,55 = 0,64
X2 Retained Earnings = 210.353.235.123 = 2.458.835.754
Total Aset 2.282.845.632.924 550.572.793.185
= 0,09 = 0,0045
X3 EBIT = 262.173.167.461 = 21.250.837.041
Total Aset 2.282.845.632.924 550.572.793.185
= 0,11 = 0,03
X4 MVE = 82.806.598.715,28 = 483.072.000.000
Total Liabilitas 2.282.845.632.924 199.162.184.558
= 0,03 = 2,43
X5 Sales = 2.389.268.903.462 = 224.862.904.994
Total Aset 2.282.845.632.924 550.572.793.185
= 1,05 = 0,40

5. PT Suparma Tbk Periode 2018


Z-Score = 0,717 X1 + 0,847 X2 + 3,107 X3 + 0,420 X4 + 0,998 X5
= 0,717(0,55) + 0,847(0,09) + 3,107(0,11) + 0,420(0,03) + 0,998(1,05)
= 0,40 + 0,08 + 0,34 + 0,01 + 1,05
= 1,88

ANALISIS :
Pada PT Suparma Tbk Periode 2018 perusahaan dikatakan dalam kondisi rawan bangkrut
atau bisa dikatakan perusahaan berpotensi kebangkrutan dengan nilai Z-Score < dari 2,99
atau sebesar 1,88. Dalam hal ini perusahaan menunjukkan bahwa sedang menghadapi
masalah keuangan. Dimana apabila perusahaan tidak segera melakukan perbaikan atau
tindakan, perusahaan mungkin akan menghadapi ancaman kebangkrutan pada jangka pendek
maupun jangka panjang. Perusahaan yang berakategori rawan bangkrut seperti perusahaan
PT Suparma Tbk sebaiknya mengantisipasi hal tersebut sebelum perusahaan menuju
kebangkrutan, dan segera mengambil tindakan jika sudah diketahui bahwa tingkat kesehatan
keuangan perusahaan semakin menurun atau dalam keadaan tidak baik. Perusahaan yang
mengalami rawan kebangkrutan memiliki peluang terselamatkan dan peluang bangkrut sama
besarnya. Tergantung dari penanganan pihak manajemen dalam mengelola perusahaan untuk
mengatasi hal tersebut.

6. PT Sriwahana Adityakarta Tbk Periode 2018


Z-Score = 0,717 X1 + 0,847 X2 + 3,107 X3 + 0,420 X4 + 0,998 X5
= 0,717(0,64) + 0,847(0,0045) + 3,107(0,03) + 0,420(2,43) + 0,998(0,40)
= 0,46 + 0,0038 + 0,09 + 1,02 + 0,40
= 1,97

ANALISIS :
Pada PT Sriwahana Adityakarta Tbk Periode 2018 perusahaan dikatakan dalam kondisi
rawan bangkrut atau bisa dikatakan perusahaan berpotensi kebangkrutan dengan nilai Z-
Score < dari 2,99 atau sebesar 1,97. Dalam hal ini perusahaan menunjukkan bahwa sedang
menghadapi masalah keuangan. Dimana apabila perusahaan tidak segera melakukan
perbaikan atau tindakan, perusahaan mungkin akan menghadapi ancaman kebangkrutan pada
jangka pendek maupun jangka panjang. Perusahaan yang berakategori rawan bangkrut
seperti perusahaan PT Sriwahana Adityakarta Tbk sebaiknya mengantisipasi hal tersebut
sebelum perusahaan menuju kebangkrutan, dan segera mengambil tindakan jika sudah
diketahui bahwa tingkat kesehatan keuangan perusahaan semakin menurun atau dalam
keadaan tidak baik.

Variable Rumus 7. PT Fajar Surya Wisesa 8. PT Kedawung Setia


Tbk Periode 2018 Industrial Tbk Periode 2018
X1 Working Capital = 4.288.337.297.565 = 555.171.029.401
Total Aset 10.965.118.708.784 1.391.416.464.512
= 0,40 = 0,40
X2 Retained Earnings = 1.405.367.771.073 = 76.761.902.211
Total Aset 10.965.118.708.784 1.391.416.464.512
= 0,13 = 0,06
X3 EBIT = 2.282.559.226.210 = 107.642.568.123
Total Aset 10.965.118.708.784 1.391.416.464.512
= 0,21 = 0,08
X4 MVE = 2.810.750.000.000 = 76.763.700.000
Total Liabilitas 6.676.781.411.219 836.245.435.111
= 0,42 = 0,09
X5 Sales = 9.938.297.197.526 = 2.327.951.625.610
Total Aset 10.965.118.708.784 1.391.416.464.512
= 0,91 = 1,68

7. PT Fajar Surya Wisesa Tbk Periode 2018


Z-Score = 0,717 X1 + 0,847 X2 + 3,107 X3 + 0,420 X4 + 0,998 X5
= 0,717(0,40) + 0,847(0,13) + 3,107(0,21) + 0,420(0,42) + 0,998(0,91)
= 0,29 + 0,11 + 0,66 + 0,18 + 0,91
= 2,15

ANALISIS :
Pada PT Fajar Surya Wisesa Tbk Periode 2018 perusahaan dikatakan dalam kondisi rawan
bangkrut atau bisa dikatakan perusahaan berpotensi kebangkrutan dengan nilai Z-Score <
dari 2,99 atau sebesar 2,15. Dalam hal ini perusahaan menunjukkan bahwa sedang
menghadapi masalah keuangan. Dimana apabila perusahaan tidak segera melakukan
perbaikan atau tindakan, perusahaan mungkin akan menghadapi ancaman kebangkrutan pada
jangka pendek maupun jangka panjang. Perusahaan yang berakategori rawan bangkrut
seperti perusahaan PT Fajar Surya Wisesa Tbk sebaiknya mengantisipasi hal tersebut
sebelum perusahaan menuju kebangkrutan, dan segera mengambil tindakan jika sudah
diketahui bahwa tingkat kesehatan keuangan perusahaan semakin menurun atau dalam
keadaan tidak baik. Perusahaan yang berada dalam posisi rawan bangkrut tetapi kinerja
perusahaan dalam keadaan baik karena total aktiva masih mampu memenuhi total hutang,
maka perusahaan tersebut tidak terlilit hutang dan masih bisa diselamatkan. Hal tersebut
dilakukan dengan meningkatkan kinerja perusahaan lebih tinggi agar hutang dapat tertutup
dengan baik.

8. PT Kedawung Setia Industrial Tbk Periode 2018


Z-Score = 0,717 X1 + 0,847 X2 + 3,107 X3 + 0,420 X4 + 0,998 X5
= 0,717(0,40) + 0,847(0,06) + 3,107(0,08) + 0,420(0,9) + 0,998(1,68)
= 0,29 + 0,06 + 0,25 + 0,03 + 1,68
= 2,31

ANALISIS :
Pada PT Kedawung Setia Industrial Tbk Periode 2018 perusahaan dikatakan dalam kondisi
rawan bangkrut atau bisa dikatakan perusahaan berpotensi kebangkrutan dengan nilai Z-
Score < dari 2,99 atau sebesar 2,31. Dalam hal ini perusahaan menunjukkan bahwa sedang
menghadapi masalah keuangan yang cukup serius. Dimana apabila perusahaan tidak segera
melakukan perbaikan atau tindakan, perusahaan mungkin akan menghadapi ancaman
kebangkrutan pada jangka pendek maupun jangka panjang. Perusahaan yang berakategori
rawan bangkrut seperti perusahaan PT Kedawung Setia Industrial Tbk sebaiknya
mengantisipasi hal tersebut sebelum perusahaan menuju kebangkrutan, dan segera
mengambil tindakan jika sudah diketahui bahwa tingkat kesehatan keuangan perusahaan
semakin menurun atau dalam keadaan tidak baik.

Variable Rumus 9. PT Lontar Papyrus Pulp & 10. PT Kertas Basuki Rachmad
Paper Industry Periode 2018 Indonesia Tbk Periode 2018
X1 Working Capital = 12.706.018.878 = 169.688.518.214
Total Aset 27.458.074.872 1.058.927.511.760
= 0,46 = 0,16
X2 Retained Earnings = 1.659.911.976 = -124.767.897.543
Total Aset 27.458.074.872 1.058.927.511.760
= 0,06 = -0,12
X3 EBIT = 1.248.174.683 = -106.029.564.234
Total Aset 27.458.074.872 1.058.927.511.760
= 0,04 = -0,10
X4 MVE = 165.042.900 = 124.585.858.825,56
Total Liabilitas 14.752.055.994 889.238.993.546
= 0,01 = 0,14
X5 Sales = 8.838.279.366 = 2.871.460.630
Total Aset 27.458.074.872 1.058.927.511.760
= 0,33 = 0,0027

9. PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry Periode 2018


Z-Score = 0,717 X1 + 0,847 X2 + 3,107 X3 + 0,420 X4 + 0,998 X5
= 0,717(0,46) + 0,847(0,06) + 3,107(0,04) + 0,420(0,01) + 0,998(0,33)
= 0,33 + 0,05 + 0,12 + 0,0042 + 0,33
= 0,8342

ANALISIS :
Pada PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry Periode 2018 dikategorikan dalam
perusahaan yang bangkrut atau tidak baik. Penilaian bangkrut berarti perusahaan sedang
dalam kondisi mengalami kesulitan keuangan yang cukup serius dan memiliki peluang besar
akan menghadapi kebangkrutan. Ketika perusahaan mengalami kebangkrutan artinya
perusahaan dianggap tidak dapat melunasi hutang-hutangnya, karena jumlah hutang yang
dimiliki perusahaan lebih besar dibandingkan dengan jumlah aktivanya. Jika dilihat dari nilai
Z-Scornya memang memiliki nilai yang cukup kecil atau sebesar 0,8342, jadi meskipun
perusahaan disini tidak mengalami kerugian juga tidak menutup kemungkinan bahwa
perusahaan akan mengalami kebangkrutan. Maka dari itu perlu adanya peningkatan kinerja
dalam perusahaan agar keuangan perusahaan kembali stabil sehingga peluang kebangkrutan
pun semakin kecil.

10. PT Kertas Basuki Rachmad Indonesia Tbk Periode 2018


Z-Score = 0,717 X1 + 0,847 X2 + 3,107 X3 + 0,420 X4 + 0,998 X5
= 0,717(0,16) + 0,847(-0,12) + 3,107(-0,10) + 0,420(0,14) + 0,998(0,0027)
= 0,11 - 0,10 - 0,31 + 0,06 + 0,0027
= -0,2327

ANALISIS :

Pada PT Kertas Basuki Rachmad Indonesia Tbk Periode 2018 dikatakan dalam kondisi
bangkrut, karena memiliki Z-Scrore -0,2327 atau kurang dari 1,81. Perusahaan yang
bangkrut diartikan bahwa perusahaan tidak mampu lagi memenuhi kewajiban-kewajiban
karena perusahaan mengalami kekurangan atau dana yang dimiliki perusahaan tidak
mencukupi untuk menjalankan atau melanjutkan usahanya, sehingga tujuan ekonomi yang
ingin dicapai oleh perusahaan tidak bisa dicapai. Hal ini berarti tingkat labanya lebih kecil
daripada kewajibannya. Selain itu dengan adanya perhitungan Z-Score yang rendah atau
<1,81 yang berarti perusahaan tidak bisa meningkatkan kinerjanya, sehingga perusahaan
mengalami kebangkrutan. Nilai X2 disini bernilai negative karena di dalam laporan keuangan
perusahaan mengalami kerugian. Sehingga X2 juga memengaruhi terhadap perolehan nilai
X3, yang dimana di X2 dan X3 yang seharusnya menggunakan laba neto menjadi rugi neto.
Kebangkrutan perusahaan ternyata juga berpengaruh terhadap investor yang kemudian
membandingkan hasil analisis kebangkrutan antar perusahaan dan antar industry. Dengan
adanya analisis tersebut, maka investor dapat mengetahui adanya kemungkinan terjadinya
kebangkrutan pada suatu perusahaan yang menjual saham perusahaannya. Sehingga hal
tersebut akan memberikan pertimbangan yang lebih matang bagi para investor untuk
menanamkan modal sahamnya pada perusahaan tersebut. Hal itu akan memudahkan investor
untuk mengurangi risiko kerugian dalam investasi. Maka dari itu melakukan analisis
kebangkrutan penting dilakukan bagi seorang investor. Kerugian dan kebangkrutan yang
dialami oleh perusahaan PT Kertas Basuki Rachmad Indonesia ternyata memiliki dampak
yang sangat mengharukan yang mengakibatkan perusahaan menjadi berhenti beroperasi,
saham perusahaan akhirnya dihentikan sementara alias suspensi oleh Bursa Efek Indonesia
mulai Selasa 23 April 2019 di semua pasar.

Anda mungkin juga menyukai