Aborsi Dalam Tinjauan Hukum Islam
Aborsi Dalam Tinjauan Hukum Islam
TINJAUAN HUKUM
ISLAM
M. Choirun Nizar,MHI
PENGERTIAN
Gugur kandungan atau aborsi (bahasa Latin: abortus)
adalah berhentinya kehamilan sebelum usia
kehamilan 20 minggu yang mengakibatkan kematian
janin.
Aborsi adalah pengguguran janin dalam kandungan
sebelum waktunya, baik disengaja atau tidak.
Aborsi yang tidak disengaja biasa disebut dengan
aborsi spontan, yang oleh ulama disebut
dengan isqath al-‘afw. Aborsi spontan tersebut
bisa terjadi karena penyakit, kecelakaan, terlalu
capek, dan sebagainya. Hukum dari aborsi tersebut
dimaafkan, atau tidak menimbulkan akibat hukum.
ABORSI YANG DISENGAJA
IMAM AL GHAZALI
“Jika nutfah (sperma) telah bercampur (ikhtilah) dengan
ovum di dalam rahim dan siap menerima kehidupan
(isti`dad li-qabul al-hayah), maka merusaknya
dipandang sebagai tindak pidana (jinayah).”
Ihya’ Ulumuddin
ABORSI DILAKUKAN SEBELUM NYAWA DITIUPKAN?
• BOLEH / meski tanpa alasan / udzur
HANAFI DAN
ZAIDIYAH, Sebagian
• Sebagian mereka mengharuskan adanya alasan
SYAFII, HANBALI
• HARAM
• Pendapat Paling Kuat
MALIKI DAN
DZAHIRI • Sebagaimana Hukum ‘azl
ABORSI SETELAH PENIUPAN RUH
• Pasal 299 Ayat (1) dikatakan bahwa perbuatan aborsi yang disengaja atas
perbuatan sendiri atau minta bantuan pada orang lain dianggap sebagai
tindakan pidana yang diancam dengan hukuman paling lama 4 tahun
penjara atau denda paling banyak tiga ribu rupiah.
• Pasal 299 Ayat (2) tersebut melanjutkan bahwa apabila yang bersalah
dalam aborsi tersebut adalah pihak luar (bukan ibu yang hamil) dan
perbuatan itu dilakukan untuk tujuan ekonomi, sebagai mata pencaharian,
maka hukumannya dapat ditambah sepertiga hukuman pada ayat (1) diatas
dan apabila selama ini perbuatan itu dilakukan semata- mata sebagai mata
pencaharian , maka dapat dicabut haknya untuk melakukan mata
pencaharian tersebut.
• Pada pasal 346 dikatakan bahwa wanita yang dengan sengaja
menggugurkan kandunganya atau menyuruh orang lain untuk melakukan
hal itu diancam hukuman penjara paling lama empat tahun.
• Pasal 347 Ayat (1) di sebutkan orang yang menggugurkan atau
mematikan kehamilan seseorang wanita tanpa persetujuan wanita
itu diancam hukuman paling lama 12 tahun penjara.
• Pasal 347 Ayat (2) menyebutkan jika dalam menggugurkan
kandungan tersebut berakibat pada hilangnya nyawa wanita yang
mengandung itu, maka pihak pelaku dikenakan hukuman penjara
paling lama 15 tahun.
• Pasal 348 Ayat (1)di sebutkan bahwa orang yang dengan sengaja
menggugurkan kandungan seorang wanita atas persetujuan wanita
itu di ancam hukuman paling lama 15 tahun penjara.
• Pasal348 Ayat (2) melanjutkan jika dalam perbuatan itu
menyebabkan wanita itu meninggal, maka pelaku diancam
hukuman paling lama 17 tahun penjara.