Anda di halaman 1dari 3

KEPULAUAN DI DKI JAKARTA MENGALAMI BAROTRAUMA DAN PENYAKIT DEKOMPRESI YANG

MENYERANG PENYELAM

OLEH :

NAMA : ANWAR A. DIEK

PROGRAM STUDI : KESEHATAN MASYARAKAT

TUGAS : SANITASI KAWASAN PESISIR

PEMINATAN : EPIDEMIOLOGI DAN BIOSTATISTIK

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MALUKU HUSADA (STIKES MH)


PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
TAHUN 2020
Di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, mengalami kasus barotrauma (41,37 persen) dan penyakit dekompresi
yang biasa menyerang penyelam (6,91 persen). Barotrauma adalah kerusakan jaringan tubuh karena
perbedaan tekanan tubuh dan air sedangkan dekompresi didefinisikan sebagai suatu keadaan medis
dimana akumulasi nitrogen yang terlarut setelah menyelam membentuk gelembung udara yang
menyumbat aliran darah serta system syaraf.

ADA BEBERAPA ORANG MENYATAKAN BAHWA :

1. MENURUT SEKRETARIS JENDERAL KOALISI RAKYAT menyatakan bahwa :

Bahwa untuk Keadilan Perikanan (Kiara) Riza Damanik meminta agar upaya peningkatakan kesehatan
untuk masyarakat pesisir tersebut harus benar-benar menyentuh apa yang menjadi kebutuhan
masyarakat.

2. Menurut Rizal mengatakan bahwa :

mengatakan bahwa saat ini kondisi pelayanan kesehatan masyarakat nelayan khususnya yang berada di
pulau-pulau kecil khususnya yang berada di Indonesia Timur sangat memprihatinkan. Untuk itu, ujarnya,
pemerintah harus serius meningkatkan pelayanan kesehatan dan juga yang lainnya untuk masyarakat
pesisir.“Saya sangat khawatir agenda ini tidak berkelanjutan dan benar-benar mampu melayani
masyarakat disitu. Pelayanan kesehatan sangat minim sekali. Itu terlihat dari infrastruktur kesehatan
dan sumber daya manusia yang sangat terbatas,” ujarnya.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2011 menunjukkan bahwa di Indonesia terdapat sekitar 8.090
desa pesisir yang tersebar di 300 kabupaten/kota pesisir. Dari 234,2 juta jiwa penduduk Indonesia, ada
67,87 juta jiwa yang bekerja di sektor informal, dan sekitar 30 persen diantaranya adalah nelayan.

3. MENURUT SAYA TINDAKAN YANG HARUS DI LAKUKAN ADALAH :

Pemerintah harus segera melakukan perbaikan gizi, sanitasi dasar, dan penyediaan air bersih serta
pemberdayaan masyarakat di wilayah tersebut.

“Pertama, alat-alat perlindungan untuk kesehatan kerjanya, kemudian layanan kesehatan puskesmas
atau puskesmas pembantu dengan ada posyandu dan sebagainya. Jadi untuk peningkatan derajat
kesehatan mereka baik nelayannya sendiri maupun keluarganya.
Dan kementeriannya juga memiliki beasiswa bagi anak-anak nelayan yang ingin meneruskan pendidikan
dalam bidang kesehatan. Pemerintah menyiapkan sekitar 2.000 beasiswa untuk anak anak nelayan dan
tenaga-tenaga kesehatan yang berasal dari masyarakat nelayan, yang akan lebih peduli terhadap
masalah kesehatan di lingkungan sekitarnya.

“Bisa kebidanan, keperawatan, bisa analis untuk anak tergantung dari minatnya. Jadi itu didaftarkan
melalui Dinas Kesehatan yang bersangkutan. Dinas Kesehatan hanya mensosialisasikan. Kita ingin betul
membantu mereka keluar dari kemiskinannya.

Anda mungkin juga menyukai