Angkatan XVII
AG E N D A
KEPEMIMPINAN
2
KINERJA
KOMPETENSI YANG AKAN DIBANGUN
Kepemimpinan
Kinerja
.
Kompetensi kepemimpinan
kinerja, untuk menjamin
terlaksananya akuntabilitas
jabatan administrator
Pokok Bahasan
Strategi
Jejaring Komunikasi Manajemen
Kepemimpinan Kerja Organisasi Perubahan
Transformasional Sektor Publik Sektor
Publik
Tujuan Pembelajaran ;
Setelah mengikuti pembelajaran ini Peserta diharapkan mampu :
1.menerapkan kepemimpinan transformasional dalam
pelaksanaan kegiatan di instansinya sehingga menghasilkan
kinerja yang tinggi,
2.mendayagunakan jejaring kerja personal dan organisasi untuk
pencapaian kinerja organisasi,
3.menerapkan strategi komunikasi dan komunikasi strategis dalam
membangun organisasi publik
4.mengelola permasalahan perubahan di unit organisasi dari
perspektif manajemen perubahan sektor publik.
Hasil Pembelajaran
Pada akhir pelajaran, peserta diharapkan :
mampu menerapkan kepemimpinan transformasional
dalam menjalankan tugas dan perannya sebagai pemimpin
jenjang administrator sehingga mampu menghasilkan
kinerja tinggi. mampu mendayagunakan jejaring kerja
personal dan organisasi untuk pencapaian kinerja
organisasi.
mampu menerapkan strategi komunikasi dan komunikasi
strategis organisasi sektor publik yang efektif.
Mampu mengelola perubahan guna mewujudkan pencapaian
kinerja organisasi melalui penerapan konsep manajemen
perubahan sektor publik.
“Pemimpin yang efektif bukan soal pintar berpidato dan
mencitrakan diri agar disukai. Kepemimpinan tergambar dari
hasil kerjanya, bukan atribut-atributnya." - Peter F. Drucker.
Silahkan Tulis di Chat..
Berapa orang yang dihubungi terkait dengan
pekerjaan bapak ibu kemarin (Jumat 5 April 2024)
Nama-nama yang telah memaparkan Tugas
Essay Agenda 2 :
1.
2.
3.
4.
5.
Mari
Berdiskusi!
Presentasi tugas individu peserta (3-4
peserta) dengan membuat simulasi
Advokasi, peserta menyampaikan secara
singkat dalam bentuk (Kampanye, Dengar
Pendapat, Jajak Pendapat/Survey) dari
Tugas Individu yang telah
disempurnakan terkait IKU dan TUSI
yang bermasalah, penyebab dan alternatif
pemecahan masalah, yang lainnya
menjadi peserta advokasi
(masyarakat/orang yang berpengaruh)
Berjejaring kerja
adalah proses aktif membangun dan mengelola hubungan-
hubungan yang produktif baik personal maupun organisasi
baik secara internal maupun eksternal.
(Wayne E. Baker,1994)
Strategi Berjejaring Kerja
1. Identifikasi potensi setiap pihak (node) dalam jejaring kerja
2. Menjaga kepentingan semua pihak
3. Berusaha untuk tampil netral sekaligus mengutamakan tujuan
jejaring
4. Rendah hati dan santun.
BERJEJARING DENGAN 2 KLUSTER
Jejaring kerja dengan kepadatan berbeda
Know
Mengenal, siapa anda
Proses berjejaring
Adanya ketertarikan
Buy
Adanya hubungan yg saling menerima
Perorangan maupun kelompok (internal/eksternal),
yang berpengaruh (+/-) maupun terpengaruh (+/-)
oleh/pada tujuan-tujuan dan tindakan-tindakan
sebuah organisasi
Mengidentifikasi Peran Stakeholder
Peran Stakeholder ?
Terlibat dalam penemukenalan masalah yang benar dan solusi
yang benar
Terlibat dalam perencanaan intervensi dan tahapannya
Terlibar dalam Implementasi rencana
Terlibat dalam pengawasan dan evaluasi aksi perubahan
NET MAP
Peran Pemimpin Dalam Menata Ulang Jejaring
• Mengidentifikasi • Memfasilitasi jejaring yg
tantangan dan sudah ada agar dapat
menghubung hubungkan terjalin komunikasi dgn
orang dgn orang lain yg baik
bisa menjawab
tantangan tsb
Network Network
Connector Fasilitator
Network Network
Coordinator Guardian
• Mengkoordinir • Mendukung dan
pertemuan untuk membimbing dalam
menghubungkan orang komunitas
orang dalam komunitas
No Stakeholder
Peran
I. Internal
1
II Eksternal
1
2
PEMETAAN STAKEHOLDER
INTERNAL EKSTERNAL
PROFESIONAL PEDULI
Tugas Asynchronous untuk Tgl 6 April 2024
Tugas KELOMPOK :
Mencari di media tentang penyelesaian
masalah dengan suatu inovasi tertentu
sebagai solusi yang dituangkan menjadi
kebijakan daerah dengan melihat :
1. Jelaskan secara singkat masalah dan
solusi inovafifnya.
2. Bagaimana jejaring kerja yang
dibangun dan yang terbangun ?
3. Bagaimana strategi komunikasi dan
komunikasi strategis yang dilakukan
untuk mencapai kinerja organisasi yang
diharapkan ?
Tugas individu 6 April 2024:
ABSTRAK
Indonesia merupakan salah satu negara yang telah menggunakan internet dalam
menyampaikan informasi serta pelayanan dari pemerintah kepada masyarakat, yang dimana
dahulunya segala sistem masih manual dan memerlukan waktu yang lama, serta proses yang
panjang. Sekarang dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi sudah diminimalisisir di
Indonesia sehingga semua informasi serta pelayanan dari pemerintah serba cepat.
Pemerintah kota tangerang mempunyai kebijakan smart city berbasis aplikasi yaitu aplikasi
Tangerang live untuk mempercepat pelayanan publik tetapi dalam hal implementasi
program smartcity belum berjalan dengan baik dikarenakan beberapa masalah seperti
sosialisasi yang belum maksimal, sumberdaya manusia yang belum kompeten, penanganan
layanan yang masih lambat, serta tidak adanya landasan hukum yang mengatur aplikasi
tangerang live.
Contoh Penerapan Smart Governance yang berhasil.
Kalurahan Dlingo, Kabupaten Bantul yang dinilai telah berhasil menerapkannya.
Metode yang digunakan yaitu deskriptif kualitatitf dengan data berasal dari
wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian yakni penerapan smart governance di Kalurahan Dlingo
dilakukan melalui 3 (tiga) hal
yakni yang berkaitan dengan public service, transparency, dan policy. Dari
hal tersebut kemudian telah
merubah Kalurahan Dlingo yang awalnya merupakan desa tertinggal kini
menjadi desa berbasis TIK hingga menjadi rujukan studi bagi desa-desa lain
di Indonesia. Dalam penerapan smart governance di Kalurahan Dlingo terdapat
beberapa faktor yang mempengaruhi yakni kepemimpinan, pendanaan, modal
sosial, jejaring dan kolaborasi. Merupakan kunci Sukses.
Sudah seharusnya inovasi pelayanan publik dilakukan di seluruh elemen penyelenggaraan pelayanan publik. Smart City
dan Smart Government harus berjalan bersamaan untuk peningkatan kualitas pelayanan publik," tegasnya.
Selain dapat memberikan layanan pemerintah yang lebih cepat, Smart City juga mendorong peran aktif dan partisipasi
masyarakat dalam mengelola kota sehingga terjadi interaksi yang dinamis dan erat antara publik dengan penyelenggara
pelayanan publik. Masyarakat bisa memberikan laporan/pengaduan apabila dalam proses pelayanannya telah terjadi
penyimpangan dan sebagaimana fungsi dan tugasnya Ombudsman RI akan memeriksa laporan tersebut.
Berbagai indikator menjadi tolok ukur dalam percepatan peningkatan Smart City seperti adanya Smart Living dan
Evironment, Smart Transportation, Smart Economy, dan Smart Government & People. Ombudsman RI memberikan
perhatian kepada Smart Government dimana pemerintah harus dapat memfasilitasi perubahan dan perkembangan
sosial dengan baik. Harapannya publik dapat mendapatkan infrastruktur pelayanan publik yang memadai, SDM yang
kompeten, dan inovasi dalam pelayanan.
Sebagai contoh, penerapan Smart City sudah dilakukan di beberapa sektor dan kota seperti E-procurement di Surabaya,
Jakarta Smart City Website, E-Budgeting, Command Centre di Bandung dan Layanan Paspor Online di Imigrasi.
Terima Kasih
Keberhasilan bukanlah milik orang
yang pintar. Keberhasilan adalah
kepunyaan mereka yang senantiasa
berusaha. (BJ. Habibie)