Anda di halaman 1dari 4

Lembar Tugas Mandiri

Komunikasi Kesehatan
Semester 1/2022/FKUI 2022
Muhammad Dipa Resfadillah
2206032766 – Komkes 14 – FG 1

Bagaimana melakukan komunikasi dalam kelompok


A. Pendahuluan
Di zaman yang sangat modern ini, banyak orang yang mengabaikan
pentingnya kebersamaan dan saling membantu. Banyak orang merasa tidak
membutuhkan orang lain atau lebih suka hidup sendiri. Meningkatnya
kecanggihan sarana komunikasi dapat berarti penurunan intensitas dan
keintiman interaksi antar manusia, sehingga sangat sulit membangun interaksi
yang baik. Akibat dari gaya hidup yang seperti ini, banyak orang akan merasa
canggung apabila diminta berkomunikasi dan berinteraksi dalam kelompok.
Mereka juga menjadi bingung ketika harus menyelesaikan masalah dalam
kelompok.1
Komunikasi dalam kelompok melibatkan interaksi antara tiga atau lebih
individu dengan tujuan yang telah disepakati, misalnya berbagi informasi atau
memecahkan masalah secara bersama-sama. Dalam komunikasi kelompok,
kerap kali terjadi bentrokan satu sama lain akibat persepsi yang berbeda-beda
antar individu dalam memandang suatu masalah. Bentrokan atau konflik ini
jika tidak segera diatasi akan mempengaruhi performa kelompok dalam
mencapai tujuannya. Oleh karena itu, LTM ini akan membahas bagaimana
melakukan komunikasi dalam kelompok.

B. Isi
Komunikasi kelompok adalah sebuah proses langkah demi langkah yang
mana setiap langkahnya saling bergantung satu sama lain. Adapun langkah
dalam melakukan komunikasi kelompok adalah sebagai berikut.2
1. Analisis sasaran secara menyeluruh
Sasaran dalam komunikasi kelompok meliputi apa yang akan
dicapai setelah melakukan komunikasi tersebut. Misalkan saja dalam
komunikasi kesehatan, maka sasaran utamanya adalah peningkatan taraf
kesehatan. Sasaran ini dapat menjadi lebih spesifik tergantung dari
komunikan
2. Analisis hasil tujuan dari segi perilaku, sosial, dan organisasi
Setelah menemukan sasaran, perlu dianalisis lebih lanjut mengenai
hasil yang diharapkan dari komunikasi tersebut. Dalam komunikasi
kelompok, aspek perilaku, sosial, dan organisasi menjadi hal yang
menjadi tujuan utama. Dalam melakukan komunikasi kesehatan
kelompok, perlu dianalisis mengenai beberapa pertanyaan pemicu berikut.
 Apa yang seharusnya dilakukan komunikan setelah ini? (perilaku)
 Peraturan atau norma apa yang dapat diterapkan untuk mendukung
tujuan ini? (sosial)
 Perubahan apa yang harus dilakukan dalam sistem organisasi agar
dapat mencapai tujuan yang diinginkan? (organisasi)
Pertanyaan-pertanyaan ini penting untuk membentuk membangun
konsesus di antara setiap anggota kelompok tentang apa yang sebenarnya
ingin dicapai dalam sebuah komunikasi.
3. Analisis situasi dan komunikan
Pada tahap ini, suatu kelompok harus dapat mendiskusikan semua
detail termasuk deskripsi situasi, faktor yang dapagt mempengaruhi
masalah, serta semua solusi yang mungkin dapat diterapkan. Kelompok
juga perlu mempertimbangkan mengenai kondisi komunikan, tentunya
berdasar pada riset. Ini berarti sebuah kelompok harus melakukan riset
yang komprehensif terhadap komunikan dan lingkungannya guna
mengefektifkan strategi komunikasi.
4. Penentuan tujuan komunikasi
Tujuan komunikasi kelompok haruslah dapat mengubah
pemahaman dan perilaku komunikan agar overall program goal dapat
tercapai dengan baik.
5. Penentuan strategi komunikasi
Tahapan ini merupakan jawaban lebih lanjut dari pertanyaan “apa
yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan dari komunikasi ini?”. Perlu
dipahami disini, strategi tidaklah bersifat taktis, dalam artian tidak
menjelaskan lebih detail hal-hal yang bersifat taktis. Strategi dalam
komunikasi kelompok merupakan deskripsi konseptual tentang apa yang
dapat dilakukan guna mencapai tujuan dan sasaran.
6. Tactical Plan
Ketika strategi sudah ditetapkan oleh sebuah kelompok, barulah
dapat disusun rencana yang bersifat taktis. Rencana taktis ini berupa
deskripsi yang lebih detail mengenai komponen-komponen komunikasi
tersebut yang meliputi pesan, materi, aktivitas, serta metode dalam proses
komunikasi. Rencana ini juga seharusnya meliputi linimasa dan
pembiayaan yang diperlukan.
7. Evaluasi
Rencana evaluasi meliputi indicator-indikator yang dapat menjadi bahan
evaluasi keberhasilan tujuan komunikasi, yakni perilaku, sosial, dan
organisasi. Indikator ini harus dapat disetujui oleh seluruh anggota
kelompok.
Proses pembentukan kelompok komunikasi tidaklah berjalan dengan
mulus, tetapi harus melewati tahapan-tahapan untuk mencapai tujuan akhir
dari komunikasi kelompok. Tahapan pertama dalam pembentukan kelompok
ini adalah tahap forming. Pada tahap ini, setiap anggota kelompok masih
mencari peran dan bertanya-tanya mengenai apa tujuan mereka berada dalam
kelompok tersebut.3
Tahap selanjutnya adalah tahap storming. Pada tahap ini kelompok
mengalami penurunan performa karena munculnya konflik dalam kelompok.
Konflik ini terjadi akibat setiap anggota kelompok mencoba mengambil peran
yang ia inginkan. Kesepakatan antarkelompok masih belum terbentuk
sehingga perbedaan pendapat berkepanjangan sangat mungkin terjadi.3
Sesaat setelah tahap storming, setiap anggota kelompok akan menyadari
bahwa mereka memerlukan suatu regulasi agar tujuan komunikasi kelompok
dapat tercapai. Tahap ini disebut tahap norming. Pada tahap ini, telah
terbentuk ground rules yang disepakati oleh seluruh anggota kelompok.
Setiap anggota kelompok sudah dapat menemukan perannya masing-masing
sehingga pembagian tugas menjadi jelas.3
Setelah menemukan ground rules dan pembagian peran, barulah dimulai
tahap performing. Pada tahap ini, setiap anggota kelompok sudah dapat
bekerjasama dan menunjukkan performa masing-masing. Pada tahap ini juga
sebuah kelompok mulai menjalankan peran untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya. Tahap terakhir adalah adjourning, dimana kelompok
dibubarkan karena telah selesai melakukan tugasnya.3

C. Penutup
Berdasarkan pemaran di atas, komunikasi dalam kelompok memerlukan
langkah-langkah untuk mencapai sebuah tujuan. Adapun langkah-langkah
tersebut adalah analisis sasaran secara menyeluruh, analisis hasil tujuan dari
segi perilaku, sosial, dan organisasi, analisis situasi dan komunikan,
penentuan tujuan komunikasi, penentuan strategi komunikasi, tactical plan,
dan evaluasi. Kesemua tahapan ini saling interpendensi satu sama lain. 2
Selain itu, dalam pembentukan kelompok, akan terjadi tahapan-tahapan yang
harus dilalui yakni forming, storming, norming, performing, dan adjourning.
Tahapan ini harus dilalui tanpa ada yang terlewat untuk membentuk sebuah
kelompok yang baik.3
Bagaimana cara berkomunikasi dalam kelompok menjadi penting untuk
diperhatikan. Komunikasi yang baik dalam kelompok akan menciptakan
suatu lingkungan yang nyaman bagi anggota untuk dapat bertukar pikrian dan
berpendapat sehingga dapat mencapai tujuan akhir dari kelompok tersebut.1-3
Referensi
1. Tutiasri RP. Komunikasi dalam komunikasi kelompok. Channel. 2016 Apr;
4(1):81-90.
2. Schiavo R. Health communication from theory to practice. San Fransisco:
Jossey-Bass; 2007.
3. Cahyati I, Purwanti S, Nugraheni M. Profil teamwork skill sebagai gambaran
kemampuan kompetitif mahasiswa. Pendidikan Teknologi dan Kejuruan.
2014. 22(1):46-53.

Anda mungkin juga menyukai