KOMUNIKASI KESEHATAN
Home Group 2
Disusun Oleh:
Kelompok Komunikasi Kesehatan 40 HG 2
Dosen Pengampu:
● Personal selling
Personal selling menggambarkan dua hal: interaksi satu lawan satu dengan
berbagai kelompok di tempat tinggal, tempat kerja, atau tempat kerja dan rekreasi;
dan kapasitas untuk memasarkan citra dan keahlian seseorang. Ini adalah
kemampuan komunikasi yang dipelajari dan memerlukan latihan, namun juga
bergantung pada kepribadian seseorang, lingkungannya, dan budayanya.
● Kompetensi Dasar Klinis - Komunikasi
Komunikasi sebagai Kompetensi Dasar Klinis dapat menghemat waktu dengan
memberi pasien rekomendasi dan mereka mengikutinya sambil mengoptimalkan
hasil dan kepuasan pasien. Kita harus memiliki pemahaman tentang budaya,
bahasa, perbedaan gaya, aspek verbal, dan aspek nonverbal lainnya karena sangat
penting untuk komunikasi. Sangat penting bagi tenaga kesehatan untuk dapat
berkomunikasi dengan baik karena tujuan utama mereka adalah untuk membantu
orang lain. Tidak dapat berkomunikasi dengan baik dapat menjadi hambatan
dalam pekerjaan.
● Kemajuan Teknologi
Komunikasi interpersonal sangat dipengaruhi oleh kemajuan teknologi. Email,
konferensi video, telepon, SMS, dan media lainnya digunakan untuk memediasi
berbagai jenis kontak antarpribadi. Komunikasi yang dimediasi teknologi
dipengaruhi oleh banyak faktor yang sama yang mengatur jenis komunikasi
antarpribadi lainnya, seperti tingkat literasi dan kesehatan serta faktor usia, jenis
kelamin, budaya, etnis, dan individu.
● Barriers to Effective Provider-Patient Communication - Patient Factors
Pasien enggan berkomunikasi karena beberapa alasan. Hal ini termasuk waktu,
keterbatasan pendidikan dan bahasa, perbedaan budaya, umur, keterbatasan
kognitif, ketidaktahuan tentang kesehatan dan pengobatan, stres, dan
ketidakseimbangan antara jumlah pasien dan tenaga medis. Menurut American
Medical Association mayoritas pasien, apapun tingkat pendidikannya, lebih
menyukai informasi kesehatan yang lugas dan mudah dipahami.
● Transforming Patient-Provider Relationships into Partnerships
Dengan meningkatkan pengetahuan tentang masalah komunikasi guna mencapai
hasil dari pelayanan kesehatan, komunikasi kesehatan dapat mempererat ikatan
antara tenaga medis dan pasien. Kemampuan untuk berkomunikasi dan
menanggapi pertanyaan pasien secara efektif dapat ditingkatkan dengan pelatihan
metodologi dan pengembangan pesan. Pasien mendapat manfaat karena mereka
merasa menerima perawatan dari profesional medis
● Aspek Psikologis
Beberapa penulis mendukung penerapan teori tipe psikologis dalam praktik
hubungan masyarakat. Penerapan utama teori ini adalah dalam perdagangan,
agama, dan pendidikan untuk memahami dan memperkirakan "pola interaksi
manusia". Teori ini diklaim bahwa jika digunakan dalam hubungan masyarakat,
hal ini dapat membantu para praktisi dalam menyesuaikan pesan mereka kepada
kelompok-kelompok penting dan pemangku kepentingan dengan
mempertimbangkan tipe psikologis individu dan metode pembelajaran yang
mereka sukai. Terdapat empat kategori utama tipe psikologis:
1. ST: Sensitive/thinking
2. SF: Sensitive/feeling
3. NT: Intuitive/thinking
4. NF: Intuitive/feeling
Dalam berkomunikasi antar tim kesehatan, tidak hanya membutuhkan rasa empati dan simpati,
tetapi juga membutuhkan rasa tanggung jawab pada diri sendiri dan kekompakan melalui kerja
sama dan juga koordinasi yang optimal antar sesama anggota tim.
Boleh dan tidak boleh serta hal-hal yang harus diperhatikan dalam komunikasi
peer/mitra kesehatan
2. Teori Kesehatan
Kata komunikasi berasal dari bahasa Latin Communicare yang artinya
memberitahukan. Kata tersebut kemudian berkembang dalam bahasa inggris
Communication yang artinya proses pertukaran informasi, konsep, ide, gagasan,
perasaan, dan lain-lain antara dua orang atau lebih. Secara sederhana dapat di kemukakan
pengertian komunikasi adalah proses pengiriman pesan atau simbol-simbol yang
mengandung arti dari seorang sumber atau komunikator kepada seorang penerima atau
komunikan dengan tujuan tertentu.
Teori komunikasi menurut para ahli komunikasi :
1. Wilbur Schramm: komunikasi merupakan tindakan melaksanakan
kontak antara pengirim dan penerima, dengan bantuan pesan; pengirim
dan penerima memiliki beberapa pengalaman bersama yang memberi arti
pada pesan dan simbol yang dikirim oleh pengirim dan diterima serta
ditafsirkan oleh penerima.
2. Everett M. Rogers: komunikasi adalah proses yang di dalamnya terdapat
suatu gagasan yang dikirim dari sumber kepada penerima dengan tujuan
untuk mengubah perilakunya.
3. Theodore Herbert: komunikasi adalah proses yang di dalamnya
menunjukan arti pengetahuan dipindahkan dari seorang kepada orang lain,
biasanya dengan maksud mencapai beberapa tujuan khusus.
4. Edward Depari: komunikasi adalah proses penyampaian gagasan,
haraoan, dan pesan yang disampaikan melalui lembaga tertentu, dilakukan
oleh penyampai pesan ditujukan kepada penerima pesan.
3. Komunikasi Kesehatan
Menurut Healthy People 2010 dalam Liliweri (2009), komunikasi kesehatan
merupakan seni menginformasikan, mempengaruhi, dan memotivasi individu, institusi,
serta masyarakat mengenai isu-isu di bidang kesehatan dengan tujuan meningkatkan
kualitas hidup dan kesehatan masyarakat. Sedangkan menurut Notoatmodjo (2007),
komunikasi kesehatan merupakan usaha sistematis untuk mempengaruhi secara positif
perilaku kesehatan masyarakat dengan menggunakan berbagai prinsip dan metode
komunikasi. Metode komunikasi dapat dilakukan secara interpersonal, kelompok,
maupun massa. Ruang lingkup komunikasi kesehatan meliputi preventif,promotif, dan
rehabilitatif. Dengan adanya program komunikasi kesehatan, diharapkan terjadi
perubahan perilaku sasaran, yaitu individu maupun masyarakat, kearah yang lebih baik.
Hal yang tidak boleh dilakukan serta harus diperhatikan dalam melakukan
komunikasi massa
Hal yang tidak boleh dilakukan dalam melakukan komunikasi massa pada
pelayanan kesehatan (Sujiasih, 2014) :
● Menyampaikan informasi setengah-setengah
Komunikasi yang disampaikan kepada khalayak harus lengkap. Semua
fakta yang diperlukan oleh penerima harus diungkapkan tanpa ada yang
dikurang-kurangi. Penyampaian informasi dapat menggunakan rumus 5W + 1H
(What, Who, When, Where, Why, How).
● Berbicara dengan bertele-tele
Dalam penyampaian informasi kepada khalayak, hindari penggunaan
kata-kata yang berlebihan dan tidak diperlukan. Gunakan kalimat seefektif
mungkin agar informasi yang diberikan lebih menarik dan mudah dipahami oleh
khalayak.
● Tidak mempertimbangkan penerima pesan
Dalam menyampaikan informasi kepada khalayak, komunikator perlu
mempertimbangkan kondisi penerima informasi. Hal yang perlu dipertimbangkan,
yaitu sudut pandang, pola pikir, tingkat Pendidikan, minat, kebutuhan,
kepentingan, dan juga emosinya. Hal ini dimaksudkan agar informasi yang
disampaikan sesuai dengan kebutuhan penerima pesan serta dapat dengan mudah
diterima oleh penerima pesan sesuai dengan pola pikir dan tingkat pendidikannya.
● Menggunakan kalimat yang tidak jelas (kalimat ambigu)
Dalam menyampaikan informasi kepada khalayak, komunikator harus
menggunakan pilihan kata yang tepat. Kalimat yang disampaikan harus memiliki
makna tunggal, tidak membingungkan, dan tidak menimbulkan persepsi lain.
● Menyampaikan informasi tanpa bukti akurat
Dalam menyampaikan informasi, informasi yang disampaikan harus
konkret. Informasi harus didukung oleh fakta-fakta spesifik, angka, dan
berdasarkan studi ilmiah agar tidak disalah tafsirkan.
● Tidak memperhatikan tata krama
Dalam menyampaikan informasi kepada khalayak, selain
mempertimbangkan sudut pandang dan perasaan penerima informasi,
komunikator juga perlu untuk menyampaikan secara sopan, bijak, reflektif, dan
antusias. Komunikator perlu menjaga perasaan dan respek terhadap penerima
pesan.
● Tidak menyampaikan informasi dengan tepat
Informasi yang disampaikan harus benar dari segi substansi, tata bahasa,
waktu, dan juga sasaran.
Hal yang harus diperhatikan dalam melakukan komunikasi massa pada pelayanan
kesehatan (Sujiasih, 2014) :
1. Menetapkan sasaran
a. Sebelum melakukan komunikasi massa, komunikator harus
menentukan siapa sasaran penerima informasi agar dapat
menentukan strategi penyampaian informasi sehingga informasi
yang disampaikan dapat diterima dengan baik.Menetapkan tujuan
komunikasi
b. Komunikator harus menentukan tujuan komunikasi agar materi
yang disampaikan sesuai dengan kebutuhan penerima informasi.
2. Menentukan tempat yang sesuai
a. Komunikator harus menentukan tempat yang sesuai untuk
menyampaikan informasi. Misal menggunakan auditorium untuk
menyampaikan materi pada 100 orang.
3. Menentukan waktu yang tepat
a. Waktu yang digunakan komunikator dalam menyampaikan
informasi harus tepat. Hal ini dilakukan agar informasi dapat
diterima dengan baik. Misal, mengadakan seminar kesehatan pada
hari Minggu sehingga orang-orang dapat menghadirinya.
4. Menguasai materi yang akan disampaikan
a. Sangat penting bagi komunikator untuk memahami dan menguasai
materi yang akan disampaikan. Hal ini dilakukan agar informasi
yang disampaikan merupakan sebuah kebenaran.
5. Menguasai cara berkomunikasi dengan benar
Komunikator perlu belajar cara berkomunikasi dengan benar agar
dapat menyampaikan informasi dengan baik dan dapat menyesuaikan cara
menyampaikan komunikasi dengan kondisi penerima informasi.
III. Penutup
Komunikasi individu berbeda secara signifikan dengan komunikasi kelompok.
Komunikasi kelompok adalah jenis interaksi antara lebih dari tiga orang, dan biasanya berbentuk
perkenalan dan pembicaraan. Selain itu, ciri-ciri yang dimiliki oleh anggota kelompok yang
relatif homogen dapat mendukung komunikasi ini. Dalam masyarakat, terdapat berbagai macam
kelompok, mulai dari kelompok anak-anak hingga kelompok lanjut usia.
DAFTAR PUSTAKA