Anda di halaman 1dari 15

Pengorganisasian Kegiatan Kelompok

Posted in

Pengorganisasian Kegiatan Kelompok
Langkah-langkah dalam penyelenggaraan kegiatan kelompok adalah :
Merencanakan pengorganisasian kegiatan kelompok
Meliputi kegiatan : merencanakan masalah; siapa yang menjadi peserta; sasaran kegiatan; waktu
pelaksanaan dan tempat kegiatan; metode yang digunakan; media yang digunakan; jenis
pencairan kelompok yang digunakan; evaluasi kegiatan.
1. Mempersiapkan tempat
Meliputi : mempersiapkan ruang dan perlengkapannya; persiapan alat tulis, alat bantu, materi;
persiapan tempat duduk; pengeras suara; meletakkan alat bentu sesuai kebutuhan.
2. Melaksanakan kegiatan
Bagian-bagian kegiatan kelompok adalah : (a) Pembukaan, menentukan jalannya presentasi/
diskusi kelompok; (b) Bagian utama kegiatan, mencakup materi yang akan disampaikan; (c)
Bagian penutup, bagian terpenting dari seluruh kegiatan.
Mengakhiri kegiatan dapat dilakukan dengan cara: mengatakan bahwa waktu telah habis,
merangkum, menunjukkan pertemuan selanjutnya, berdiri, isyarat tangan, menyampaikan catatan
singkat dan memberikan tugas.
3. Mengevaluasi Kegiatan
Evaluasi kegiatan dapat mengetahui dan menganalisa kebutuhan peserta untuk mempersiapkan
pembicaraan yang akan datang, memperbaiki pelaksanaan kegiatan yang akan datang,
mengetahui dampak kegiatan kelompok dan menentukan keberhasilan kegiatan.

TEKNIK KEGIATAN KELOMPOK
PENGERTIAN KEGIATAN KELOMPOK
Kegiatan kelompok merupaka tehnik dalam bimbingan kelompok yang memberikan
kesempatan kepada setiap siswa untuk menyumbang pikirannya dan dapat mengembangkan rasa
tanggung jawab. Kegiatan kelompok merupakan teknik yang dalam bimbingan kelompok karena
kelompok memberikan kesempatan kepada setiap individu untuk berpartisipasi dengan sebaik-
baiknya. Kegiatan yang dilakukan melalui kegiatan kelompok, salah satu diantaranya untuk
mengembangkan bakat-bakat khusus.


MANFAAT KEGIATAN KELOMPOK
Kegiatan kelompok digunakan untuk saling bertukar informasi, menambah pengetahuan,
memperteguh atau mengubah sikap dan perilaku. Kelompok menjadi kerangka rujukan (frame of
reference) dalam berkomunikasi untuk membentuk dan melaksanakan suatu kegiatan.
Manfaat kegiatan kelompok :
1. Memenuhi kebutuhan sosial
2. Membentuk konsep diri
3. Memberi/ menerima dukungan dan bantuan
4. Berbagi dengan orang lain
5. Menambah wawasan
6. Menambah rasa solidaritas antar anggota kelompok

FUNGSI KEGIATAN KELOMPOK
Untuk menambah wawasan bagi tiap anggotanya
Untuk lebih meningkatkan nilai kebersamaan dalam kelompok
Untuk lebih menanamkan nilai kerja sama antar anggota kelompok
PENGORGANISASIAN KEGIATAN KELOMPOK

Langkah-langkah dalam penyelenggaraan kegiatan kelompok adalah :
1. Merencanakan pengorganisasian kegiatan kelompok.
Meliputi kegiatan :
Merencanakan masalah
Siapa yang menjadi peserta
Sasaran kegiatan
Waktu pelaksanaan dan tempat kegiatan
Metode yang digunakan dan media yang digunakan
Jenis pencairan kelompok yang digunakan
Evaluasi kegiatan.
2. Mempersiapkan tempat
Meliputi :
Mempersiapkan ruang dan perlengkapannya
Persiapan alat tulis, alat bantu, materi, pengeras suara dan meletakkannya sesuai kebutuhan
Persiapan tempat duduk
3. Melaksanakan kegiatan
Bagian-bagian kegiatan kelompok adalah :
Pembukaan, menentukan jalannya presentasi/ diskusi kelompok
Bagian utama kegiatan, mencakup materi yang akan disampaikan
Bagian penutup, bagian terpenting dari seluruh kegiatan.
Mengakhiri kegiatan dapat dilakukan dengan cara: mengatakan bahwa waktu telah habis,
merangkum, menunjukkan pertemuan selanjutnya, berdiri, isyarat tangan, menyampaikan catatan
singkat dan memberikan tugas.
4. Mengevaluasi Kegiatan
Evaluasi kegiatan dapat mengetahui dan menganalisa kebutuhan peserta untuk
mempersiapkan pembicaraan yang akan datang, memperbaiki pelaksanaan kegiatan yang akan
datang, mengetahui dampak kegiatan kelompok dan menentukan keberhasilan kegiatan.
KEGIATAN KELOMPOK SEBAGAI SALAH SATU
KEGIATAN BIDAN

A. PENGERTIAN
Kelompok adalah sekumpulan orang-orang yang terdiri dari tiga orang atau lebih. Kelompok
memiliki hubungan yang insentif diantara satu sama lainnya, terutama kelompok primer.
Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang dilakukan oleh lebih dari dua orang, tetapi
dalam jumlah terbatas dan materi komunikasi hanya diakes oleh kalangan kelompok tersebut.
Kelompok kecil adalah sekumpulan perorangan yang relatif kecil yang masing-masing
dihubungkan oleh beberapa tujuan yang sama dan mempunyai derajat organisasi tertentu
diantara mereka.

B. PENGGOLONGAN KELOMPOK SOSIAL (CHARLES H.COOLEY)
1) Primary group
Kelompok primer lebih intensif dan lebih erat antara anggotanya (face to face). Kelompok
primer menjadi sangat penting karena merupakan kerangka untuk mengembangkan sifat-sifat
sosial. Sifat komunikasi kelompok bercorak pada kekeluargaan dan simpati.
2) Secondary group
Komunikasi kelompok sekunder merupakan komunikasi dalam hubungan yang tidak langsung,
tidak akrab, kurang bersifat kekeluargaan dan bersifat formal, lebih objektif.
Prinsip yang ada dalam kelompok sekunder agar efektif adalah : suasana; rasa aman dan
kesadaran berkelompok.


C. KARAKTERISTIK KOMUNIKASI KELOMPOK
1. Kepribadian Kelompok
Kelompok memiliki kepribadian kelompok sendiri, berbeda dengan kepribadian individu para
anggotanya.
2. Norma Kelompok
Norma didalam kelompok mengidentifikasikan anggota kelompok berperilaku. Tipe kelompok
menetapkan sistem nilai dan konsep perilaku normatif mereka sendiri. Norma kelompok ini akan
menjadi individu.
Napier dan Gershenfeld mengemukakan bahwa para anggota kelompok akan menerima norma
kelompok apabila :
1) Anggota kelompok menginginkan keanggotaan yang kontinyu dalam kelompok
2) Pentingnya keanggotaan kelompok
3) Kelompok bersifat kohesif, yaitu anggotanya berhubungan erat satu sama lain dan
dapat memenuhi kebutuhan anggotanya
4) Pelanggaran kelompok dilihat dengan reaksi negatif dari kelompok.
Efektivitas kelompok dilihat dari aspek produktivitas, moral, dan kepuasan para anggotanya.
Produktivitas kelompok dapat dilihat dari keberhasilan mencapai tujuan kelompok. Moral
diamati dari semangat dan sikap para anggotanya. Kepuasan dilihat dari keberhasilan anggota
dalam mencapai tujuan pribadinya.
3. Kohesivitas Kelompok
Kohesivitas merupakan kekuatan yang saling tarik menarik diantara anggota anggota
kelompok. Faktor yang mempengaruhi kohesivitas kelompok antara lain :
Perilaku normatif yang kuat
Lamanya menjadi anggota kelompok

4. Pemenuhan Kebutuhan
Individu memiliki tujuan yang paralel dengan tujuan kelompok. Oleh karena itu, para anggota
kelompok berusaha untuk mencapai keberhasilan tujuan kelompok dan menghindari kegagalan
tujuan kelompok.
5. Pergeseran Resiko
Keputusan yang diambil kelompok akan lebih besar beresiko daripada keputusan itu diambil oleh
satu kelompok. Hal ini disebabkan adanya penyebaran tanggung jawab yang terjadi di dalam
proses pengambilan keputusan kelompok.

D. MANFAAT KOMUNIKASI KELOMPOK
Komunikasi kelompok digunakan untuk bertukar informasi, menambah pengetahuan,
memperteguh atau mengubah sikap dan perilaku. Kelompok menjadi kerangka rujukan (frame of
refence) dalam berkomunikasi. Kelompok menentukan cara berkata, berpakaian, bekerja, dll.
Oleh karena itu, komunikasi kelompok tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari.
Menurut Handy (1985), kegunaan komunikasi kelompok adalah :
(1) Memenuhi kebutuhan sosial
(2) Membentuk konsep diri
(3) Memberi / menerima dukungan dan bantuan
(4) Berbagai dengan orang lain

E. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEEFEKTIFAN KOMUNIKASI
KELOMPOK
a. The input process out put model
Input adalah sesuatu yang mempengaruhi kelompok. Proses adalah sesuatu yang terjadi dalam
kelompok dan Out put adalah sesuatu yang dihasilkan kelompok.

b. The structural perspective
Ada tiga teori komunikasi kelompok yang diperkenalkan dalam aliran input-proses-out put
model :
1. A general organizing model, menekankan pada bagaimana kelompok memiliki energi yang
digunakan untuk aktivitas pengambilan keputusan.
2. The funcional tradition, kelompok pada kualitas kelompok, membahas kesalahan-kesalahan
yang dibuat oleh kelompok pada waktu pengambilan keputusan.
3. The interactional tradition, menekankan pada aspek komunikasi yang terjadi di dalam kelompok.
Bahwa output kelompok sangat ditentukan oleh interaksi yang terjadi dalam kelompok.

F. KEPIMPINAN KELOMPOK
Ciri ciri kepimpinan kelompok harus mengacu pada kepentingan bersama. Syarat yang harus
dipenuhi antara lain :
a. Berorientasi pada tugas
b. Menggunakan waktu secara efektif
c. Berorientasi pada orang
d. Peduli pada perasaan dan masalah anggota kelompok.
Gaya kepimpinan dalam komunikasi kelompok yaitu :
1. Gaya tunggal yaitu berdasarkan pencapaian tugas yang telah ditentukan bagi kelompok.
2. Gaya eklektik yaitu berdasarkan gaya-gaya yang berpusat pada anggota kelompok atau
berdasarkan pembagian pada tugas.

G. CIRI-CIRI KELOMPOK YANG KOMPAK
Ciri ciri kelompok yang kompak adalah organisasi baik, hubungan yang baik dan riwayat
keberhasilan yang baik. Dasar pelaksanaan sumbang saran yang harus ditaati antara lain :
1. Tidak boleh melakukan penilaian ide-ide sebelum acara selesai.
2. Kelompok harus beranggapan sebagai penghasil ide dan tidak merasa khawatir dengan kualitas
idenya.
3. Anggota kelompok dibiarkan berpikir dengan bebas.
4. Ide-ide yang ditawarkan anggota kelompok harus dihargai dan dikembangkan.
Tahapan penyelesaian masalah pada kelompok yang kompak adalah
1. Mengklarifikasi tugas yang harus diselesaikan.
2. Mengidentifikasi solusi yang akan dilaksanakan.
3. Membuat dan mengimplementasikan rencana tindakan.

H. PENGORGANISASIAN KEGIATAN KELOMPOK
Langkah-langkah dalam penyelenggaraan kegiatan kelompok adalah :
1. Merencanakan pengorganisasian kegiatan kelompok
Meliputi kegiatan : merencanakan masalah, siapa yang menjadi peserta; sasaran kegiatan, waktu
pelaksanaan dan tempat kegiatan, metode yang digunakan, media yang digunakan, jenis
pencairan kelompok yang digunakan, evaluasi kegiatan.
2. Mempersiapkan tempat
Meliputi : mempersiapkan ruang dan perlengkapannya, persiapan alat tulis, alat bantu, materi,
persiapan tempat duduk, pengeras suara, meletakkan alat bentu sesuai kebutuhan.
3. Melaksanakan kegiatan
Bagian-bagian kegiatan kelompok adalah :
a. Pembukaan, menentukan jalannya presentasi/ diskusi kelompok
b. Bagian utama kegiatan, mencakup materi yang akan disampaikan
c. Bagian penutup, bagian terpenting dari seluruh kegiatan.
Mengakhiri kegiatan dapat dilakukan dengan cara: mengatakan bahwa waktu telah habis,
merangkum, menunjukkan pertemuan selanjutnya, berdiri, isyarat tangan, menyampaikan catatan
singkat dan memberikan tugas.
4. Mengevaluasi Kegiatan
Evaluasi kegiatan dapat mengetahui dan menganalisa kebutuhan peserta untuk mempersiapkan
pembicaraan yang akan datang, memperbaiki pelaksanaan kegiatan yang akan datang,
mengetahui dampak kegiatan kelompok dan menentukan keberhasilan kegiatan.

I. STRATEGI BIDAN UNTUK MEMBANTU KELOMPOK YANG NEGATIF SESUAI TIPE
KELOMPOK
Menurut Smith dan Bass (1982)
1. Menciptakan perasaan yang dimiliki
2. Menciptakan lingkungan yang peka
3. Mendorong partisipasi dan kontribusi
4. Menghargai pendapat yang berbeda
5. Menciptakan perasaan komitmen
Menurut Tarigan (2002)
1. Tipe Pasif
Strategi bidan adalah : mengajukan pertanyaan langsung pada peserta; meminta berbagi perasaan
dengan pasangannya, meminta untuk menulis komentar, memberikan insentif, mengubah metode
penyampaian.
2. Tipe Agresif
Strategi bidan adalah : mengajukan pertanyaan tentang penyebab agresif, memberi kesempatan
untuk mencurahkan perasaan dirinya, tidak menggangap orang tersebut sebagai wakil kelompok,
mempresentasikan data, memprakarsai diskusi secara pribadi.
3. Tipe Banyak Bicara
Strategi bidan adalah : memberi tanggung jawab tertentu dan memberikan kesempatan berperan
sebagai pemimpin kelompok, menghindarkan pandangan atau menghadapkan tubuh pemandu
kearah peserta lain, beritahu dengan cara yang halus, memberi tugas secara tertulis.
4. Tipe Pesimis
Strategi bidan adalah : menjadi pendengar yang aktif, memberi jawaban yang
positif, menanyakan pendapat anggota lainnya tentang pendapat orang tersebut.
5. Tipe Pelawak
Strategi bidan adalah : memberi tanggung jawab, mengajukan pertanyaan dan
mempertimbangkan lawakannya dalam mencairkan suasana.

BAB III
KESIMPULAN
Kelompok adalah sekumpulan orang-orang yang terdiri dari tiga orang atau lebih. Kelompok
memiliki hubungan yang insentif diantara satu sama lainnya, terutama kelompok primer.
Penggolongan kelompok ada 2 macam yaitu Primary group dan Secondary group.
Karakteristik komunikasi kelompok meliputi Kepribadian Kelompok, norma kelompok,
Kohesivitas Kelompok, pemenuhan kebutuhan, pergeseran resiko. Komunikasi kelompok
digunakan untuk bertukar informasi, menambah pengetahuan, memperteguh atau mengubah
sikap dan perilaku.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keefektifan komunikasi kelompok yaitu The input
process out put model dan The structural perspective. Ciri ciri kelompok yang kompak
adalah organisasi baik, hubungan yang baik dan riwayat keberhasilan yang baik.
Langkah-langkah dalam penyelenggaraan kegiatan kelompok adalah Merencanakan
pengorganisasian kegiatan kelompok, Mempersiapkan tempat, Melaksanakan kegiatan,
mengevaluasi kegiatan. Strategi bidan untuk membantu kelompok yang negatif sesuai tipe
kelompok ada 2 pendapat yaitu Menurut Smith dan Bass (1982) dan Menurut Tarigan (2002)

DAFTAR PUSTAKA

Suparyanti, R. 2008. Handout Komunikasi Kelompok.
Tyastuti, dkk., 2008, Komunikasi & Konseling Dalam Praktik Kebidanan, Yogyakarta:
Fitramaya.
Wiryanto, 2004. Ilmu Komunikasi. PT Gramedia, Jakarta.
http://www.lusa.web.id/kegiatan-kelompok-sebagai-salah-satu-kegiatan-bidan/
Diposkan oleh tecky afifah di 07.19
Label: 120708



# Strategi Bidan untuk Membantu Kelompok yang
Negatif Sesuai Tipe Kelompok
^ Menurut Smith dan Bass (1982)
1. Menciptakan perasaan yang dimiliki
2. Menciptakan lingkungan yang peka
3. Mendorong partisipasi dan kontribusi
4. Menghargai pendapat yang berbeda
5. Menciptakan perasaan komitmen
^ Menurut Tarigan (2002)
- Tipe Pasif
Strategi bidan adalah : mengajukan pertanyaan langsung pada peserta; meminta berbagi
perasaan dengan pasangannya; meminta untuk menulis komentar; memberikan insentif;
mengubah metode penyampaian.
- Tipe Agresif
Strategi bidan adalah : mengajukan pertanyaan tentang penyebab agresif; memberi kesempatan
untuk mencurahkan perasaan dirinya; tidak menggangap orang tersebut sebagai wakil kelompok;
mempresentasikan data; memprakarsai diskusi secara pribadi.
- Tipe Banyak Bicara
Strategi bidan adalah : memberi tanggung jawab tertentu dan memberikan kesempatan berperan
sebagai pemimpin kelompok; menghindarkan pandangan atau menghadapkan tubuh pemandu ke
arah peserta lain; beritahu dengan cara yang halus; memberi tugas secara tertulis.
- Tipe Pesimis
Strategi bidan adalah : menjadi pendengar yang aktif; memberi jawaban yang positif;
menanyakan pendapat anggota lainnya tentang pendapat orang tersebut
Proses Pengorganisasian
Menurut Stoner (1996) langkah-langkah dalam proses pengorganisasian terdiri dari lima
langkah:
1. Merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan
organisasi
2. Membagi beban kerja ke dalam kegiatan-kegiatan yang secara logis dan memadai
dapat dilakukan oleh seseorang atau oleh sekelompok orang.
3. Mengkombinasi pekerjaan anggota perusahaan dengan cara yang logis dan efisien
4. Penetapan mekanisme untuk mengkoordinasi pekerjaan anggota organisasi dalam
satu kesatuan yang harmonis
5. Memantau efektivitas organisasi dan mengambil langkah-langkah penyesuaian
untuk mempertahankan atau meningkatkan efektivitas.
Menurut T Hani Handoko (1999) proses pengorganisasian dapat ditunjukkan dengan tiga
langkah prosedur sebagai berikut:
1. Pemerincian seluruh kegiatan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan
organisasi.
2. Pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan yang secara logis
dapat dilaksanakan oleh satu orang. Pembagian kerja ini sebaiknya tidak terlalu
berat juga tidak terlalu ringan.
3. Pengadaan dan pengembangan suatu mekanisme untuk mengkoordinasikan
pekerjaan para anggota organisasi menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis.

Pembagian Pekerjaan
Ada dua aspek utama dalam proses penyusunan struktur organisasi, yaitu departementalisasi dan
pembagian kerja (division of labor). Departementalisasi merupakan pengelompokan kegiatan-
kegiatan kerja suatu organisasi agar kegiatan-kegiatan yang sejenis dan saling berhubungan
dapat dikerjakan bersama. Pembagian kerja adalah pemerincian tugas pekerjaan agar setiap
individu dalam organisasi bertanggung jawab untuk melaksanakan sekumpulan kegiatan yang
terbatas. Prinsip pembagian kerja ini merupakan tiang dasar pengorganisasian.
Dalam pembagian kerja, spesialisasi pekerjaan merupakan hal yang utama. Manfaat spesialisasi
pekerjaan adalah menyebabkan kenaikan produktivitas. Hal ini disebabkan tidak seorangpun
yang secara fisik akan mampu melaksanakan seluruh kegiatan dalam tugas-tugas yang paling
rumit. Pekerjaan yang paling rumit memerlukan beberapa langkah dan memerlukan pembagian
langkah-langkah yang perlu dilakukan oleh beberapa orang. Pembagian kerja yang
dispesialisasikan seperti ini memungkinkan orang mempelajari keterampilan dan menjadi pakar
dalam bidang pekerjaan tertentu.
Akan tetapi selain manfaat yang didapat dari spesialisasi pekerjaan, adalah dampak negatif dari
spesialisasi pekerjaan. Beberapa penulis manajemen menyebutkan bahwa spesialisasi pekerjaan
akan berdampak pada demoralisasi dari pekerjaan-pekerjaan yang menjemukan dan repetitif.
Struktur Organisasi
Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dimana organisasi
dikelola. Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap
hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian maupun orang-orang yang
menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu
organisasi.
Faktor-faktor utama yang menentukan perancangan struktur organisasi adalah:
1. Strategi organisasi untuk mencapai tujuannya.
2. Teknologi yang digunakan
3. Anggota dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi
4. Ukuran organisasi
Sedangkan unsur-unsur struktur organisasi terdiri dari:
1. Spesialisasi kegiatan berkenaan dengan spesifikasi tugas-tugas individual dalam
organisasi.
2. Standarisasi kegiatan yang digunakan organisasi untuk menjamin terlaksananya
kegiatan seperti yang direncanakan
3. Koordinasi kegiatan yang mengintegrasikan fungsi-fungsi satuan kerja organisasi
4. Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan
5. Ukuran satuan kerja menunjukkan jumlah karyawan dalam suatu kelompok kerja.
Bagan Organisasi
Bagan organisasi memperlihatkan susunan fungsi-fungsi, departemen-departemen, atau posisi-
posisi organisasi dan menunjukkan hubungan di antaranya. Bagan organisasi memperlihatkan
lima aspek utama suatu struktur organisasi:
1. Pembagian kerja.
2. Manajer dan bawahan atau rantai perintah.
3. Tipe pekerjaan yang dilaksanakan
4. Pengelompokkan segmen-segmen pekerjaan
5. Tingkatan manajemen
Bentuk-bentuk bagan organisasi terdiri dari:
1. Bentuk piramid. Bentuk yang paling banyak digunakan karena sederhana, jelas
dan mudah dimengerti.
2. Bentuk vertikal. Bentuk yang agak menyerupai bentuk piramid dalam hal
pelimpahan kekuasaan dari atas ke bawah, hanya bagan vertikal berwujud tegak
sepenuhnya.
3. Bentuk horizontal. Bagan ini digambarkan secara mendatar, aliran wewenang dan
tanggung jawab digambarkan dari kiri ke kanan.
4. Bentuk lingkaran. Bagan ini menekankan pada hubungan antara satu jabatan
dengan jabatan lain.

Kegiatan Kelompok Sebagai Salah Satu
Kegiatan Bidan
Pengertian
Kelompok adalah sekumpulan orang-orang yang terdiri dari tiga orang atau lebih. Kelompok
memiliki hubungan yang intensif diantara satu sama lainnya, terutama kelompok primer.
Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang dilakukan oleh lebih dari dua orang, tetapi dalam
jumlah terbatas dan materi komunikasi hanya diakes oleh kalangan kelompok tersebut.
Kelompok kecil adalah sekumpulan perorangan yang relatif kecil yang masing-masing
dihubungkan oleh beberapa tujuan yang sama dan mempunyai derajat organisasi tertentu
diantara mereka.
Penggolongan Kelompok Sosial (Charles H. Cooley)
Primary group
Kelompok primer lebih intensif dan lebih erat antara anggotanya (face to face). Kelompok
primer menjadi sangat penting karena merupakan kerangka untuk mengembangkan sifat-sifat
sosial. Sifat komunikasi kelompok bercorak pada kekeluargaan dan simpati.
Secondary group
Komunikasi kelompok sekunder merupakan komunikasi dalam hubungan yang tidak langsung,
tidak akrab, kurang bersifat kekeluargaan dan bersifat formal, lebih objektif.
Prinsip yang ada dalam kelompok sekunder agar efektif adalah : suasana; rasa aman dan
kesadaran berkelompok.
Karakteristik Komunikasi Kelompok
Kepribadian kelompok
Kelompok memiliki kepribadian kelompok sendiri, berbeda dengan kepribadian individu para
anggotanya.
Norma kelompok
Norma didalam kelompok mengidentifikasikan anggota kelompok berperilaku. Tiap kelompok
menetapkan sistem nilai dan konsep perilaku normatif mereka sendiri. Norma kelompok ini akan
menjadi norma individu.
Napier dan Gershenfeld mengemukakan bahwa para anggota kelompok akan menerima norma
kelompok apabila : (1) Anggota kelompok menginginkan keanggotaan yang kontinyu dalam
kelompok; (2) Pentingnya keanggotaan kelompok; (3) Kelompok bersifat kohesif, yaitu
anggotanya berhubungan erat satu sama lain dan dapat memenuhi kebutuhan anggotanya; (4)
Pelanggaran kelompok dihukum dengan reaksi negatif dari kelompok.
Efektivitas kelompok dilihat dari aspek produktivitas, moral, dan kepuasan para anggotanya.
Produktivitas kelompok dapat dilihat dari keberhasilan mencapai tujuan kelompok. Moral
diamati dari semangat dan sikap para anggotanya. Kepuasan dilihat dari keberhasilan anggota
dalam mencapai tujuan pribadinya.
Kohesivitas kelompok
Kohesivitas merupakan kekuatan yang saling tarik menarik diantara anggota-anggota kelompok.
Faktor yang mempengaruhi kohesivitas kelompok antara lain: (1) Perilaku normatif yang kuat;
(2) Lamanya menjadi anggota kelompok.
Pemenuhan tujuan
Individu memiliki tujuan yang paralel dengan tuuan kelompok. Oleh karena itu, para anggota
kelompok berusaha untuk mencapai keberhasilan tujuan kelompok dan menghindari kegagalan
tujuan kelompok.
Pergeseran risiko
Keputusan yang diambil kelompok akan lebih besar beresiko daripada keputusan itu diambil oleh
satu kelompok. Hal ini disebabkan adanya penyebaran tanggung jawab yang terjadi di dalam
proses pengambilan keputusan kelompok.
Manfaat Komunikasi Kelompok
Komunikasi kelompok digunakan untuk saling bertukar informasi, menambah pengetahuan,
memperteguh atau mengubah sikap dan perilaku. Kelompok menjadi kerangka rujukan (frame of
reference) dalam berkomunikasi. Kelompok menentukan cara berkata, berpakaian, bekerja, dll.
Oleh karena itu, komunikasi kelompok tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari.
Menurut Handy (1985), kegunaan komunikasi kelompok adalah: (1) Memenuhi kebutuhan
sosial; (2) Membentuk konsep diri; (3) Memberi/ menerima dukungan dan bantuan; (4) Berbagi
dengan orang lain.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keefektifan Komunikasi Kelompok
The input process out put model
Input adalah sesuatu yang mempengaruhi kelompok. Proses adalah sesuatu yang terjadi dalam
kelompok dan Out put adalah sesuatu yang dihasilkan kelompok.
The structural perspective
Ada tiga teori komunikasi kelompok yang diperkenalkan dalam aliran input-proses-out put
model : (a) A general organizing model, menekankan pada bagaimana kelompok memiliki
energi yang digunakan untuk aktivitas pengambilan keputusan. (b) The funcional tradition,
menekankan pada kualitas kelompok, membahas kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh
kelompok pada waktu pengambilan keputusan. (c) The interactional tradition, menekankan pada
aspek komunikasi yang terjadi di dalam kelompok. Bahwa ouput kelompok sangat ditentukan
oleh interaksi yang terjadi dalam kelompok.
Kepimpinan Kelompok
Ciri-ciri kepimpinan kelompok harus mengacu pada kepentingan bersama. Syarat yang harus
dipenuhi antara lain: (a) Berorientasi pada tugas; (b) Menggunakan waktu secara efektif; (c)
Berorientasi pada orang; (d) Peduli pada perasaan dan masalah anggota kelompok.

Gaya kepimpinan dalam komunikasi kelompok yaitu:
1. Gaya tunggal yaitu berdasarkan pencapaian tugas yang telah ditentukan bagi kelompok
2. Gaya eklektik yaitu berdasarkan gaya-gaya yang berpusat pada anggota kelompok atau
berdasarkan pembagian pada tugas.
Ciri-Ciri Kelompok yang Kompak
Ciri-ciri kelompok yang kompak adalah organisasi baik, hubungan yang baik dan riwayat
keberhasilan yang baik.
Dasar pelaksanaan sumbang saran yang harus ditaati antara lain:
1. Tidak boleh melakukan penilaian ide-ide sebelum acara selesai
2. Kelompok harus beranggapan sebagai penghasil ide dan tidak merasa khawatir dengan
kualitas idenya.
3. Anggota kelompok dibiarkan berpikir dengan bebas.
4. Ide-ide yang ditawarkan anggota kelompok harus dihargai dan dikembangkan.
Tahapan penyelesaian masalah pada kelompok yang kompak adalah :
1. Mengklarifikasi tugas yang harus diselesaikan
2. Mengidentifikasi solusi yang akan dilaksanakan
3. Membuat dan mengimplementasikan rencana tindakan
Pengorganisasian Kegiatan Kelompok
Langkah-langkah dalam penyelenggaraan kegiatan kelompok adalah :
Merencanakan pengorganisasian kegiatan kelompok
Meliputi kegiatan : merencanakan masalah; siapa yang menjadi peserta; sasaran kegiatan; waktu
pelaksanaan dan tempat kegiatan; metode yang digunakan; media yang digunakan; jenis
pencairan kelompok yang digunakan; evaluasi kegiatan.
Mempersiapkan tempat
Meliputi : mempersiapkan ruang dan perlengkapannya; persiapan alat tulis, alat bantu, materi;
persiapan tempat duduk; pengeras suara; meletakkan alat bentu sesuai kebutuhan.
Melaksanakan kegiatan
Bagian-bagian kegiatan kelompok adalah : (a) Pembukaan, menentukan jalannya presentasi/
diskusi kelompok; (b) Bagian utama kegiatan, mencakup materi yang akan disampaikan; (c)
Bagian penutup, bagian terpenting dari seluruh kegiatan.
Mengakhiri kegiatan dapat dilakukan dengan cara: mengatakan bahwa waktu telah habis,
merangkum, menunjukkan pertemuan selanjutnya, berdiri, isyarat tangan, menyampaikan catatan
singkat dan memberikan tugas.
Mengevaluasi Kegiatan
Evaluasi kegiatan dapat mengetahui dan menganalisa kebutuhan peserta untuk mempersiapkan
pembicaraan yang akan datang, memperbaiki pelaksanaan kegiatan yang akan datang,
mengetahui dampak kegiatan kelompok dan menentukan keberhasilan kegiatan.
Strategi Bidan untuk Membantu Kelompok yang Negatif Sesuai Tipe Kelompok
Menurut Smith dan Bass (1982)
1. Menciptakan perasaan yang dimiliki
2. Menciptakan lingkungan yang peka
3. Mendorong partisipasi dan kontribusi
4. Menghargai pendapat yang berbeda
5. Menciptakan perasaan komitmen
Menurut Tarigan (2002)
Tipe Pasif
Strategi bidan adalah : mengajukan pertanyaan langsung pada peserta; meminta berbagi perasaan
dengan pasangannya; meminta untuk menulis komentar; memberikan insentif; mengubah metode
penyampaian.
Tipe Agresif
Strategi bidan adalah : mengajukan pertanyaan tentang penyebab agresif; memberi kesempatan
untuk mencurahkan perasaan dirinya; tidak menggangap orang tersebut sebagai wakil kelompok;
mempresentasikan data; memprakarsai diskusi secara pribadi.
Tipe Banyak Bicara
Strategi bidan adalah : memberi tanggung jawab tertentu dan memberikan kesempatan berperan
sebagai pemimpin kelompok; menghindarkan pandangan atau menghadapkan tubuh pemandu ke
arah peserta lain; beritahu dengan cara yang halus; memberi tugas secara tertulis.
Tipe Pesimis
Strategi bidan adalah : menjadi pendengar yang aktif; memberi jawaban yang positif;
menanyakan pendapat anggota lainnya tentang pendapat orang tersebut.
Tipe Pelawak
Strategi bidan adalah : memberi tanggung jawab; mengajukan pertanyaan dan
mempertimbangkan lawakannya dalam mencairkan suasana.
Referensi
Suparyanti, R. 2008. Handout Komunikasi Kelompok.
Tyastuti, dkk., 2008, Komunikasi & Konseling Dalam Praktik Kebidanan, Yogyakarta:
Fitramaya.
Wiryanto, 2004. Ilmu Komunikasi. PT Gramedia, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai