Anda di halaman 1dari 26

Komunikasi Kelompok Mahasiswa Kelas Karyawan

pada Mata Kuliah Sosiologi Komunikasi

Disusun oleh:
Nanda Bauty Puspasari, Jihan Syafira, Nayuri,
Auliya Wulandari, Nauval Risqi Ramadhan,
Gadis Octory, S.Ikom, M.Ikom

Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Mercu Buana


Jl. Meruya Selatan No. 1 Kembangan, Jakarta Barat, 11650

Abstrak :
Komunikasi kelompok merupakan hal yang penting bagi mahasiswa kelas
karyawan, terutama dalam konteks mata kuliah Sosiologi Komunikasi. Mahasiswa
kelas karyawan adalah individu yang bekerja sambil melanjutkan pendidikan
mereka. Penelitian ini bertujuan untuk memahami tantangan yang dihadapi oleh
mahasiswa kelas karyawan dalam komunikasi kelompok dan mengeksplorasi
strategi untuk meningkatkan komunikasi dan hasil belajar mereka. Metode
penelitian kualitatif, termasuk wawancara, observasi, dan analisis konten akan
digunakan untuk mendapatkan wawasan berharga. Temuan penelitian ini akan
memberikan rekomendasi bagi mahasiswa kelas karyawan untuk meningkatkan
keterampilan komunikasi kelompok mereka dan mencapai tujuan akademik
mereka.

Kata Kunci : Komunikasi Kelompok, Mahasiswa Karyawan, Konflik, Human


Relation, Kohesivitas Kelompok

Universitas Mercu Buana (FIKOM) 1


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Komunikasi kelompok merupakan aspek penting dalam kehidupan
mahasiswa kelas karyawan, terutama saat mereka sedang menjalani mata kuliah
Sosiologi Komunikasi. Kelas karyawan adalah program pendidikan yang
dirancang khusus untuk para pekerja yang ingin melanjutkan pendidikan mereka
sambil tetap bekerja. Dalam konteks ini, komunikasi kelompok menjadi sangat
relevan karena mahasiswa kelas karyawan perlu berinteraksi, berkolaborasi, dan
saling mendukung dalam belajar dan menyelesaikan tugas kelompok.
Mata kuliah Sosiologi Komunikasi membahas teori dan prinsip
komunikasi dalam konteks sosial. Dalam mata kuliah ini, mahasiswa kelas
karyawan akan mempelajari konsep-konsep seperti dinamika kelompok,
komunikasi antarbudaya, komunikasi organisasi, dan komunikasi massa. Namun,
tantangan yang dihadapi oleh mahasiswa kelas karyawan dalam menghadapi mata
kuliah ini adalah keterbatasan waktu yang mereka miliki untuk belajar dan
berkomunikasi dengan kelompok mereka.
Mahasiswa kelas karyawan biasanya memiliki jadwal kerja yang padat dan
tanggung jawab pribadi yang mengikat. Hal ini dapat menghambat kemampuan
mereka dalam menghadiri pertemuan kelompok secara langsung atau
berkomunikasi secara intensif di luar jam kerja. Selain itu, mahasiswa kelas
karyawan juga memiliki latar belakang dan pengalaman kerja yang berbeda-beda,
yang dapat mempengaruhi gaya komunikasi mereka dalam kelompok.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa komunikasi kelompok yang
efektif dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil akademik mahasiswa.
Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana mahasiswa kelas karyawan
mengatasi tantangan komunikasi dalam konteks mata kuliah Sosiologi
Komunikasi. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang hal ini, dapat
dikembangkan strategi dan rekomendasi yang dapat membantu mahasiswa kelas
karyawan dalam meningkatkan komunikasi kelompok mereka, memaksimalkan
pembelajaran, dan mencapai tujuan akademik mereka.

Universitas Mercu Buana (FIKOM) 2


Makalah ini akan menggunakan metode penelitian kualitatif, termasuk
wawancara, observasi, dan analisis konten, untuk memperoleh pemahaman yang
mendalam tentang pengalaman dan perspektif mahasiswa kelas karyawan dalam
komunikasi kelompok. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan wawasan
yang berharga khususnya bagi mahasiswa kelas karyawan untuk meningkatkan
komunikasi kelompok dan pembelajaran khususnya dalam mata kuliah Sosiologi
Komunikasi.
1.2 Rumusan Masalah
Bedasarkan latar belakang tersebut, berikut beberapa rumusan masalah
dari Komunikasi Kelompok Mahasiswa Kelas Karyawan pada Mata Kuliah
Sosiologi Komunikasi. :
● Apa tantangan-tantangan yang dihadapi oleh Mahasiswa Kelas
Karyawan dalam Komunikasi Kelompok khususnya pada Mata Kuliah
Sosiologi Komunikasi?
● Bagaimana dampak keterbatasan waktu dan pengalaman kerja
mempengaruhi dalam gaya komunikasi kelompok Mahasiswa kelas
karyawan?
● Apa strategi yang tepat dan saran untuk meningkatkan efektivitas
komunikasi kelompok mahasiswa kelas karyawan pada Mata Kuliah
Sosiologi Komunikasi?
● Bagaimana pengaruh komunikasi kelompok terhadap pembelajaran
dan hasil akademik mahasiswa kelas karyawan pada mata kuliah
Sosiologi Komunikasi?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, tujuan
dari rumusan masalah tersebut adalah untuk mengkaji fenomena komunikasi
kelompok mahasiswa kelas karyawan dalam mata kuliah Sosiologi Komunikasi.
Selain itu, tujuan utama dari makalah ini adalah sebagai berikut:

Universitas Mercu Buana (FIKOM) 3


● Mengidentifikasi & Menganalisis tantangan yang dihadapi oleh
Mahasiswa kelas karyawan dalam komunikasi kelompok pada mata kuliah
Sosiologi Komunikasi.
● Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi gaya komunikasi
kelompok Mahasiswa kelas karyawan pada mata kuliah Sosiologi
Komunikasi.
● Mengeksplorasi strategi dan pendekatan yang dapat digunakan untuk
meningkatkan komunikasi kelompok Mahasiswa kelas karyawan dalam
mata kuliah Sosiologi Komunikasi.
● Memberikan rekomendasi kepada Mahasiswa kelas karyawan dalam
meningkatkan efektivitas komunikasi kelompok pada mata kuliah
Sosiologi Komunikasi.
1.4 Manfaat
Berdasarkan tujuan tersebut, adapun manfaat dari makalah Komunikasi
Kelompok Mahasiswa Kelas Karyawan pada Mata Kuliah Sosiologi Komunikasi
sebegai berikut:
● Pemahaman yang lebih baik tentang komunikasi kelompok mahasiswa
kelas karyawan
● Solusi praktis untuk meningkatkan komunikasi kelompok
● Peningkatan kualitas pembelajaran dan hasil akademik
● Kontribusi pada pengembangan pendidikan kelas karyawan

Universitas Mercu Buana (FIKOM) 4


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Komunikasi Kelompok
Komunikasi adalah proses penyampaian dan penerimaan pesan yang
dilakukan oleh 2 orang atau lebih. Eduard Depari, Ph. D, mengatakan bahwa
komunikasi merupakan sebuah proses penyampaian pesan, gagasan dan harapan
yang disampaikan melalui lambang tertentu yang mengandung arti, dan dilakukan
oleh penyampai pesan (sumber, komunikator) yang ditujukan kepada penerima
pesan (receiver, komunikan, audience) dengan tujuan untuk mencapai suatu
kebersamaan (commonnees), (A.W. Widjaja: 2010: 2). Komunikasi kelompok
adalah komunikasi yang dilakukan oleh komunikator dengan beberapa orang yang
memiliki tujuan sama. Komunikasi kelompok terdiri dari kelompok kecil yang
memiliki anggota minimal 3 orang, dan kelompok besar yang terdiri dari 3 orang
lebih. Sebagai contoh komunikasi kelompok adalah adanya komunikasi kelompok
dalam mengerjakan tugas untuk mata kuliah Sosiologi Komunikasi.
Dikarenakan sebuah kelompok pasti memiliki perbedaan sifat, sikap,
lingkungan, maupun cara berpikir antar anggota sehingga mereka diharuskan
untuk saling berkomunikasi dengan menggunakan kata-kata, sikap tubuh, intonasi
suara, tindakan untuk menciptakan harapan image, ungkapan perasaan dan hingga
saling membagi pengertian sehingga dapat terciptanya sebuah kelompok kohesif
seperti penjelasan dari Robins (2002) bahwa kelompok yang kohesif ditunjukkan
dengan adanya kesatuan dan interaksi yang intensif di antara para anggotanya.
Kohesivitas kelompok adalah sebuah derajat ketertarikan seseorang terhadap
kelompoknya. Dengan komunikasi yang terbuka mengenai hal yang terjadi dalam
kelompok sehingga para anggota bisa saling memahami, merespon, dan
mendengarkan pesan maupun tugas-tugas yang sudah dibagi antar anggota ini
dapat meningkatkan serta memperkuat kohesivitas kelompok dan begitupun
sebaliknya jika komunikasi dalam kelompok terhambat sehingga tidak efektif
dapat menyebabkan rendahnya sebuah kohesivitas.

Universitas Mercu Buana (FIKOM) 5


2.2 Jurnal Komunikasi Kelompok Mahasiswa Kelas Karyawan
Table
Judul Analisis Teori Hasil Penelitian Keterkaitan dengan
Jurnal Komunikasi Topik
Pentingnya Jurnal ini ●Teori Hasil dari penelitian Jurnal ini membahas
Tingkat membahas Komunikasi yang terdapat pada mengenai pentingnya
Kohesivitis tentang Kelompok. jurnal ini menunjukan sebuah topik yang kita
Terhadap kohesivitas ●Teori kesadaran pentingnya ambil dalam komunikasi
Kinerja sebuah kelompok Kohesivitas. kohesivitas kelompok kohesivitas kelompok
Kelompok dalam kinerja ●Teori dikarenakan dapat efektif yang dimana
Forum suatu forum Komitmen berdampak pada memiliki keterkaitan
Komunikasi komunikasi Kelompok. tercapainya tujuan dengan kelompok kelas
Mahasiswa mahasiswa dari suatu kelompok. karyawan dikarenakan
Kesejahtera kesejahteraan Dalam jurnal ini padatnya waktu bagi
an Sosial sosial regional menjelaskan dalam setiap mahasiswa dapat
Regional Jawa Barat mencapai kohesivitas membuat tugas dalam
Jawa Barat. dengan tujuan sebuah kelompok sebuah kelompok
DOI: untuk memahami setiap anggota harus menjadi tidak maksimal,
https://doi.o serta mengetahui memiliki komitmen dengan begitu
rg/10.24198 bagaimana cara dan kinerja yang baik. diperlukanya sebuah
/focus.v5i1. mebangun suatu kohesivitas (derajat
40390 kohesivitas ketertarikan) kelompok
kelompok. yang tinggi.
Konflik Jurnal ini ●Teori Hasil penelitian pada Jurnal ini memiliki
Pada Grup membahas Komunikasi jurnal ini adalah keterkaitan kepada topik
Diskusi tentang Kelompok. kesalah pahaman dan yang kita pilih
Mahasiswa faktor-faktor ●Teori kurangnya diskusi dikarenakan penggunaan
Saat penyebab dari Komunikasi antar kelompok media yang sama yaitu
Pembelajar sebuah konflik Interpersonal mempengaruhi menggunakan media
antar mahasiswa . jalannya sebuah

Universitas Mercu Buana (FIKOM) 6


an Jarak dalam kelompok sehingga komunikasi online pada
Jauh. mengerjakan menghasilkan sebuah saat berdiskusi untuk
DOI: tugas kelompok konflik. Oleh sebab mengerjakan tugas
https://doi.o secara daring itu pentingnya para kelompok melalui media
rg/10.47668 seperti anggota kelompok online dapat
/pkwu.v8i2. kesalahpahaman mempelajari mempermudah dan
106 yang disebabkan faktor-faktor mempersingkat waktu
oleh kurangnya penyebab konflik para mahasiswa kelas
komunikasi. pada kelompok karyawan yang dimana
sehingga para mereka juga aktif dalam
anggota dapat bekerja.
berkomunikasi
dengan baik dan
meminimalisir sebuah
konflik saat
berdiskusi melalui
grup diskusi.
Pengaruh Jurnal ini ●Komunikasi Berdasarkan hasil Jurnal ini memiliki
Manajemen membahas Intrapersonal dari jurnal ini ketertarikan dengan topik
Waktu, mengenai . diketahui manajemen yang kita ambil
Motivasi manajemen ●Komunikasi waktu dapat dikarenakan kesulitanya
Belajar, waktu, motivasi Interpersonal mempengaruhi nilai para mahasiswa kelas
Dan belajar dan . positif dan signifikan karyawan dalam
Perilaku perilaku mengenai mengatur manajemen
Prokrastina menunda-nunda keberhasilan waktu dapat
si (prokartinasi) akademik mahasiswa mengakibatkan pekerjaan
Terhadap dalam pengerjaan khususnya mahasiswa dan akademik seperti
Keberhasila tugas dalam kelas karyawan. pengerjaan tugas dalam
n Akademik ruang lingkup Sedangkan motivasi bentuk kelompok
Mahasiswa. mahasiswa belajar dan perilaku menjadi tidak terarah dan

Universitas Mercu Buana (FIKOM) 7


DOI:https:// terlebih prokrastinasi tidak bisa merugikan anggota
doi.org/10.2 khususnya mempengaruhi kelompok lain.
6877/jibeka mahasiswa kelas keberhasilan
.v1i1.7 karyawan. akademik mahasiswa
Perilaku ini harus kelas karyawan.
segera
dihilangkan demi
mencapai suatu
keberhasilan
akademik.

2.3 Teori Human Relations


Dalam bagian ini, kami akan menggali lebih dalam mengenai pentingnya
komunikasi dalam kelompok mahasiswa kelas karyawan serta faktor-faktor sosial
yang memengaruhinya, Berikut ini merupakan beberapa poin penting yang bisa
kami uraikan dari beberapa teori human relation dalam buku berjudul
“Komunikasi dan Perilaku Manusia” yang berkaitan dengan pembahasan
komunikasi kelompok khususnya pada Mahasiswa Kelas Karyawan:
1. Pentingnya komunikasi dalam kelompok mahasiswa kelas karyawan,
Komunikasi yang efektif dalam kelompok mahasiswa kelas karyawan
memungkinkan pertukaran informasi, pemahaman kolektif, dan kolaborasi
dalam tugas dan proyek kelompok. Komunikasi yang baik mempengaruhi
keefektifan kelompok dalam mencapai tujuan bersama dengan menghindari
kesalahpahaman, memfasilitasi kolaborasi, dan membangun hubungan yang
kuat antar anggota kelompok.
2. Faktor-faktor sosial dalam kelompok, Norma kelompok, nilai bersama,
kepercayaan, dan budaya kelompok mempengaruhi komunikasi dan interaksi
dalam kelompok. Pemahaman dan penghormatan terhadap faktor-faktor sosial
ini meningkatkan kerjasama dan kinerja kelompok dengan mengadaptasi
komunikasi, menghargai perbedaan, dan menciptakan lingkungan inklusif.

Universitas Mercu Buana (FIKOM) 8


3. Hubungan interpersonal dalam kelompok, Hubungan interpersonal antara
anggota kelompok penting dalam komunikasi dan kerjasama. Kepercayaan,
saling pengertian, penanganan konflik yang baik berperan dalam membangun
hubungan yang kuat antar anggota kelompok.
4. Motivasi dan kepuasan kerja dalam kelompok, Motivasi dan kepuasan kerja
memengaruhi kinerja kelompok. Penghargaan, partisipasi dalam pengambilan
keputusan, dan pemenuhan kebutuhan individu meningkatkan motivasi dan
kepuasan kerja dalam kelompok.
5. Kepemimpinan dan peran dalam kelompok, Peran pemimpin dalam kelompok
mempengaruhi komunikasi dan dinamika kelompok. Gaya kepemimpinan
yang efektif, pemahaman peran dan tanggung jawab, serta distribusi
kekuasaan penting dalam menciptakan lingkungan yang inklusif dan
meningkatkan kinerja kelompok.
6. Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan dalam kelompok,
Komunikasi dalam kelompok mempengaruhi pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan. Komunikasi yang efektif, teknik kolaboratif, dan
penyelesaian konflik yang baik membantu kelompok mencapai keputusan
yang konsensus dan meminimalkan konflik.
7. Komunikasi dalam konteks keragaman, Komunikasi inklusif dan
penghormatan terhadap perbedaan meningkatkan kerjasama dan pengambilan
keputusan dalam kelompok yang memiliki keragaman latar belakang,
pengalaman, dan karakteristik individu.
8. Dampak teori human relations dalam kelompok mahasiswa kelas karyawan,
Penerapan teori human relations meningkatkan komunikasi, kerjasama, dan
kinerja kelompok melalui pengembangan keterampilan komunikasi,
pemahaman faktor-faktor sosial, motivasi, penghargaan, dan strategi
pemecahan masalah yang inklusi.

Universitas Mercu Buana (FIKOM) 9


BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Studi Kasus Komunikasi Kelompok Mahasiswa Kelas Karyawan pada
Mata Kuliah Sosiologi Komunikasi yang Tidak Efektif

Kelompok 7 terdiri dari : ketua saudari A dan anggota b,c,dan d.


Hasil Wawancara Kasus
Saya : hai ka selamat siang, izin bertanya mengenai bagaimana cara kakak untuk
berkomunikasi pada saat kakak mengerjakan tugas kelompok kakak.
A : iya hi juga,silahkan.
Saya : pertama saya ingin bertanya bagaimana cara kaka bisa satu kelompok
dengan b,c,dan juga d
A : sebenarnya saya sudah mengenal b dan c dan Ketika dosen menyuruh untuk
membuat kelompok kami bertiga sudah sepakat untuk jadi satu kelompok, akan
tetapi tiba-tiba D langsung memasukan namanya di list anggota kelompok kami di
grup tanpa bertanya mengenai pendapat kami bertiga.
Saya: baiklah selanjutnya, Bagaimana cara kaka menentukan pembagian tugas
atau peran dari anggota kelompok kakak?
A : tentu saja dengan bertanya terlebih dahulu ke anggota masing², apakah ada yg
mau untuk mengerjakan salah satu poin yg ada
Saya : Menurut kakak Apakah pembagian tugas yang diberikan sudah efektif dan
anggota kelompok sudah menjalankan tugasnya dengan baik?
A: kebetulan saya berkelompok dengan mahasiswa yang satu diantaranya sangat
pasif, jadi menurut saya kurang efektif sehingga untuk menjalankan tugasnya
sangat kurang. karena tidak semua anggota ikut berpartisipasi dan
bertanggungjawab dgn tugasnya
Saya : Karena kakak dan anggota kelompok kakak kuliah sambil kerja, Kira-kira
bagaimana cara kakak membagi waktu untuk tetap bisa fokus pada tugas
masing-masing anggota kelompok?

Universitas Mercu Buana (FIKOM) 10


A: dengan memberi waktu dalam waktu pengerjaan dengan kurun waktu 5 hari.
apabila ada anggota yang senggang, bisa dikerjakan secepatnya tanpa
menanggung beban tugasnya.
Saya : Selama mengerjakan tugas apakah terdapat perbedaan pendapat di dalam
kelompok?
A: pastinya ada. Tapi semuanya sudah selesai karna tugas kelompok juga sudah
diselesaikan oleh anggota lain sementara saudari D tidak ikut dalam mengerjakan
tugas tersebut. Padahal kami sudah memberikan tugas bagian dia, akan tetapi dia
tidak mencoba untuk mengerjakan nya dan hanya diam digrup Ketika kami
bertanya mengenai tugas bagian dia.
Saya : Apakah perbedaan pendapat tersebut menjadi salah satu pemicu konflik?
A: perbedaan pendapat bukanlah salah satu yang membuat permasalahn ini
terjadi,akan tetapi saudari D yang tidak ingin dan tidak mau turut serta dalam
membuat ppt tersebut yang menyebabkan konflik ini terjadi. Dan Ketika kami
ingin melakukan perekaman saat presentasi melalui Google Meet saudari D selalu
membuat alasan untuk mengundur,sehingga h-1 tenggat baru kami merecord
video tersebut. Tetapi ada masalah teknis yaitu video yang sudah direcord tidak
ada suaranya.kami sudah mendiskusikan digrup akan tetapi saudari D tidak mau
tau dan tidak merespon di grup. Dari situlah konflik ini dimulai.
Saya : Bagaimana cara kaka mengatasi konflik yg terjadi? Apakah ada
komunikasi yg terjadi dengan saudari D?
A: seperti yang saya bilang,kami sudah mendiskusikan digrup tugas dari
masing-masing anggota,akan tetapi dia tidak mau ikut andil dalam mengerjakan
tugas.
Saya : Setelah berkomunikasi apakah ada kesepakatan yang terjadi?
A: yahh karena dia tetap bersikap pasif dan tidak merespon digrup kami bertiga
sepakat untuk mengadukan ini kepada dosen. Menurut saya dan anggota lainnya
hal tersebut adalah salah satu cara untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Saya : baiklah kalua begitu terima kasih atas wawancara nya ka
A: iya sama-sama.

Universitas Mercu Buana (FIKOM) 11


Observasi
Berdasarkan pengamatan kami yang mana pada tugas kelompok mata
kuliah Sosiologi Komunikasi kami semua juga ikut berpartisipasi sebagai anggota
kelompok. Komunikasi kelompok menjadi tidak efektif karena terdapat anggota
yang pasif ketika berdiskusi, disisi lain ketua kelompok yang seharusnya bisa
menjadi peniti penyambung atau orang yang menjembatani komunikasi antar
anggota tidak melakukan tugasnya dengan baik karena sikap pasif yang diberikan,
akibatnya mereka memilih menyelesaikan permasalahan dengan bantuan pihak
ketiga, yaitu dosen dan mendapat hasil dikeluarkan dari kelompok dan tidak
mendapatkan nilai dari tugas tersebut.
Analisis Konten
Kelompok dapat dipandang dari segi persepsi, motivasi, dan tujuan,
interdependensi, dan juga dari segi interaksi. Berarti komunikasi kelompok adalah
menyamakan suatu makna didalam suatu kelompok. (Hariadi, 2011). Dari
pengertian diatas kelompok memiliki ciri-ciri seperti dua orang atau lebih, ada
interaksi diantara anggotanya, memiliki tujuan atau goals, memiliki struktur dan
pola hubungan diantara anggotanya ada peran,norma, dan hubungan antar anggota
serta merupakan satu kesatuan. Jika dilihat dari perkembangan kelompok yang
memiliki 4 tahap :
1. Tahapan forming, yaitu tahapan anggota mulai menempatkan diri secara
interpersonal yang dimana antar anggota kelompok harus saling
bersahabat dan saling memperhatikan satu sama lain. Pada tahap ini
saudari a menempatkan dirinya sebagai ketua kelompok dan membagi
peran serta tugas masing-masing kepada anggota kelompoknya. Situasi
tersebut diterima oleh masing-masing anggota kelompok.
2. Tahapan storming, pada tahap ini Pemimpin harus bersikap independen
terhadap perbedaan pendapat anggota tim. Perbedaan bisa menjadi sebuah
kekuatan bagi sebuah tim apabila bisa dikelola dengan baik akan tetapi
.pada tahap ini dapat dilihat bahwa saudari a sebagai ketua kelompok
tidak mencoba untuk menegur perilaku tidak bertanggung jawab saudari D
dimana saudari D tidak ikut serta dalam mengerjakan tugas, akan tetapi

Universitas Mercu Buana (FIKOM) 12


sang ketua lebih diam dikarenakan tugas sudah diselesaikan oleh anggota
lain nya. Jadi dapat dilihat bahwa yang mengerjakan tugas hanya ketua
dan 2 anggota lain nya dan saudari D tidak ikut terlibat.
3. Tahapan norming adalah aturan atau tata tertib yang jelas, sehingga
perbedaan dan persaingan menjadikan anggota tim lebih solid karena
memiliki satu tujuan yang sama. Semua tujuan bersama dan kesepakatan
berbagi peran (coordinative action) telah terjalin. Dan dapat dilihat bahwa
dalam kelompok 7 terdapat pembagian peran atau tugas tetapi tidak
terdapat aturan maupun sanksi apalbila salah satu anggota tidak
bertanggungjawab dalam tugasnya masing-masing, sehingga
mengakibatkan saudari D menjadi acuh dan tidak bertanggung jawab
dalam melaksanakan perannya. kerja sama yang terjalin hanya diantara 3
orang yaitu ketua kelompok anggota b dan c sedang kan anggota D tidak
bertanggungjawab karena tidak ikut serta dalam menyelesaikan tugas. Dan
karena hal tersebut saudari a,b dan c mengambil keputusan untuk memberi
saudari D sanksi dengan cara mendiskusikan hal tersebut kepada dosen.
Sehingga saudari d dikeluarkan dari dalam kelompok.
4. Tahap performing pada tahap ini tujuan atau goals yang diinginkan
tercapai akan tetapi hanya tercapai oleh ketua kelompok saudari b dan c
saja,sedangkan untuk saudari D tujuan nya tidak tercapai sehingga
mendapatkan sanksi yaitu dikeluarkan oleh anggota kelompok lainya.
Pembahasan
Komunikasi yang terjalin dalam kelompok ini tidak efektif karena tidak
adanya rasa ingin turut serta oleh saudari D selain itu sikap diam ketua yang
seharusnya menegur anggota kelompoknya. Terdapat jarak kedekatan
komunikator dan komunikan yang menghambat komunikasi antar anggota
kelompok. Cara pemimpin atau ketua kelompok dalam menyelesaikan konflik
juga termasuk salah karena tidak mendengar pendapat dari semua anggota
kelompok. Seharusnya Ketika akan menyelesaikan konflik dalam kelompok sang
pemimpin harus bersikap tenang,tidak memihak anggota manapun dan mencoba
memahami pendapat anggota nya masing-masing. Akan tetapi terlepas dari

Universitas Mercu Buana (FIKOM) 13


permasalahan kelompok goals atau tujuan kelompok tersebut dapat tercapai. Jadi
dapat disimpulkan bahwa meskipun terdapat masalah dalam kelompok dimana
salah satu anggota kelompok tidak bertanggung jawab akan tetapi tujuan dari
kelompok tersebut tetap bisa dicapai.

3.2 Studi Kasus Komunikasi Kelompok Mahasiswa Kelas Karyawan pada


Mata Kuliah Sosiologi Komunikasi yang Efektif .

Kelompok 12 terdiri dari wina sebagai ketua,annggota bianca,nabila dan febry.


Hasil Wawancara Kasus
Wawancara bersama wina sebagai ketua kelompok 12.
Saya : hai ka wina, selamat siang apakah saya bisa bertanya mengenai komunikasi
yang terjalin dikelompok kaka?
Wina : hai juga, tentu saja bisa silahkan.
Saya : Pertama saya ingin bertanya,Bagaimana cara kakak menentukan
pembagian tugas atau peran dari anggota kelompok kakak ?
Wina : Biasa nya kalo saya ada kerja kelompok saya bakal diskusi sama anggota
yang lain, buat nentuin pembagian tugas, tentu nya pasti pembagian tugas tersebut
harus sesuai dengan kemampuan dan kemauan masing masing anggota
kelompok.
Saya : Menurut kaka Apakah pembagian tugas yang diberikan sudah efektif dan
anggota kelompok sudah menjalankan tugasnya dengan baik?
Wina : . Sudah efektif, karna pembagian tugas nya sama rata, dan sesuai dengan
kesanggupan masing masing anggota. Jadi masing-masing anggota sudah tau
peran dan tugasnya.
Saya : Karena kaka dan anggota kelompok kaka kuliah sambil kerja, Kira-kira
bagaimana cara kaka membagi waktu untuk tetap bisa fokus pada tugas
masing-masing anggota kelompok?
Wina : Biasa nya saya sama anggota kelompok saya karna masing masing sibuk
kerja, kami berdiskusi nya lewat WA dan membagi tugas nya lewat situ juga,
misal nya saya list dulu tugas apa saja yang harus di cari , lalu baru di bagi pada

Universitas Mercu Buana (FIKOM) 14


masing masing anggota tugas nya, setelah itu ada satu orang untuk
menggabungkan semua tugas yang sudah di cari oleh masing masing anggota.
Saya : Selama mengerjakan tugas apakah terdapat perbedaan pendapat antar
anggota kelompok?
Wina : Tentu saja pasti ada, akan tetapi bisa diselesaikan Bersama-sama.
Saya : Apakah perbedaan pendapat tersebut menjadi salah satu pemicu konflik?
Wina : Perbedaan pendapat tersebut tidak sampai memicu konflik karena
masing-masing dari kami memahami peran sendiri.
Saya : Bagaimana cara kaka mengatasi konflik/perbedaan pendapat yg terjadi?
Wina : karna masing masing dari kami selalu mendengarkan dan menerima
pendapat masing masing anggota satu sama lain, dan menacri jalan keluar nya
dengan suara yang lebih banyak.
Saya : baiklah cukup sekian, terima kasih ka wina karena sudah meluangkan
waktunya.
Wina : baik terima kasih Kembali.
Observasi
Berdasarkan pengamatan kami yang mana pada tugas kelompok mata
kuliah Sosiologi Komunikasi kami semua juga ikut berpartisipasi sebagai anggota
kelompok. komunikasi kelompok menjadi efektif karena masing-masing anggota
mau berkomunikasi dan menghargai pendapat satu sama lain, serta bertanggung
jawab dengan menjalankan peran atau tugasnya dengan baik. sehingga tujuan
kelompok dapat tercapai.
Analisis Konten
Komunikasi kelompok yang efektif dapat tercipta dengan mengenal
anggota satu dengan yang lainya terlebih dahulu dengan baik (Tutiasri,2016).
Salah satu ciri dari komunikasi efektif adalah menjadi pendengar yang baik,
memberikan tanggapan atau respon terkait pesan atau informasi yang dikirimkan.
Jika dilihat dari perkembangan komunikasi kelompok terdapat 4 tahap
perkembanganya :
1. Forming yaitu tahap awal dalam pembentukan tim pada tahap ini wina
sebagai ketua kelompok dia mempunya keterampilan yang baik dalam

Universitas Mercu Buana (FIKOM) 15


berkomunikasi sehingga dapat memfasilitasi atau menjembatani
komunikasi yang terjalin antar anggota kelompok satu sama lainnya.
2. Storming Pada tahap ini juga dapat dilihat bagaimana cara kelompok
tersebut berdiskusi dan saling tukar pendapat bagaimana membagi tugas
atau peran nya masing-masing. Mereka juga membagi tugas nya sesuai
dengan yang mereka inginkan dan sesuai dengan kemampuanya, setalah
itu ada ketua kelompok yang bertugas untuk mengecek Kembali dan
menyatukan ide dari anggotanya.
3. Norming pada tahap ini hal terpenting yang harus dilakukan oleh
pemimpin kolaborasi adalah mempertahankan saling kepercayaan antara
pihak-pihak terkait sehingga semua pihak dapat melakukan pekerjaan
masing-masing dengan baik dalam rangka mencapai tujuan bersama.
Aturan dan juga tata tertib dibuat sebelum mengerjakan tugas seperti
halnya mereka sepakat untuk memberikan tugas ke masing-masing
anggota kelompok berdasarkan yang mereka mau, disini tidak terdapat
sanksi atau hukaman kepada anggota yang tidak bertanggung jawab.
Dikarenakan semua anggota baik ketua kelompok juga menjalankan peran
nya dengan sungguh-sungguh. Selain itu terdapat aturan dimana semua
permasalahan dan juga perbedaan pendapat diselesaikan dengan voting
dan semua anggota menerima aturan tersebut.
4. Performing pada tahap ini kerjasama yang efektif dalam menjalankan
tugas. Dimana semua anggota kelompok mencapai goals atau tujuan yang
diinginkan,hal ini dapat terjadi dikarenakan masing-masing anggota
kelompok sadar akan peran dan juga tanggung jawab nya serta terdapat
timbal balik Ketika melakukan komunikasi digrup yang mana pesan yang
disampaikan oleh komunikator kepada komunikan tersampai dengan baik.
Pembahasan
Komunikasi dikatakan efektif apabila apabila pesan yang diberitahukan
komunikator dapat diterima dengan baik atau sama oleh komunikan, sehingga
tidak terjadi salah persepsi. Berkomunikasi efektif berarti bahwa komunikator dan
komunikan sama-sama memiliki pengertian yang sama tentang suatu pesan.

Universitas Mercu Buana (FIKOM) 16


Disini ketua kelompok juga mengambil peran besar dalam keberhasilan
kelompok, dimana Ketika kelompok 12 mengalami perbedaan pendapat mereka
menyelesaikan nya dengan voting, sehigga masing-masing anggota menerima
hasil keputusan tersebut dan tidak menimbulkan konflik. Selain itu
masing-masing anggota juga saling bertanggung jawab dengan peran nya
masing-masing sehingga tujuan kelompok dapat tercapai dan juga komunikasi
yang baik antar anggota saling merespon dan memberikan pendapat satu sama
lain tanpa ada salah satu anggota yang pasif juga merupakan sebuah dukungan
untuk mencapai komunikasi kelompok yang efektif.
Jadi kesimpulannya adalah komunikasi kelompok bisa menjadi efektif
Ketika terdapat komunikasi dua arah yaitu kemampuan menyampaikan informasi
dan mendapat respon atau umpan balik. Selain itu dengan menyampaikan
infomasi secara jelas dan singkat dapat membuat komunikan mudah memahami
pesan yang disampaikan, memiliki empati juga merupakan salah satu syarat agar
komunikasi kelompok bisa efektif karena dengan merasakan dan melihat pendapat
dari sudut pandang orang lain dapat membuat kita memahami maksud pesan yang
disampaikan. Ketika memulai komunikasi kelompok sangat penting untuk
memberikan peran atau tanggung jawab kepada masing- masing anggota , dan
anggota pun harus bertanggung jawab atas tugas yang diberikan.

Universitas Mercu Buana (FIKOM) 17


BAB IV
PENUTUPAN
4.1 Hasil Pembahasan
Pembahasan ini merupakan pembahasan yang difokuskan pada
komunikasi kelompok mahasiswa kelas karyawan pada mata kuliah sosiologi
komunikasi yang efektif dan juga tidak efektif. Wawancara, observasi dan analisis
konten telah dilakukan selama pembahasan berlangsung dan menghasilkan
persepsi masing-masing pada setiap kasus yang terjadi antara kelompok 7 dengan
kelompok 12.
Dalam kasus ini kelompok 7 terjadi konflik yang muncul akibat miss
communication pada situasi tersebut terjadi ketidaksepahaman yang dapat
mengakibatkan kosekuensi yang merugikan seperti ketidaksepakatan konflik,
ataupun kegagalan dalam mencapai suatu tujuan komunikasi yang di inginkan
antara anggota kelompoknya. Sedangkan pada kelompok 12 terjadi kesejahteraan
kelompok dimana melibatkan kualitas hubungan dan interaksi antar anggota
kelompok mencakup dukungan sosial, kerja sama, serta keadilan di dalam suatu
kelompok.
Mahasiswa kelas karyawan biasanya memiliki keterbatasan waktu karena
mereka harus membagi waktu antara pekerjaan, keluarga, dan studi. oleh karena
itu mereka cenderung untuk berkomunikasi secara efisien dan langsung ke inti
permasalahan tanpa banyak mengulur waktu. Dalam pembahasan komunikasi
kelompok ini dapat di lihat dan di pahami bahwa komunikasi yang efektif dan
saling memahami antara anggota kelompok sangat penting untuk mencapai tujuan
bersama. Persepsi yang berbeda antara anggota kelompok dapat menjadi sumber
konflik dan kesalahpahaman jika tidak ditangani dengan baik. Penting untuk
diingat bahwa komunikasi kelompok yang efektif melibatkan pemahaman dan
penyesuaian antara anggota kelompok. Dukungan sosial, kerja sama, dan keadilan
juga merupakan faktor penting dalam mencapai kesejahteraan kelompok. Upaya
untuk memperbaiki komunikasi dan membangun hubungan yang baik di antara
anggota kelompok akan membantu menghindari konflik dan mencapai tujuan

Universitas Mercu Buana (FIKOM) 18


komunikasi yang diinginkan serta mengatur waktu yang tepat dapat membantu
komunikasi kelompok menjadi efisien.
4.2 Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Komunikasi kelompok dalam konteks kerja sama melibatkan interaksi
timbal balik, pertukaran pendapat, dan merespons pesan satu sama lain. Dalam
komunikasi kelompok dapat terjadi konflik yang disebabkan karena adanya
perbedaan pendapat dan miss communication. Sebagai seorang mahasiswa kelas
karyawan yang memiliki keterbatasan waktu dan pengalaman bekerja yang
berbeda-beda akan memiliki tantangan tersendiri dalam komunikasi kelompok
seperti terjadinya konflik yang dapat mengakibatkan konsekuensi merugikan
seperti ketidaksepakatan konflik ataupun kegagalan dalam mencapai suatu tujuan
komunikasi yang diinginkan antara anggota kelompoknya.
Komunikasi kelompok yang efektif dapat dilakukan melalui diskusi dan
umpan balik yang baik, serta anggota kelompok saling memberikan motivasi dan
dukungan seperti membantu dalam mengidentifikasi dan memperbaiki kelemahan
dalam suatu tugas. Hal ini dapat memengaruhi dalam menghasilkan kualitas
pembelajaran dan juga hasil akademik yang lebih baik pada Mahasiswa
khususnya pada kelas karyawan..
Saran
Dalam menghadapi tantangan yang sering terjadi pada komunikasi
kelompok mahasiswa kelas karyawan salah satunya seperti miss communication
penting untuk dapat berkomunikasi dengan jelas, menggunakan bahasa yang
tepat, mengonfirmasi pemahaman dan memberikan umpan balik agar terciptanya
komunikasi kelompok yang efektif.
Dalam kondisi keterbatasan waktu dan pengalaman kerja yang berbeda
antar Mahasiswa kelas karyawan disarankan dapat melakukan pengaturan dan
penentuan jadwal untuk koordinasi serta pembagian tugas dan peran yang tepat
dari setiap anggota yang memiliki karakter, latar belakang dan pengalaman yang
berbeda-beda.

Universitas Mercu Buana (FIKOM) 19


Strategi yang tepat dapat dilakukan untuk meningkatkan efektivitas
komunikasi kelompok Mahasiswa kelas karyawan dengan cara membentuk
kelompok yang heterogen, menetapkan tujuan dan peran yang jelas, menerapkan
pendekatan komunikasi yang terbuka dan inklusif, menggunakan teknologi
komunikasi yang efektif, serta mendorong refleksi dan evaluasi.
Komunikasi kelompok yang efektif berpengaruh terhadap pembelajaran
dan hasil akademik mahasiswa. Oleh karena itu, komunikasi yang efektif dalam
pembelajaran kelompok diperlukan anggota yang aktif dan bertanggungjawab atas
tugasnya, saling memotivasi dan memberi dukungan antar anggota yang dapat
memberikan pengaruh terhadap pembelajaran dan hasil akademik. Jika terjadi
konflik di dalam komunikasi kelompok, hal tersebut dapat mengakibat hasil
akademik yang tidak sesuai dari hasil pembelajaran tersebut. Sehingga penting
untuk segera menyeselesaikan konflik yang terjadi dan peranan ketua kelompok
sebagai pemimpin anggota sangat penting dalam pengambilan keputusan untuk
menentukan pemilihan solusi terbaik.

Universitas Mercu Buana (FIKOM) 20


BAB V
LAMPIRAN
Daftar Pustaka
Yoandra, R. M., Putri, Z. A., Hanum, F., & Humaedi, S. (2022). Pentingnya
Tingkat kohesivitas terhadap kinerja kelompok forum Komunikasi
Mahasiswa kesejahteraan sosial regional Jawa Barat. Focus : Jurnal
Pekerjaan Sosial, 5(1), 106. https://doi.org/10.24198/focus.v5i1.40390
Nurwulan, N. R., Nurhayati, A., Yanti, M. P., Putri, R. A., Trinita, U., & Varza, P.
E. (2021). Konflik Pada Grup Diskusi Mahasiswa saat Pembelajaran Jarak
jauh. JURNAL PENDIDIKAN DAN KEWIRAUSAHAAN, 8(2), 110–117.
https://doi.org/10.47668/pkwu.v8i2.106
Andrayani, M. I., Hesty Utami Puspitasari, R., & Apradika Kusumawati, D.
(2021). Pengaruh Manajemen Waktu, Motivasi Belajar, Dan Perilaku
Prokrastinasi Terhadap Keberhasilan Akademik Mahasiswa. Jurnal Ilmiah
Manajemen Bisnis Dan Ekonomi Kreatif, 1(1), 60–68.
https://doi.org/10.26877/jibeka.v1i1.7
Brent, D. Ruben dan Lea P. Stewart. (2013). Komunikasi dan Perilaku Manusia.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Tutiasri, R. P. (2016). Komunikasi Dalam Komunikasi Kelompok. CHANNEL:
Jurnal Komunikasi, 4(1). https://doi.org/10.12928/channel.v4i1.4208
(2019). YouTube. Retrieved June 5, 2023, from https://youtu.be/OStmIDUcWQI.

Link PPT & Video Presentasi


● https://drive.google.com/drive/folders/1t06jMRkTpObxIIb5hldzvPZFoB1
nZp8d?usp=drive_link
● https://www.canva.com/design/DAFnqptNmpQ/KXhG7sUh_k84vqrJb0_u
Zg/view?utm_content=DAFnqptNmpQ&utm_campaign=designshare&ut
m_medium=link&utm_source=publishsharelink
● https://www.scribd.com/document/658236726/Komunikasi-Kelompok-Ma
hasiswa-Kelas-Karyawan-Pada-Mata-Kuliah-Sosiologi-Komunikasi
● https://youtu.be/iOv9rqLt1qw

Universitas Mercu Buana (FIKOM) 21


Nanda Bauty Puspasari

NIM. 44322110006

Lahir di Banjarmasin pada 3 April 1994.

Saya merupakan anak kedua dari 3


bersaudara dan saya lulusan dari SMA
Negeri 95 Jakarta Barat, Indonesia.

Saya seorang Mahasiswi Semester 2 di


Universitas Mercu Buana Jakarta Barat dan
mengambil kelas karyawan Fakultas Ilmu
Komunikasi pada Program Studi
Komunikasi Pemasaran dan Periklanan.

Saya juga seorang karyawati di sebuah


perusahaan swasta distributor produk bayi yang bernama PT. Tritunggal Multi
Cemerlang dan bekerja sebagai Personal Asisstant to Managing Director.
Sebagai seorang Personal Asisstant, saya bertugas untuk membantu segala
aktivitas yang berhubungan dengan pemilik perusahaan baik dalam administrasi
dan komunikasi operasional perusahan baik internal maupun eksternal.

Keahlian dan keterampilan saya dalam administrasi sangat membatu saya dalam
memudahkan dan mempercepat pekerjaan saya saat ini. Selain itu, saya selalu
ingin menambah wawasan saya dalam hal komunikasi. Sehingga, hal tersebut juga
yang menyebabkan saya berkuliah mengambil fakultas ilmu komunikasi.
Jihan Syafira

NIM. 44322110011

Lahir di Jakarta pada Oktober 2002.

Saya merupakan anak kedua dari 2


bersaudara dan saya lulusan dari SMKN 13
Jakarta.

Saya seorang Mahasiswi Semester 2 di


Universitas Mercu Buana Jakarta Barat dan
mengambil kelas karyawan Fakultas Ilmu
Komunikasi pada Program Studi
Komunikasi Pemasaran dan Periklanan.

Saya juga seorang karyawati sebuah


perusahaan bernama PT. Covenant Technology Indonesia, bekerja sebagai seorang
live streamer.

Sebagai seorang live streamer saya bertugas menawarkan produk dan dituntut
memiliki personal selling yang baik sehingga dapat mempersuasi penonton agar
tertarik dengan produk saat saya sedang melakuka aktivitas live di perusahaan
saya bekerja
Nayuri

NIM. 44322110016

Lahir di Bogor pada 12 Juli 2004.

Saya merupakan anak terakhir dari 2


bersaudara dan saya lulusan dari SMK
Letris Indonesia 2 Pamulang, Tangerang
Selatan.

Saya seorang Mahasiswi Semester 2 di


Universitas Mercu Buana Jakarta Barat dan
mengambil kelas karyawan Fakultas Ilmu
Komunikasi pada Program Studi
Komunikasi Pemasaran dan Periklanan.

Saya juga seorang karyawati sebuah perusahaan kesehatan vaxa medika


Indonesia, bekerja sebagai Freelance Admin pada PT. vaxa Media Indonesia.

Pekerjaan saya mengatur keluar dan masuk nya barang serta mendata berapa
jumlah penjualan setiap harinya.

Karena semasa sekolahnya saya belajar Accounting, sehingga saat ini saya
berminat bekerja sebagai Admin pada sebuah Perusahaan. Selain itu
ketertarikannya saya dengan dunia Marketing dan Periklanan, sehingga membuat
saya mengambil program study Marketing Communication and Advertising pada
Univeritas Mercu Buana yang merupakan sebuah perguruan tinggi swasta yang
berlokasi di Jakarta Barat, Indonesia.
Aulia Wulandari

NIM. 44322110018

Lahir di Bukitkemuning, Lampung Utara,


Lampung pada 16 Mei 2003

Saya merupakan anak ketiga dari 4


bersaudara dan saya lulusan dari SMA
Negeri 1 Bukit Kemuning, Lampung
Utara

Saya seorang Mahasiswi Semester 2 di


Universitas Mercu Buana Jakarta Barat
dan mengambil kelas karyawan Fakultas
Ilmu Komunikasi pada Program Studi
Komunikasi Pemasaran dan Periklanan.

Saya bekerja sebagai SPG pada brand Love And Flair.

Pekerjaan saya di posisi front end, mengharuskan saya untuk terampil dalam
melakukan penawaran dan penjualan produk di store dengan pengetahuan
komunikasi yang terus saya pelajari hingga saat ini.
Naufal Risqi Ramadhan

NIM. 44322110020

Lahir di Tangerang pada 13 November


2004

Saya merupakan anak kedua dari 2


bersaudara dan saya lulusan dari SMA
Darussalam.

Saya seorang Mahasiswa Semester 2 di


Universitas Mercu Buana Jakarta Barat dan
mengambil kelas karyawan Fakultas Ilmu
Komunikasi pada Program Studi
Komunikasi Pemasaran dan Periklanan.

Saya sangat hobi untuk memotret dan saya masih perlu banyak belajar dalam hal
memotret. Walaupun saya seorang fotografer pemula, namun saya sangat
menyukai profesi ini.

Anda mungkin juga menyukai