Bab Ii
Bab Ii
KAJIAN PUSTAKA
orang lain. Teknik ini dapat digunakan dalam semua pelajaran dan semua
tingkatan usia anak didik. Model Cooperatif Tipe Make A Match adalah
model pembelajaran dimana guru menyiapkan kartu yang berisi soal atau
pasangan kartunya.
atau pasangan dari suatu konsep melalui suatu permainan kartu pasangan
7
Isjoni, Model Pembelajaran Cooperative Learning, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2011).
h. 77
10
11
adalah untuk melatih peserta didik agar lebih cermat dan lebih kuat
atau topik.9
8
Miftahul Huda, Cooperative Learning, (Jakarta: Pustaka Pelajar, 2012). h. 135
9
Isjoni, Model Pembelajaran Cooperative Learning. h. 90.
12
selingan. Adapun persiapan yang harus dilakukan oleh guru sebelum proses
c. Membuat aturan yang berisi penghargaan bagi siswa yang berhasil dan
siswa dalam memahami materi dan menjadikan siswa agar lebih aktif, kreatif
dan inovatif dalam proseses pembelajaran sehingga hasil belajar siswa dapat
10
Miftahul Huda, Cooperative Learning. h. 251
13
topik yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal
diberi poin
f. Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat
g. Demikian seterusnya
h. Kesimpulan/penutup.11
seperti gambar yang sesuai dengan materi yang akan dipelajari dan guru
harus membuat kartu pertanyaan dan jawaban yang akan dibagikan kepada
11
Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. h. 222-223
14
pemantauan guru siswa mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh guru.
maupun fisik.
presentasi.
1) Jika strategi ini tidak di persiapkan dengan baik, akan banyak waktu
yang terbuang
4) Guru harus hati-hati pada saat memberi hukuman pada siswa yang
kebosanan.12
siswa lebih aktif, kreatif dan inovatif serta meningkatkan motivasi belajar
siswa dan dapat melatih kedisiplinan siswa sdalam proses belajar, sedangkan
kelemahan model ini adalah harus dipersiapakan dengan matang, jika model
ini tidak dipersiapkan dengan matang maka akan banyak waktu yang
terbuang selain itu, kelemahan model ini juga jika dilakukan secara terus
B. Hasil Belajar
pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang
materials) menjadi barang jadi (finished goods). Hal yang sama berlaku
untuk memberikan batasan bagi istilah hasil panen, hasil penjualan, hasil
karena kematangan), menetap dalam waktu yang relatif lama dan merupakan
hasil pengalaman.
Menurut Bloom yang dikutip oleh Anas Sudijono hasil belajar adalah
emosi, sistem nilai, sikap dan hati yang menunjukkan penerimaan atau
13
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011).
Edisi. 1. Cet-12. h. 48-49.
17
menjadi lebih baik dari sebelumnya. Hasil belajar merupakan salah satu
indikator dari proses belajar. Hasil belajar adalah perubahan perilaku yang
Itu sebabnya, pengukuran kecendrungan siswa untuk terus atau tidak terus
14
Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran “Menciptakan proses belajar mengajar yang
kreatif dan efektif, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011). h. 21.
18
tergantung pada belajar yang dialami siswa baik berada disekolah maupun
berupa huruf atau angka-angka. Hasil belajar dapat keterampilan, nilai, dan
proses belajar berlangsung. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk
15
Enco Mulyasa, Menjadi Guru Prefesional, Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
Menyenangkan (Bandung: PT.Remaja Rosda Karya, 2010). h. 56.
16
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja rosda
Karya, 2010). h. 67.
19
digunakan untuk menilai hasil belajar yang dicapai dalam materi pelajaran
Dari beberapa teori yang telah dipaparkan dapat ditarik simpulan bahwa
hasil belajar merupakan suatu proses untuk melihat sejauh mana siswa
yang berasal dari dalam diri peserta didik dan faktor dari luar peserta didik.
seperti kurang lengkapnya anggota tubuh atau kondisi tubuh (kesehatan dan
cacat tubuh), kecerdasan (IQ), minat, bakat, motif dan lain-lain. Adapun
faktor eksternal merupakan faktor yang datangnya dari luar individu, atau
a. Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan atau kondisi
sekitar siswa.
belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa
lingkungan.18
yaitu:
17
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2012). h. 132.
18
Abu Ahmadi & Widodo Supriyono, Psikologi Belajar (Jakarta, Rineka Cipta, 2014). Edisi
Revisi. h. 130-131.
21
yaitu segala hal di luar individu itu untuk mengadakan reaksi atau
muncul dari dari dalam individu itu sendiri atau dari peserta didik itu
sendiri.
a. Pengetahuan (Knowledge)
Semakin banyak materi yang dipelajari semakin baik hasil belajar siswa.
b. Pemahaman (Comprehension)
dalam menangkap arti dari suatu materi atau informasi yang dipelajari.
c. Penerapan (Application)
agama Islam atau ajaran Islam dan nilai-nilainya agar menjadi way of life
19
Wina Sanjaya Dkk, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012). h. 48
23
(pandangan dan sikap hidup) seseorang.20 Terdapat dua hal yang menjadi
a. Dasar religius
dalam Alquran dan Hadist Nabi, sebagaimana firman Allah Swt dalam
kemudahan bagi orang lain dalam menuntut ilmu seperti kita juga, sebab
Allah juga akan memudahkan kita baik di dunia dan akhirat bagi siapa
menyampaikan bahwa bila kita pikirkan dengan hati dan akal, tentu
sesuatu yang lebih besar, yaitu balasan Allah yang kekal, daripada
segala sesuatu yang hanya sementara saja, yaitu dunia ini. Maka dari
ayat ini bisa diambil pelajaran bahwa manusia harus menyadari bahwa
22
Q.S. Az-Zumar; 39/9
25
Allah.
b. Dasar Yuridis
pendidikan agama.
agama yang bersifat dasar itu adalah pengajaran yang berhubungan dengan
23
Q.S. Al 'Alaq: 96/1-5
26
dan pengetahuan.24
kesatuan nasional.25
maupun yang tidak serta dalam Berbangsa dan Bernegara sehingga dapat
kemanusiaan.
24
Basuki dan Miftahul Ulum, Pengantar Ilmu Pendidikan Islam. h.19.
25
Ibid. h. 54.
27
berikut:
sama, harga diri dan rasa percaya pada diri sendiri khususnya dalam
Dasar
a. Keimanan
b. Ibadah
c. Alquran
d. Muammalah
e. Akhlak
f. Syariah
g. Tarikh
dalam rangka penyusunan penelitian ini. Kegunaannya adalah untuk mengetahui hasil
yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu sekaligus sebagai perbandingan dan
pernah mendapat nilai 1, ini untuk mengambil nilai skor pada variabel X
Peran Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Aqidah Akhlak Di MIS Al
30
belajar siswa pada materi aqidah akhlak di MIS Al Washliyah Pasar Lapan
Kecamatan Air Putih Kabupaten Batu Bara. Hal ini dibuktikan dengan
berdasarkan hasil perhitungan rhitung lebih besar dari rtabel (0,52 > 0,33).
membuat suatu drama dan skenario yang di lakukan atau di perankan oleh
peserta didik sendiri, agar mereka paham dan mengerti jalan cerita materi
pelajaran. Oleh karena itu, metode bermain peran sangat dapat di gunakan di
dapat membuat anak didik senang dan tidak merasa bosan dalam proses
Learning Tipe Make a Match berperan sebagai model yang digunakan untuk
Match memiliki hasil belajar yang lebih baik, berdasarkan uji statistik t pada
Berdasarkan hasil perhitungan uji t diperoleh thitung > ttabel yaitu 3,606 > 1,67
(n=30) dengan taraf signifikan 0,05 atau 95% yang menyatakan terima Ha
E. Kerangka Berpikir
proses pembelajaran yang aktif dan kreatif, salah satu cara mengaktifkan siswa yaitu
yaitu sebagai sistem kerja atau belajar kelompok yang terstruktur. Dalam teknik ini
32
tidak hanya menuntut kerja sama dalam pencarian pemecahan masalah dalam suatu
kelompok yang menuntut keaktifan peserta didik, secara tidak langsung dapat
meningkatkan hasil belajar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran PAI serta
Proses pembelajaran akan menjadi aktif jika siswa terlibat langsung dalam
penyelesaian masalah yang diberikan oleh gurunya. Untuk itu, semua siswa perlu
dibahas serta membahasnya dengan orang lain. Bahkan tidak cukup itu saja,
materi dan keterkaitan untuk dapat memecahkan masalah yang terkait dalam
kehidupan sehari-hari. Berdasarkan uraian di atas maka skema kerangka berpikir dari
Kondisi
Awal
Eksperimen Kontrol
Tes Awal 33
(Pretest)
Tes Akhir
(Posttest)
F. Hipotesis Penelitian
dalam bentuk pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru
didasarkan pada teori. Hipotesis dirumuskan atas dasar kerangka pikir yang
34
salah satu unsur teori yang didapat melalui analisis perbandingan. Analisis
mempercepat adanya hubungan yang disimpulkan antara kelompok tersebut, dan hal
itu dinamakan hipotesis kerja. Yang perlu ditekankan di sini ialah bahwa status
hipotesis kerja ialah sesuatu yang disarankan, bahkan sesuatu yang diuji di antara
sementara atas masalah yang dirumuskan. Hipotesis merupakan salah satu unsur teori
yang didapat melalui analisis perbandingan. Yang perlu ditekankan di sini ialah
bahwa status hipotesis kerja ialah sesuatu yang disarankan, bahkan sesuatu yang diuji
Suharsimi Arikunto, hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
sepanjang penelitian itu berlangsung. Berdasarkan pada landasan teori dan kerangka
27
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2010). h. 26.
28
Suharsimi Arikunto, Prosuder Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010). Edisi Revisi. h. 67.
35
Laut Tador Kabupaten Batu Bara Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama
Islam.