Anda di halaman 1dari 12

PERTEMUAN 2 BAHAN AJAR

Teori kinetik gas

Kelas XI
Semester 1

Disusun Oleh:
1. Ir.Netti Helma 2. Wiwit Joslida,S.Pd
3. Dona Fitri Ayu 4. Fri Yasma Dani
BAB 6 TEORI KINETIK GAS

A PETUNJUK BELAJAR

1. Berdoalah setiap kamu akan memulai dan mengakhiri pembelajaran.


2. Bacalah pendahuluan yang menggambarkan cakupan materi yang akan kamu
pelajari.
3. Bacalah KD, indikator dan tujuan pembelajaran.
4. Pahami materi pelajaran secara seksama, bila perlu garis bawahi hal-hal yang
dirasa penting.
5. Pahami contoh soal yang diberikan.
6. Kerjakan latihan dengan teman sebangkumu

B KOMPETENSI DASAR

3.6. Memahami teori Pertemuan II


kinetik gas dalam 3.6.3. Menemukan persamaan gas ideal
menjelaskan 3.6.4. Menemukan persamaan tekanan gas
karakteristik gas pada dalam ruang tertutup
ruang tertutup 3.6.5. Menghitung besaran yang terkait dengan
tekanan dalam tertutup
4.6 Mempresentasi-kan 4.6.1 Mempresentasikaan hasil eksplorasi
laporan hasil menerapkan persamaan keadaan gas
pemikiran tentang 4.6.2. Mempresentasikan hasil eksplorasi hukum
teori kinetik gas, boyle dalam penyelesaian masalah gas di
dan makna fisisnya ruang tertutup
D TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui pembelajaran daring menggunakan platform google classroom,


siswa dapat memahami teori kinetik gas dalam menjelaskan karakteristik gas pada
ruang tertutup serta mempresentasikan laporan hasil pemikiran tentang teori kinetik
gas, dan makna fisisnya dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab, displin selama
proses pembelajaran, bersikap jujur, percaya diri dan pantang menyerah, serta
memiliki sikap responsif (berpikir kritis) dan proaktif (kreatif), serta mampu
berkomukasi dan bekerjasama dengan baik

E INFORMASI PENDUKUNG

3Persamaan
PersamaanUmum
UmumGas
GasIdeal
Ideal

a. Istilah –istilah kimia pada persamaan keadaan gas ideal


Sebelum kita membahas persamaan gas ideal, ada beberapa istilah kimia yang perlu
diuraikan karena akan ditemukan dalam persamaan keadaan gas ideal, yaitu :
1) Massa Atom relatif (Ar), adalah perbandingan massa rata-rata sebuah atom unsur

1
terhadap kali massa sebuah atom 126C . Harga massa atom relatif bukanlah massa
12
yang sebenarnya dari suatu atom, tetapi hanya merupakan harga perbandingan.
Contoh:
Ar H =1
Ar Ne = 20
Ar Ar = 4
2) Massa molekul Relatif (Mr), adalah jumlah keseluruhan massa atom relatif (Ar)
unsur-unsur penyusun senyawa.
3) Mol (n), adalah ukuran banyaknya partikel, dimana 1 mol = 6,022 x 1023 molekul.
Besar mol dapat dihitung dengan membagi massa suatu unsur (senyawa) dengan
massa relatifnya (Ar atau Mr).
massaunsur atau senyawa(gram)
n ( mol )=
Ar ( Mr)
atau dapat ditulis :
m
n=
M
4) Bilangan avogadro, adalah bilangan yang menyatakan jumlah partikel dalam satu
mol.
N A =6,022 x 1023 molekul/mol

Dalam satuan SI kita sering menggunakan kg dalam perhitungan. Agar ekuivalen,


satuan NA menjadi
N A =6,022 x 1026 molekul/kmol
Dan untuk menghitung jumlah total partikel dapat digunakan persamaan
N=n N A
Dengan N adalah jumlah total partikel.

b. Penurunan Persamaan Umum Gas Ideal

Hukum-hukum gas dari Boyle, Charles, dan Gay Lussac didapat dengan bantuan teknik
yang sangat berguna di sains, yaitu menjaga satu atau lebih variabel tetap konstan untuk
melihat akibat dari perubahan satu variabel saja. Hukum-hukum ini sekarang dapat
digabungkan menjadi satu hubungan yang lebih umum antara tekanan, volume, dan
temperature dari gas dengan jumlah tertentu :
PV ∝ T
Hubungan ini menunjukkan bagaimana besaran P, V, atau T akan berubah ketika yang
lainnya diubah. Hubungan ini mengecil menjadi Hukum Boyle, Charles, atau Gay Lussac
ketika temperature, tekanan, atau volume tetap dijaga konstan.
Akhirnya, kita harus memasukkan efek jumlah gas yang
ada. Siapapun yang pernah meniup balon tahu bahwa makin
banyak udara yang dimasukkan kedalam balon, maka makin
besar balon tersebut. Dan dari hasil percobaan juga telah
terbukti bahwa pada temperature dan tekannan konstan, volume
dari gas di tempat tertutup bertambah dengan perbandingan lurus dengan massa m dari gas
yang ada. Dengan demikian, dapat kita tuliskan :

PV ∝ mT
Perbandingan ini dapat dibuat menjadi persamaan dengan
Gambar5.Peniupan balon
memasukkan
berarti konstanta pembanding. Dari hasil penelitian
memberikan
udara lebih banyak
menunjukkan (lebih
bahwa konstanta ini memiliki nilai yang berbeda
banyak molekul udara )
untuk jenis
kedalam balon,gas yang
yang berbeda. Akan tetapi , konstanta
memperbesar
pembanding ini ternyata memiliki nilai yang sama jika yang
volumenya.
digunakan adalah mol bukan massa. Sehingga persamaan dari gas ideal dapat ditulis :
PV =nRT ............................................................(5)

Dengan n menyatakan jumlah mol dan R adalah konstanta pembanding. R disebut


konstanta gas universal karena nilainya secara eksperimen ternyata sama untuk semua gas.
Nilai R untuk beberapa set satuan :

R=8,315 J /(mol . K ) (satuan SI)


¿ 0,0821( L . atm)/(mol . K)
¿ 1,99 kalori /(mol . K)

Persamaan (5) disebut Hukum Gas Ideal, atau persamaan keadaan untuk gas ideal. dan
persamaan (5) dapat ditulis :

N
PV = RT
NA

PV =N ( NR )T
A
R
Dengan =k , sehingga
NA
PV =NkT ..........................................................(6)
Dengan k disebut konstanta Boltzman yang bernilai :
k =1,38 x 10−23 J / K

TIPS :
Penggunaan persamaan keadaan gas ideal
1. Hati-hati memilih satuan R. Sesuaikan satuan R dengan satuan-satuan
besaran yang lain. Dalam hal ini ada kalanya diperlukan faktor
konversi :
- R = 8314 J/kmol K digunakan jika tekanan P dalam atm, volum V
dalam m3, n dalam kmol, dan T dalam Kelvin (K)
- R = 0,082 L atm/mol K digunakan jika tekanan P dalan Pa (atau
N/m2), volum V dalam liter (L), n dalam mol, dan T dalam Kelvin
(K)
- Konversi-konversi yang mungkin diperlukan:
1 L = 10-3 m3 atau 1 m3 = 1000 L
1 atm = 1,01 x 105 Pascal = 76 cmHg
2. Jangan lupa T adalah suhu mutlak, satuannya harus Kelvin (K)
3. Apabila m dalam gram dan Mr dalam g/mol, maka n dalam mol, tetapi
apabila m dalam kg dan Mr dalam kg/kmol, maka n dalam kmol
4. Dalam keadaan standar (STP) yaitu tekanan P = 1 atm = 1,01 x 10 5
Pascal, dan suhu gas T = 00 C atau 273 K, maka setiap n = 1 mol gas apa
saja memiliki volume 22,4 liter

Contoh soal
Suatu gas suhunya 300 K, volumenya 5 liter dan tekanannya 20 N/m 2. Jika tetapan
Boltzman k = 1,38 x 10-23 Joule/K, tentukan banyaknya partikel gas

Diketahui : T = 300 K
P = 20 N/m2
V= 5 Liter = 5 X 10-3 m3
k = 1,38 x 10-23 Joule/K
Ditanya : N = ……. ?

Jawab : PV=NkT
PV 20 x 5 x 10−3 18
N= = 23
=24 x 10
kT 1,38 x 10 x 300

c. Aplikasi persamaan keadaan gas ideal yang terjadi di dalam kehidupan sehari-hari

1) Ban motor menjadi kempes jika lama tidak digunakan


Nah kenapa ban motor anda  kempes jika lama tidak digunakan? Ternyata ini dapat di
jawab dengan logis melalui formula gas ideal ini.
Ketika anda sering menggunakan motor, motor akan mejadi panas. Bukan hanya pada
mesin saja yang panas, namun juga terjadi pada body dan juga pada ban. Ban motor sering
bersentuhan dengan aspal yang tentunya panas sekali. Nah pada saat ban ini panas berarti
suhu pada ban meningkat. Ketika suhu meningkat otomatis tekanan di dalam ban juga ikut
meningkat juga. Sesuai dengan formula gas ideal, tekanan sebanding dengan suhu.
Ketika motor lama tidak anda gunakan menyebabkan suhu pada motor menjadi
dingin, begitu juga dengan ban. bila anda menyimpan motor anda di rumah di lantai batu
maka ban akan lebih dingin lagi. Hal ini menyebabkan suhu pada ban menurun. Ketika
suhu ban ini turun otomatis tekanan di dalam ban berkurang. Hal inilah yang menyebabkan
ban motor anda kempes setelah lama tidak di gunakan.

2) Botol menjadi kempes setelah di masuki air panas


Pernahkan anda memasukkan air panas kedalam botol? Misalnya anda pergi kekebun
dengan membawa sebuah kopi dan kopi tersebut anda masukan ke dalam sebuah botol.
Tanpa anda sadari botol yang berisi air kopi hangat itu mengalami kempes, seperti tersedot
bukan? Jika anda tidak mengetahui itu tentu saja anda akan mengabaikan begitu saja. Bila
anda penasaran kenapa hal itu bisa terjadi? Ternyata ini bisa di jelaskan di dalam teori gas
ideal.
Pada saat anda memasukkan kopi hangat pada botol kemudian menutupnya segera dan
pergi kekebun. Selama anda di perjalanan suhu pada kopi hangat anda sedikit-sedikit akan
turun menyesuaikan dengan lingkungan di sekitarnya. Turunnya suhu pada kopi ini
menyebabkan rumus gas ideal bekerja. Yaitu adalah ketika suhu turun menyebabkan
tekanan di dalam botol menjadi turun. Nah hal itulah yang menyebabkan botol kopi anda
menjadi kempes atau seperti tersedot.

3) Perancangan kantong udara (air bag)


Persamaan gas ideal membantu sebagai pedoman dalam perancangan kantong udara
pengaman yang sekarang banyak digunakan pada mobil-mobil sedan. Dalam suatu
tabrakan, kantong ini mengembang dan mengurangi akibat fatal (sebagai bantalan)
benturan antara pengemudi dengan batang setir. Untuk mengembangkan kantong, gas
nitrogen dipaksa masuk kedalam kantong. Tetapi, berapa banyak nitrogen yang
diperlukan ? sekali perancang telah menentukan tekanan dan dan volum yang sesuai untuk
mengembangkan kantong udara pada suatu suhu yang sesuai untuk kondisi-kondisi paling
dingin dalam pengemudian, jumlah mol n nitrogen dapat dihitung dari persamaan gas ideal
n = PV/RT

4Tekanan
TekananGas
Gasdalam
dalamRuang
RuangTertutup
Tertutup

Gambar 6. Peniupan balon berarti memberikan udara lebih banyak


(lebih banyak molekul udara ) kedalam balon, yang memperbesar
volumenya.
Dalam kehidupan sehari-hari, ananda tentunya pernah meniup balon seperti yang
dilakukan oleh orang diatas. ketika ananda meniup balon, volume balon bertambah besar,
jika terus menerus ditiup apa yang akan terjadi pada balon? Mengapa hal itu dapat terjadi?
Jika kita analisis gerak partikel gas yang terdapat dalam balon, bagaimana kita menjelaskan
pengaruh gerak partikel terhadap tekanan diberikan partikel terhadap balon?
Gas ideal merupakan gas yang diasumsikan gas yang paling sederhana yang memenuhi
kondisi-kondisi sebagai berikut
 Jumlah partikel gas sangat banyak, tetapi tidak terjadi gaya tarik-menarik antar
partikel yang satu dengan yang lainnya.
 Setiap partikel gas bergerak acak (gerak Brown)
 Tiap-tiap partikel gas tersebar secara merata pada setiap bagian pada ruang tersebut
 Ukuran-ukuran partikel gas dapat diabaikan
 Tumbukan yang tejadi pada setiap partikel gas adalah tumbukan yang terjadi secara
lenting sempurna
 Partikel gas memenuhi kaidah hukum Newton tentan gerak
Dengan menggunakan teori kinetik, kita akan menentukan secara kuantitatif
tekanan dalam gas. Misalnya, suatu gas yang mengandung sejumlah partikel berada dalam
suatu ruang yang berbentuk kubus dengan sisi L. Tekanan yang diberikan gas pada dinding
sama dengan besarnya momentum yang dilakukan oleh partikel gas tiap satuan luas tiap
satuan waktu.

Gambar 8. Satu Molekul Yang


Gambar 7. Molekul Yang bergerak acak bergerak searah sumbu x

Partikel yang massanya m0, bergerak dengan kecepatan v dalam arah sumbu x. Partikel
menumbuk dinding sebelah kiri yang luasnya A dengan kecepatan v.
Karena tumbukan bersifat lenting sempurna, maka partikel akan terpantul dengan
Gambar 1.4. Molekul
kecepatan v. Perubahan momentum yang terjadi pada partikel gas X dirumuskan:
gas bergerak pada
tempat berbentuk ∆ p=p t− p o
kuus
¿−mo v x −mo v x
¿−2 mo v x
Partikel akan kembali menumbuk dinding yang sama setelah menempuh jarak 2L, dengan
selang waktu:
2L
∆ t=
Vx
Kita bisa mengatakan bahwa perubahan momentum terjadi karena adanya gaya total
yang diberikan oleh dinding. Besarnya gaya total yang diberikan oleh dinding, secara
matematis :
∆p
F=
∆t
2M0 vx
F=
2L
vx
M0 v x 2

F=
L

F adalah gaya yang dialami pada saat tumbukan. Besarnya tekanan gas dalam kubus
adalah:
mo v 2x
F L mo v 2x mo v 2x
P= = 2 = 3 =
A L L V
Jika ada sejumlah N molekul gas dalam ruang tertutup dan kecepatan komponen X-nya
adalah v1 x , v 2 x , … … v Nx, dapat dituliskan:

N m0
P= ( v 1 x + v 2 x +…+ v Nx )
2 2 2
V
v1 x + v 2 x + …+ v Nx =V´ x
2 2 2 2

Sehingga, tekanan gas total dalam ruang tertutup dapat dituliskan dalam persamaan:
N m0 V´ x 2

P= .......................................................(7)
V
Sesuai dengan anggapan bahwa setiap molekul bergerak ke segala arah secara acak dengan
kecepatan tetap, maka rata – rata kuadrat kecepatan pada arah x, y, z adalah sama
v´x 2= v´y2 =v´z2
v´x 2+ v´y 2 + v´z2= v́ 2

3 v´x 2=v´2
1
v´x 2= v́2
3
Dengan demikian persamaan 1 menjadi:
2
1 N m 0 v́ .......................................................(8)
P=
3 V

Dengan

P = Tekanan gas (N/m2)


N = jumlah partikel
v́ = kecepatan (m/s)
mo= massa partikel (kg)

V = volume gas (m3)

Dalam persamaan 2 m o v́ 2dapat diganti menjadi 2 EK


´ , maka persamaan (8) dapat dituliskan

menjadi
´
2 N EK
P= .........................................................(9)
3 V
Dengan EK adalah energi kinetik rata – rata satu partikel gas.

Contoh Soal:

Sebuah tangki yang volumenya 50 litermengandung 3 mol gas monoatomik. Jika energi
kinetik rata-rata yang dimiliki setiap gas adalah 8,2 x10 -21 J, tentukan besar tekanan gas
dalam tangki?
Penyelesaian:
Diket : V= 50 liter = 5X10-2m3
n= 3 mol
Ek= 8,2 X 10-21 J
Ditan :P=........?
2 N Ek
Jawaban: P=
3 V
2 n . N A Ek
¿
3 V
22 −21
2 ( 3 ) ( 6,02 X 10 ) (8,2 X 10 )
¿
3 5 X 10−2
¿ 1,97 X 105 N /m

DAFTAR PUSTAKA

Bob Foster. 2012. Fisika Terpadu untuk SMA/MA Kelas XI Semester 1 . Jakarta:

Erlangga

Giancoli. 2001. Fisika Jilid 1 Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga

Marthen Kanginan.2007. Fisika untuk SMA Kelas XI Semester 1. Jakarta: Erlangga

Tri Widodo. 2009. Fisika Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2009

Anda mungkin juga menyukai