Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ASKEB KEHAMILAN

“Perubahan Fisiologi pada Ibu Hamil”

DOSEN PENGAMPU:
ISRA WATI, S. ST., M. Kes

OLEH KELOMPOK 1

ESSE TENDRY NELLY (1909200415401017)

KHAVIFA DEWI AYU AMALIAH. A (1909200415401010)

EMY FEBRIYANTI KAHAR (1909200415401012)

ISWIATI (1909200415401008)

MERRY MONICA FEBRIYANTI (1909200415401019)

ROSLINA TOGALA (1909200415401002)

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN AVICENNA

KENDARI

T.A 2019/2020

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak
akan sanggup menyelesaikan dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan
kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “PERUBAHAN
FISIOLOGI PADA IBU HAMIL” yang kami sajikan berdasarkan pengamat dari berbagai
sumber. Makalah ini disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang
dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun membutuhkan kritik
dan saran dari pembaca yang bersifat membangun. Terimakasih.

Kendari, 30 November 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................………...............................................................1
B. Rumusan Masalah………….....................….....................................................2
C. Tujuan................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Perubahan Fisiologi Ibu hamil Pada Sistem Reproduksi...................................3
B. Perubahan Fisiologi Ibu Hamil Pada Payudara..................................................4
C. Perubahan Fisiologi Ibu Hamil Pada Sistem Endokrin......................................5
D. Perubahan Fisologi Ibu Hamil Pada Kekebalan Tubuh.....................................7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan…...……........………....................................................................10
B. Saran……………………………......…...........................................................10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kehamilan merupakan suatu hal yang paling menyenangkan bagi seorang wanita
pada umumnya. Kehamilan juga merupakan salah satu cara untuk mencapai
kesempurnaan seorang ibu. Selama proses pertumbuhan dan perkembangan kehamilan,
seorang ibu harus mampu untuk beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi baik fisik
maupun psikologisnya. Proses perubahan yang terjadi akan menyebabkan terjadinya
ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron yang ada di dalam tubuh ibu
selama kehamilan.
Proses kehamilan sampai kelahiran merupakan rangkaian dalam satu kesatuan yang
dimulai dari konsepsi, nidasi, pengenalan adaptasi ibu terhadap nidasi, pemeliharaan
kehamilan, perubahan sistem kardiovaskuler, integument dan metabolism sebagai
persiapan menyongsong kelahiran bayi dan persalinan dengan kesiapan untuk
memelihara bayi. Dalam menjalani proses kehamilan tersebut, ibu hamil mengalami
perubahan-perubahan anatomi pada tubuhnya sesuai dengan usia kehamilannya. Mulai
dari trimester I, sampai dengan trimester III kehamilan.Perubahan-perubahan anatomi
tersebut meliputi perubahan sistem reproduksi, payudara, endokrin, kekebalan,
perkemihan, pencernaan, muskuloskeletal, kardiovaskuler, perubahan sistem integumen,
perubahan sistem metabolisme, sistem pernafasan, dan sistem persyarafan. Memang
adakalanya perubahan yang terjadi tidakbegitu nyaman dirasakan. Namun demikian,
selama sifatnya masih fisiologis atau memang normal terjadi dalam proses kehamilan
berlangsung ringan dan tak mengganggu aktivitas, dianggap normal. Sebaliknya bila
gejala-gejala tersebut mulai berlebihan dan menyebabkan masalah dalam kehidupan
sehari-hari, seperti mengganggu aktivitas dan bahkan sampai dehidrasi tentu bukan hal
yang normal lagi.

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Perubahan Fisiologi Ibu hamil Pada Sistem Reproduksi ?
2. Bagaimana Perubahan Fisiologi Ibu Hamil Pada Payudara ?
3. Bagaimana Perubahan Fisiologi Ibu Hamil Pada Sistem Endokrin ?
4. Bagaimana Perubahan Fisologi Ibu Hamil Pada Kekebalan Tubuh ?

C. TUJUAN
1. Untuk Mengetahui Perubahan Fisiologi Ibu hamil Pada Sistem Reproduksi
2. Untuk mengetahui Perubahan Fisiologi Ibu Hamil Pada Payudara
3. Untuk Mengetahui Perubahan Fisiologi Ibu Hamil Pada Sistem Endokrin
4. Untuk Mengetahui Perubahan Fisologi Ibu Hamil Pada Kekebalan Tubuh

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PERUBAHAN FISIOLOGI IBU HAMIL PADA SISTEM REPRODUKSI.


1) Vagina dan Vulva Vagina.
Sampai minggu ke-8 terjadi peningkatan vaskularisasi atau penumpukan
pembuluh darah dan pengaruh hormon esterogen yang menyebabkan warna kebiruan
pada vagina yang disebut dengan tanda Chadwick. Perubahan pada dinding vagina
meliputi peningkatan ketebalan mukosa vagina, pelunakan jaringan penyambung, dan
hipertrofi (pertumbuhan abnormal jaringan) pada otot polos yang merenggang, akibat
perenggangan ini vagina menjadi lebih lunak. Respon lain pengaruh hormonal adalah
seksresi sel-sel vagina meningkat, sekresi tersebut berwarna putih dan bersifat sangat
asam karena adanya peningkatan PH asam sekitar 31 (5,2 – 6). Keasaman ini berguna
untuk mengontrol pertumbuhan bakteri pathogen/bakteri penyebab penyakit
(Kumalasari,2015).
2) Uterus/ Rahim.
Perubahan yang amat jelas terjadi pada uterus/ rahim sebagai ruang untuk
menyimpan calon bayi yang sedang tumbuh.Perubahan ini disebabkan antara lain:
a) Peningkatan vaskularisasi dan dilatasi pembuluh darah.
b) Hipertrofi dan hiperplasia (pertumbuhan dan perkembangan jaringan
abnormal) yang meyebabkan otot-otot rahim menjadi lebih besar, lunak dan
dapat mengikuti pembesaran rahim karena pertumbuhan janin
(Kumalasari,2015).
c) Perkembangan desidua atau sel-sel selaput lendir rahim selama hamil. Ukuran
uterus sebelum hamil sekitar 8 x 5 x 3 cm dengan berat 50 gram.Uterus
bertambah berat sekitar 70-1.100 gram selama kehamilan dengan ukuran
uterus saat umur kehamilan aterm adalah 30 x 25 x 20 cm dengan kapasitas >
4.000 cc. Pada perubahan posisi uterus di bulan 32 pertama berbentuk seperti
alpukat, empat bulan berbentuk bulat, akhir kehamilan berbentuk bujur telur.
Pada rahim yang normal/ tidak hamil sebesar telur ayam, umur dua bulan
kehamilan sebesar telur bebek, dan umur tiga bulan kehamilan sebesar telur
angsa (Kumalasari,2015). Dinding – dinding rahim yang dapat melunak dan
elastis menyebabkan fundus uteri dapat didefleksikan yang disebut dengan
Mc.Donald, serta bertambahnya lunak korpus uteri dan serviks di minggu

3
kedelapan usia kehamilan yang dikenal dengan tanda Hegar. Perhitungan lain
berdasarkan perubahan tinggi fundus menurut dengan jalan mengukur tinggi
fundus uteri dari simfisis maka diperoleh, usia kehamilan 22-28 minggu : 24-
26 cm, 28 minggu : 26,7 cm, 30 minggu : 29-30 cm, 32 minggu : 29,5-30 cm,
34 minggu : 30 cm, 36 minggu : 32 cm, 38 minggu : 33 cm, 40 minggu : 37,7
cm.

3). Serviks.

Akibat pengaruh hormon esterogen menyebabkan massa dan kandungan air


meningkat sehingga serviks mengalami penigkatan vaskularisasi dan oedem karena
meningkatnya 33 suplai darah dan terjadi penumpukan pada pembuluh darah
menyebabkan serviks menjadi lunak tanda (Goodel) dan berwarna kebiruan
(Chadwic) perubahan ini dapat terjadi pada tiga bulan pertama usia kehamilan
(Kumalasari,2015).

4). Ovarium.

Manuaba mengemukakan dengan adanya kehamilan, indung telur yang


mengandung korpus luteum gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai
terbentuknya plasenta yang sempurna pada usia 16 minggu.Pada kehamilan ovulasi
berhenti, corpus luteum terus tumbuh hingga terbentuk plasenta yang mengambil
alih pengeluaran hormon estrogen dan progesterone (Kumalasari,2015).

B. PERUBAHAN FISIOLOGI IBU HAMIL PADA PAYUDARA


Perubahan kondisi payudara dapat dibedakan menurut periode atau trimesternya,
seperti:

Trimester pertama
Pada trimester pertama ketika awal mengandung, perubahan payudara saat hamil
adalah rasa lebih sensitif. Ini juga merupakan tanda awal seorang perempuan tengah
mengandung. Bahkan, puting payudara juga terasa sensitif atau nyeri ketika disentuh.
Hal ini terjadi karena ada perubahan hormonal dalam tubuh, ditambah lagi aliran
darah ke jaringan yang ada di sekitar payudara juga meningkat. Tandanya adalah
munculnya pembuluh darah yang terlihat di payudara. Biasanya, kondisi ini akan
menghilang dengan sendirinya setelah beberapa minggu, meskipun dapat muncul
kembali pada akhir kehamilan.
Selain lebih sensitif, payudara ibu hamil trimester pertama juga bisa membesar
terutama jika tengah mengandung untuk pertama kalinya. Konsekuensinya, terkadang
payudara terasa gatal karena kulit tengah meregang.

4
Trimester kedua
Pada minggu ke-14 hingga ke-27, perubahan payudara saat hamil bisa meliputi
areola payudara yang terlihat lebih gelap sekaligus lebih besar. Lagi-lagi, ini
merupakan hasil dari perubahan hormon. Areola adalah lingkaran berwarna yang
mengelilingi puting payudara. Nantinya, warna areola bisa kembali seperti semula
ketika selesai menyusui.
Selain ukuran dan warnanya, bintik di sekitar payudara juga terlihat semakin
menonjol. Ini terjadi karena kelenjar-kelenjar ini mulai aktif memproduksi minyak
sehingga proses menyusui berlangsung lebih lancar. Jangan kaget pula apabila
mendapati ada cairan keluar dari puting payudara pada trimester kedua ini. Biasanya,
hal ini terjadi saat payudara mendapat stimulasi tertentu. Warna cairannya adalah
kuning kental dan merupakan kolostrum yang baik untuk imun bayi.
Meski demikian, tidak semua ibu hamil akan merasakan keluarnya cairan saat
trimester kedua. Tenang saja, ini bukan indikator apakah seorang ibu nantinya akan
lancar menyusui atau tidak.

Trimester ketiga
Pada minggu ke-28 hingga ke-40, perubahan yang terjadi pada trimester
sebelumnya akan terasa lebih intens. Misalnya payudara akan menjadi semakin besar
sekaligus berat. Areola menjadi lebih gelap, hingga kolostrum keluar dari puting lebih
sering ketimbang biasanya.

C. PERUBAHAN FISIOLOGI IBU HAMIL PADA SYSTEM ENDOKRIN

Beberapa perubahan biokimia dan mekanikal sangat berhubungan pada interaksi


protein dan hormon steroid selama kehamilan. Perubahan ini tidak hanya perlu terjadi
pada masa perkembangan awal embrio dan fetus tetapi juga hal ini menjadi sangat penting
terhadap mobilisasi energy dan nutrisi selama kehamilan.
Berikut adalah perubahan pada sistem endokrin yang ikut serta dalam pertumbuhan
dan perkembangan ibu dan janin.

Kelenjar adrenal
Pada masa kehamilan akan terjadi suatu peningkatan pada konsentrasi serum kortisol,
kortisol bebas, aldosteron, deoxycorticosterone, corticosteroid binding globulin, dan

5
adrenocorticotropic hormone. Meskipun berat daripada kelenjar adrenal tidak meningkat
pada masa kehamilan, namun telah ditemukan adanya peningkatan zona fasikulata. Pada
trimester ke dua akan ditemukannya peningkatan pada corticosteroid binding globulin dan
akan meningkat dua kali lipat pada saat usia kehamilan aterm.
Konsentrasi kortisol bebas dan total akan meningkat pad awal trimester kedua. Pola
harian produksi kortisol sangat terjaga selama kehamilan dan akan ditemukan leih tinggi
pada pagi dibandingkan pada malam hari. Kelenjar adrenal akan menjadi lebih responsif
terhadap adrenocorticotropic hormone selama kehamilan, ini disebabkan karena adanya
peningkatan yang besar terhadap konsentrasi kortisol untuk menunjang dosis pada
adrenocorticotropic hormone. Meskipun demikian , ekskresi cathecolamines,
vanillymandelic acid dan metanephrines pada urin tidak akan berubah.

Pankreas
Pankreas akan menghasilkan keadaan hipoglikemi, hiperglikemi postprandial dan
hiperinsulinemia. Pada masa awal kehamilan, estrogen dan progesteron akan
menyebabkan sel islet semakin besar, hyperplasia pada sel beta, sekresi insulin dan
meningkatnya sensifisitas jaringan perifer terhadap insulin. Semua itu akan menyebabkan
keadaan anabolik dan akan berhubungan dengan adanya peningkatan penggunaan terhadap
glukosa, penurunan gluconeogenesis dan meningkatkan penyimpanan glikogen.
Setelah pertengahan masa kehamilan, meskipun adanya peningkatan pada progesteron,
kortisol, glucagon, human placental lactogen, dan prolactin yang bersamaan dengan
penurunan reseptor insulin akan ikut serta dalam adanya keadaan resisten terhadap insulin.
Setelah ibu mendapatkan makanan, resisten insulin akan mempertahankan keadaan gula
darah yang tinggi, dengan demikian hal ini akan meningkatkan penghantaran glukosa
untuk fetus. Keadaan seperti ini pada beberapa wanita hamil bisa saja akan menyebabkan
diabetes gestasional.

Kelenjar Pituitari
Ukuran kelenjar pituitary akan membesar selama masa kehamilan dan hal ini
berhubungan dengan proliferasi estrogen pada produksi sel prolaktin. Perbesaran ini
mungkin akan berpengaruh pada kebutuhan darah terhadap kelenjar pituitary, terutama
mengingat tingginya risiko pada perdarahan yang banyak pada saat postpartum. Serum
prolaktin akan mulai meningkat pada awal trimester pertama dan akan sepuluh kali lipat
lebih tinggi pada usia kehamilan aterm. Pada wanita yang tidak menyusui, kadar prolaktin
akan menurun pada 3 bulan setelah persalinan. Kadar oksitosin akan meningkat selama
masa kehamilan dari 10 ng/L pada trimester pertama menjadi 30ng/L pada trimester ke
tiga dan 75 ng/L pada saat usia kehamilan aterm. Peningkatan inipun terlihat meningkat
secara perlahan dan akan mengalami puncaknya pada saat persalinan.
Kelenjar Tiroid
Pada kehamilan fungsi kelenjar tiroid akan tetap normal, meskipun aka nada perubahan
pada morfologi dan histolgi kelenjar tiroid selama kehamilan. Dengan adanya intake
iodine yang adekuat ukuran kelenja tiroid tidak akan berubah. Peningkatan vaskular dan
histological kelenjar tiroid akan ditemukan pada keadaan hyperplasia folikular. Meskipun,
perkembangan goiter bisa saja terjadi pada masa kehiman bergantung pada kondisi yang
abnormal dan seharusnya dapat di evaluasi sebelumnya. Selama trimester pertama, total
tiroksin dan triiodothironin akan mulai meningkat dan puncaknya pada saat pertengahan

6
masa kehamilan, terutama akan menghasilakan peningkatan pada peningkatan thyroid
binding globulin. Kadar tiroksin bebas selama masa kehamilan tidak akan berubah,
meskipun pada trimester kedua dan ketiga akan adanya penurunan sebanyak 25%. Thyroid
stimulating hormone sementara akan menurun pada trimester pertama. Setelah penurunan
ini, kadarnya akan meningkat seperti pada keadaan sebelum hamil pada akhir trimester
ketiga. Adanya penurunan Thyroid stimulating hormone di mediasi dengan efek terhadap
tirotopik pada human chorionic gonadotropin yang terjadi bersamaan dengan peningkatan
free thyroxine pada trimester pertama.\

D. PERUBAHAN FISOLOGI IBU HAMIL PADA KEKEBALAN TUBUH

Selama kehamilan, tubuh mengalami banyak perubahan. Mulai dari perubahan secara
emosional maupun fisiologis. Sebagian besar dari perubahan ini adalah hal yang wajar.
perubahan-perubahan ini adalah bagian alami dari kehamilan dan terjadi karena
penyesuaian tubuh terhadap tumbuh kembang janin. Salah satunya pada tahap
pembentukan embrio awal, di mana terjadi perubahan signifikan pada semua sistem tubuh.
Ini adalah tahapan saat tubuh mempersiapkan dan membantu kehamilan berkembang
dengan normal.

Sering buang air kecil


Saat rahim tumbuh semakin besar untuk menjadi ‘rumah’ pertama janin, berbagai
organ tubuh di sekitarnya pun akan sedikit tertekan. Salah satunya kandung kemih.Oleh
sebab itu, seiring bertambahnya usia kehamilan, frekuensi berkemih Mama biasanya juga
akan turut meningkat.

Rasa tidak nyaman atau nyeri di perut


Rahim yang tumbuh juga memberi tekanan pada sfingter lambung. Akibatnya, perut
pun seringkali terasa mulas, tidak nyaman dan bahkan nyeri. Beberapa cara yang bisa
dilakukan untuk mengurangi efek nyeri ini adalah makan dengan porsi kecil namun sering,
menghindari makanan pedas, gorengan dan bersantan, serta mengonsumsi jahe.Selain itu,
minum banyak air putih dan berbaring di sisi kiri juga bisa membantu meredakan nyeri di
area perut dan dada pada ibu hamil. Apabila Mama selesai makan, hindari langsung
berbaring karena bisa membuat asam lambung mudah naik dan muncul sensasi nyeri yang
berlebihan.

Mual dan muntah


Mual dan muntah tak cuma bisa dialami pada kehamilan trimester awal, tapi juga
pada bulan-bulan selanjutnya. Kondisi ini muncul disebabkan oleh perubahan hormon dan
kimiawi selama kehamilan.
Pahamilah bahwa perut yang kosong dan lapar terlalu lama seringkali juga dapat
membuat mual terasa semakin parah. Jadi, sebisa mungkin selalu sediakan camilan dan
hindari membiarkan tubuh lapar terlalu lama.
Beberapa camilan yang bisa pilih di antaranya camilan kering kaya karbohidrat
seperti biskuit serta buah-buahan. Minum teh hangat dan permen jahe juga bisa dilakukan
untuk membantu mengurangi mual berlebihan saat hamil.

7
Mudah lelah
Saat hamil, pastikan menyediakan waktu lebih banyak untuk beristirahat. Hindari
memaksakan diri tetap beraktivitas atau bekerja saat tubuh mulai merasa lelah.

Perubahan kadar hormon progesteron dalam tubuh ibu hamil seringkali membuat ibu
menjadi cepat lelah. Ini juga menjadi pertanda bahwa tubuh Mama perlu istirahat.
Memaksakan diri tetap bekerja dapat membuat ibu justru bisa terjatuh atau pingsan. Hal
ini tentu akan lebih membahayakan kesehatan kehamilan.

Gangguan Pada pola Tidur


istirahat menjadi salah satu komponen penting yang perlu selalu diperhatikan oleh ibu
hamil. Namun sayangnya, perubahan fisiologis seringkali justru menyebabkan pola tidur
menjadi terganggu.
Beberapa di antaranya karena sering buang air kecil di malam hari, sulit menemukan
posisi tidur yang nyaman di kasur, gerakan janin yang berlebihan dan bahkan karena
cemas pada sesuatu yang tidak pasti.
Untuk menghindari hal ini, ibu bisa coba melakukan beberapa hal. Salah satunya
seperti mengurangi konsumsi kafein, memilih bantal yang lebih empuk dan lembut.
Konstipasi atau sembelit
Konstipasi terjadi ketika ada penurunan pada fungsi usus. Seperti diketahui, usus
besar menyerap kelebihan cairan sebagai akibat dari peningkatan progesteron. perubahan
ini sebenarnya bisa dikurangi melalui pemilihan nutrisi yang tepat.
Selain itu, minumlah 2-3 liter cairan per hari. Jika perlu, minumlah segelas air putih
hangat di pagi hari sebelum makan. Sertakan berbagai makanan kaya serat dalam makanan
Mama seperti buah-buahan, sayuran dan roti gandum. juga untuk selalu menjaga aktivitas
fisik seperti berjalan dan berolahraga setiap hari
Wasir
Wasir juga menjadi salah satu masalah fisiologis yang kerap dialami oleh ibu hamil.
Kondisi ini terjadi ketika ada ekspansi dan sumbatan pada pembuluh darah.
Selain bisa membuat tidak percaya diri, wasir juga bisa mengganggu aktivitas sehari-
hari Mama. Nah, untuk mencegah wasir, cobalah untuk menghindari sembelit dengan
minum banyak cairan dan mengonsumsi serat yang cukup.
Wasir dapat dihilangkan dengan mandi air hangat. Namun jika wasir yang dialami
mulai terasa semakin parah, sebaiknya segera cek ke dokter dan hindari sembarangan
mengonsumsi obat tanpa resep dokter.
Nyeri punggung
Semakin bertambahnya usia kehamilan, seringkali dibarengi juga dengan munculnya
perubahan fisiologis seperti nyeri punggung. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh
perubahan pusat gravitasi, kenaikan berat badan, dan ketegangan otot. Tubuh yang
semakin condong ke depan karena perut bertambah besar membuat ibu menjadi sulit
menjaga stabilitas tubuh. Punggung pun akan bekerja lebih ekstra untuk menopang dan
menyeimbangkan tubuh.

8
Selain itu, produksi hormon relaxin dan progesteron kadang-kadang juga
menyebabkan pelunakan ligamen, kelemahan sendi, dan ketidakstabilan di pergelangan
kaki.

Nyeri punggung dapat dikurangi dengan olahraga seperti yoga prenatal. Selain itu,
upayakan untuk selalu menjaga postur tubuh yang benar dan menggunakan sepatu yang
nyaman. Jika perlu, beri pijatan pada area punggung yang terasa nyeri.

BAB III
PENUTUP

9
A. KESIMPULAN
Proses kehamilan sampai kelahiran merupakan rangkaian dalam satu kesatuan yang
dimulai dari konsepsi, nidasi, pengenalan adaptasi ibu terhadap nidasi, pemeliharaan
kehamilan, perubahan sistem kardiovaskuler, integument dan metabolism sebagai
persiapan menyongsong kelahiran bayi dan persalinan dengan kesiapan untuk
memelihara bayi. Dalam menjalani proses kehamilan tersebut, ibu hamil mengalami
perubahan-perubahan anatomi pada tubuhnya sesuai dengan usia kehamilannya. Mulai
dari trimester I, sampai dengan trimester III kehamilan.Perubahan-perubahan anatomi
tersebut meliputi perubahan sistem reproduksi, payudara, endokrin, kekebalan,
perkemihan, pencernaan, muskuloskeletal, kardiovaskuler, perubahan sistem integumen,
perubahan sistem metabolisme, sistem pernafasan, dan sistem persyarafan. Memang
adakalanya perubahan yang terjadi tidakbegitu nyaman dirasakan. Namun demikian,
selama sifatnya masih fisiologis atau memang normal terjadi dalam proses kehamilan
berlangsung ringan dan tak mengganggu aktivitas, dianggap normal. Sebaliknya bila
gejala-gejala tersebut mulai berlebihan dan menyebabkan masalah dalam kehidupan
sehari-hari, seperti mengganggu aktivitas dan bahkan sampai dehidrasi tentu bukan hal
yang normal lagi.

B. SARAN
Saran bagi mahasiswa agar bisa memanfaatkan makalah ini sebagai media
pembelajaran dan selalu mengembangkan ilmu dalam pelayanan kebidanan khususnya
demi meningkatnya kualitas pelayanan dalam kebidanan.
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut
dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para
pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Kumalasari, Intan dan Iwan Andhyantoro. 2015. Kesehatan Reproduksi Untuk Mahasiswa
Kebidanan dan Perawatan. Jakarta: Selemba Medika.
10
SehatQ. 2020. Calon Ibu, Sudah Siap dengan Perubahan Payudara Saat Hamil.
https://www.sehatq.com/artikel/calon-ibu-sudah-siap-dengan-perubahan-payudara-
saat-hamil

Anwar Ruswana. 2015. Endokrinologi Kehamilan Dan Persalinan. Pdf.

POPMAMA. 2019. 8 Perubahan Fisiologis pada Ibu Hamil, Pernah Mengalaminya Juga?.
https://www.popmama.com/pregnancy/second-trimester/annas/perubahan-fisiologis-
pada-ibu-hamil

11

Anda mungkin juga menyukai