Anda di halaman 1dari 29

INSTITUT KESEHATAN (ITK)

AVICENNA
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
SK MENRISTEKDIKTI RI NO:772/KTP/1/2020
JL.Y Wayong Lepo-Lepo kendari Telp: 0404-319281,Fax: 041-3192981 E-maiL: ITKavicenna@gmail.com Websit: www.stikavicanna.ac.id Kendari 93116
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (2 SKS)
Tim Dosen Mata Kuliah:
1. Dr.Makulau,M.Si
2. Subadrin, ST,MT
3. Muh. Fauzuh Marzuki, S.Pt
PERTEMUAN
NO NOMOR POKOK NAMA MAHASISWA Ket
I II III IV V VI VII VII IX XI XII XIII XIV XV XVI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 1909200415401003. NUR SAHRA
2 918312910106003. HELNI
3 1909200415401013. MARIANI
4 918312910106002. PINA KURNIA
5 918312910106005. WA HURI
6 918312910106.008. ULFAH JUNI RESKITA
7 917312910106018. MASRIKA
8 917312910106021. FITRIANI
9 917312910106012. AYU WAHYUNI
10 918312910106006. SISKA SARI NINGSIH
11 918312910106007. SARBIA NITA
12 1909200415401012. EMY FEBRIANTI KAHAR
13 1909200415401010. KHAVIFA DEWI AYU AMELIA. A
14 1909200415401008. ISWIATI
15 1909200415401007. SITTI IRDA RUN FATIMAH
16 9153112910106038. SITI ISRAH FITRIANI
17 1909200415401019. MERI MONICA FABRYANTI
18 1909200415401010. ESSE TENDRY NELLY
Nilai mahasiswa kebidanan

Nilai
No
nama tugas uts uas
1 sarbia nita 90 80 70
2 ulfah juni reskita 70 80 90
3 pina kurnia 77 88 80
4 siska sari nigsih 88 76 78
5 wahuri 60 70 80
6 helny 78 81 77
7 fitri ayu ningsih 60 65 70
8 cici pendarni 65 75 85
9 nur hayati 88 87 67
10 eka nur balqis 80 81 72

90 tugas
80
70
60 sarbia nita
50 10% 12% ulfah juni reskita
40 Series1
30 12% 9% pina kurnia
Series2
20 siska sari nigsih
10 Series3 9% 10% wahuri
0
8% helny
12%
10% fitri ayu ningsih
8%
cici pendarni
TUGAS ASKEB KOMUNITAS
PROGRAM PEMERINTAH YANG
BERKAITAN DENGAN KIA/KB
DIWILAYAH KOMUNITAS

Disusun
Oleh:
Ulfah juni reskita
Pengertian KIA

Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di


bidang kesehatan yang menyangkut pelayanan
dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu
menyusui, bayi dan anak balita.
Tujuan program KIA

 Tercapainya kempuan hidup sehat melalui


peningkatan derajat kesehatan yang
optimal, bagi ibu dan keluarganyauntuk menuju
Norma Keluarga Kecil Bahagia
Sejahtera (NKKBS) serta meningkatnya derajat
kesehatan anak untuk menjamin
proses tumbuh kembang optimal yang
merupakan landasan bagi peningkatan kualitas
manusia seutuhnya.
 Terpantaunya cakupan dan mutu pelayanan KIA
secara terus menerus di setiap wilayah kerja.
Tujuan khusus program KIA

 Meningkatnya kemampuan ibu (pengetahuan, sikap


dan perilaku
 Meningkatnya upaya pembinaan kesehatan balita
secara mandiri di dalam lingkungan keluarga
 Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan bayi,
anak balita, ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, dan ibu
meneteki.
 Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan ibu hamil,
ibu bersalin, ibu nifas, ibu meneteki, bayi dan anak
balita.
 Meningkatnya kemampuan dan peran serta
masyarakat,keluarga dan seluruh anggotanya untuk
mengatasi masalah kesehatan ibu, balita
Prinsif pengelolaan program KIA

 Peningkatan pelayanan  Peningkatan pelayanan ibu nifas,


antenatal bagi seluruh ibu hamil bayi baru lahir, bayi dan anak
 Peningkatan pertolongan balita
persalinan oleh tenaga  Peningkatan pelayanan KB
kesehatan di arahkan ke fasilitas berkualitas.
kesehatan.  Peningkatan deteksi dini tanda
 Peningkatan kesehatan bayi bahaya dan penanganannya
baru lahir  Peningkatan penanganan bayi
 Peningkatan deteksi dini risiko/ baru lahir dengan komplikasi
komplikasi kebidanan dan bayi sesuai standar
baru lahir
 Peningkatan penanganan
komplikasi kebidanan dan bayi
baru lahir secara kuat dan
pengamatan
Pelayanan antenatal
 Anamnesis  Timbang berat badan dan ukur
 Pemeriksaan fisik (umum dan tinggi badan
kebidanan)  Ukur tekanan darah
 Pemeriksaan laboratorium rutin dan  Nilai status gizi
khusus  Ukur tinggi fundus uteri
 Intervensi umum dan khusus (sesuai  Tentukan presentasi janin dan DJJ
risiko yang di temukan dalam
pemeriksaan)  Berikan imunisasi TT bila di perlukan
 Pemberian tablet zat besi minimal
90 tablet selama kehamilan
 Test laboratorium
 Tata laksana kasus
 Temu wicara (konseling)
Frekwensi pelayanan antenatal
min 4 kali
 Minimal 1 kali pada triwulan pertama
 Minimal 1 kali pada triwulan kedua
 Minimal 2 kali pada triwulan ketiga
Pertolongan persalinan
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
adalah pelayanan persalinan yang aman yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
kompeten pada kenyataan dilapangan masih
terdapat penolong persalinan yang bukan
tenaga kesehatan dan dilakukan diluar fasilitas
pelayanan kesehatan.
Yang harus diperhatikan saat
pertolongan persalinan
 Pencegahan infeksi
 Metode pertolongan persalinan yang sesuai
standar
 Merujuk kasus yang memerlukan tingkat
pelayanan yang lebih tinggi
 Melaksanakan Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
 Memberikan pada bayi baru lahir : vit K, salep
mata dan imunisasi Hepatitis B0
Pelayanan kesehatan ibu
nifas
Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan
kesehatan sesuai standar pada ibu mulai 6 jam
sampai 40 hari pasca persalinan oleh tenaga
kesehatan
Kunjungan ibu nifas sebanyak 3
kali
Pelayanan yang diberikan
 Kunjungan nifas 1 : 6 jam  Pemeriksaan tekanan darah,
nadi, respirasi dan suhu
setelah persalinan sampai  Pemeriksaan tinggi fundus uteri
dengan 7 hari (involusi uterus)
 Pemeriksaan lochea dan
 Kunjungan nifas 2 : 2 pengeluaran per vaginam
minggu setelah persalinan lainnya
 Pemeriksaan payudara dan
 Kunjungan nifas 3 : 6 anjuran ASI esklusif 6 bulan
minggu setelah persalinan  Pemberian kapsul vitamin A
200.000 IU sebanyak dua kali (2
x24 jam)
 Pelayanan KB pasca persalinan
Pelaksanaan pelayanan kesehatan
neonatus
 Kunjungan Neonatal ke-1 (KN 1) dilakukan
pada kurun waktu 6-48 jam setelah lahir.
 Kunjungan Neonatal ke-2 (KN 2) dilakukan
pada kurun waktu hari ke 3 sampai dengan
hari ke 7 setelah lahir.
 Kunjungan Neonatal ke-3 (KN 3) dilakukan
pada kurun waktu hari ke 8 sampai dengan
hari ke 28 setelah lahir.
Tujuan kunjungan neonatus

bertujuan untuk meningkatkan akses


neonatus terhadap pelayanan kesehatan dasar,
mengetahui sedini mungkin bila terdapat
pelayanan atau masalah kesehatan kepada
neonatus.
Risiko terbesar kematian neonatus terjadi
pada 24 jam pertama kehidupan, minggu
pertama dan bulan pertama pada kehidupannya
Pemeriksaan dan perawatan bayi
baru lahir
 Perawatan tali pusat
 Pemberian vit K bila belum di berikan pada saat lahir
 Imunisasi HB0 bila belum di berikan pada saat lahir
 Melaksanakan Asi Eksklusif
 Pemeriksaan menggunakan pendekatan MTBM.
 Pemeriksaan tanda bahaya seperti kemungkinan
infeksi bakteri, ikterus, diare, dan berat badan
rendah.
 Konseling terhadap ibu dan keluarga untuk
memberikan ASI Eksklusif, pencegahan hipoterni,
dan melaksanakan perawatan bayi baru lahir dengan
menggunakan buku KIA.
Deteksi dini faktor resiko
komplikasi kebidanan dan
neonatus
Deteksi dini kehamilan dengan faktor
risiko adalah kegiatan yang dilakukan untuk
menemukan ibu hamil yang mempunyai risiko
dan komplikasi kebidanan. Kehamilan
merupakan proses reproduksi yang normal,
tetapi tetap mempunyai risiko untuk terjadinya
komplikasi
Faktor resiko pada ibu hamil
 Primigravida kurang dari 20 tahun atau  Riwayat persalinan beresiko : persalinan
lebih dari 35 tahun dengan seksio sesarea, ekstraksi
 Anak lebih dari 4 vakum/forseps
 Jarak persalinan terakhir dan kehamilan  Riwayat nifas dengan komplikasi :
sekarang kurang dari 2 tahun. perdarahan pasca persalinan, infeksi masa
nifas
 Kurang Energi Kronis (KEK) dengan lingkar  Riwayat kelurga menderita kencing manis,
lengan kurang dari 23,5 cm atau gizi buruk hipertensi, dan riwayat cacat kongenital.
 Anemia  Kelainan jumlah janin : kehamilan ganda,
 Tinggi badan kurang dari 145 cm, atau janin dampit, monster
dengan kelainan bentuk panggul dan tulang  Kelainan besar janin : pertumbuhan janin
belakang terhambat, janin besar
 Riwayat hipertensi pada kehamilan
sebelumnya  Kelainan letak dan posisi janin :
lintang/oblique, sungsang pada usia
 Sedang/ pernah menderita penyakit kronis, kehamilan lebih dari 32 minggu
antara lain : TBC, kelainan jantung- ginjal –
hati, kelainan endokrin (Diabetes Mellitus)
 Riwayat kehamilan buruk : keguguran
berulang, KET, Molahidatidosa,KPD, bayi
dengan cacat kongenital
Komplikasi pada bumil
 Ketuban pecah dini  Hipertensi dalam kehamilan :
 Perdarahan pervaginam : tekanan darah tinggi, dengan
atau tanpa oedema pre tibia
 Ante Partum : keguguran,
plasenta previa, solusio  Ancaman persalinan
plasenta prematur
 Intra partum : robekan jalan  Infeksi berat dalam
lahir kehamilan : demam
berdarah, tipus abdominalis,
 Post partum : atonia uteri, sepsis
retensio plasenta, subinvolusi
uteri.  Distosia : persalinan macet,
persalinan ttak maju
 Infeksi masa nifas
Penanganan komplikasi kebidanan

Komplikasi dalam kehamilan dan persalinan


tidak selalu dapat di duga atau di ramalkan
sebelumnya, oleh karenanya semua persalinan
harus di tolong oleh tenaga kesehatan yang
mampu memberikan pelayanan obstetri dan
neonatal emergensi secara berjenjang mulai
dari Bidan, Puskesmas mampu PONED, sampai
rumah sakit PONEK 24 jam.
Pelayanan neonatus

 Pencegahan dan penanganan asfiksia


 Pencegahan dan penanganan hipotermia
 Penanganan bayi berat lahir rendah (BBLR)
 Pencegahan dan penanganan infeksi
neonatus, kejang neonatus, ikterus ringan-
sedang
 Pencegahan dan penanganan gangguan
minum
Pelayanan neonatus dengan
komplikasi
Pelayanan neonates dengan komplikasi
adalah penanganan neonatus dengan penyakit
dan kelainan yang dapat menyebabkan
kesakitan, kecacatan, dan kematian oleh dokter,
bidan, perawat terlatih di polindes, puskesmas,
puskesmas PONED, rumah bersalin, dan rumah
sakit pemerintah/ swasta
Pelayanan kesehatan bayi

 Kunjungan bayi 1 kali pada umur 29 hari-2


bulan
 Kunjungan bayi 1 kali pada umur 3-5 bulan
 Kunjungan bayi 1 kali pada umur 6-8 bulan
 Kunjungan bayi 1 kali pada umur 9-11 bulan
Tujuan kunjungan bayi

Kunjungan bayi bertujuan untuk


meningkatkan akses bayi terhadap pelayanan
kesehatan dasar, mengetajui sedini mungkin
bila terdapat kelainan pada bayi sehingga cepat
mendapat pertolongan, pemeliharaan
kesehatan dan pencegahan penyakit melalui
pemantauan pertumbuhan imunisasi serta
peningkatan kualitas hidup bayi dengan
stimulasi tumbuh kembang
Pelayanan kesehatan bayi
meliputi
 Pemberian imunisasi dasar lengkap (BCG,
Polio 1, 2, 3, 4, DPT 1, 2, 3, Campak) sebelum
bayi berusia 1 tahun.
 Pemberian vitamin A 100.000 IU (6-11 bulan)
 Konseling ASI Eksklusif, pemberian makanan
pendamping ASI, tanda-tanda sakit dan
perawatan kesehatan bayi dirumah
menggunakan KIA.
 Penanganan dan rujukan kasus bila
diperlukan.
Pelayanan kesehatan anak balita

 Pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali


setahun yang tercatat dalam buku KIA/ KMS. Pemantauan
pertumbuhan adalah pengukuran berat badan anak balita
setiap tercatat pada buku KIA/KMS. Bila berat badan tidak
naik dalam 2 bulan berturut-turut atau berat badan anak
balita di bawah garis merah harus dirujuk ke sarana
pelayanan kesehatan.
 Pemberian vitamin A dosis tinggi (200.000 IU) 2 kali
setahun.
 Kepemilikan dan pemanfaatan buku KIA oleh setiap anak
balita.
 Pelayanan anak balita sesuai standar dengan menggunakan
pendekatan MTBS
Pelayanan KB berkualitas

Pelayanan KB berkualitas adalah


pelayanan KB yang sesuai dengan standar
dengan menghormati hak individu dalam
merencanakan kehamilan sehingga di harapkan
mampu meningkatkan derajat kesehatan
dengan menurunkan angka kematian ibu dan
menurunkan tingkat fertilitas (kesuburan) bagi
pasangan yang telah cukup memiliki anak (2
anak lebih baik).
Tujuan KB METODE KONTRASEPSI
 Tujuan Pelayanan KB  KB alamiah (sistem
adalah : kalender, metode amenore
 Untuk menunda kehamilan laktasi)
 Untuk menjarangkan  KB hormonal (pil, suntik,
kehamilan susuk)
 Untuk menghentikan  KB non hormonal
kehamilan (kondom, AKDR/IUD,
vasektomi dan tubektomi)
PENUTUP

SEKIAN DAN TERIMAKASIH


WASSALAMUALIKUM WARAHMATULLAHI
WABARAKATU

Anda mungkin juga menyukai