Anda di halaman 1dari 2

Nama : Mentari Damaiyanti

Nim : 21117082

Tuberkulosis Paru

Tuberkulosis paru merupakan suatu penyakit menular langsung yang disebabkan oleh
bakteri Mycobacterium tuberculosis sumber penularan penyakit tuberculosis yaitu penderita
Tuberkulosis BTA (Basil Tahan Asam) positif pada saat batuk atau bersin penderita akan
menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk droplet (percikan dahak). Droplet ini mengandung
kuman yang dapat bertahan di udara pada suhu kamar selama beberapa jam. Seseorang dapat
terinfeksi jika droplet tersebut terhirup ke dalam saluran pernafasan sehingga menyebar dari paru
kebagian tubuh lainnya melalui sistem peredaran darah dan langsung menyebar ke organ tubuh
lainnya. Penderita tuberkulosis akan mengalami tanda dan gejala seperti demam, berkeringat,
berkurangnya nafsu makan, batuk, sputum berdarah, nyeri dada dan sesak nafas.
Mekanisme pernafasan yaitu pada waktu menarik nafas atau inspirasi maka otot-otot
pernapasan berkontraksi, tetapi pengeluaran udara pernafasan dalam proses yang pasif. Ketika
diafragma menutup, penarikan nafas melalui isi rongga dada kembali memperbesar paru-paru
dan dinding badan bergerak hingga diafragma dan tulang dada menutup dan berada pada posisi
semula. Inspirasi merupakan proses aktif kontraksi otot-otot. Selama bernafas tenang, tekanan
intrapleura kira-kira 2,5 mmHg relatif lebih tinggi terhadap atmosfer. Sedangkan ekspirasi
merupakan gerakan pasif akibat elastisitas dinding dada dan paru-paru. Pada waktu otot
interkostalis eksternus relaksasi, dinding dada turun dan lengkung diafragma naik ke atas ke
dalam rongga toraks, menyebabkan volume toraks berkurang. Pada saat seseorang mengalami
penyakit tuberkulosis maka mekanisme pernafasannya akan terganggu.
Tuberkulosis dapat diperiksa dengan menggunakan cek Laboratorium darah rutin yaitu
Laju Endap Darah (LED) meningkat, pemeriksaan sputum BTA. Sedangkan pencegahan dari
penyakit tuberkulosis ini dapat melakukan pemeriksaan kontak dengan orang yang terdekat,
pemeriksaan rontgen thoraks dan pemeriksaan dengan CT Scan. Untuk melakukan pengobatan
tuberculosis dapat menggunakan obat anti tuberkulosis sesuai dengan kategori penyakit.
Pengobatan pada Tuberkulosis yaitu perawat berperan serta untuk menjelaskan pada klien
tentang pentingnya berobat secara teratur sesuai dengan jadwal sampai sembuh. Inilah satu-
satunya cara menyembuhkan penderita dan memutuskan rantai penularan. Selain itu, usaha
pencegahan dan menemukan penderita secara aktif seharusnya juga perlu lebih ditingkatkan
dalam rangka memutus rantai penularan.
Asuhan keperawatan yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan asuhan keperawatan
mulai dari pengkajian, diagnose, intervensi, implementasi dan evaluasi yang sesuai dengan
kebutuhan pasien tuberkulosis supaya penyakit Tuberkulosis dapat disembuhkan dan
mengurangi angka kejadian tuberkulosis. Serta kualitas hidup penderita dengan tuberkulosis
dapat tetap baik.

Anda mungkin juga menyukai