Anda di halaman 1dari 2

VARIASI PROFESIONAL INTI

Beauchamp dan Childress (2001) mengidentifikasi beberapa kebajikkan inti yang sangat penting
dalam pekerjaan yang dilakukan oleh para profesional: kasih sayang, kearifan, kepercayaan,
integritas, dan ketaatan.
KASIH: Sifat yang menggabungkan sikap memperhatikan secara aktif kesejahteraan orang lain
dengan kesadaran imajinatif dan respons emosional terhadap rasa simpati, kelembutan, dan
ketidaknyamanan pada kemalangan atau penderitaan seseorang.
KEARIFAN: Keutamaan kearifan menghadirkan wawasan yang peka, penilaian yang akut, dan
pengertian akan tindakan.
KEPERCAYAAN: Kepercayaan adalah keyakinan dan keyakinan percaya diri pada karakter moral
dan kompetensi orang lain. Kepercayaan mengandung keyakinan bahwa orang lain akan
bertindak dengan motif yang benar dan sesuai dengan norma moral yang sesuai.
INTEGRITAS: Integritas moral berarti kesehatan, keandalan, keutuhan, dan integrasi karakter
moral. Dalam pengertian yang lebih terbatas, integritas moral berarti kesetiaan dalam
mematuhi norma-norma moral. Oleh karena itu, keutamaan integritas mewakili dua aspek
karakter seseorang. Yang pertama adalah integrasi aspek koheren emosi, aspirasi,
pengetahuan, dan sebagainya, sehingga masing-masing melengkapi dan tidak membuat
frustrasi orang lain. Yang kedua adalah sifat karakter yang setia terhadap nilai moral dan berdiri
dalam pertahanan mereka bila diperlukan.
HATI NURANI: Seseorang memiliki hati nurani jika dia termotivasi untuk melakukan yang benar
karena memang benar, telah mencoba dengan tekad untuk menentukan yang benar,
bermaksud melakukan yang benar, dan memberikan usaha yang sesuai.

Empat prinsip moral inti, menurut Beauchamp dan Childress (2001), merupakan landasan moral
praktik profesional:
1. OTONOMI: Konsep otonomi - yang terkait erat dengan nilai pekerjaan sosial abadi dari
penentuan nasib sendiri klien - menyiratkan peraturan mandiri yang bebas dari
gangguan pengendalian oleh orang lain dan dari keterbatasan, seperti pemahaman yang
tidak memadai, yang mencegah tindakan yang berarti. Pilihan indiviadual otonom
(misalnya, klien yang cacat fisik dan ingin belajar bagaimana hidup mandiri di
apartemen) bertindak bebas sesuai dengan rencana yang dipilih sendiri. Seseorang
dengan otonomi yang berkurang (misalnya, korban kekerasan dalam rumah tangga atau
penganiayaan anak) dalam beberapa hal dikendalikan oleh orang lain atau tidak dapat
melakukan pertimbangan atau tindakan berdasarkan hasrat dan rencananya.
2. TIDAK BERATURAN: Prinsip-prinsip ketidakberaturan menegaskan sebuah kewajiban
untuk tidak menyakiti orang lain. Contoh: jangan membunuh; tidak menimbulkan rasa
sakit atau penderitaan; jangan melumpuhkan; jangan menyebabkan pelanggaran; dan
jangan mengambil barang-barang orang lain. Dengan demikian pekerja sosial
seharusnya tidak membahayakan klien mereka, sama seperti orang tua seharusnya tidak
menyakiti anak mereka.
3. MANFAAT: Istilah manfaat berkonotasi akan tindakan belas kasihan, kebaikan hati, dan
kasih amal. Bentuk kemurahan hati juga biasanya mencakup altruisme, cinta, dan
kemanusiaan. Kemurahan hati mengacu pada tindakan yang dilakukan untuk
menguntungkan orang lain. Tindakan pekerja sosial, biasanya, berakar pada kegunaan.
4. KEADILAN: Istilah keadilan, apa yang pantas, dan hak telah digunakan oleh berbagai
filsuf dalam upaya untuk menjelaskan keadilan. Ini menafsirkan keadilan sebagai
perlakuan yang adil, dan tepat mengingat apa yang harus dimiliki orang. Standar
keadilan diperlukan setiap kali orang memperoleh manfaat atau beban karena sifat atau
keadaan tertentu, seperti menjadi produktif atau telah dirugikan oleh tindakan orang
lain.

Anda mungkin juga menyukai