Disusun Oleh :
NIM : 72020040078
B. ETIOLOGI
Menurut Helmi (2012) hal-hal yang dapat menyebabkan terjadinya fraktur
adalah :
1. Fraktur traumatik, disebabkan karena adanya trauma ringan atau berat
yang mengenai tulang baik secara langsung maupun tidak.
2. Fraktur stress, disebabkan karena tulang sering mengalami penekanan.
3. Fraktur patologis, disebabkan kondisi sebelumnya, seperti kondisi
patologis penyakit yang akan menimbulkan fraktur.
Cidera
Fraktur
Nyeri
Post Operasi Adanya Luka
Hambatan
Terapi Terapi Resiko
ResikoInfeksi
Infeksi
Mobilitas
Farmakologi Nonfarmakologi Fisik
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan penunjang menurut (NIC NOC, 2015) :
a. X-ray, menentukan lokasi/luasnya fraktur.
b. Scan tulang, memperlihatkan fraktur lebih jelas, mengidentifikasi
kerusakan jaringan lunak
c. Arteriogram dilakukan untuk memastikan ada tidaknya kerusakan
vaskuler
d. Hitung darah lengkap, hemokonsentrasi mungkin meningkat, menurun
pada pendarahan, peningkatan leukosit sebagai respon terhadap
peradangan. Profil koagulasi, perubahan dapat terjadi pada kehilangan
darah, tranfusi atau cidera hati.
e. Kretinin trauma otot meningkatkan kreatinin untuk klirens ginjal.
G. PENATALAKSANAAN MEDIS
Menurut Muttaqin (2013) konsep dasar penatalaksanaan fraktur yaitu:
a. Fraktur terbuka. Merupakan kasus emergensi karena dapat terjadi
kontaminasi oleh bakteri dan disertai perdarahan yang hebat dalam
waktu 6-8 jam (golden period). Kuman belum terlalu jauh meresap
dilakukan: Pembersihan luka, eksisi jaringan mati atau debridement,
hecting situasi dan pemberian antibiotik.
b. Seluruh fraktur. Rekognisi (Pengenalan). Riwayat kejadian harus jelas
untuk menentukan diagnosa dan tindakan selanjutnya.
i. Reduksi (Reposisi) terbuka dengan fiksasi interna (Open Reduction
and Internal Fixation/ORIF). Merupakan upaya untuk memanipulasi
fragmen tulang sehingga kembali seperti semula secara optimum.
Dapat juga diartikan reduksi fraktur (setting tulang) adalah
mengembalikan fragmen tulang pada kesejajaran dan rotasi anatomis.
ii. Reduksi tertutup dengan fiksasi eksterna (Open Reduction and
Enternal Fixation/ORIF), digunakan untuk mengobati patah tulang
terbuka yang melibatkan kerusakan jaringan lunak. Ekstremitas
dipertahankan sementara dengan gips, bidai atau alat lain. Alat
imobilisasi ini akan menjaga reduksi dan menstabilkan ekstremitas
untuk penyembuhan tulang. Alat ini akan memberikan dukungan
yang stabil bagi fraktur comminuted (hancur dan remuk) sementara
jaringan lunak yang hancur dapat ditangani dengan aktif (Smeltzer &
Bare, 2013).
iii. Retensi (Immobilisasi). Upaya yang dilakukan untuk menahan
fragmen tulang sehingga kembali seperti semula secara optimal.
Setelah fraktur direduksi, fragmen tulang harus dimobilisasi, atau di
pertahankan dalam posisi kesejajaran yang benar sampai terjadi
penyatuan. Imobilisasi dapat dilakukan dengan fiksasi eksternal
meliputi pembalutan, gips, bidai, traksi kontinu, pin, dan teknik gips,
atau fiksatoreksternal. Implant logam dapat digunakan untuk fiksasi
internal yang berperan sebagia bidai interna untuk mengimobilisasi
fraktur.
iv. Graf tulang, yaitu penggantian jaringan tulang untuk menstabilkan
sendi, mengisi defek atau perangsangan dalam proses penyembuhan.
Tipe graf yang digunakan tergantung pada lokasi yang terkena,
kondisi tulang, dan jumlah tulang yang hilang akibat cidera. Graft
tulang dapat berasal dari tulang pasien sendiri (autograft) atau tulang
dari tissue bank (allograft) (Smeltzer & Bare, 2013)
v. Rehabilitasi adalah upaya menghindari atropi dan kontraktur dengan
fisioterapi. Reduksi dan imobilisasi harus dipertahankan sesuai
kebutuhan. Status neurovaskuler (missal: Pengkajian peredaran
darah, nyeri, perabaan, gerakan) dipantau, dan ahli bedah orthopedi
diberitahu segera bila ada tanda gangguan neurovaskuler.
Kegelisahan ansietas dan ketidaknyamanan dikontrol dengan
berbagai pendekatan (misalnya: menyakinkan, perubahan posisi,
stageri peredaan nyeri, termasuk analgetik). Latihan isometric dan
setting otot diusahakan untuk meminimalkan atrofi disuse dan
meningkatkan peredaran darah. Partisipasi dalam aktivitas hidup
sehari-hari diusahakan untuk memperbaiki kemandirian fungsi dan
harga diri. Pengembalian bertahap pada aktivitas semula diusahakan
sesuai batasan terapeutik
H. PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN (POLA FUNSI KESEHATAN)
Menurut Virginia Henderson
a. Pola Pernafasan
Sebelum sakit : mengkaji pasien sesak nafas atau tidak ada gangguan
Selama sakit : mengkaji pasien sesak nafas atautidak ada gangguan
dengan menggunakan alat bantu atau tidak dantidak ada sputum atau
tidak warna sputum
b. Kebutuhan Nutrisi
Sebelum sakit : kaji pola makan, frekuensi, jenis nafsu makan dan mual
muntah kaji pola asupan cairan pola minum ,frekuensi, jenis
Selama sakit : kaji pola makan, frekuensi, jenis nafsu makan dan mual
muntah menurun pola makan, dietnya kaji pola asupan cairan pola minum
,frekuensi, jenis
c. Kebutuhan Eliminasi
Sebelum sakit : kaji BAB (frekuensi/berapa kali BAB) dan BAK
Selama sakit : kaji BAB (frekuensi,/ berapa kali BAB sehari dan BAK
(frekuensi/berapa kali sehari)
d. Kebutuhan istirahat dan tidur
Sebelum sakit kaji lama pasien tidur, nyenyak atau tidak
Selama sakit kaji lama pasien tidur, nyenyak atau tidak terbangun jika ada
sesak nafas atau tidak
e. Kebutuhan rasa aman dan nyaman
Sebelum sakit kaji riwayat nyeri/merasa aman
Selama sakit kaji riwayat nyeri dengan PQRST , keluar keringat, wajah
menahan nyeri atau tidak
f. Kebutuhan berpakaian
Sebelum sakit kaji riwayat penampilan pasien selalu rapi atau tidak
Selama sakit kaji riwayat penampilan pasien rapi atau tidak
g. Kebutuhan mempertahankan suhu tubuh dan sirkulasi
Sebelum sakit kaji riwayat penyembuhan luka , nyeri dada, volume nadi
dan taki kardi
Selama sakit kaji riwayat penyembuhan luka , nyeri dada, volume nadi
,taki kardi dan terlihat pucat
h. Kebutuhan personal hygiene
Sebelum sakit kaji penyelesaian masalahnya dan penampilan yang rapi
atau tidak
Selama sakit kaji penyelesaian masalahnya dan penampilan yang rapi atau
tidak
i. Kebutuhan gerak dan keseimbangan tubuh
Sebelum sakit kaji riwayat pergerakan ekstermitas atas dan ekstermitas
bawah
Selama sakit kaji riwayat pergerakan ekstermitas atas dan ekstermitas
bawah
j. Kebutuhan berkomunikasi dengan orang lain
Sebelum sakit kaji riwayat berkomunikasi dengan keluarga ataupun orang
lain berhubungan baik ataupun jauh dari lingkungan
Selama sakit kaji riwayat berkomunikasi dengan keluarga ataupun orang
lain berhubungan baik ataupun jauh dari lingkungan
k. Kebutuhan spiritual
Sebelum sakit kaji riwayat spiritual pasien misal ibadah atau yang lainnya
Selama sakit kaji riwayat spiritual pasien misal ibadah atau yang lainnya
l. Kebutuhan bekerja
Sebelum sakit kaji riwayat pekerjaan pasien
Selama sakit kaji riwayat pekerjaan apakah masih bekerja ketika sakit
atau tidak
m. Kebutuhan bermain dan berekreasi
Sebelum sakit kaji riwayat pasien mengenai rekreasi dengan keluarga
ataupun lingkungan sekitar
Selama sakit kaji riwayat pasien mengenai rekreasi dengan keluarga
ataupun lingkungan sekitar selama pasien sakit seperti sekarang
n. Kebutuhan belajar
Selama sakit kaji riwayat belajar pasien
Selama sakit kaji riwayat belajar pasien
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Nyeri Akut berdasarkan Agen Cidera Fisik
(Domain 12 Kenyamanan Kelas 1 Kenyamanan Fisik Kode 00132 Hal
445)
2) Hambatan Mobilitas Fisik berdasarkan Nyeri
(Domain 4 Aktivitas/Istirahat Kelas 2 Aktivitas/Olahraga Kode 00085
Hal 217)
3) Resiko Infeksi berdasarkan Prosedur Invasif
(Domain 11 Keamanan/Perlindungan Kelas 1 Infeksi Kode 00004 Hal
382)
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
N Hari/TG DX Tujuan dan Kriteria Intervensi
o L Jam KEP Hasil
1. 1 Setelah diberikan O : Monitor kepuasan
asuhan keperawatan pasien terhadap
diharapkan nyeri akut manajemen nyeri dalam
berkurang dengan interval yang spesifik
kriteria hasil: N : Lakukan pengkajian
1. Mengenali kapan nyeri komprehensif yang
nyeri terjadi meliputi lokasi,
2. Menggambarkan karakteristik, onset/
factor penyebab durasi, frekuensi,
3. Menggunakan kualitas, intensitas atau
tindakan beratnya nyeri dan faktor
pengurangan nyeri pencetus
tanpa analgesik E : Ajarkan penggunaan
(Domain 1605, Hal teknik nonfarmakologi
247) (seperti Teknik relaksasi)
C : Informasikan
mengenai pemberian
analgetik
(Domain 1400. Hal 198)