Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUI

Dosen : NURUL HUSNUL LAIL, SST ,M.KES

Disusun Oleh :

Ria Nurevita
(195401516005)

PROGRAM STUDI KEBIDANAN


PROGRAM SARJANA TERAPAN
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA 2021

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga saya dapat meyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Sholawat serta
salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda kita yaitu Nabi Muhammad
SAW yang kita nanti nantikan syafa’atnya di akhiran nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehatnya, baik berupa fisik maupun akal pikiran sehingga mampu menyelesaikan
makalah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Masa Nifas dan Menyusui” pada mata
kuliah Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya.Untuk penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca makalah ini. Dan penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut dalam membuat
makalah ini dan yang membaca makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Penulis

10 Januari 2021

2
BABI

PENDAHULUAN

A Latar belakang

Periode kehamilan, persalinan, dan pascanatal merupakan masa


terjadinya stress yang hebat, kecemasan, gangguan emosi, dan penyesuian
diri. (Ball ‘94, Bick&Mc Arthur ‘95, Nieland&Roger ‘97) Intervensi
mendengarkan pada saat antenatal dapat menjadi strategi yang berguna untuk
mencegah morbiditas psikologis. Asuhan yang supportif dan holistik
membantu meningkatkan kesejahteraan emosi ibu dan mengurangi angka
morbiditas psikologis pada periode pascanatal. (Clement ‘95, Hodnett ‘00,
Wesseley, Rose&Bisson ‘00)

Setelah persalinan ibu perlu waktu untuk menyesuaikan diri, menjadi dirinya
lagi, dan merasa terpisah dengan bayinya sebelum dpt menyentuh bayinya.
Perasaan ibu oleh bayinya bersifat komplek dan kontradiktif. Banyak ibu
merasa takut disebut sebagai ibu yang buruk, emosi yang menyakitkan
mungkin dipendam sehingga sulit dalam koping dan tidur.

B Rumusan masalah

1. Ada berapa teori adaptasi pada masa nifas dan penjelasanya?

2. Apa masalah-masalah yang dapat terjadi pada masa nifas?

C Tujuan

1. Mengetahui Ada berapa teori adaptasi pada masa nifas dan penjelasanya

2. Mengetahui Apa saja masalah-masalah pada masa nifas

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Teori Adaptasi Pada Masa Nifas

1. Teori Reva Rubin

Menekan pada pencapaian peran sebagai ibu, untuk mencapai peran ini
seorang wanita memerlukan proses belajar melalui serangkaian aktivitas atau
latihan. Dengan demikian, seorang wanita terutama calon ibu dapat
mempelajari peran yang akan di alaminya kelak sehingga ia mampu
beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi khususnya perubahan
psikologis dalam kehamilan dan setelah persalinan.

Menurut Reva Rubin, seorang wanita sejak hamil sudah memiliki harapan-
harapan antara lain:

a. kesejahteraan ibu dan bayi

b. penerimaan dari masyarakat

c. penentuan identitas diri

d. mengetahui tentang arti memberi dan menerima

e. perubahan umum pada perempuan hamil

Tahapan psikologis yang biasa dilalui oleh calon ibu dalam mencapai peran
nya:

a. anticipatory stage

seorang ibu mulai melakukan latihan peran dan memerlukan interaksi


dengan anak yang lain.

b. honeymoon stage

ibu mulai memahami sepenuhnya peran dasar yang dijalaninya. Pada tahap
ini ibu memerlukan bantuan dari anggota keluarga yang lain.

4
c. Plateu stage

Ibu akan mencoba apakah ia mampu berperan sebagai seorang ibu. Pada
tahap ini ibu memerlukan waktu beberapa minggu sampai ibu kemudian
melanjutkan sendiri

d. Disengagement

Merupakan tahap penyelesain latihan peran sudah berakhir. Aspek-aspek


yang diidentifikasi dalam peran ibu adalah gambaran tentang idaman,
gambaran diri dan tubuh. Gambaran diri seorang wanita adalah pandangan
wanita tentang dirinya sendiri sebagai bagian dari pengalaman dirinya,
sedangkan gambaran tubuh adalah berhubungan dengan perubahan fisik
yang tejadi selama kehamilan.

Beberapa tahapan aktifitas penting sebelim seseorang menjadi seorang ibu.

1. Taking On (tahapan meniru)

Seorang wanita dalam pencapaiaan sebagai ibu akan memulainya dengan


meniru dan melakukan peran seorang ibu

2. Taking In

Seorang wanita sedang membayangkan peran yang dilakukannya .


introjektion, projection dan rejection merupakan tahap di mana wanita
membedakan model-model yang sesuai dengan keinginannya.

3. Letting Go

Wanita mengingat kembali proses dan aktifitas yang sudah di lakukannya.


Pada tahap ini seorang akan meninggalkan perannya di masa lalu.

5
Adaptasi psikososial pada masa post partum:

Keberhasilan masa transisi menjadi orang tua pada masa post partum di
pengaruhi oleh:

a) respon dan dukungan dari keluarga

b) hubungan antara melahirkan dengan harapan-harapan

c) pengalaman melahirkan dam membesarkan anak yang lalu

d) budaya

Reva rubin mengklasifikasikan tahapan ini menjadi tiga tahap yaitu:

1. Periode taking in (hari pertama hingga kedua setelah melahirkan)

a. ibu masih pasif dan tergantung pada orang lain

b. perhatian ibu tertuju pada ke khawatiran pada perubahan tubuhnya

c. ibu akan mengulangi pengalaman-pengalaman ketika melahirakan

d. memerlikan ketenangan dalam tidur untuk mengembalikan keadaan tubuh


kekondisi normal

e. nafsu makan ibu biasanya bertambah sehingga membutuhkan peningkatan


nutrisi. Kurangnya nafsu makan menandakan proses pengembalian kondisi
tubuh tidak berlangsung normal.

2. Periode taking hold (hari kedua hingga ke empat setelah melahirkan)

a. ibu memperhatikan kemampuan menjadi orang tua dan meningkatkan


tanggung jawab akan bayinya

b. ibu memfokuskan perhatian pada pengontrolan fungsi tubuh, BAK, BAB


dan daya tahan tubuh

c. ibu cenderung terbuka menerima nasihat bidan dan kritikan pribadi

6
d. ibu berusaha untuk menguasai keterampilan merawat bayi seperti
menggendong, menyusui, memandikan dan mengganti popok

e. kemungkinan ibu mengalami depresi postpartum karena merasa tidak


mampu membesarkan bayinya

3. Periode letting go

a. terjadi setelah ibu pulang ke rumah dan di pengaruhi oleh dukungan serta
perhatian keluarga

b. ibu sudah mengambil tanggung jawab dalam merawat bayi dan memahami
kebutuhan bayi sehingga akan mengurangi hak ibu dalam kebebasan dan
hubungan social

2. Teori Ramona Marcer

Teori ini lebih menekan pada stress antepartum (sebelum melahirkan)


dalam pencapaiaan peran ibu, marcer membagi teorinya menjadi dua
pokok bahasan:

1) Efek stress Anterpartum

stress Anterpartum adalah komplikasi dari resiko kehamilan dan


pengalaman negative dari hidup seorang wanita, tuuan asuhan yang di
berikan adalah : memberikan dukungan selama hamil untuk mengurangi
ketidak percayaan ibu.

Penilitian mercer menunjukkan ada enam faktor yang berhubungan dengan


status kesehatan ibu, yaitu:

a. Hubungan Interpersonal

b. Peran keluarga

c. Stress anterpartum

d. Dukungan social

7
e. Rasa percaya diri

f. Penguasaan rasa takut, ragu dan depresi

Maternal role menurut mercer adalah bagai mana seorang ibu


mendapatkan identitas baru yang membutuhkan pemikiran dan penjabaran
yang lengkap dengan dirinya sendiri..

Perubahan yang di alami oleh ibu, selama kehamilan terkadang dapat


menimbulkan stress anterpartum, sehingga bidan harus memberikan
asuhan kepada ibu hamil agar ibu dapat menjalani kehamilannya secara
fisiologis (normal), perubahan yang di alami oleh ibu hamil antara lain
adalah:

a. Ibu cenderung lebih tergantung dan lebih memerlukan perhatian sehingga


dapat berperan sebagai calon ibu dan dapat memperhatikan perkembangan
bayinya.

b. ibu memerlukan sosialisasi

c. ibu cenderung merasa khawatir terhadap perubahan yang terjadi pada


tubuhnya

Empat tahapan dalam melaksanakan peran ibu menurut Mercer:

1) Anticipatory : Saat sebelum wanita menjadi ibu, di mana wanita mulai


melakukan penyesuaian social dan psikologis dengan mempelajri
segala sesuatuyang di butuhkan untuk menjadi seorang ibu

2) Formal : Wanita memasuki peran ibu yang sebenarnya, bimbingan


peran di butuhkan sesuai dengan kondisi system social

3) Informal : Di mana wanita telam mampu menemukan jalan yang


unik dalam melaksanakan peranny

4) Personal : merupakan peran terakhir, di mana wanita telah mahir


melakukan perannya sebagai ibu.

8
Dari faktor social support, mercer mengidentifikasikan adanya empat
factor pendukung:

a. Emotional support, yaitu perasaan mencintai, penuh perhatian, percaya


dan mengerti.

b. Informational support, Memberikan informasi yang sesuai dengan


kebutuhan ibu sehingga dapat membantu ibu untuk menolong dirinya
sendiri

c. Physical support, misalnya dengan membantu merawat bayi dan


memberikan tambahan dana

d. Appraisal support, Ini memungkinkan individu mampu mengevaluasi


dirinya sendiri dan pencapaiaan peran ibu

Mercer menegaskan bahwa umur, tingkat pendidikan, ras, status


perkawinan, status ekonomi dan konsep diri adalah faktor-faktor yang
sangat berpengaruh dalam pencapaiaan peran ibu. Peran bidan yang di
harapkan oleh mercer dalam teorinya adalah membantu wanita dalam
melaksanakan tugas dan adaptsi peran dan mengidentifikasi faktor-faktor
yang mempengaruhi pencapaiaan peran ini dan kontribusi dari stress
antepartum.

3. Teori Jean ball

Teori kursi goyang , keseimbangan emosional ibu. Tujuan asuhan


maternitus agar ibu mampu melaksanakan tugasnya sebagai ibu baik fisik
maupun psikologis. Ada dua teori Jean ball yaitu: Teori stress dan Teori
dasar

Ball menemukan teori kursi goyang terdiri dari tiga elemen, yaitu:

1. Pelayanan maternitas

2. Pandangan masyarakat terhadap keluarga

9
3. Sisi penyangga atau support terhadap kepribadian keluarga

4. Teori Ernestine Wiedenbach

a. The agent : mid wife

Filosofi yang di kemukakan adalah tentang kebutuhan ibu dan bayi


yang segera untuk mengembangkan kebutuhan yang lebih luas yaitu
kebutuhan untuk persipan menjadi orang tua.

b. The recipient

Meliputi : wanita, keluarga dan masyarakat. Recipient menurut


Widenbach adalah individu yang mampu menetukan kebutuhannya
akan bantuan

c. The Goal / purpose

Di sesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu dengan


memperhatikan tingkah laku fisik, emosional atau fisiologikal

d. The Means

Metode untuk mencapai tujuan asuhan kebidanan ada empat tahapan yaitu:

1. Identifikasi kebutuhan klient, memerlukan keterampilan dan ide

2. Memberikan dukungan dalam mencapai pertolongan yang di butuhkan


(ministration)

3. Memberikan bantuan sesuai kebutuhan (validation)

4. Mengkoordinasi tenaga yang ada untuk memberikan bantuan


(coordination)

e. The frame work meliputi lingkungan sosial, organisasi dan profesi.

10
5. Teori Ela Joy Lehrman Dan Morten

Teori ini mengharapkan bidan dapat melhat semua aspek dalam


memberikan asuhan pada ibu hamil dan bersalin, Lehrman dan Morten
mengemukakan delapan konsep penting dalam pelayanan antenatal:

a. Asuhan kebidanan yang berkesinambungan

b. Keluarga sebagai pusat kebidanan

c. Pendidikan dan konseling merupakan sebagian dari asuhan

d. Tidak ada intervensi dalam asuhan kebidanan

e. Keterlibatan dalam asuhan kebidanan

f. Advokasi dari pelayanan kebidanan

g. Waktu

Morten (1991) menambahkan tiga macam dari teori lehrman.

a. Teknik teurapetik

Proses komunikasi sangat bermanfaat dalam proses perkembangan dan


penyembuhan, misalnya: Mendengar aktif. Mengkaji, Klasifikasi,
Humor, Sikap yang tidak menuduh, Pengakuan, Fasilitasi, Pemberian
izin

b. Pemberdayaan

Suatu proses memberi kekuasaan dan kekuatan, bidan melalui


penampilan dan pendekatannya akan meningkatkan kemampuan
pasien dalam mengkoreksi, memvalidasi, menilai dan member
dukungan.

c. Hubungan dengan sesama (rateral relationship

11
Menjalin hubungan yang baik dengan pasien, bersikap terbuka, sejalan
dengan pasien, sehingga bidan dan pasien terlihat akrab. Misalnya sifat
empati dan membagi pengalaman.

6. Teori Orem

Ada tiga yang terkait di dalamnya:

1. Self care teori

2. Self care dafisit teori

3. Nursing system teori

Masalah-masalah Masa Nifas

1. Perdarahan Postpartum

llustrasi Perdarahan Postpartum

Perdarahan postpartum adalah salah satu penyebab tersering kematian pada


wanita. Seorang ibu dikatakan mengalami perdarahan bila darah yang keluar
lebih dari 500 mL saat persalinan normal dan 1.000 mL untuk operasi caesar.
Berdasarkan waktunya, perdarahan pasca persalinan dibagi dua, yaitu
perdarahan postpartum primer (terjadi dalam 24 jam pertama usai melahirkan)
dan postpartum sekunder (setelah 24 jam setelah persalinan).

Perdarahan bisa terjadi akibat ketidakmampuan rahim berkontraksi, ada sisa


jaringan plasenta atau bekuan darah yang tertinggal di dalam rahim, gangguan
pembekuan darah, atau trauma seperti laserasi jalan lahir atau robekan dinding
rahim. Selain itu, ada pula faktor lain yang bisa meningkatkan risiko terjadinya
perdarahan pascapersalinan. Misalnya, anemia yang tak tertangani, hipertensi
saat hamil, hamil kembar, persalinan yang lama, dan masalah pada plasenta.

Perdarahan ini dapat mengancam nyawa ibu. Karenanya, bila saat pemulihan
darah yang keluar berlebihan, disertai badan lemas, sesak napas, pucat,

12
frekuensi buang air besar berkurang, dan jantung berdebar, sebaiknya cepat-
cepat cari pertolongan medis.

2. Infeksi

Tak hanya persalinan caesar, risiko infeksi juga ditemui pada persalinan
normal (pervaginam). Pasca persalinan, luka operasi yang tidak dirawat
dengan baik bisa mengalami infeksi dan sulit sembuh. Oleh sebab itu,
penanganan luka harus benar dan mengonsumsi obat-obatan seperti
antibiotik. Ini agar luka cepat pulih dan terhindar dari infeksi.

Meski sudah jarang, episiotomi (pemotongan daerah perineum) pada


persalinan normal masih dilakukan pada beberapa kasus, seperti
melebarkan jalan lahir akibat ukuran bayi yang besar. Luka jahit pasca
episiotomi sering mengalami infeksi karena letaknya dekat dengan anus
dan vagina. Itu sebabnya, rajin bersihkan area tersebut setelah buang air
besar maupun buang air kecil.

3. Cairan Keluar dari Vagina

Selain darah, kadang muncul cairan kental seperti lendir berwarna putih
yang tak jarang bau amis. Cairan ini disebut sebagai lokia. Ada empat
tahapan lokia pada masa nifas, yaitu seperti ini.

 Lokia lubra: muncul saat minggu pertama masa nifas. Cairan yang keluar
adalah darah segar, disertai sisa jaringan plasenta, dinding rahim, lemak
bayi, mekonium (feses pertama bayi), dan lanugo (rambut halus bayi).

 Lokia sanguelenta: masuk minggu kedua, cairan yang keluar merupakan


darah merah dengan konsistensi seperti lendir.

 Lokia serosa: pada minggu berikutnya, cairan vagina yang keluar


berwarna kekuningan karena dipengaruhi perubahan hormonal pada tubuh.

 Lokia alba: bila cairan yang keluar berwarna putih dan bening, artinya
tahap pemulihan sudah mulai berlangsung. Namun, yang perlu

13
diperhatikan, keluarnya cairan tersebut menjadi tidak normal bila disertai
demam, nyeri di sekitar vagina dan selangkangan, serta cairan berbau
menyengat. Bila itu terjadi, segera cek ke dokter.

4. Inkontinensia Urine

Ilustrasi Inkontinensia Urine

Sulit menahan kencing atau inkontinensia urine sering terjadi saat masa
nifas. Membesarnya ukuran rahim saat hamil tua membuat kandung kemih
tertekan. Ini membuat terjadi kelemahan, bahkan kerusakan pada otot di
sekitarnya. Butuh waktu agar otot-otot di sekitar panggul bisa pulih. Proses
tersebut bisa dipercepat dengan rajin senam Kegel. Jika inkontinensia urine
berlangsung terus-menerus dan disertai nyeri atau sensasi terbakar saat
pipis, sebaiknya segera konsultasi ke dokter.

5. Payudara Bengkak

Beberapa hari setelah melahirkan, kelenjar ASI di payudara sudah mulai


bekerja aktif. Ini membuat payudara jadi membesar, bengkak, serta terasa
keras dan penuh. Untuk mengatasinya, mulailah menyusui bayi baru lahir
secara rutin per dua jam sekali. Ini agar ASI lancar dan keluhan bengkak
serta nyeri berkurang.

Selain menyusui, Ibu juga bisa memerah ASI. Lakukan pemijatan pada
payudara dengan lembut, kompres air hangat dan dingin secara bergantian,
serta gunakan pakaian dalam yang longgar dan nyaman. Jika keluhan
payudara bengkak disertai demam, kemerahan di sekitar payudara, serta
nyeri, bisa jadi itu tanda mastitis (peradangan pada jaringan payudara).
Segera ke dokter untuk mengatasinya.

6. Baby Blues Syndrome dan Depresi Pasca Melahirkan

Sindrom baby blues dan depresi pasca melahirkan (postpartum depression)


bisa menyerang siapa saja. Sampai saat ini, penyebabnya belum pasti.

14
Namun, diduga kondisi ini didukung banyak faktor, seperti perasaan takut
merawat bayi, kelahiran yang tak diinginkan, masalah ekonomi, dan
kurangnya dukungan dari keluarga. Umumnya, baby blues terjadi pada dua
minggu awal usai melahirkan. Biasanya, wanita akan diselimuti perasaan
sedih, cemas, mudah tersinggung, dan gampang menangis tanpa sebab yang
jelas.

Masalah yang menyangkut kejiwaan tak boleh diremehkan. Tak jarang,


kondisi tersebut berakhir pada kematian akibat bunuh diri. Karenanya,
dukungan dari pasangan dan orang-orang terdekat sangat penting saat masa
nifas.

7. Nyeri Saat Bersenggama

Ilustrasi Nyeri Saat Bersenggama

Nyeri dan rasa tak nyaman saat berhubungan seks juga mungkin dirasakan.
Terutama pasca melahirkan secara normal dan memberikan ASI eksklusif.
Rendahnya hormon estrogen saat menyusui menyebabkan vagina kering
dan menyebabkan nyeri atau ketidaknyamanan saat berhubungan intim.
Jika ingin kembali aktif secara seksual, setidaknya tunggu sampai masa
nifas selesai agar luka jahitan sembuh dan pemulihan organ-organ
reproduksi berjalan lancar.

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Beberapa teori yang menjelaskan masa nifas serta masalah yang


sering muncul saat masa nifas berlangsung telah disebutkan, agar
pemulihan lancar, rawat luka operasi maupun luka jahitan dengan
benar, merawat payudara, jaga kebersihan tubuh termasuk alat
kelamin, terapkan pola makan sehat bergizi seimbang, istirahat
cukup, dan kontrol ke tenaga kesehatan secara teratur dan jika ada
tanda bahaya masa nifas.
B. Saran

Makalah ini tentunya belum sempurna, maka untuk menyempurnakan


makalah ini perlu adanya kritik dan saran, bagi para pembaca semoga
dapat membantu pengetahuan tentang bahasan yang telah di buat, dan
diharapkan agar dapat memberi kritik dan saran jika ada yang kurang
dalam makalah ini.

16
DAFTAR PUSTAKA

Buku Asuhan Kebidanan Niffas

https://dypta.wordpress.com/2009/01/21/teori-teori-yang-mempengaruhi-model-
kebidanan/amp/

https://www.alodokter.com/tanda-bahaya-masa-nifas-yang-patut-diwaspadai

https://slideplayer.info/slide/12126975/

17

Anda mungkin juga menyukai