TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengetian Gastroenteritis
adalah buang air besar berkali-kali (dengan jumlah yang melebii 4 kali,
dan bentuk feses yang cair, dapat disertai dengan darah dan lendir)
kandungan air yang banyak, dan feses bisa disertai dengan darah atau
12
13
2. Etiologi Gastroenteritis
antasida.
vagotomi.
usus.
3. Patofisiologi Gastroenteritis
lain infeksi bakteri, malabsorpsi, atau sebab yang lain. Faktor infeksi,
toksin, yang terikat pada mukosa usus dan menyebabkan sekresi aktif
anion klorida kedalam lumen usus yang diikuti air, ion karbonat, kation,
bersifat sekretori eksudatif, cairan diare dapat bercampur lendir dan darah [
yang dapat meningkatkan isi rongga usus sehingga terjadi diare[ CITATION
Sur10 \l 18441 ].
18441 ].
15
adalah:
c. Tanda-tanda dehidrasi muncul bila intake cairan lebih kecil dari pada
menurun, mata cekung, lidah kering, tulang pipi menonjol, turgor kulit
d. Frekuensi nafas lebih cepat dalam terja di bila syok berlanjut dan
meningkat.
18441 ] yaitu :
a. Pemeriksaan tinja
infeksi.
6. Komplikasi Gastroenteritis
jam berturut-turut.
17
3. Sindrom guillan-barre
7. Penatalaksanaan Gastroenteritis
yaitu :
diare hebat. Rehidrasi oral terdiri dari 3,5 g Natrium Klorida, dan
per liter air. Cairan rehidrasi oral dapat dibuat sendri oleh pasien
1 1
dengan menambahkan sendok the garam, sendok teh baking
2 2
soda, dan 2-4 sendok makan gula per liter air. Dua pisang atau 1
2. Pemberian antibiotik
menjadi lebih buruk. Pada diare akut infeksi, 40% kasus diare
dan aman untuk glardia lamblia dan bakteri anaerob yang sering
500mg oral.
b. Pengobatan dengan obat anti diare tidak perlu diberikan obat anti
1. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu obyek ini terjadi setelah orang
pengetahuan seseorang.
orang tersebut dalam penerimaan informasi, baik dari orang lain maupun
a. Tahu (know)
sebelumnya.
b. Memahami (comprehension)
c. Aplikasi (application)
21
d. Analisis (analysis)
struktur organisasi tersebut atau masih ada kaitannya satu sama lain.
e. Sintesis (syntesis)
f. Evaluasi (evaluation)
2. Personal Hygiene
a. Pengetian
Wartonah, 2004).
22
mencuci tangan setelah BAB dan menyentuh botol susu bagian dalam
3) Kebersihan lingkungan
4) Pencegahan penyakit
6) Menciptakan keindahan.
C. Kajian Empiris
salmonella sp, perilaku siswa yang tidak mencuci tangan sebelum makan dan
sesudah buang air besar, riwayat keterpajanan siswa akibat dari perilaku
penjamah makanan yang tidak higienis maupun akibat konsumsi air minum
yang tidak memenuhi syarat. Hasil penelitian lainnya dari Utami & Luthfiana
(2016) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian diare pada anak ada
Hasil penelitian lain dari Ragil & Dyah (2017) yaitu Hasil penelitian
dengan kejadian diare pada balita. Terdapat penelitian lain yang menunjukkan
mencuci tangan dengan sabun sebelum menyuapi anak dengan kejadian diare
(Pratama, 2013).
24