Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

“ GASTROENTERITIS ”

(GEA)

DISUSUN OLEH :

NURAENI

CI Lahan CI institusi

( ) ( )

UNIVERSITAS MANDALA WALUYA KENDARI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

PROFESI NERS

2020
A. DEFINISI
Gastroenteritis adalah istilah umum untuk berbagai macam keadaan yang
biasanya disebabkan oleh infeksi dan menimbulkan gejala-gejala berupa hilangnya
nafsu makan, mual, muntah, diare ringan sampai berat dan rasa tidak enak di perut.
(muttakin,2011)

B. ETIOLOGI
Gastroenteritis dapat terjadi / disebabkan oleh adanya virus dan kuman pathogen
(salmonela, chigella, colera, & E.Coli) kuman dan pathogen (stapilococus,
streptococcus, pseudomonas, proteus, kallariela). Arief menejoer dkk (1999).
Bakteri gastroenteritis yang lain
1.      Higiene dan sanitasi yang tidak baik
2.      Perilaku masyarakat
3.      Lingkungan hidup, curah dan iklim yang tidak menguntungkan
4.      Pendidikan dan sosial ekonomi yang rendah
5.      Kasus infeksi yang tinggi
Penyebab gastroenteritis akut adalah masuknya virus (Rotravirus, Adenovirus
enteris, Virus Norwalk), Bakteri atau toksin (Compylobacter, Salmonella,
Escherihia Coli, Yersinia dan lainnya), parasit (Biardia Lambia, Cryptosporidium).
Beberapa mikroorganisme patogen ini menyebabkan infeksi pada sel-sel,
memproduksi enterotoksin atau Cytotoksin dimana merusak sel-sel, atau melekat
pada dinding usus Gastroenteritis akut.
C. TANDA DAN GEJALA
a.Diare.
b.Muntah.
c.Demam.
d.Nyeri Abdomen
e.Membran mukosa mulut dan bibir kering
f.Fontanel Cekung
g.Kehilangan berat badan
h.Tidak nafsu makan
i.Lemah
D. KOMPLIKASI
a.Dehidrasi
b.Renjatan hipovolemik
c.Kejang
d.Bakterimia
e.Mal nutrisi
f.Hipoglikemia
g.Intoleransi sekunder akibat kerusakan mukosa usus.
Dari komplikasi Gastroentritis,tingkat dehidrasi dapat diklasifikasikan sebagai
berikut :
a.Dehidrasi ringan
Kehilangan cairan 2 – 5 % dari berat badan dengan gambaran klinik turgor kulit
kurang elastis, suara serak, penderita belum jatuh pada keadaan syok.
b.Dehidrasi Sedang
Kehilangan cairan 5 – 8 % dari berat badan dengan gambaran klinik turgor kulit
jelek, suara serak, penderita jatuh pre syok nadi cepat dan dalam.
c.Dehidrasi Berat
Kehilangan cairan 8 - 10 % dari bedrat badan dengan gambaran klinik seperti tanda-
tanda dehidrasi sedang ditambah dengan kesadaran menurun, apatis sampai koma,
otot-otot kaku sampai sianosis
E. PATOFISIOLOGI
Penyebab gastroenteritis akut adalah masuknya virus (Rotravirus, Adenovirus
enteris, Virus Norwalk), Bakteri atau toksin (Compylobacter, Salmonella, Escherihia
Coli, Yersinia dan lainnya), parasit (Biardia Lambia, Cryptosporidium). Beberapa
mikroorganisme patogen ini menyebabkan infeksi pada sel-sel, memproduksi
enterotoksin atau Cytotoksin dimana merusak sel-sel, atau melekat pada dinding usus
pada gastroenteritis akut.
Penularan gastroenteritis bisa melalui fekal-oral dari satu klien ke klien yang
lainnya. Beberapa kasus ditemui penyebaran patogen dikarenakan makanan dan
minuman yang terkontaminasi.
Mekanisme dasar penyebab timbulnya diare adalah gangguan osmotik (makanan
yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus
meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus, isi rongga
usus berlebihan sehingga timbul diare ). Selain itu menimbulkan gangguan sekresi
akibat toksin di dinding usus, sehingga sekresi air dan elektrolit meningkat kemudian
terjadi diare. Gangguan mutilitas usus yang mengakibatkan hiperperistaltik dan
hipoperistaltik. Akibat dari diare itu sendiri adalah kehilangan air dan elektrolit
(dehidrasi) yang mengakibatkan gangguan asam basa (asidosis metabolik dan
hipokalemia), gangguan gizi (intake kurang, output berlebih), hipoglikemia dan
gangguan sirkulasi darah.     
F. KLASIFIKASI
Gastroenteritis (diare) dapat di klasifikasi berdasarkan beberapa faktor :
1.    Berdasarkan lama waktu :
a.    Akut : berlangsung < 5 hari
b.    Persisten : berlangsung 15-30 hari
c.    Kronik : berlangsung > 30 hari
2.    Berdasarkan mekanisme patofisiologik
a.    Osmotik, peningkatan osmolaritas intraluminer
b.    Sekretorik, peningkatan sekresi cairan dan elektrolit
3.    Berdasarkan derajatnya
a.    Diare tanpa dihindrasi
b.    Diare dengan dehidrasi ringan/sedang
c.    Diare dengan dehidrasi berat
4.    Berdasarkan penyebab infeksi atau tidak
a.    Infektif
b.    Non infeksif
G. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1.  Pemeriksaan Feses : Darah samar mungkin positif (erosi mukosa); steatorea dan
garam empedu dapat ditemukan.
2.  Pemeriksaan Sigmoideskopi : dapat menunjukkan edema hiperemik mukosa
kolon, celah transversal, atau ulkus longitudinal.
3.  Darah lengkap: Anemia (hipokromik, kadang-kadang makrositik) dapat terjadi
karena malnutrisi atau malabsorbsi atau tekanan fungsi tulang (proses inflamasi
kronis); peningkatan sel darah putih (SDP)
4. ESR : Peningkatan menunjukkan inflamasi
5. Albumin/protein total : menurun
6. Kolesterol : (meningkat dapat mengalami batu empedu)
7. Pemeriksaan Pembekuan : gangguan dapat terjadi sehubungan dengan absorpsi
vitamin B12 buruk
8. Elektrolit : penurunan kalium, kalsium, dan magnesium dengan peningkatan
natrium
9 Urine : Hiperoksalaria (dapat menyebabkan batu ginjal)
10.Kultur Urine : bila ada organisme Escherichia colli, diduga pembentukan fistula
pada kandung kemih
H.PATHWAY

Infeksi

Bakteri,virus,parasit

Masuk kelambung

Lolos dari asam


lambung
hipomotilitas
Mengiritasi mukosa
usus Sekresi elektrolit

gastroenteritis Motilitas usus


Tubuh kehilangan terganggu
cairan & elektrolit

hipermotilitas

Devisit volume cairan


Bakteri tumbuh
berlebih
Waktu absorbi nutrient
Metabolism KH oleh
bakteri
Untake nutrient <

Gas toksi
Nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Kembung
anoreksia,mual
muntah
DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Lynda Juan.2007.Buku Saku Diagnosa Keperawatan.Edisi 10.Jakarta :


EGC.Crain,

William.2007.Teori Perkembangan:Konsep dan Aplikasi ed.3.Yogyakarta.Pustaka


pelajar.

Muttaqin, Arif. 2011.Gangguan Gastrointestinal : Aplikasi asuhan keperawatan Medikal


Bedah.Jakata : Salemba Medika.

Mansjoer, Arif. 2007.Kapita Selekta Kedokteran.FKUI : Media Aesculapius.Nanda


Internasional.2011.Diagnosa Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2009-
2011.Jakarta:EGC.

Anda mungkin juga menyukai