Anda di halaman 1dari 8

Program studi D3 Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kusuma Husada


Tahun 2020

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI


DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA AMAN DAN
NYAMAN

Etma Tri Astuti1), Meri Oktariani 2)

1
Mahasiswa D3 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kusuma
Husada
2
Dosen D3 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kusuma Husada

Email : etmatrias@gmail.com

ABSTRAK

Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg
dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan
selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat. Peningkatan tekanan
darah dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan kerusakan pada ginjal,
jantung dan otak. Salah satu penatalaksanaan pada pasien hipertensi yang
mengalami nyeri kepala dengan cara pemberian teknik relaksasi handgrip. Teknik
relaksasi handgrip dapat menurunkan nyeri kepala. Tujuan dilakukan studi kasus
ini adalah untuk mengetahui gambaran asuhan keperawatan pada pasien hipertensi
dalam pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman. Tindakan ini dilakukan
dengan metode wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik pada pasien
langsung. Hasil studi kasus ini menunjukkan bahwa pengelolaan asuhan
keperawatan pada pasien hipertensi dalam pemenuhan kebutuhan rasa aman
nyaman dengan masalah nyeri yang dilakukan tindakan keperawatan dengan
memberikan teknik relaksasi handgrip selama 3 hari berturut-turut didapatkan
hasil terjadi penurunan skala nyeri dari skala 4 menjadi sekala 0. Rekomendasi
tindakan relaksasi handgrip pada pasien hipertensi untuk menurunkan skala nyeri
kepala.

Kata kunci : Hipertensi, penurunan skala nyeri kepala, relaksasi handgrip.


ABSTRACT

Hypertention is an increase in systolic blood preesure of more than 140 mmHg


and diastolic blood pressure of more than 90 mmHg at two measurements with an
interval of five minutes in a state od sufficient rest. Increased blood pressure in
the long run can cause damageto the kifneys, heart and brain. One of the
management in hypertensive patients who experience headachas by giving
handgrip relaxation techmiques. Handgrip relaxation techniques can reduce
headaches. The propose of this case study is to find out the description of nursing
care in hypertensive patients in meeting the needs of a sanse of security and
confort. This action is carried out by the method of interviws, observation
andphysical examination in direct patients. The results of this case study show
that the management of nursing care in hypertensive patients in meeting the needs
of a comfortable sense of security with pain problems performed by nursing
measures by providing relaxation techniques for 3 day in a row obtained the
result of a decrease in pain scale from scale 4 to scale 0. Recommendation
handgrip relaxation measures in hypertensive patient to reduce the scale of
headache.

Keyqords: Hypertension, Decrease in headache scale, Relaxsation of handgrip

PENDAHULUAN menyandang hipertensi. Hipertensi


Hipertensi merupakan yang ada pada data Riset Kesehatan
peningkatan tekanan darah sistolik Dasar, menunjukan prevalensi
lebih dari 140 mmHg dan tekanan hipertensi di Indonesia berdasarkan
darah diastolik lebih dari 90 mmHg hasil pengukuran pada penduduk
pada dua kali pengukuran dengan usia ≥18 tahun sebesar 31,7%,
selang waktu lima menit dalam tertinggi di Kalimantan Selatan
keadaan cukup istirahat. Peningkatan (44,1%), sedangkan terendah di
tekanan darah dalam jangka waktu Papua sebesar (22,2%) (Rikesdas,
lama dapat menimbulkan kerusakan 2018). Hipertensi merupakan
pada ginjal, jantung dan otak. penyakit yang banyak diderita
Penyakit tidak menular seperti masyarakat Jawa Tengah. prevalensi
hipertensi merupakan investasi buruk pada penyakit hipertensi di Jawa
yang dapat tuai dalam tiga atau Tengah mengalami kenaikan dari
empat tahun kedepan (Rahmawati, 25,8% menjadi 34,1% (Rikesdas,
2018). 2018). Hasil studi kasus ini diperoleh
World Health Organization data dimana kasus hipertensi
(WHO) 2019, menunjukan sekitar termasuk kasus besar di RSUD
1,13 Miliar orang di dunia Salatiga.
Hipertensi merupakan silent teknik relaksasi yang pernah
killer dimana gejala dapat bervariasi digunakan, memberikan informasi
pada masing-masing individu dan penggunaan pakaian yang longgar,
hampir sama dengan gejala penyakit mengedukasi untuk rileks dan
lainnya. Gejala yang biasa timbul merasakan sensasi relaksasi,
adalah nyeri kepala, kelelahan, mual, kemudian tindakan selanjutnya
muntah, sesak nafas, dan gelisah. dengan cara non farmakologi yaitu
Dengan gejala yang sering muncul dengan teknik relaksasi handgrip
ini, dapat mempengaruhi pemenuhan (Nurtanti, 2017).
rasa aman dan nyaman pada pasien
hipertensi (Riadi, 2016). Relaksasi handgrip adalah
cara untuk mengelola emosi dan
Pemenuhan rasa aman dan mengembangkan emosional.
nyaman yaitu suatu keadaan telah Disepanjang jari-jari tangan kita
terpenuhinya kebutuhan dasar terdapat saluran energi yang
manusia, kebutuhan akan terhubung dengan berbagai organ
ketentraman (suatu kepuasan yang dan emosi. Titik-titik refleksi pada
meningkatkan penampilan sehari- tangan memberikan rangsangan
hari), kelegaan (kebutuhan telah secara reflek spontan pada saat
terpenuhi), dan transenden (keadaan genggaman. Hasil penelitian jurnal
tentang suatu yang melebihi masalah menyatakan relaksasi handgrip
dan nyeri), nyeri yang biasa timbul sangat efektif untuk penurunan nyeri,
pada pasien hipertensi yaitu nyeri dalam jurnal ini menunjukan setelah
kepala (Mubarak, 2015). di berikan relaksasi handgrip level
nyeri kepala klien menurun dengan
Nyeri kepala pada penderita
signifikasi 0,001 (<0,05) (Siauta,
hipertensi biasanya terjadi karena
2017). Sehingga dapat disimpulkan
adanya peningkatan atau tekanan
bahwa teknik relaksasi handgrip ini
darah tinggi dimana hal itu terjadi
bisa menurunkan skala nyeri kepala
karena adanya penyumbatan pada
pada penderita hipertensi.
sistem peredaran darah baik dari
jantungnya dan serangkaian METODE
pembuluh darah arteri dan vena yang
menyangkut pembuluh darah. Hal itu Penelitian dalam studi kasus
membuat aliran darah di sirkulasi ini adalah diskriptif dengan
dan menyebabkan tekanan menggunakan metode pendekatan
meningkat (Nurtanti, 2017) studi kasus. Studi kasus merupakan
rancangan penelitian yang
Penatalaksanaan untuk mencangkup pengkajian satu unit
mengatasi nyeri pada penderita penelitian secara intensif (Nursalam,
hipertensi dengan mengobservasi 2013). Studi kasus ini dilakukan
untuk mengetahui gambaran asuhan 2020 pukul 06.45 WIB, pasien
keperawatan pada pasien hipertensi tampak meringis menahan nyeri,
dalam pemenuhan kebutuhan rasa
pasien terlihat gelisah akan sakit
aman dan nyaman.
yang dirasakan, pasien terlihat takut
Metode pengumpulan data
untuk bergerak-gerak, mata pasien
yang digunakan metode wawancara,
terlihat sayu karena kurang tidur,
observasi pemeriksaan fisik dan studi
pemeriksaan tanda-tanda vital:
dokuementasi (Afiyanti, 2014).
adanya TD: 160/90 mmHg, nadi:
Subjek dalam studi kasus ini 114x/menit, RR: 20x/menit, suhu:
adalah satu orang pasien hipertensi 36,7ᵒC.
dalam pemenuhan kebutuhan rasa
Pemeriksaan laboratorium
aman dan nyaman. Tempat
pada tanggal 18 februari 2020
penelitian di ruang Cempaka RSUD
didapatkan hasil gula darah puasa
Salatiga pada tanggal 18 Februari
113 mg/dl, ureum 30 mg/dl,
2019 sampai 02 Maret 2020.
creatinine 1.2 mg/dl, trigliserida

HASIL DAN PEMBAHASAN 195mg/dl, LDL cholesterol 116


mg/dl, asam urat 4.6 mg/dl.
Hasil pengkajian didapatkan
data pasien mengatakan nyeri kepala, Hipertensi menimbulkan
P: Pasien mengatakan nyeri ketika gelaja seperti, nyeri kepala,
akan memulai duduk, berdiri serta kelelahan, mual, muntah, sesak
setelah tidur, Q: Pasien mengatakan nafas, dan gelisah. Dengan gejala
nyeri yang dirasakan seperti yang sering muncul ini, dapat
tertusuk-tusuk,R: Pasien mengatakan mempengaruhi pemenuhan rasa
nyeri pada leher sampai kepala, S: aman dan nyaman pada pasien
Pasien mengatakan skala nyeri hipertensi (Riadi, 2016). Nyeri yang
kepala 4, T: Pasien mengatakan nyeri biasa timbul pada pasien hipertensi
yang dirasakan ± 30 menit terasa yaitu nyeri kepala (Mubarak, 2015).
terus menerus, nyeri meningkat saat
Berdasarkan tanda dan gejala
banyak aktivitas. Saat dilakukan
yang disebutkan diatas, terdapat
pengkajian pada tanggal 19 Februari
persamaan antara teori dengan kasus pada pasien dengan hipertensi.
yaitu subyek mengalami peningkatan Berdasarkan dengan teori SDKI
tekanan darah atau hipertensi, terdapat faktor yang berhubungan
disertai dengan pasien mengalami pada diagnosis keperawatan
nyeri kepala. Subyek sendiri sudah nyeri akut berhubungan dengan agen
menderita penyakit hipertensi selama pencidera fisiologis ditandai dengan
± 3 tahun. tampak meringis, bersikap protektif,
gelisah, tekanan darah meningkat,
Hasil pengkajian riwayat
dengan kode (D.0077).
penyakit dahulu pasien mengatakan
memiliki riwayat penyakit hipertensi Intervensi keperawatan studi
± 3 tahun yang lalu, pasien juga kasus ini berfokus pada diagnosa
mengatakan 4 bulan yang lalu pertama yaitu nyeri akut
dirawat di RS karena sakit stroke. berhubungan dengan agen pencidera
Pasien sempat mengalami fisiologis ditandai dengan tampak
hemiparase kiri selama ±1 bulan. meringis, bersikap protektif, gelisah,
Hasil pengkajian riwayat kesehatan tekanan darah meningkat, dengan
keluarga didapatkan pasien kode (D.0077), dengan tujuan setelah
mengatakan bahwa ayah dan ibunya dilakukan tindakan keperawatan
juga memiliki riwayat penyakit selama 3x24 jam masalah nyeri
hipertensi. pasien dapat teratasi dengan kriteria
hasil : luaran: Tingkat nyeri
Terapi medis yang diberikan
(L.08066), Keluhan nyeri menurun,
pada tanggal 19 februari sampai
Meringis menurun. Kontrol Nyeri
dengan 21 februari 2020 yaitu
(L.08063), Kemampuan
omeprazole 2x1, ondansetron 3x1,
menggunakan teknik non
citicoline 2x 500mg, amplodipin
farmakologi meningkat.
1x1, flunak 2x1.
Berdasakan tujuan dan
Diagnosa keperawatan yang
kriteria hasil tersebut intervensi
ditegakkan pada pemenuhan
keperawatan yang dilakukan
kebutuhan rasa aman dan nyaman
berdasarkan SIKI, monitor
manajemen nyeri (I.08238), pulang dihari itu juga, dapat dilihat
Observasi: identifikasi lokasi, seperti pada tabel 4.1
karakteristik, durasi, frekuensi, Tabel 4.1 Evaluasi skala nyeri Tn.
T mengalami penurunan
kualitas, intensitas nyeri, kedua
identifikasi skala nyeri, Terapeutik: Hari Hasil pengukuran skala
Nyeri
berikan teknik non farmakologi
Pre Post
untuk mengurangi rasa nyeriyaitu ke-1 Skala 4 Skala 3
relaksasi handgrip, Edukasi: ke-2 Skala 3 Skala 1
ke-3 Skala 1 Skala 0
anjurkan monitor nyeri secara
mandiri, ajarkan teknik non
Berdasarkan data tabel diatas
farmakologi untuk mengurangi rasa
dapat disimpulkan adanya penurunan
nyeri. Kolaborasi: kolaborasi
skala nyeri dari hari pertama sampai
pemberian analgesik, jika perlu,
dengan hari ketiga. Hasil studi kasus
Keempat berikan insulin sesuai
yang dilakukan di RSUD Salatiga
indikasi.
diketahui bahwa sesudah dilakukan

Hasil evaluasi yang telah intervensi keperawatan dengan

dilakukan selama 3 hari. Hari memberikan terapi relaksasi

pertama sebelum dilakukan tindakan handgrip ±15 menit selama 3 hari

slow deep breathing didapatkan data berturut-turut. Intervensi ini

pengukuran skala nyeri 4 dan skala dilakukan mulai hari pertama sampai

nyeri menurun menjadi 3. Hari kedua dengan hari ketiga maka didapatkan

didapatkan hasil pengukuran skala hasil skala nyeri pada pasien

nyeri 3 menurun menjadi skala 1. mengalami penurunan dari skala 4

Hari ketiga didapatkan hasil menjadi skala 0.

pengukuran skala nyeri


KESIMPULAN
sebelum dilakukan tindakan
relaksasi handgrip skala 1, setelah Asuhan keperawatan kelolaan
diberikan relaksasi pasien sudah pada pasien hipertensi dalam
tidak merasa nyeri, jadi skala nyeri 0, pemenuhan kebutuhan rasa aman dan
pasien pun sudah diperbolehkan nyaman dengan masalah
keperawatan nyeri akut tindakan dalam meningkatkan mutu
yang dilakukan adalah pemberian
perawatan.
teknik relaksasi handgrip dengan
3. Bagi Penulis
durasi 3 kali dalam sehari dalam
waktu 15 menit selama 3 hari Diharapkan penulis dapat
didapatkan hasil terjadi penurunan
memberikan tindakan relaksasi
skala nyeri kepala pasien dari skala 4
handgrip setelah lulus pendidikan
menjadi skala 0.
dan kerja dirumah sakit karena
SARAN
tindakan non farmakologi ini
1. Bagi Institusi Pelayanan
sangat efektif menurunkan skala
Kesehatan
nyeri pada leher pasien hipertensi.
Diharapkan rumah sakit dapat
4. Bagi Institusi Pendidikan
meningkatkan mutu pelayanana
Dapat lebih memotivasi
kesehatan dan mempertahankan
mahasiswa untuk lebih
hubungan kerjasama baik antara
membangun ilmu pengrtahuan
tim kesehatan maupun pasien
melalui aplikasi jurnal yang lebih
sehingga asuhan keperawatan
inovatif dan dapat melakukan
yang diberikan dapat mendukung
asuhan keperawatan yang lebih
kesembuhan pasien
komprehensif.
2. Bagi Perawat
5. Bagi Keluarga Pasien
Perawat sebaiknya dapat
Keluarga pasien dapat
meningkatkan profesionalisme
mengaplikasikan tindakan
dalam memberikan pelayanan
relaksasi handgrip terhadap nyeri
asuhan keperawatan pada pasien,

serta dapat dujadikan pegangan


akut untuk mengurangi rasa nyeri (PMR) Terhadap
Penurunan Tekanan
kepala pada hipertensi. Darah Pada Penderita
Hipertensi”. The
Indonesian Journal Of
DAFTAR PUSTAKA Health Science. ISSN
(Online) : 2476-9614
Afiyanti.Yati,. Rachmawati. Nur. I Riset Kesehatan Dasar
(2014). Metodologi (Riskesdas,2018), “Hasil
Penelitian Kualitatif Utama Riskesdas 2018”
Dalam Riset .Kementrian Kesehatan
Keperawatan. Jakarta: Badan Penelitian dan
Rajawali Pers Pengembangan
Fadhillah, H. Mustikasari. Kesehatan
Aptisunadi., dkk (2017). Siauta, Moomina,dkk (2017).
Standar Diagnosis “Change of Blood
Keperawatan Indonesia: Pressure and Headache
Definisi dan Indikator in People with
Diagnostik. Jakarta : Hipertension Using
Dewan Pengurus Pusat Relaxation of Handgrip
Mubarak, W. I,. Lilis, I,. Joko, S. and Classical Music in
(2015) Ilmu Keperawatan Dr. M. Haulussy
Dasar. Jakarta: Salemba Hoapital Ambon”. Dama
Medika International Journal of
Mustikasari. Muhamad,.A. Researchers (DIJR),
Desrinah,.H. (2019) ISSN: 2343-6743, ISI
Standar Luaran Impact:0.878 Vol2, Issue
Keperawatan Indonesia: 5
Definisi dan Kriteria
Hasil Keperawatan.
Jakarta: Dewan Pengurus
Pusat
Nursalam. (2013) .Metode Penelitian
Ilmu Keperawatan.
Jakarta : Salemba Medika
Nurtanti, Susana., Puspitaningrum.
(2017).Pengertian
Relaksasi Nafas Dalam
Untuk Mengurai Nyeri
Kepala Pada Pada
Penderita Hipertensi.
Jurnal Keperawatan
06:27-32
Rahmawati, P,. M. dkk (2018),
“Efektifitas Progressive
Muscle Relaxation

Anda mungkin juga menyukai