Anda di halaman 1dari 1

�MOMEN OP ITU BUKAN DIBUAT-BUAT, TAPI DITUNGGU�

by Alwy AS Senjalelana

Well, kemarin itu ada trader gue yang tulis seperti itu dan gue coba telaah dan
mencoba breaking down arti nasihat ini:
�Yah emang bener sih arti nasihat ini, secara logika trading yes benar sekali dan
memang benar adanya seperti itu.�

Namanya trading kita akan selalu bergantung pada momen, entah momen yang diciptakan
oleh garis trend yang kalian tentukan, entah dari support resistance yang kalian
tentukan, entah dari indikator yang kalian setting. Dan setelah gue telaah ke
belakang dan melihat trader-trader gue yang bisa gue bilang udah sukses dan ada
pengalaman, mereka trading based on moment dan gue pun demikian.

Nah permasalahannya masih banyak trader HALU yang mencoba membuat momen, dengan
mencoba membuat-buat dasar logika pembukaan posisi seenak udelnya aja. Gue ga
bilang ini ga berhasil, tapi yah ga selamanya berhasil.

Maksudnya momen op yang tepat untuk ditunggu itu seperti apa sih??
Well misal kalian setting indikator RSI 14 dan setting SMA 20,40,60, kalo menurut
logika OPnya, kalo mau konsentrasi di SNRnya, kalian akan buat RSI sebagai acuan.
Tapi kalo kalian mau konsentrasi di fluktuasi harga sesaatnya kalian bakal
konsentrasi ke SMAnya.
Contoh:

1. Kalo kalian mau konsentrasi dari fluktuasi harga:


candle UP TREND sudah dekat dengan posisi SMA 20, dan kalian menggunakan dasar
logika bahwa � ok candle bakal naik mantul ketika kena SMA 20, tapi kalo SMA 20
ditembus, gue bakal OP down sampe ketemu menyentuh SMA 60, setelahnya gue OP up
setelah candle menyentuh SMA 60� - Well ini dasar logika yang masuk akal.

2. Kalo kalian mau konsentrasi ke SNR


Candle UPTREND jauh dari posisi SMA 20, RSI 14 udah mentok di point 70 (resis)
artinya kalian OP down setelah candle bener-bener menunjukan konfirmasi adanya
pergerakan balik menuju SMA 20..

Nah trader yang salah kaprah itu gimana sih?


1. Yang pasti mereka belum paham cara OP dengan pembacaan indikator yang benar.
2. Trader yang suka ngide, maksudnya ngide adalah berani ambil posisi tanpa
landasan logika indikator.

contoh: misal candle UPTREND, jauh dari SMA 20, tapi belum mentok RSInya, dia coba
tuh turunin sampe dikompen-kompen ribuan kali.
Misal candle mendekati SMA40, bukannya di OP down, malah di hajar UP soalnya
ngeliat model candle, ini mungkin benar, tapi dari percobaan 100x paling yang
berhasil 30x.

Kesimpulannya adalah:

Tunggulah momen OP yang pas dan perbesar winrate, ketimbang sok-sokan ngebuat momen
OP khayalan dan kalian kehabisan modal.

Anda mungkin juga menyukai