PENDAHULUAN
1.1 Judul Praktikum
Pengaruh berbagai jenis tanah (tanah kebun, tanah humus, tanah andosol)
terhadap pertumbuhan kacang merah (Phaseolus vulgaris L.)
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub-kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Phaseolus L.
Spesies : Phaseolus vulgaris L.
Kacang merah merupakan jenis kacang-kacangan yang banyak terdapat di pasar-
pasar tradisional sehingga mudah di dapat dan harganya relatif murah. Kacang
merah sering dipergunakan untuk beberapa masakan, seperti sup, rendang, dan
juga kue-kue, kini bahkan umum digunakan untuk makanan bayi mengingat
kandungan nilai gizinya yang tinggi terutama sebagai sumber protein dan fosfor
(Fatimah et al., 2013). Kandungan nutrisi di dalam 100 gram kacang merah dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel Kandungan nutrisi kacang merah (dalam 100 gram bahan)
Nutrien Unit Jumlah
Air g 11,75
Energi kcal 337
Energi kJ 1408
Protein g 22,53
Total Lemak g 1,06
Abu g 3,37
Total karbohidrat ( by difference) g 61,29
Total serat g 15,2
Total gula g 2,1
Sumber : USDA (2010a)
Kacang merah adalah sumber karbohidrat kompleks, serat makanan (fiber),
vitamin B (terutama asam folat dan vitamin B6), fosfor, mangaan, besi, thiamin,
dan protein. Kandungan protein dan profil asam amino dalam 100 gram kacang
merah (kidney bean) dari yang terbanyak adalah asam lisin (1323 mg), asam
aspartat (1049 mg), leucine (693 mg), asam glutamat (595 mg), arginine (537
mg), serine (472 mg), phenylalanine (469 mg), valine (454 mg), isoleucine (383
mg), proline (368 mg), threonine (365 mg), alanine (364 mg), glycine (339 mg),
metionin (10.56) dan sistein (8.46) (Kay, 1979 dalam Nuraidah, 2013).
2. TANAH PASIR
Tanah pasir adalah tanah tanah yang berasal dari batuan beku dan batuan
sedimen yang terdiri atas butiran kasar dan ada juga yang seperti kerikil. Ada pun
ciri – ciri tanah berpasir adalah sebagai berikut:
1. Mengandung banyak butiran pasir
2. Sangat mudah dalam menyerap air
3. Sangat jarang dijumpai tumbuhan karena tanah pasir sulit untuk ditanami
tumbuhan
4. Tanah pasir pada umumnya banyak digunakan untuk bahan bangunan rumah,
kantor, tempat beribadah dan lain – lain.
3. TANAH ALUVIAL
Tanah aluvial adalah tanah yang terbentuk dari pengendapan lumpur
sungai dan terletak di dataran rendah. Tanah ini sangat cocok untuk lahan
pertanian karena tanah ini juga sangat subur.
Ciri – ciri tanah aluvial adalah sebagai berikut:
1.Berwarna cokelat
2. Banyak mengandung mineral sehingga
3. Mudah untuk menyerap air
4. Berbentuk seperti tanah liat
5. pH tanah dibawah 6.
6. Jumlah fosfor dan kalium sangat rendah pada daerah dengan curah hujan
rendah
7. Sangat mudah untuk proses pengolahannya sehingga dapat menekan biaya
produksi.
8. Memiliki tekstur tanah liat
9. Epipedon tanah aluvial tidak memiliki struktur
10. Terdiri atas beberapa bahan induk, yaitu tanah aluvial pasir, lempung, kapur,
basa dan asam.
4. TANAH PODZOLIT
Tanah podzolit adalah tanah yang terdapat di daerah pegunungan yang
memiliki curah hujan tinggi serta bersuhu rendah. Pada umumnya tanah ini subur.
Tanah jenis ini dapat dijumpai di daerah Sumatra, Jawa Barat, Sulawesi,
Kalimantan dan Papua.
Pada tanah ini memiliki ciri khas, yaitu mengandung sedikit unsur hara, tidak
subur, tanah berwarna merah hingga kuning. Tanah ini juga dapat dimanfaatkan
untuk menanam tanaman seperti jambu mete.
5. TANAH VULKANIS
Tanah vulkanik adalah tanah yang terbentuk akibat letusan gunung berapi
sehingga tanah tersebut sangat subur dan memiliki zat hara yang banyak. Berikut
ini adalah ciri – ciri tanah vulkanik:
1. Memiliki banyak unsur hara seperti N, P, K, Fe dan Al. Sumber unsur hara
tersebut adalah lava gunung berapi.
2. Pada lapisan atas berwarna hitam pekat dan pada lapisan bawah berwarna
cokelat, kemerahan dan kuning. Lapisan tersebut terbentuk dari larva yang
berpijar akibat etusan gunung berapi yang telah mengalami pendinginan sehingga
terbentuk lapisan yang berwarna – warni.
3. Struktur tanah rentan terhadap erosi
4. Sangat bagus digunakan untuk lahan pertanian dan perkebunan karena tanah
tersebut emngandung banyak unsur hara.
5. pH tanah 4 – 7.
6. Tanah ini juga bersifat gembur dan mudah untuk menguraikannya
7. Tanah ini tersebar di sekitar permukaan pada gunung berapi
6. TANAH LATERIT
Tanah laterit adalah tanah yang kehilangan kesuburan dan unsur – unsur
hara karena larut terbawa air hujan dengan intensitas yang tinggi. Ada pun ciri –
ciri dan karakteristik dari tanah laterit adalah sebagai berikut:
1. Memiliki pH netral sehingga kadar asamnya tidak tinggi
2. Mengandung bahan organik
Tanah ini termasuk dalam tanah yang tidak subur. Mengapa? Hal ini dikarenakan
kandungan senyawa organik pada tanah jeni ini sedang. Kandungan organik
berpengaruh terhadap tingkat kesuburan tanah.
3. Mudah menyerap air
Setiap tanah tentu memiliki kemampuan yang dan karakteristik yang berbeda –
beda sehingga dapat memiliki kemampuan yang berbeda pula dalam menyerap
air. Jenis tanah ini termasuk dalam tanah yang sangat baik dalam menyerap air.
4. Tanah berumur tua
Tanah pun dapat diukur usianya, apakah tanah tersebut termasuk dalam tanah tua,
atau tanah muda. Setiap tanah memiliki umur yang berbeda – beda. Tanah laterit
ini termasuk dalam tanah yang berumur tua.
5. Hanya dapat ditanami oleh tanaman tertentu.
7. TANAH MEDITERAN
Tanah mediteran adalah tanah yang memiliki tingkat kesuburan yang
rendah dan terbentuk dari proses pelapukan batuan kapur. Anda dapat menjumpai
jenis – jenis tanah tersebut di daerah Nusa Tenggara, Maluku, Jawa Tengah dan
Jawa Timur.
Ciri – ciri dari tanah mediteran adalah sebagai berikut: batuan induk berbentuk
batuan beku berkapur, mengandung banyak senyawa karbonat yang tinggi. Warna
dari tanah ini adalah merah kekuningan dan ada juga yang berwarna abu – abu.
Jenis tanah ini dapat di jumpai di hutan dan banyak mengandung air. Tekstur
tanahnya lempung dan memiliki sifat asam.
8. TANAH ORGANOSOL
Tanah organosol adalah tanah yang kurang subur untuk ditanami tanaman.
Tanah tersebut terbentuk dari pelapukan tumbuhan rawa. Tanah organosol terbagi
atas dua jenis tanah, yaitu tanah humus dan tanah gambut. Ciri khas dari tanah
humus adalah tanahnya subur dan baik untuk lahan pertanian. Selain itu,
mengandung banyak senyawa organik.
Tanah gambut adalah tanah yang memiliki ciri – ciri sebagai berikut: memiliki
kandungan unsur hara yang rendah, kurang subur dan bersifat sangat asam. Selain
itu, tanah gambut memiliki warna gelap, cokelat kemerah – merahan atau cokelat
tua.
9. TANAH ANDOSOL
Tanah andosol adalah tanah yang mengandung mineral dan bahan organik
yang tinggi. Selain itu tanah ini juga memiliki karakteristik khusus yaitu tanahnya
gembur, licin, daya absorbsi sedang, memiliki kelembaban yang tinggi, berwarna
cokelat hingga hitam dan lain – lain.
Selain itu, tanah tersebut juga kaya akan unsur hara dan air sehingga bagus untuk
tempat tumbuh tanaman. Jenis tanah tersebut banyak tersebar di seluruh wilayah
yang dekat dengan gunung berapi.
10. TANAH ENTISOL
Tanah entisol merupakan tanah yang berasal dari pelapukan material yang
berasal dari letusan gunung berapi. Material itu antara lain adalah debu, pasir,
lahar dan lapili. Hal inilah yang menjadikan tanah ini sangat subur.
Tanah ini hanya dapat ditemukan pada area di sekitar gunung berapi. Tanah ini
termasuk tanah muda. Tanah entisol ini juga dapat dimanfaatkan sebagai lahan
untuk pertanian dan perikanan.
BAB III
SISTEMATIKA KERJA
Alat Tulis
Cup
Kamera / HP
Tanah Liat
Pasir
Tanah Aluvial
Tanah Humus
Air
Kacang Merah
Menanam biji kecang merah yang telah direndam kedalam gelas bekas
sebanyak 5 biji dengan jarak yang berjauhan antar bijinya.
Meletakkan setiap gelas pada lokasi yang sama dengan pencahayaan serta
kelembaban yang sama .
35
30
25
20
Tanah Kebun
Tanah Humus
15 Tanah Andosol
10
0
27-Jul 29-Jul 31-Jul 02-Aug 04-Aug 06-Aug
4.2 Pembahasan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan selama 13 hari dengan
memperhatikan pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan dan perkembangan
kacang merah diperoleh data dengan hasil yang berbeda diantara keempat
penelitian tersebut.
1. Kacang merah yang ditanam di tanah kebun mengalami pertumbuhan yang
paling pesat diantara media tanam lainnya ditandai dengan pertambahan
tinggi yang paling besar yakni 33 cm, dan jumlah bunga serta biji yang
lebih banyak dibanding lainnya yakni sebanyak 6 daun dan 9 biji, serta
batang yang tumbuh sebanyak 5 buah.
2. Kacang merah yang ditanam di tanah humus mengalami pertumbuhan
yang stabil ditandai dengan pertambahan tinggi sebesar 22,5 cm, dengan
jumlah daun sebanyak 4 buah dan biji sebanyak 7 buah, serta batang
sebanyak 4 buah.
3. Kacang merah yang ditanam di tanah Andosol mengalami pertumbuhan
yang paling lambat diantara media tanam lainnya terlihat dari pertambahan
tingginya yang paling kecil yakni 16 cm, dengan daun sebanyak 3 buah
dan tidak ada biji sama sekali, serta batang sebanyak 2 buah.
Dari data tersebut, untuk melihat pengaruh media tanam terhadap
pertumbuhan kacang merah, karena tinggi kacang merah pada mula-mula berbeda,
kami melakukan perhitungan dengan menghitung perubahan tinggi awal dan akhir
penanaman sehingga kami dapat menganalisis pertumbuhan yang terjadi pada
kacang merah tersebut.
Menurut kami berdasarkan landasan teori yang didapat, terdapat beberapa
faktor yang mempengaruhi perbedaan tinggi kacang merah pada setiap media
tanam yang berbeda, antara lain sebagai berikut.
1. Kacang merah yang ditanam di tanah kebun mengalami pertumbuhan yang
paling pesat dikarenakan tanah ini terbentuk dari campuran tanah alluvial
yang bertekstur lembut dan tanah andosol yang kaya dengan mineral,
unsur hara dan air.
2. Kacang merah yang ditanam di tanah humus mengalami pertumbuhan
yang stabil, hal ini disebabkan karena tanah humus adalah tanah yang
terbentuk dari pelapukan daun dan batang pohon yang memiliki
kandungan bahan organik tinggi dan daya serap yang bagus sehingga
cocok bagi pertumbuhan tanaman.
3. Kacang merah yang ditanam di tanah sawah menalami pertumbuhan yang
paling lambat diantara yang lainnya. Hal ini disebabkan tanah yang kami
gunakan merupakan tanah sawah sebelum panen, yang mana tidak ada
bakteri ryzobium dari akar padi untuk membantu pertumbuhan.
BAB V
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan kami, dapat disimpulkan bahwa media
tanam berupa tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan. Jenis tanah yang kami gunakan yakni tanah kebun, tanah humus dan
tanah sawah. Menurut data yang diperoleh, kacang merah yang paling cepat
tumbuh dan berkembang adalah tanaman pada tanah kebun (organik) sedangkan
yang paling lambat adalah tanaman pada tanah sawah.
4.2 Saran
Dikarenakan tumbuhan memiliki hormon auksin maka simpanlah tanaman di
tempat yang minim pencahayaan matahari.
Lampiran
Daftar Pustaka
Buku Biologi untuk SMA/MA Kelas XII
.(Irnaningtyas, 2018)
Wasis, Sugeng Yuli Irianto. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 2: SMP/MTs Kelas
VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasiona
lhttp://darsatop.lecture.ub.ac.id/2015/07/kacang-merah-phaseolus-vulgaris-l/