Sintesis Organik Anorganik yang Dibimbing oleh Bapak.Robby Sudarman, S.Si., M.T
Disusun oleh
1TKPB
2021
I. Tujuan
1. Memahami karakteristik reaksi sulfonasi naftalen,kondisi operasi proses rangkaian
peralatan proses dan penanganannya yang tepat.
2. Melakukan tahapan-tahapan proses sulfonasi.
3. Melakukan tahapan-tahapan proses purifikasi dan pemurnian produk sulfonasi yang
tepat.
+ H2SO4 + H2O
Alat
Nama Alat Jumlah Nama Alat Jumlah
Gelas Kimia 1000 ml 2 buah Waterbath 1 buah
Erlenmeyer 250 ml 2 buah Erlenmeyer 50 ml 5 buah
Hot Plate 1 buah Bola Hisap 1 buah
Pipet Ukur 25ml 1 buah Kaca arloji 5 buah
Pipet Ukur 10ml 1 buah Kertas Saring 2 lembar
Pipet Ukur 1 ml 1 buah Thermometer 1 buah
Stirer Magnetik 2 buah Pipet tetes 2 buah
Statif dan Klem 2 pasang Botol semprot 2 buah
Corong Buchner 1 buah Gelas ukur 50 ml 1 buah
Selang Silikon 1 buah Digital Melting Point 1 unit
Batang Pengaduk 1 buah Neraca Analitis 1 unit
Buret 1 buah Sarung tangan karet 2 pasang
Kondensor 1 buah
Bahan
Nama Bahan Jumlah Nama Bahan Jumlah
Naftalen p.a/teknis 10 gram Etanol 96 % 30 mL
H2SO4 98% 6 mL Aquades 100 ml
NaOH teknis 10 gram Indikator PP 10 mL
Diklorometan teknis 30 mL
V. Prosedur Kerja
5 gram Naftalen dan Ditambahkan
30 ml Diklorometana sulfonating agent
Larutan kuning jernih
dilaarutkan dalam H2SO4 6mL, variasi
erlenmeyer suhu operasi
Ditambahkan air
Ditambahkan Etanol Membentuk Naftalen mendidih, disaring,
didiamkan 30 menit sulfonat dicuci dengan
aquadest dan etanol
Keterangan:
1. Hot Plate
2. Gelas Kimia
3. Labu Erlemeyer
4. Magnetic Stirrer
5. Kondensor
6. Statif
7. Selang
8. Waterbath
H2SO4
Naftalen diklrorometana Etanol Naftalen
sulfonat
Berat 128 gr/mol 98 gr/mol 85 gr/mol 46 gr/mol 208 gr/mol
Molekul
(gr/mol)
Volume (ml) - 6 mL 30 mL 30 mL -
Konsentrasi - 98% - 96% -
(mol/liter)
Massa (gr) 5 gram - - - 5 gram
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 5 𝑔𝑟
Mol naftalen = = 128 𝑔𝑟/𝑚𝑜𝑙 = 0.039 𝑚𝑜𝑙
𝑀𝑟
Volume H2SO4 :6 mL
%.10.𝜌 98.10.1,84
M : 𝑀𝑟 H2SO4 = = 18,4 𝑀
98
• Mol H2SO4 = M. V
= 18,4 mol/L x 0,006L
=0,1104 mol
• Mol α-naftalen sulfonat yang terbentuk secara teoritis
= 8,112 gram
2. Yield/Rendemen
Massa C10H8SO3 Produk = 5 gram
Massa C10H8SO3 Teoritis = 8,112 gram
= 61,64%
3. Analisis Pengukuran Titik Leleh
VIII. Pembahasan
Praktikum yang dilakukan pada tanggal 08 Juni 2021 yaitu mengenai Sulfonasi
Naftalen dengan menggunakan Pelarut Diklorometana.Sulfonasi merupakan reaksi
memasukkan gugus elektrofilik sulfonat kedalam senyawa organik. Senyawa organik
yang digunakan pada praktikum kali ini adalah Naftalen sebanayak 5 gram dan agent
sulfonasinya berupa H2SO4 98% sebanyak 6 mL. Naftalen memiliki sifat non-polar
sehingga tidak dapat dilarutkan dalam air yang bersifat polar. Pelarut yang digunakan
adalah Diklorometana yang biasa digunakan untuk pelarut senyawa organik. Dalam
Proses sulfonasi,diklorometana tidak ikut bereaksi ,hanya berfungsi sebagai pelarut
saja. Pada praktikum kali ini pelarut yang digunakan sebanyak 30mL.
o
Proses sulponari berlangsung pada temperatur 70 selama 60 menit.temperatur
dapat memberikan pengaruh bukan hanya terhadap laju reaksi, tetapi juga terhadap
sifat dari produk yang dihasilkan. Jika proses berlangsung pada tempratur yang lebih
tinggi maka yang akan terbentuk adalah 𝛽 naftalen sulponat, sehingga selama proses
sulfonasi tempratur nya harus dijaga pada kisaran 70o C
+ H2SO4 + H2 O
MSDS BAHAN
1. Diklorometana
Description
Catalogue
106454
Number
Description Dichloromethane
UniSolv® is a unique and universal solvent quality which can be employed for all three
Overview GC detection methods (ECD, FID and MS). Thanks to the large retention time range,
even low-boiling substances can be reliably analyzed.
Product Information
EC index
602-004-00-3
number
EC number 200-838-9
Chemical
CH₂Cl₂
formula
HS Code 2903 12 00
Product Information
Structure
formula Image
Applications
Dichloromethane for organic trace analysis UniSolv®. CAS 75-09-2, chemical formula
Application
CH₂Cl₂. Dichloromethane MSDS or SDS, and related info below.
Physicochemical Information
Solubility 20 g/l
Toxicological Information
Hazard
Pictogram(s)
RTECS PA8050000
6.1 D Tidak mudah terbakar, toksisitas akut kat. 3 / beracun atau bahan dengan efek
Storage class
kronis
Disposal 2
Pelarut organik berhalogen dan larutan organik yang mengandung halogen: Untuk
Safety Information according to GHS
Safety Information
Hazard
Symbols Harmful
Categories of
karsinogenik
danger
R 36/37/38-40-67
R Phrase Mengiritasi mata, sistem pernapasan, dan kulit.Bukti terbatas tentang efek
karsinogenik.Uap dapat menyebabkan mengantuk atau pening.
S 3-36/37
S Phrase
Simpan di tempat dingin.Pakai pakaian pelindung dan sarung tangan yang sesuai.
2. Naftalen
Color: White.
• Bahaya Fisik
Mudah terbakar (solid flammable)
3. Ethanol 96%
· Tekanan uap :
· Lof Kw :<>
Identifikasi Bahaya
- Mudah terbakar
- Hindarkan dari kulit dan pakaian, jangan menghirup uapnya, wadah hasus tertutup, gunakan
ventilasi yang cukup, cuci tangan setelah menangani bahan.
· Dampak kesehatan
· Mata : bilas segera dengan air banyak minimal 15 menit cari pertolongan medis jika terjadi iritasi
· Kulit : bilas segera dengan air yang banyak, pisahkan pakaian dan sepatu yang terkontaminasi,
cuci pakaian sebelum digunakan kembali, bersihkan sepatu sebelum digunakan
kembali, jika iritasi berlanjut segera cari pertolongan medis
· Pencernaan : jangan memasukkan sesuatu kedalam mulut korban yang pingsan, jika bahan ini
tertelan dalam jumlah banyak segera cari pertolongan medis.
· Penangganan
Jaga agar wadah selalu tertutup gunakan ventilasi yang memadai, hindarkan dari panas dan
nyala api mematikan
· Penyimpanan
Simpat di tempat terpisah jaga agar wadah tetap dingin dalam area yang berventilasi, wadah
harus tertutup dan bersegel sampai bahan siap digunakan, hindarkan dari sumber penyalaan.
4. H2SO4 98%
Identifikasi Bahaya
Menyebabkan iritasi parah dan luka bakar. Mungkin berbahaya jika tertelan. Hindari menghirup uap
atau debu. Gunakan dengan ventilasi yang memadai. Hindari kontak dengan mata, kulit, dan pakaian.
Cuci sampai bersih setelah menangani. Simpan wadah tertutup.
Tindakan Pertolongan Pertama
Menyebabkan iritasi parah dan luka bakar. Mungkin berbahaya jika tertelan. Hindari menghirup uap
atau debu. Gunakan dengan ventilasi yang memadai. Hindari kontak dengan mata, kulit, dan pakaian.
Cuci sampai bersih setelah menangani. Simpan wadah tertutup.
PERTOLONGAN PERTAMA:
KULIT: Cuci daerah yang terkena dengan sabun dan air. Jika terjadi iritasi, dapatkan bantuan medis.
MATA: Cuci mata dengan banyak air sedikitnya selama 15 menit, angkat tutup sesekali. Mencari
Bantuan Medis.
TERHISAP: Hapus untuk udara segar. Jika tidak bernapas, berikan pernapasan buatan. Jika sulit
bernapas, berikan oksigen
Tertelan: Berikan beberapa gelas susu atau air. Muntah dapat terjadi secara spontan, tapi TIDAK
MENYEBABKAN! Jangan pernah memberikan apapun melalui mulut kepada orang yang tidak sadar.