H DENGAN
DIABETES MELITUS
Disusun Oleh :
UNIVERSITAS‘AISYIYAH SURAKARTA
2021
LAPORAN KASUS
PENGKAJIAN
Nama : Ny. H
Tanggal : 4 Januari 2021
Waktu : 08.00 WIB
Tempat :-
A. IDENTITAS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. H
Umur : 36 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : MTS
Pekerjaan : Petani
Alamat : Keben 05/08 Mangunrejo
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. KELUHAN UTAMA
a. Keluhan utama saat awal dilakukan pengkajian
Pasien mengatakan terdapat luka di jempol kaki kiri, luka tampak bengkak,
kemerahan dan terdapat push. Nyeri dirasakan secara terus menerus skala
nyeri 6, pasien tampak meringis menahan nyeri. Luka akut di kaki bagian
kiri dengan ukuran luas 3 cm x 2 cm.
b. Keluhan yang paling utama
Pasien mengatakan terdapat luka pada kaki kirinya dan terasa nyeri.
2. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
a. Faktor yang melatar belakangi
Pasien mengatakan sebelumnya memiliki riwayat diabetes mellitus dan
memiliki kebiasaan makan makanan yang manis.
b. Sifat gejala
Pasien mengatakan nyeri terus menerus saat aktivitas maupun tidak.
c. Lokasi gejala
Pasien mengatakan merasakan luka dan nyeri pada jempol kaki sebelah kiri ,
luka akut di kaki bagian kiri dengan ukuran luas 3 cm x 2 cm
d. Berat ringannya keluhan
Pasien mengatakan sakit bertambah jika digunakan untuk beraktivitas.
e. Lama keluhan
Pasien mengatakan mengeluhkan penyakitnya sejak 1 bulan terakhir.
f. Upaya yang telah dilakukan
Pasien mengatakan sudah memeriksakan ke klinik terdekat
Keterangan :
: Laki-laki : Meninggal
5. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Keluarga mengatakan tidak ada yang mempunyai gangguan mental dalam
keluarganya.
6. POLA FUNGSI KESEHATAN
a. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Pasien mengatakan jika ada keluarga yang sakit segera dibawa ke klinik
terdekat.
b. Pola aktivitas dan latihan
Kemampuan Sebelum sakit Selama sakit
0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
perawatan diri
Makan dan minum √ √
Mandi √ √
Toileting √ √
Berpakaian √ √
Aktivitas √ √
Keterangan :
0 : mandiri 3 : dibantu alat dan orang lain
1 : dengan bantuan alat 4 : tergantung total
2 : dibantu orang lain
c. Pola nutrisi dan metabolik
- Sebelum sakit : pasien mengatakan makan 3x sehari dengan nasi, lauk
pauk dan minum 8-10 gelas/hari.
- Selama sakit : pasien mengatakan makan 3xsehari dengan nasi, lauk pauk
tetapi hanya habis ½ porsi. Minum hanya 5-6 gelas/hari.
d. Pola eliminasi
- Sebelum sakit : pasien mengatakan BAB 1x/hari dengan konsistensi
padat. BAK 6-8x/hari dengan konsistensi jernih bau khas amoniak.
- Selama sakit : pasien mengatakan belum BAB. BAK 3-4x/hari.
e. Pola istirahat dan tidur
- Sebelum sakit : pasien mengatakan tidur 7-8 jam/hari dengan pulas dan
tidur siang 1 jam.
- Selama sakit : pasien mengatakan tidur 4-5 jam/hari.
f. Pola kognitif perseptual
Pasien mengatakan selalu menceritakan keluhannya kepada keluarga.
g. Pola toleransi koping stres
Pasien mengatakan kondisi yang dialami sekarang membuat pasien sedikit
cemas, untuk mengatasi cemas pasien biasanya mengobrol dengan keluarga.
h. Pola seksual reproduksi
Pasien mengatakan memiliki 2 anak dan berjenis kelamin laki-laki semua.
i. Pola hubungan dan peran
- Sebelum sakit : pasien mengatakan mempunyai hubungan yang baik
dengan keluarga dan tetangganya.
- Selama sakit : pasien mengatakan hanya berinterkasi dengan keluarganya.
j. Pola nilai dan keyakinan
- Sebelum sakit : pasien mengatakan selalu menjalankan sholat 5 waktu.
- Selama sakit : pasien mengatakan selama di RS jarang melaksanakan
ibadah sholat karena kondisinya.
7. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum : Sedang, GCS 15 (Composmentis)
b. Pemeriksaan tanda vital
TD : 130/90 mmHg RR : 20x/menit
Suhu : 36,7 ºC N : 88x/menit
GDS : 280 mg/dL
c. Pemeriksaan rambut
Tampak bersih, rambut hitam lebat
d. Pemeriksaan kepala
Bentuk kepala mesochepal, tidak terdapat lesi, tidak terdapat benjolan.
e. Pemeriksaan leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada kaku kuduk.
f. Pemeriksaan thorak
- Paru
I : simetris, espansi paru sama
P : vocal fremitus teraba di kedua paru
P : sonor
A : bunyi vesikuler
- Jantung
I : ictus cordis tampak di ICS 4
P : ictus cordis teraba di ICS 4
P : batas jantung kanan dan kiri tidak lebih dari 10 cm
A : bunyi jantung reguler
g. Pemeriksaan abdomen
I : tidak ada lesi, tidak ada bengkak
A : bising usus 13x/menit
P : tympani
P : tidak ada nyeri tekan
h. Pemeriksaan ekstermitas
Terdapat luka pada jempol kaki kiri, luka dengan ukuran luas 3 cm x 2 cm.
i. Pemeriksaan neurologis
j. Pemeriksaan genetalia
Pasien mengatakan tidak ada masalah di genetalianya. Tidak terdapat lesi dan
tidak terpasang kateter.
k. Pemeriksaan anus
Pasien mengatakan tidak ada benjolan atau hemoroid.
C. ANALISA DATA
No Data Fokus Problem Etiologi
.
1. Ds : Pasien mengatakan Kerusakan Gangguan
terdapat luka pada kaki kiri. integritas kulit sirkulasi
Do :
- Tampak luka pada kaki kiri
- Luas luka 3 cm x 2 cm
- TTV: GDS : 280 Mg/dL
TD : 130/90 mmHg
RR : 20x/menit
N : 88x/menit
Suhu : 36,7 ºC
2. Ds : Pasien mengatakan nyeri Nyeri akut Agen cedera
pada kaki bagian kiri biologis
- P : Biologis
- Q : pasien mengatakan
nyeri seperti tertekan
- R : pasien mengatakan
nyeri pada kaki kiri
- S : skala nyeri 6
- T : nyeri terus menerus
Do :
- Pasien tampak meringis
menahan nyeri
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan gangguan sirkulasi.
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis.
3. Resiko infeksi berhubungan dengan proses penyakit (DM).
4. PERENCANAAN
No Waktu Dx Tujuan dan KH Intervensi Rasional TTD
.
1. Senin 1 Setelah dilakukan 1. Observasi luka 1. Pengkajian
4/1 tindakan keperawatan terhadap luka
2021 selama 1x24 jam yang tepat akan
08.00 diharapkan kerusakan mempengaruhi
integritas kulit dapat proses
diminimaliskan dengan penyembuhan.
KH: 2. Anjurkan untuk 2. mencegah kuman
1. Integritas kulit menjaga kebersihan maupun bakteri
yang baik dapat kulit agar tetap berkembang
dipertahankan bersih dan kering. disekitar
2. Berkurangnya lingkungan.
oedema sekitar 3. Lakukan tekhnik 3. Agar luka
luka. perawatan luka terkontrol supaya
3. Pus berkurang.. dengan prinsip tidak infeksi.
4. GSD dalam batas steril.
normal 4. Kolaborasi dengan 4. Diit akan
ahli gizi untuk menurunkan kadar
pemberian diit gula darah.
rendah gula.
5. Kolaborasi dengan 5. Menurunkan
dokter untuk kadar gula darah.
pemberian insulin.
2. 09.00 2 Setelah dilakukan 1. Kaji skala nyeri 1. Mengetahui nyeri
tindakan keperawatan 2. Ajarkan teknik pada pasien
selama 1x24 jam relaksasi nafas 2. Mengurangi nyeri
diharapkan nyeri dapat dalam 3. Agar pasien
berkurang dengan KH: 3. Berikan posisi yang nyaman
1. Pasien nyaman 4. Membantu
mengatakan 4. Kolaborasi dengan mengurangi nyeri
nyeri berkurang dokter dalam
dari skala 6 pemberian analgetik
menjadi 0.
2. Pasien tampak
rileks
3. 10.00 3 Setelah dilakukan 1. Kaji tanda infeksi 1. Deteksi dini
tindakan keperawatan 2. Pertahankan teknik perkembangan
selama 1x24 jam aseptik infeksi
diharapkan tidak terjadi 3. Anjurkan pasien 2. Menghindari
sepsis/infeksi dengan untuk makan infeksi
KH: makanan tinggi 3. Membantu proses
1. Luka bersih protein penyembuhan
2. Penyembuhan 4. Kolaborasi dengan luka
luka tepat waktu dokter pemberian 4. Menurunkan
antibiotik kolonial bakteri
dan mencegah
infeksi luka
5. IMPLEMENTASI
No Waktu DX Implementasi Evaluasi Respon TTD
1 Senin 1 1. Mengobservasi luka dan S : Pasien mengatakan
4/1 Cek gds terdapat luka pada kaki
2021 kiri
10.30 O : Tampak luka pada jempol
Kaki serta bengkak
Kemerahan terdapat push
kiri pasien
GDS: 280 mg/dL
11.00 1 2. Melakukan tekhnik S : Pasien mengatakan mau
perawatan luka dengan untuk dilakukan perawatan
prinsip steril. luka
O : Pasien tampak kooperatif
2 Sabtu Nyeri akut b.d agen cidera biologis S : Pasien mengatakan sudah
9/1 tidak nyeri
2021 P : Biologis
13.30 Q : Pasien mengatakan nyeri
hilang
R : Kaki kiri
S : Skala 0
T:-
O : Pasien tampak rileks
A : Masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi
3 Sabtu Resiko infeksi b.d proses penyakit S : Pasien mengatakan lukanya
9/1 (DM) sudah sembuh
2021 O : - Luka tampak tidak bengkak
14.30 - Luka tampaktidak ada push
- Luka tidak kemerahan
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi