Disusun Oleh :
SURATMAN
NIM : SN181169
Mobilisasi pada klien pasca operasi merupakan salah satu kebutuhan dasar
manusia yang harus disadari dan dipenuhi oleh setiap individu, dengan
mobilisasi keadaan homeostatis dalam tubuh dapat dipertahankan dan
Klien sering kali dibebani oleh balutan, bebat sehingga tidak mampu untuk
mengubah posisi berbaring secara konstan dalam posisi yang sama dapat
mengarah pada luka dekubitus atau pneumonia (Smeltzer & Bare, 1997).
Permasalahan ini tidak akan terjadi atau muncul serta dapat dihindari dengan
melakukan kegiatan mobilisasi secara dini dalam kurun waktu 24 - 48 jam
pasca operasi. Latihan umum dimulai segera mungkin setelah pembedahan
lebih baik dalam 24 jam pertama yang dilakukan di bawah pengawasan untuk
memastikan bahwa latihan tersebut dilakukan dengan tepat dan dengan cara
aman (Brunner & Suddarth, 1997)
Klien harus dilatih agar tidak berbaring terlalu lama, latihan yang dapat
dilakukan antara lain dengan latihan kaki yang terdiri dari latihan memompa
otot, latihan quadrisep dan latihan mengencangkan gluteal, latihan duduk
(dangling) dengan kaki menjuntai, meninggikan kaki dan ambulasi dini.
Latihan tersebut dapat mencegah tromboplebitis pasca bedah.
No Prosedur Rasional
A. Fase Orientasi
1 Memberi salam/ menyapa klien
2 Memperkenalkan diri
3 Menjelaskan tujuan tindakan
4 Menjelaskan langkah prosedur
5 Mencuci tangan
B. Fase Kerja
1 Mencuci tangan
Merangsang perpindahan
2 Menganjurkan / membimbing miring kanan
udara dalam usus
Merangsang perpindahan
3 Menganjurkan / membimbing miring kiri
udara dalam usus
Merangsang perpindahan
4 Memposisikan terlentang
udara dalam usus
Memaksimalkan
5 Meninggikan kepala ( bisa dengan bantal )
pengembangan dada
6 Memposisikan duduk semi fowler Memaksimalkan
pengembangan dada
Merangsang peristaltik,
Mengatur posisi kaki berjuntai di tepi tempat Menyiapkan klien untuk
7
tidur persiapan mobilisasi
berjalan
8 Mengulang gerakan 2-7
9 Mencuci tangan
C. Fase Terminasi
1 Mengevaluasi tindakan
2 Menyampaikan rencana tindak lanjut
3 Berpamitan
dan kiri dilakukan untuk menggerakkan udara dari kiri ke kanan guna
mencegah penumpukkan yang bisa berakibat distensi abdomen serta
merangsang peristaltik usus
Rasa nyeri sayatan akibat pembedahan
pembedahan dapat dikurangi
dikurangi dengan
dengan mendorong
klien agar mau bergerak di tempat tidur atau ambulatori untuk mengurangi
rasa nyeri akibat ketegangan otot dan melancarkan sirkulasi pada daerah itu.
Apabila keadaan otot tidak tegang dan sirkulasi darah daerah operasi lancar,
maka suplai darah, O2 dan nutrisi yang diperlukan untuk penyembuhan luka
akan adekuat. Sehingga proses penyembuhan luka akan lebih cepat.
S : Pasien meng
mengatakan
atakan berani melakukan mobilisasi
- P : saat bergerak
- Q : tersayat
- S : skala 4
Jamil Padang.
Padang.
Mengetahui,
Mahasiswa / Praktikan Pembimbing Klinik / CI
(……SURATMAN…….)
(……SURATMAN…….) (……………………………...)
(……………………………...)