Disusun oleh :
Kelompok 4
PEMBAHASAN
A. TEORI
1. Definisi
Anak usia sekolah adalah anak yang memiliki umur 6 sampai 12
tahun yang masih dudukdi sekolah dasar dari kelas 1 sampai kelas 6 dan
perkembangan sesuai usianya. Anak usia sekolah merupakan kelompok
risiko yaitu suatu kondisi yang dihubungkandengan peningkatan
kemungkinan adanya kejadian penyakit.
Asuhan keperawatan komunitas pada anak sekolah merupakan
bagian dari pelayanan keperawatan kessehatan komunitas secara
keseluruhan yang dilakukan untuk mngidentifikasi atau mencegah
kesehatan yang terjadi pada anak usia sekolah.
2. Tujuan
a. Meningkatkan kemampuan hidup sehat (pengetahuan, sikap, dan
keterampilan hidup sehat)
b. Membantu meningkatkan derajat kesehatan anak usia sekolah
c. Membantu anak usia sekolah melewati fase tumbuh kembangnya
dengan baik
d. Memiliki lingkungan sekolah yang sehat serta meniningtkan tumbuh
kembang yang optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia
yang berkualitas
6. Masalah Kesehatan
a. Kebutuhan nutrisi
Berat badan berlebih/kurang, perilaku jajan yang tidak sehat (mkanan
yang menggunakan pewarna, pemanis buatan atau pengawet),
gangguan makan
b. Kebersihan diri yang kurang
Seperti pada rambut, kulit, kuku, genitalia
c. Kebutuhan psikososial
Seperti harga diri rendah, depresi, hiperaktif dan risiko bunuh diri
d. Kebutuhan belajar
Gangguan konsentrasi belajar, kurangnya pengetahuan anak usia
sekolah tentang kesehatan
e. Kebutuhan keamanan
1) Anak usia sekolah yang kesehariannya tidak mendapat
pengawasan dari orangtua
2) Tidak menggunakan pengaman (helm, sabuk pengaman) saat
bersepeda atau berkendaraan motor
3) Bersekolah/tinggal melewati jalan raya, kereta, atau sungai
4) Mendapat perlakuan kasar dari orang tua atau guru baik
penganiayaan fisik, mental, seksual, maupun social
5) Mendapat perlakuan kasar dari sekelompok teman
6) Bahaya pemerkosaan
7) Merokok atau minum alcohol pada anak usia sekolah
8) Pengaruh lingkungan yang tidak kondusif seperti tinggal di
daerah rawan bencana dan konflik
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN
3. Perencanaan
Pendekatan tiga level pencegahan dalam membuat perencanaan
keperawatan yaitu :
a. Pencegahan primer (primary prevention)
1) Program promosi kesehatan
a) Pendidikan kesehatan tentang : manfaat makanan sehat dan
cara memilih jajanan sehat, kesehatan gigi dan mulut anak usia
sekolah, kebersihan diri (rambut, kulit, kuku, pakaian, sepatu),
cara mencuci makanan yang baik, kebutuhan fisik anak usia
sekolah, cara belajar yang baik dan konsentrasi, dan lain-lain
sesuai kebutuhan anak sekolah
b) Melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala (perawat
dapat meminta bantuan guru dan kader kesehatan sekolah
untuk melakukan pengukuran TB/BB setiap 4 bulan dan
mencatatnya di KMS anak sekolah. Mengingat banyak sekolah
yang ada diwilayah binaan perawat, maka sebaiknya perawat
sudah membuat judwal kunjungan tenaga kesehatan secara
berkala minimal 6 bulan sekali untuk tiap sekolah.
c) Memberikan layanan konseling tumbuh kembang anak usia
sekolah atau masalah kesehatan
2) Program proteksi kesehatan :
a) Pelayanan imunisasi : pemberian imunisasi untuk anak SD
kelas 1 pemberian DT dan SD kelas VI (wanita) pemberian TT
b) Program pencegahan kecelakaan pada anak usia sekolah
seperti memfasilitasi zebra cross untuk penyebrangan,
menyediakan petugas untuk membantu anak sekolah
menyebrang, menganjurkan anak menggunakan pelindung
lutut/helm jika bersepeda, menganjurkan sekolah untuk
menjaga kebersihan lantai, menganjurkan sekolah untuk
memperhatikan keselamatan anak seperti, tangga dibuat tidak
curam, lapangan bermain tidak berbatu, mengnjurkan keluarga
untuk meningkatkan pengawasan terhadap anak usia sekolah
khususnya anak usia sekolah yang tinggal didekat sungai atau
tempat berbahaya, pemantauan ketat terhadap jajanan yang
dijual.
c) Perlindungan caries pada anak usia sekolah : flouridasi
d) Perlindungan anak sekolah dari child abuse dari orang dewasa
disekitarnya, meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap
keselamatan dan kesehatan anak usia sekolah, termasuk sikap
guru yang mendidik bukan menghukum, membuat sistem
pelaporan dan sangsi yang jelas apabila mengemukakan anak
sekolah yang mengalami tindakan kekerasan baik fisik,
emosional, atau seksual dari orang lain, untuk segera diproses
secara hukum
3) Pencegaran sekunder (secondary prevention)
a) Deteksi dini dan pengobatannya, sebagai deteksi tumbuh
kembang anak usia sekolah, atau penyakit untuk segera
ditegakkan diagnosis dan pengobatan sejak dini
b) Perawatab emergency, misalnya diberikan pada anggota anak
usia sekolah yang mengalami kecelakaan disekolah atau lalu
lintas
c) Perawatan akut dan kritis, diberikan pada anakn usia sekolah
yang mengalami sakit akut seperti diare, demam, dan lain-lain.
Perawatan juga diberikan pada anak usia sekolah dengan
penyakit kritis.
d) Diagnosis dan terpai, perawat komunitas dapat menegakkan
diagnosis keperawatan dan segera memberikan terapi
keperawatannya.
e) Melakukan rujukan untuk segera mendapatkan perawatan
lebih lanjut.
4) Pencegahan tersier (Tertiary Prevention)
a) Memberikan dukungan pada upaya pemulihan anak usia
sekolah setelah sakit dengan memelihara kondisi kesehatan
agar tumbuh kembangnya optimal.
b) Memberikan konseling perwatan lanjut pada kelompok anak
usia sekolah pada masa pemulihan.
4. Implementasi
a. Pemberdayaan komunitas sekolah: hal ini penting dilakukan agar
komunitas sekolah peduli terhadap masalah kesehatan anak usia
sekolah. Pemberdayaan disesuaikan dengan kemampuan yang ada
dikomunitas, misalnya: sekolah mendirikan kantin sehat dan jujur,
yang menjual jajanan yang sehat (bebas pewarna/pemanis buatan,
bebas pengawet serta memperhatikan masa kadaluwarsanya ) dan
siswa dibiasakan untuk jujur mengambil dan membayar sendiri
dikotak yang sudah disediakan.
b. Proses kelompok: Perawat komunitas juga dapat menggunakan
pendekatan kelompok, agar implementasi dapat mencapai tujuan yang
diharapkan. Kelompok yang terdiri dari anak sekolah yang
mempunyai masalah yang sama, kelompok ini akan sangat bermanfaat
memantu keluarga menemukan solusi masalah kesehatan. Contoh:
dibentuknya kelompok swabantu anak usia sekolah yang mengalami
gangguan konsentrasi belajar, kelompok ini difasilitasi oleh guru dan
perawat komunitas akan mencoba mengenali penyebab dan
mencarikan solusi, serta melatih konsentrasi anak. Anjukan untuk
latihan berenang cukup efektif untuk membantu anak belajar
konsentrasi.
c. Pendidikan kesehatan: penkes seperti dijelaskan diawal akan sangat
membantu anak sekolah meningkatkan pengetahuannya untuk
merubah perilaku hidup sehat.
d. Kemitraan: kemitraan perlu dibentuk agar ada jejaring kerja, contoh:
bermitra dengan pedagang kantin agar dapat menyediakan makanan
yang murah dan sehat. Bermintra dengan perusahaan/ percetakan buku
yang dapat memberikan buku murah bagi anak. Tentu masih banyak
lagi kemitraan yang dapat dibangun dalam rangka meningkatkan
kesehatan anak usia sekolah
5. Evaluasi
Perawat komunitas bersama komunitas dapat mengevalusi semua
implementasi yang telah dilakukan dengan merujuk pada tujuan yang
telah ditetapkan yaitu mencapai kesehatan anak usia sekolah yang
optimal.
DAFTAR PUSTAKA