merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda
atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.
1. Memastikan bahwa perusahaan (pabrik) beroperasi sesuai dengan kaidah : Output harus
maksimum dengan input yang tertentu. Contoh: Tenaga Kerja harus di-motivasi agar bekerja
maksimal ( full potensial)
2. Memastikan bahwa pabrik sudah berada pada ”titik fungsi produksi” yang tepat atau
mempergunakan input yang tepat (efisien).
Q = ƒ( L , K, ... dst)
1.2. Produksi Jangka Pendek (short run) : produksi yang menggunakan input tetap dan input variabel.
Terdapat 3 faktor penting dalam pengukuran produksi, yaitu :
Value Marginal Product (Nilai Marjinal Produk) = Nilai dari produk (output) yang dihasilkan oleh
input yang terakhir. VMPL = P x MPL
Hubungan antara total product, average product dan marginal product, dapat dijelaskan melalui
Gambar 1.
Hukum Pertambahan Hasil yang Semakin Berkurang (The law of diminishing returns) menyatakan
hubungan antara tingkat produksi dan input tenaga kerja yang digunakan dibedakan dalam tiga tahap,
yaitu :
Tahap Pertama : saat produksi total mengalami pertambahan yang semakin cepat
(increasing marginal return)
Tahap Kedua : saat pertambahan produksi total semakin lama semakin kecil (diminishing
marginal return)
Tahap ketiga : saat produksi total semakin lama semakin berkurang (negative marginal
return)
1.3.1. Isoquant
Isoquant adalah kurva yang merupakan tempat kedudukan titik-titik yang menunjukan
kombinasi dua faktor produksi guna menghasilkan tingkat produksi yang sama.
Slope isoquant dinamakan Marginal Rate of Technical Substitution (MTRS) yang menunjukkan
secara teknis berapa modal dan tenaga kerja dapat saling diubah untuk menghasilkan output yang
sama. MTRS dapat dituliskan sebagai :
dimana,
q = input
Q = output
aij = konstanta
Hubungan antara input dan output dinyatakan dalam suatu konstanta yaitu a ij sehingga nilai
produktivitas fisik marjinal (marginal product) tidak dapat ditentukan. Selain itu substitusi antar
faktor tidak ada sehingga hanya memiliki satu kombinasi. Konsekuensinya apabila input serentak
dinaikkan maka tingkat perkembangan output bersifat konstan sesuai dengan kenaikkan inputnya.
Inilah salah satu kelemahan dari fungsi produksi Leontief.
3. Fungsi Produksi Cobb-Douglas (Cobb-Douglas Production Function)
Isoquant pada fungsi produksi Cobb-Douglas mempunyai bentuk yang ekstrim. Secara matematis
ditulis sebagai :
α β
Q = F(K,L) = AK L , Dimana,
1.3.3. Isocost
garis yang menggambarkan kombinasi input yang memberikan biaya (cost) sama. Garis isocost
menggambarkan rasio antara upah tenaga kerja dengan capital. Rumus isocost adalah sebagai berikut:
Di mana
Slope dari isocost adalah: - w/r atau rasio negatif antara upah dibagi dengan biaya sewa.
Garis isocost dikombinasikan dengan garis isoquant untuk menentukan titik produksi optimal
Perusahaan dikatakan menghasilkan produk secara optimum apabila perusahaan tersebut dengan
jumlah produksi tertinggi dan pada saat itu perusahaan menghasilkan dengan kombinasi faktor
produksi yang paling rendah biayanya (Least Cost Combination).
Secara garis besar Least Cost Combination tercapai saat kurva isocost bersinggungan dengan kurva
isoquant. Hal ini dapat dijelaskan melalui Gambar 7.
Dalam mencapai keseimbangannya produsen selalu berdasarkan prinsip efisiensi, yaitu maksimalisasi
output atau minimalisasi biaya. Prinsip maksimalisasi output menyatakan bahwa dengan anggaran
yang sudah ditentukan, dicapai output maksimum (Gambar 8a). Prinsip minimalisasi biaya
menyatakan target output yang sudah ditetapkan harus dicapai dengan biaya minimum (gambar 8b).
The Cost Theory / Teori Biaya
Biaya produksi didefinisikan sebagai semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan
untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang digunakan untuk
menciptakan barang-barang yang diproduksinya.
yang diproduksikan. Misalnya : biaya bahan baku, upah, biaya angkut, dsb.
Total Cost adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menghasilkan
output. TC merupakan penjumlahan biaya tetap total dan biaya variabel total. (C = FC + VC)
d.Sunk cost adalah biaya yang telah dikeluarkan dan tidak dapat dipulihkan kembali.
Sebelum dikeluarkan, sunk cost termasuk ke dalam bagian opportunity cost (sebagai dana
cadangan atau lainnya) dan tidak relevan terhadap pengambilan keputusan di masa depan.
Biaya total, biaya tetap dan biaya variable dapat digambarkan seperti Gambar 9.
Dari macam-macam biaya jangka pendek, dapat diperoleh juga informasi mengenai biaya rata-rata
dan biaya marginal, yaitu :
Dalam jangka panjang (long run) dan sangat panjang (very long run) semua faktor produksi sifatnya
variabel. Perusahaan dapat menambah atau mengurangi kapasitas produksi dengan menambah atau
mengurangi mesin produksi.
Adalah tambahan biaya karena menambah produksi sebanyak satu unit. Perubahan biaya total adalah
sama dengan perubahan biaya variabel.Maka rumusnya adalah :
∆Q = Perubahan Output
Biaya rata-rata jangka panjang adalah Biaya total jangka panjang dibagi jumlah output. Ditunjukkan
dengan rumus :
LAC = Biaya Rata – Rata Jangka Panjang (Long Run Average Cost) Q = Jumlah output
Dalam konsep biaya jangka pendek telah dibahas bahwa C = FC + VC. Persamaan biaya total jangka
pendek mengikuti fungsi regresi kubik yang berbentuk :
2 3
C=a+bQ+cQ +dQ dimana,
2 3
Dari persamaan biaya total C = a + bQ + cQ + dQ , dapat diperoleh beberapa informasi penting
sebagai berikut :