OLEH: KELOMPOK 1
PUSPITA SARI
B - REGULER
FAKULTAS EKONOMI
pembangunanya, masalah yang paling sering muncul didalam wilayah tersebut yang
sebagai suatu proses dimana terdapat saling keterkaitan dan saling mempengaruhi
yang timbul yang akan mewujdkan peningkatan taraf kesejahteraan masyarakat dari
ekonomi dan pemerataan secara optimal. Indikator yang dapat digunakan utuk
dengan adanya wilayah yang maju dengan wilayah yang terbelakang atau kurang
maju. Hal ini dikarenakan tidak memperhatikan apakah pertumbuhan tersebut lebih
bear atau lebih kecil tingkat pertumbuhan penduduk atau perubahan struktur ekonomi
(Nurhuda et al;2011:110).
Tabel 1.1
Produk Domestik Regional Bruto di Provinsi Sumatera Utara (7 Kabupaten /
Kota )Atas Dasar Harga Konstan (Milyar Rupiah) Periode 2013-2016
PDRB/Tahun
Kabupaten/Kota
No 2013 2014 2015 2016
1 Langkat 22029,48 23157,01 24321,61 25533,81
2 Medan 110795,42 117528,08 124269,93 132062,86
3 TanjungBalai 4152,39 4392,58 4637,21 4904,54
4 Asahan 18892,62 20004,51 21116,72 22302,70
5 LabuhanBatu 17263,41 18164,10 19080,99 20046,02
6 Deli Serdang 51896,06 55793,75 58713,67 61839,67
7 SerdangBedagai 14345,60 15080,38 15841,95 16656,17
Sumber : BPS Sumut
Seperti yang terlihat pada Tabel 1.1 diatas bahwa dari tahun 2013 sampai
sumber daya manusia yang ada di suatu wilayah. Pertumbuhanpenduduk dan hal-hal
yang berhubungan dengan kenaikan jumlah angkatan kerja (labour force) secara
ekonomi. Pernyataan tersebut berarti: (1) Semakin banyak jumlah angkatan kerja
semakin banyak pasokan tenaga kerja, dan (2) semakin banyak jumlah penduduk
Dalam penelitian (Nur, 2011) mengenai hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan
ekonomi dan penyerapan tenaga kerja. Dimana terjadi pertumbuhan ekonomi yang
tinggi namun dibarengi dengan pertumbuhan penyerapan tenaga kerja yang rendah.
Tabel 1.2
Total Kondisi Ketenagakerjaan di Sumatera Utara Wilayah Pantai Timur
Tahun 2013-2016 (Jiwa)
No Kabupaten/Kota Jumlah Tenaga Kerja/ Tahun
2013 2014 2015 2016
1 Langkat 668904 696729 704305 719672
2 Medan 1552184 1613984 1632490 1668891
Sumatera Utara yang cenderung naik setiap tahunnya. Hal ini menandakan baik
jumlah orang yang bekerja maupun menganggur selalu naik setiap tahunnya.
Banyaknya keempatan kerja maka akan meningkatkan jumlah orang yang bekerja dan
hal ini akan menurunkan angka pengangguran sesuai dengan hukum Okun (okun law)
yang mana adanya hubungan negatif antara pertumbuhan ekonomi dengan
penduduk suatu wilayah dalam hal harapan hidup, pendidikan dan standar hidup
layak (Melliana dan Zain, 2013). IPM merupakan alat kebijakan (Spangenberg 2015)
yang merupakan hasil komprehensif dari berbagai faktor (Niu et al., 2013). IPM hadir
;2014).
Propinsi Sumatera Utara terletak pada pesisir geografis antara 1°- 4° LU dan
98°-100° BT, sebelah utara berbatasan dengan Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam
(NAD), sedangkan sebelah selatan berbatasan dengan Propinsi Sumatera Barat dan
Propinsi Riau. Luas areal Propinsi Sumatera Utara adalah 711.680 km² (3,72% dari
luas areal Republik Indonesia). Wilayah pesisir pantai Sumatera Utara terdiri dari dua
yaitu Pantai Barat Sumatera Utara yang berhadapan langsung dengan Samudera
Kabupaten Labuhan Batu, Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Serdang Bedagai.
Luas wilayah kecamatan pesisir dibagian timur Sumatera Utara adalah 43.133,44 km²
yang terdiri dari 35 kecamatan pesisir dengan jumlah desa sebanyak 436 desa. Di
Potensi wilayah Pantai Timur sampai saat ini belum dikelola secara optimal,
dimana pengelolaan yang telah dilakukan selama ini masih bersifat eksploitatif,
sektoral dan tumpang tindih. Oleh karena itu dalam jangka menengah dan jangka
salah satu dokumen perencanaan wilayah pesisir merupakan tahap awal dalam re-
acuan dalam pendayagunaan dan pengelolaan sumberdaya pesisir. Melalui Renstra ini
Management/ ICZPM) yang bermanfaat bukan hanya bagi generasi masa kini, tetapi
per kapita suatu daerah dengan daerah lain terkadang merupakan masalah.
2. Rendahnya kualitas tenaga kerja di wilayah pantai timur sumatera utara tahun
2013-2016.
manusia (IPM ) pada wilayah Pantai Timur pada level sedang atau belum
cukup merata.
5. Nilai jumlah penduduk dan luas wilayah yang meningkat , jika hanya terfokus
besar.
diteliti serta agar penelitian ini lebih terarah. Untuk itu penulis membatasi
masalah :
1. PDRB yang diteliti adalah PDRB atas Harga Konstan (Juta Rupiah) di
2. PDRB yang diteliti adalah PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Provinsi
(Jiwa)
5. Jumlah penduduk dan luas wilayah yang diteliti adalah Jumlah Penduduk
2013-2016.
Tahun 2013-2016.
1.6 Manfaat Penelitian
berikut.
pendidikan
2. Bagi Pemerintah
pembangunan wilayah.
3. Bagi Peneliti