Anda di halaman 1dari 3
isasi dalam segala sendi kehidupan terlaksana karena apa yang Globalisati “an dunia akan segera tersebar dan dapat diketahui oleh a semua produk bisa dengan mudah diakses oleh sia di salah satu bagie dunia lainnya sehingg: baik produk yang bermutu maupun tidak bermutu. Pa Saja, ‘Teknologi informasi yang semakin canggih membuat arus perdagangan prog menjadi lebih maju dan mudah. Terbukti kini dengan semakin banyaknya iklan media elektronik berupa TV, internet, maupun jejaring sosial, tingkat konsums, masyarakat terhadap berbagai produk menjadi meningkat. ‘Tingkat kesadaran konsumen tentang melakukan spesifikasi barang sebelum membeli dan tentang Standar Nasional Indonesia (SNI) masih rendah, Padaha) SNI merupakan jaminan atas kepastian kualitas dan keamanan suatu produk. Konsumen diharapkan dapat turut berperan dalam melindungi pasar domestik dari serbuan produk impor yang tidak mempunyai jaminan kualitas sesuai standar melalui pemilihan barang yang berlabelkan SNI. Tahap Awal Tahap Proses Tabap Inkubasi ‘@ Business/Action Plan ‘© Uji Coba Produksi '@ Produksi Awal ‘© Standarisasi Produk '¢ Sertifikasi Produk ¢ Produk Komersial Perhuasan Jaringan Pengembangan Produk « Pesluasan Pasar © HAKI ‘¢ Periuasan Jaringan + Produktivitas Daya Saing Produk -* Kesempatan Kerja ‘¢ Pertumbuhan Ekonomi Ra pri mt Sumber: kementerian riset dan teknologi, 2017 (dimodifikasi dan Sejalan dengan perkembangan kemampuan nasional di bidang standardisasi dan dalam mengantisipasi era globlalisasi perdagangan dunia, AF'TA (2003) dan APEC (2010/2020), kegiatan standardisasi yang meliputi standar dan penilaian kesesuaiat (conformity assessment) secara terpadu perlu dikembangkan secara berkelanjutat Khususnya dalam memantapkan dan meningkatkan daya saing produk nasional memperlancararusperdagangan dan melindungi kepentingan umum, Untukmembina, mengembangkan serta mengkoordinasikan kegiatan di bidang standardisasi seca" nasional menjadi tanggung jawab Badan Standardisasi Nasional (BSN). SNI adalah standard Nasional Indonesia atau Sistem Manajemen Mutt untuk Produk, yaitu standard yang mengatur apakah proses produksi swat! produk yang dihasilkan telah memenuhi standard yang telah ditetapkan oF! Standard Indonesia. Metode Pendekatan SNI mengacu pada standard ISO 900! menggunakan pendekatan proses (Process Approach), pendekatan sistem (3S! approach) dan juga menggunakan pola Plan - Do —- Check — Action (PDCA)~ Continuous Improvement. uk Kreatif Kewirausahaan SM Periode Inkubasi Produk Indust Kreaif Kesed Konsultasi & Pendampingan Alb Teknologi & Dif TInovas, Alses Pasar, Mangjemen & Fasiitasi Pembiayaan \K untuk Kelas Xi Kemiandirian Usaha , Peningkatan Daya Saing & Pertumbuhan Ekonomi wuaikan) | pa gan Canseamer yang u u pengelola mutu organ Geseion aun ene eens wilayah Indonesia, sedangkan Kategori Import adalah produk yang dihasilkan oleh negara produsen dan pros aut vuditnya harus di negara produsen. Manfaat Produk SNI Terhadap barang dan atau jasa, proses, memenuhi ketentuan/spesifikasi teknis SNI atau dibubuhi tanda SNI (Pasal 14 ayat [1] P adalah jaminan tertulis sistem dan personel yang telah dapat diberikan sertifikat dan »P 102/200). Sertifikat itu sendiri yang diberikan oleh lembaga/laboratorium yang telah diakreditasi untuk menyatakan bahwa barang, jasa, proses, sistem atau personel telah memenuhi standar yang dipersyaratkan (Pasal 1 angka 12 PP 102/200). Sedangkan, Tanda SNI adalah tanda sertifikasi yang dibubuhkan pada barang kemasan atau label yang menyatakan telah terpenuhinya persyaratan Standar Nasional Indonesia (Pasal 1 angka 13 PP 102/200). Manfaat dengan diterapkannya SNI bagi produsen, di antaranya: 1. Kepuasan pelanggan dengan penyampaian produk secara konsisten dalam memenuhi persyarat persyaratan pelanggan 2. Mengurangi biaya operasional dengan peningkatan berkesinambungan pada proses-proses dan hasil dari efisiensi operasional. 3 Peningkatan hubungan pada pemegang kepentingan termasuk para karyawan, pelangan, dan pemasok. 4. Persyaratan pematuhan hukum dengan pemahaman bagaimana persyaratan suatu peraturan dan perundang-undangan tersebut memiliki pengaruh tertentu pada suatu organisasidan para pelanggan. 5. Peningkatan terhadap pengendalian manajemen resiko dengan konsistensi secara terus menerus dan adanya mampu telurus suatu produk dan pelayanan, Di lain pihak, manfaat bagi pemerintah yang berkewajiban memberikan perlindungan kepada warga negaranya juga memperoleh manfaat melalui penerapan standar juga keuntungan perbaikan ekonomi nasional. Beberapa manfaat lainnya, di antaranya: 1. Standar memberikan acuan dasar bagi perlindungan kesehatan, keselamatan, keamanan, dan lingkungan bagi masyarakat. ong 2. Standar menjadi acuan pembentuk kesetaraan perdagangan, atau menja‘ v Penghambat atas ketidak-seimbangan perdagangan global. pa gan Canseamer nal Indonesia yang sudi yhingga produk kita bisa ditawarkan ke diwajibkan pada semua barang. Berdasarkan Pasal 12 ayat (2) PP 10 bersifat sukarela untuk ditetapkan oleh pelaku usaha. "Akan tetapi, dalam hal SNI berkaitan dengan kepentingan kese! keamanan, keschatan masyarakat atau pelestarian fungsi lingkungan atau pertimbangan ekonomis, instansi teknis dapat memberlakukan_ secara waj sebagian atau seluruh spesifikasi teknis dan atau parameter dalam SNI Pasal jp ayat [3] PP 102/200). | Jadi, pada dasarnya tidak semua barang atau jasa wajib SNI. Biasanya gy wajib diberlakukan pada hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan keselamate, keamanan, kesehatan masyarakat atau pelestarian fungsi lingkungan hidup dan atau pertimbangan ekonomis. Agar SNI memperoleh keberterimaan yang luas antara para stakeholder, make SNI dirumuskan dengan memenuhi WTO Code of good practice, yaitu: 1. Openess (Keterbukaan): Terbuka bagi agar semua stakeholder yang ber kepentingan dapat berpartisipasi dalam pengembangan SNI; 2. Transparency (Transparansi): Transparan agar semua stakeholder yant berkepentingan dapat mengikuti perkembangan SNI mulai dari tahap pemrograman dan perumusan sampai ke tahap penetapannya. Dan dapat dengan mudah memperoleh semua informsi yang berkaitan dengan pengembangan Ni 3. Consensus and impartiality (Konsensus dan tidak memihak): Tidak memibak dan konsensus agar semua stakeholder dapat menyalurkan kepentingant}® dan diperlakukan secara adil; 4. Effectiveness and relevance: Efektif dan relevan agar dapat memfasilitas perdagangan karena memerhatikan kebutuhan pasar dan tidak bertentang® dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; Coherence: Koheren dengan pengembangan standar internasional a8 perkembangan pasar negara kita tidak terisolasi dari perkembangal global dan memperlancar perdagangan internasional; dan Development dimension Berdimensi pembangunan): Berdimensi pembangu™ agar memperhatikan kepentingan publik dan kepentingan nasional daya saing perekonomian nasional dalam Indonesia. pa gan Canseamer

Anda mungkin juga menyukai