Revisi : 05
Lembar Data Keselamatan Tanggal efektif : Januari 2017
Page 2 of 9
Methanol
Revisi : 05
Lembar Data Keselamatan Tanggal efektif : Januari 2017
Page 4 of 9
Methanol
Revisi : 05
Lembar Data Keselamatan Tanggal efektif : Januari 2017
Penyimpanan : Simpan di dalam sistem tertutup yang dirancang untuk menghindari pengapian dan
kontak dengan manusia. Tangki harus di bumikan, diventilasikan dan harus
mempunyai pengendali emisi uap. Tangki harus diberi bendungan. Hindari
penyimpanan dengan bahan yang tidak sesuai. Methanol anhidrus tidak korosif
terhadap sebagian besar logam pada suhu ambang kecuali untuk timbal, nikel,
monel, besi cor dan besi tinggi silikon. Coating tembaga (campuran tembaga), seng
(termasuk baja yang digalvanasi), atau aluminum tidak sesuai untuk penyimpanan.
Bahan-bahan tersebut dapat diserang oleh methanol. Tangki penyimpanan yang di
las biasanya memuaskan. Tangki penyimpanan harus dirancang dan dibangun sesuai
dengan praktek industri yang baik. Plastik dapat digunakan untuk penyimpanan
jangka pendek, sedangkan untuk jangka panjang, plastik tidak disarankan
dikarenakan resiko kerusakan dan kontaminasi.
Page 6 of 9
Methanol
Revisi : 05
Lembar Data Keselamatan Tanggal efektif : Januari 2017
Bila kontak dengan kulit : Dapat menyebabkan iritasi sedang. Dapat diserap melalui kulit dalam jumlah yang
mambahayakan. Kontak yang berkepanjangan atau berulang dapat menyebabkan
hilangnya lemak pada kulit dan dermatitis. Methanol dapat terserap melalui kulit
yang mengakibatkan efek sistemik termasuk gangguan penglihatan.
Bila tertelan : Dapat menyebabkan kematian atau kebutaan bila tertelan. Dapat menimbulkan
bahaya aspirasi. Tidak dapat dibuat "tidak-beracun". Dapat mengakibatkan iritasi
gastrointestinal dengan gejala mual, muntah dan diare. Dapat menyebabkan
keracunan sistemik dan asidosis. Dapat menyebabkan depresi sistem syaraf pusat,
dengan gejala sakit kepala, pusing, kantuk dan mual. Tahap selanjutnya dapat
menyebabkan kolaps, tidak sadarkan diri, koma dan kemungkinan kematian
disebabkan karena gagalnya pernafasan. Dapat menyebabkan efek pada sistem
jantung.
Efek kronis : Kontak dengan kulit yang berkepanjangan atau berulang dapat menyebabkan
dermatitis. Paparan kronis dapat menyebabkan efek yang hampir sama dengan
paparan akut. Methanol hanya dapat dieliminasi dari tubuh dengan sangat lambat.
Dikarenakan eliminasi yang lambat inilah methanol dikategorikan sebagai racun
akumulatif. Walaupun paparan tunggal tidak menimbulkan efek, namun paparan
tiap hari dapat terakumulasi dalam jumlah yang membahayakan.
Toksisitas terhadap reproduksi : Dapat menyebabkan fetotoksik (toksik untuk janin selama tahap terakhir dari
kehamilan, seringkali melalui plasenta) dan efek teratogenik (menyebabkan
kelainan pada janin), berdasarkan informasi hewan.
Efek spesifik terhadap organ : Paparan methanol pada konsentrasi memamtikan (lethal concentration ) telah
terbukti menyebabkan kerusakan pada organ-organ termasuk hati, ginjal, pankreas,
jantung, paru-paru dan otak. Meskipun hal ini jarang terjadi, korban keracunan
yang parah dapat menderita kerusakan saraf permanen. Paparan berlebih untuk
bahan ini (atau komponennya) telah dibuktikan sebagai penyebab efek berikut pada
hewan laboratorium: kelainan hati, kerusakan sistem saraf pusat. Paparan berlebih
untuk bahan ini (atau komponennya) telah diusulkan sebagai penyebab efek berikut
pada manusia: penurunan penglihatan.
Informasi tambahan : Methanol di air asin atau di air tawar dapat menimbulkan efek serius bagi
kehidupan perairan.
XIII. PEMBUANGAN
Pembuangan produk : Bahan ini harus di wadahi dan tidak boleh dibuang di sungai, saluran pembuangan
air atau saluran air. Dilarang membuang sisa bahan ini ke dalam media lingkungan
hidup, tanpa melakukan pengolahan terlebih dahulu sesuai ketentuan dalam
Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun.
Pembuangan kontainer : Kontainer yang kosong harus di bersihkan dengan membilasnya dengan air.
Kontainer yang tidak dapat digunakan lagi harus dibersihkan dari uap-uapnya
terlebih dahulu sebelum dibuang. Residu dapat menyebabkan bahaya ledakan
Jangan melubangi, memotong atau mengelas drum-drum yang belum dibersihkan.
Sisa kemasan yang kosong harus dipakai semula atau dibuang mengikut Peraturan
Pemerintah No. 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun.
Peraturan Lokal : Dapat dilakukan pembakaran oleh badan yang telah disetujui di bawah kondisi yang
dikendalikan jika diijinkan oleh pihak yang berwenang, jika tidak pembuangan
harus dilakukan mengikuti peraturan tentang limbah dan lingkungan yang berlaku.
Page 8 of 9
Methanol
Revisi : 05
Lembar Data Keselamatan Tanggal efektif : Januari 2017
Peraturan yang berkaitan : Peraturan Pemerintah republik Indonesia No 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan
Bahan Berbahaya dan Beracun.
Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia No 23/M-IND/PER/4/2013
yang merupakan perubahan atas Peraturan Menteri Perindustrian Republik
Indonesia No. 87/M-IND/PER/9/2009 tentang Sistem Harmonisasi Global
Klasifikasi dan Label pada Bahan Kimia.
Keputusan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No 187/MEN/1999 tentang
Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di tempat Kerja.
Page 9 of 9