Anda di halaman 1dari 9

Methanol

Revisi : 05
Lembar Data Keselamatan Tanggal efektif : Januari 2017

I. IDENTIFIKASI PRODUK KIMIA DAN PERUSAHAAN


Nama Produk : Methanol
Kegunaan : Methanol digunakan dalam proses produksi berbagai produk termasuk
formaldehid, adhesive, pernis, zat pewarna, fluida duplikat, tinta printing dan
beberapa jenis lacquer cepat kering. Bahan ini juga digunakan untuk menurunkan
viskositas karet dan resin. Bahan ini juga digunakan sebagai bahan pengganti
ethanol.
Penyedia : PT. Mulya Adhi Paramita
Alamat penyedia : Kapuk Kamal No. 19
Jakarta 14470, Indonesia
Nomor Telepon Darurat : + 6221-5551314 (24 Jam), darurat transportasi

II. IDENTIFIKASI BAHAYA


Klasifikasi GHS Cairan mudah terbakar : kategori 2
Toksisitas akut Oral : kategori 3
Toksisitas akut dermal: kategori 3
Toksisitas terhadap reproduksi : kategori 3
Toksisitas terhadap organ tertentu (paparan tunggal) : kategori 1
Label GHS
Simbol :

Kata sinyal : Bahaya


Pernyataan bahaya : Bahaya fisik
H225 Cairan dan uap mudah terbakar.
Bahaya kesehatan
H300 Fatal jika tertelan.
H301 Toksik jika tertelan
H311 Toksik jika terkena kulit
H331 Toksik jika terhirup
Pernyataan tindak kehati-hatian : Pencegahan
P210 Jauhkan dari panas/percikan/api langsung/permukaan panas. Dilarang merokok.
P233 Jaga kontainer tertutup dengan rapat.
P240 Bumikan kontainer dan alat penerima.
P241 Gunakan alat listrik/ventilasi/penerangan/peralatan yang anti ledakan.
Page 1 of 9
Methanol
Revisi : 05
Lembar Data Keselamatan Tanggal efektif : Januari 2017

P242 Gunakan alat yang tidak menimbulkan percikan.


P243 Ambil tindakan hati-hati untuk mencegah listrik statis.
P264 Cuci tangan sebersih-bersihnya setelah menangani.
P270 Jangan makan,minum atau merokok saat menangani produk ini.
P280 Gunakan sarung tangan/baju pelindung/kacamata pelindung/pelindung wajah.
P261 Hindari menghirup debu/asap/gas/kabut/semprotan maupun uap produk.
P271 Gunakan dalam ruangan terbuka atau ruang dengan ventilasi cukup.
Respon
P301+P310+ Jika tertelan : kumur mulut, jangan mengusahakan untuk muntah, segera panggil
P330+P331 dokter.
P302+P352 Jika terkena kulit : cuci dengan sejumlah besar air dan sabun, panggil dokter jika
tidak mersa nyaman.
P303+P353+ Jika terkena kulit (atau rambut) : basuh kulit dengan air/shower,lepaskan baju
P361 yang terkontaminasi dengan segera.
P304+P340 Jika terhirup : pindahkan korban ke udara segar, dan jaga bpada posisi yang
nyaman untuk bernafas, panggil dokter jika merasa tidak nyaman.
P361 Tanggalkan segera seluruh pakaian yang terkontaminasi.
P311 Hubungi pusat penanggulangan keracunan atau dokter / tenaga medis
P312 Hubungi pusat penanggulanan keracunan atau dokter / tenaga medis apabila anda
merasa tidak sehat.
P330 Basuh mulut.
P307 + P311 Jika terkena mata : basuh mata dengan hati-hati selama beberapa menit, lepaskan
lensa kontak jika ada dan mudah untuk dilepaskan, lanjutkan pembasuhan.
P370+P378 Jika terjadi kebakaran : gunakan kimia pemadam kering, CO2, tipe AFFF(R)
(Aqueous Film Forming Foam (tahan alkohol)) dengan sistem perbandingan busa
3%/6% untuk pemadaman.
P363 Cuci baju yang terkontaminasi sebelum digunakan.
Penyimpanan
P403+P233 Simpan di tempat yang berventilasi baik, jaga kontainer tetap tertutup rapat.
P403+P235 Simpan di tempat yang berventilasi baik, jaga tetap dingin.
P405 Simpan dalam keadaan tertutup rapat.
Pembuangan
P501 Buang isi dan kontainer ke tempat limbah yang tepat atau pakai kembali mengacu
pada peraturan pemerintah yang berlaku.

III. KOMPOSISI/KETERANGAN TENTANG ISI KANDUNGAN


Identifikasi Bahan : Methanol

Page 2 of 9
Methanol
Revisi : 05
Lembar Data Keselamatan Tanggal efektif : Januari 2017

Keluarga kimia : Alcohol


Sinonim : Methyl alcohol
Methyl hidroxide
Carbinol
Wood spirit
Rumus Molekul : CH4O
Nomor CAS : 67-56-1
Nomor UN : 1230
Nomor EC : 200-659-6

IV. TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA


Saran umum : Jika gejala berlanjut atau jika ragu-ragu, segera minta pertolongan medis.
Bila terhirup : Pindahkan ke tempat berudara segar. Jika tidak bernafas, berikan pernafasan
buatan. Jika sulit bernafas, berikan oksigen. Segera berikan pertolongan medis
secepatnya.
Bila kontak dengan kulit : Jika kontak dengan kulit, segera basuh kulit dengan air yang banyak selama
setidaknya 15 menit sambil melepaskan pakaian dan sepatu yang terkontaminasi.
Segera berikan pertolongan medis. Cuci bersih pakaian dan sepatu sebelum
disimpan dan digunakan kembali.
Bila kontak dengan mata : Segera bilas mata dengan air yang banyak selama setidaknya 15 menit, dengan
membuka kedua kelopak mata. Segera berikan pertolongan medis.
Bila tertelan : Terdapat resiko terjadi aspirasi jika tertelan. Segera berikan pertolongan medis.
Jangan mengusahakan muntah kecuali dibimbing oleh petugas medis. Jangan
memberikan apapun lewat mulut kepada korban yang tidak sadarkan diri. Jika
muntah terjadi secara spontan, condongkan badan korban ke depan untuk
mencegah terjadinya aspirasi.

V. TINDAKAN PEMADAMAN KEBAKARAN


Titik nyala : 12 oC (closed cup)
Suhu penyalaan otomatis : 455 oC
Batas ledakan : 3 - 31 % vol
Sarana pemadam kebakaran : Karbon dioksida, media pemadaman kering, spray air, busa tahan alkohol.
Sarana pemadam kebakaran yang tidak : Aliran air deras
sesuai
Prosedur pemadaman kebakaran Methanol terbakar dengan api yang tidak berwarna dan hampir tidak terlihat. Selalu
berada di area yang berlawanan dengan arah angin. Isolasikan dan batasi area
kebakaran. Methanol dalam air dengan konsentrasi lebih dari 25% dapat terbakar.
Gunakan semprotan air yang halus atau kabut untuk mengendalikan penyebaran api
Page 3 of 9
dan untuk mendinginkan kontainer yang terpapar api. Kumpulkan air sisa bekas
pemadaman untuk pembuangan lebih lanjut. Jangan berjalan melalui bahan yang
tercecer atau tumpah.
Methanol
Revisi : 05
Lembar Data Keselamatan
Methanol terbakar dengan api yang tidak berwarna dan hampir tidak
Tanggal terlihat.
efektif Selalu
: Januari 2017
berada di area yang berlawanan dengan arah angin. Isolasikan dan batasi area
kebakaran. Methanol dalam air dengan konsentrasi lebih dari 25% dapat terbakar.
: Gunakan semprotan air yang halus atau kabut untuk mengendalikan penyebaran api
dan untuk mendinginkan kontainer yang terpapar api. Kumpulkan air sisa bekas
pemadaman untuk pembuangan lebih lanjut. Jangan berjalan melalui bahan yang
tercecer atau tumpah.
Peralatan perlindungan khusus untuk : Gunakan peralatan pernafasan lengakap (self-contained breathing apparatus )
petugas pemadam kebakaran dengan penutup muka penuh dan pakaian perlindungan.

VI. TINDAKAN DALAM MENGHADAPI BAHAYA KEBOCORAN


Perlindungan diri : Petugas yang membersihkan kebocoran harus menggunakan peralatan perlindungan
pernafasan lengkap dengan tekanan positif dan masker penutup muka serta pakaian
perlindungan lengkap. Pakaian pemadam kebakaran biasa tidak efektif untuk
melindungi petugas dari methanol.
Perlindungan lingkungan : Cegah kebocoran memasuki sumur, saluran air atau sumber air lainnya. Jika sudah
terjadi kontaminasi ke saluran atau sumber air, segera beritahu pihak yang
berwenang menangani masalah lingkungan.
Metode untuk membersihkan : Untuk kebocoran kecil
Serap dengan bahan penyerap yang tidak mudah terbakar. Pulihkan methanol dan
encerkan dengan air untuk mengurangi resiko kebakaran. Cegah tumpahan
methanol memasuki sumur, area tertutup, parit atau saluran air. Batasi akses bagi
orang yang tidak memakai peralatan perlindungan diri. Letakkan bahan di dalam
kontainer yang ditutup dan diberi label. Bilas area dengan air.
Untuk kebocoran besar
Jika perlu, bendung tumpahan. Busa tahan alkohol dapat di aplikasikan pada
tumpahan untuk mengurangi bahaya uap dan resiko bahaya kebakaran.
Maksimalkan usaha memulihkan methanol untuk di daur ulang atau dipakai
kembali. Kumpulkan cairan dengan pompa yang anti ledakan.

VII. PENANGANAN DAN PENYIMPANAN


Penanganan : Cairan dan uap mudah terbakar. Jangan merokok dan jangan ada api di area
penyimpanan, penggunaan dan penanganan. Tutup kontainer rapat-rapat. Hindari
kontak dengan kulit, mata dan membran mukosa. Semua peralatan harus
dibumikan (electrically grounded ).

Page 4 of 9
Methanol
Revisi : 05
Lembar Data Keselamatan Tanggal efektif : Januari 2017

Penyimpanan : Simpan di dalam sistem tertutup yang dirancang untuk menghindari pengapian dan
kontak dengan manusia. Tangki harus di bumikan, diventilasikan dan harus
mempunyai pengendali emisi uap. Tangki harus diberi bendungan. Hindari
penyimpanan dengan bahan yang tidak sesuai. Methanol anhidrus tidak korosif
terhadap sebagian besar logam pada suhu ambang kecuali untuk timbal, nikel,
monel, besi cor dan besi tinggi silikon. Coating tembaga (campuran tembaga), seng
(termasuk baja yang digalvanasi), atau aluminum tidak sesuai untuk penyimpanan.
Bahan-bahan tersebut dapat diserang oleh methanol. Tangki penyimpanan yang di
las biasanya memuaskan. Tangki penyimpanan harus dirancang dan dibangun sesuai
dengan praktek industri yang baik. Plastik dapat digunakan untuk penyimpanan
jangka pendek, sedangkan untuk jangka panjang, plastik tidak disarankan
dikarenakan resiko kerusakan dan kontaminasi.

VIII. PENGENDALIAN PAPARAN / PERLINDUNGAN DIRI


Standar paparan : American Conference of Governmental Industrial Hygienists (ACGIH)
Methanol : TWA - 200 ppm
TWA adalah konsentrasi rata-rata berdasarkan waktu (time-weighted average )
untuk hari kerja normal 8 jam atau 40 jam per-minggu ketika hampir semua pekerja
dapat terkontak langsung berulang kali tanpa efek merugikan.
Perlindungan pernafasan : Jika batas paparan terlampaui dan kontrol teknis tidak mencukupi, gunakan
supplied air, full-facepiece respirator, airlined hood, atau full-facepiece self-
contained breathing apparatus.
Perlindungan kulit dan badan : Sarung tangan karet atau neoprene dan perlindungan tambahan seperti sepatu boot,
apron jika diperlukan dalam area paparan yang tidak biasa.
Perlindungan mata : Gunakan kacamata kimia (chemical safety goggles ). Sediakan eye wash dan
safety shower di area kerja.
Perlindungan tangan : Gunakan sarung tangan yang tahan bahan kimia, sepatu boot dan apron untuk
mencegah kontak dengan kulit yang berkepanjangan dan berulang.

IX. SIFAT FISIK DAN KIMIA


Bentuk : Cairan
Warna : Jernih
Bau : Sedikit bau alkohol
Titik didih : 64 ± 1oC
Titik beku : - 98 oC
Page 5 of 9
Methanol
Revisi : 05
Lembar Data Keselamatan Tanggal efektif : Januari 2017

Titik nyala : 12 oC (closed cup)


Suhu penyalaan otomatis : 455 oC
Batas nyala : 3 - 31 % vol
Tekanan uap : 103 mmhg @ 21oC mmHg
Kerapatan uap : 1.11
Specific Gravity : 0.7910-0.7930 (20 oC)
Rata-rata penguapan : 4.1 ( BuAc = 1 )
Kelarutan dalam air : Total

X. STABILITAS DAN REAKTIFITAS


Stabilitas : Stabil pada kondisi penggunaan dan penyimpanan normal.
Kondisi yang harus dihindari : Panas, api, sumber pengapian dan bahan yang tidak sesuai.
Bahan yang tidak sesuai : Bahan pengoksidasi kuat, mineral kuat atau asam organik. Kontak dengan bahan-
bahan tersebut dapat menyebabkan reaksi dahsyat atau ledakan. Dapat
menyebabkan korosi pada timbal, aluminum, magnesium, dan platinum.
Polimerisasi yang berbahaya : Tidak akan terjadi
Produk dekomposisi yang berbahaya : Dapat menghasilkan karbon dioksida, karbon monoksida dan formaldehid ketika
dipanaskan hingga terdekomposisi.

XI. INFORMASI TOKSIKOLOGI


Racun Akut
Racun oral akut : LD50 tikus : 5628mg/kg
Racun penghirupan akut : LC50 tikus : 64000 ppm/ 4 jam
Racun dermal akut : LD50 kelinci : 15800mg/kg
Efek pada manusia
Bila terhirup : Penghirupan konsentrasi tinggi dapat menyebabkan iritasi membran mukosa,
menyebabkan sakit kepala, kantuk, mual, bingung, tidak sadarkan diri, gangguan
pencernaan dan penglihatan, kebutaan dan bahkan kematian.
Bila terkena mata : Dapat menyebabkan iritasi, yang ditandai dengan sakit seperti terbakar, mata
merah, keluar air mata, melepuh dan kemungkinan luka pada kornea. Uap dapat
menyebabkan iritasi mata. Dapat menyebabkan sakit dan sensitif terhadap cahaya.

Page 6 of 9
Methanol
Revisi : 05
Lembar Data Keselamatan Tanggal efektif : Januari 2017

Bila kontak dengan kulit : Dapat menyebabkan iritasi sedang. Dapat diserap melalui kulit dalam jumlah yang
mambahayakan. Kontak yang berkepanjangan atau berulang dapat menyebabkan
hilangnya lemak pada kulit dan dermatitis. Methanol dapat terserap melalui kulit
yang mengakibatkan efek sistemik termasuk gangguan penglihatan.
Bila tertelan : Dapat menyebabkan kematian atau kebutaan bila tertelan. Dapat menimbulkan
bahaya aspirasi. Tidak dapat dibuat "tidak-beracun". Dapat mengakibatkan iritasi
gastrointestinal dengan gejala mual, muntah dan diare. Dapat menyebabkan
keracunan sistemik dan asidosis. Dapat menyebabkan depresi sistem syaraf pusat,
dengan gejala sakit kepala, pusing, kantuk dan mual. Tahap selanjutnya dapat
menyebabkan kolaps, tidak sadarkan diri, koma dan kemungkinan kematian
disebabkan karena gagalnya pernafasan. Dapat menyebabkan efek pada sistem
jantung.
Efek kronis : Kontak dengan kulit yang berkepanjangan atau berulang dapat menyebabkan
dermatitis. Paparan kronis dapat menyebabkan efek yang hampir sama dengan
paparan akut. Methanol hanya dapat dieliminasi dari tubuh dengan sangat lambat.
Dikarenakan eliminasi yang lambat inilah methanol dikategorikan sebagai racun
akumulatif. Walaupun paparan tunggal tidak menimbulkan efek, namun paparan
tiap hari dapat terakumulasi dalam jumlah yang membahayakan.
Toksisitas terhadap reproduksi : Dapat menyebabkan fetotoksik (toksik untuk janin selama tahap terakhir dari
kehamilan, seringkali melalui plasenta) dan efek teratogenik (menyebabkan
kelainan pada janin), berdasarkan informasi hewan.
Efek spesifik terhadap organ : Paparan methanol pada konsentrasi memamtikan (lethal concentration ) telah
terbukti menyebabkan kerusakan pada organ-organ termasuk hati, ginjal, pankreas,
jantung, paru-paru dan otak. Meskipun hal ini jarang terjadi, korban keracunan
yang parah dapat menderita kerusakan saraf permanen. Paparan berlebih untuk
bahan ini (atau komponennya) telah dibuktikan sebagai penyebab efek berikut pada
hewan laboratorium: kelainan hati, kerusakan sistem saraf pusat. Paparan berlebih
untuk bahan ini (atau komponennya) telah diusulkan sebagai penyebab efek berikut
pada manusia: penurunan penglihatan.

XII. INFORMASI EKOLOGI


Persistensi dan Peruraian oleh : Produk ini dapat dengan mudah terurai oleh lingkungan
lingkungan
Ekotoksisitas : Toksisitas terhadap ikan : LC50 (96 h): 29.4 mg/l, Fathead Minnow
Toksisitas terhadap bakteri : EC50 (30 minutes) = 51,000-320,000 mg/L,
Phytobacterium phosphoreum
Bioakumulasi : Tidak diperkirakan berbioakumulasi secara signifikan.
Page 7 of 9
Methanol
Revisi : 05
Lembar Data Keselamatan Tanggal efektif : Januari 2017

Informasi tambahan : Methanol di air asin atau di air tawar dapat menimbulkan efek serius bagi
kehidupan perairan.

XIII. PEMBUANGAN
Pembuangan produk : Bahan ini harus di wadahi dan tidak boleh dibuang di sungai, saluran pembuangan
air atau saluran air. Dilarang membuang sisa bahan ini ke dalam media lingkungan
hidup, tanpa melakukan pengolahan terlebih dahulu sesuai ketentuan dalam
Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun.
Pembuangan kontainer : Kontainer yang kosong harus di bersihkan dengan membilasnya dengan air.
Kontainer yang tidak dapat digunakan lagi harus dibersihkan dari uap-uapnya
terlebih dahulu sebelum dibuang. Residu dapat menyebabkan bahaya ledakan
Jangan melubangi, memotong atau mengelas drum-drum yang belum dibersihkan.
Sisa kemasan yang kosong harus dipakai semula atau dibuang mengikut Peraturan
Pemerintah No. 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun.
Peraturan Lokal : Dapat dilakukan pembakaran oleh badan yang telah disetujui di bawah kondisi yang
dikendalikan jika diijinkan oleh pihak yang berwenang, jika tidak pembuangan
harus dilakukan mengikuti peraturan tentang limbah dan lingkungan yang berlaku.

XIV. INFORMASI TRANSPORTASI


Transportasi darat : UN number : 1230
Class :3
Packing Group : II

Transportasi laut : UN number : 1230


Class :3
Packing Group : II

Transportasi udara : UN number : 1230


Class :3
Packing Group : II

XV. INFORMASI YANG BERKAITAN DENGAN PERATURAN


Informasi peraturan ini tidak dimaksudkan bersifat komprehensif. Peraturan-peraturan lain mungkin berlaku untuk bahan
ini.

Page 8 of 9
Methanol
Revisi : 05
Lembar Data Keselamatan Tanggal efektif : Januari 2017

Peraturan yang berkaitan : Peraturan Pemerintah republik Indonesia No 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan
Bahan Berbahaya dan Beracun.
Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia No 23/M-IND/PER/4/2013
yang merupakan perubahan atas Peraturan Menteri Perindustrian Republik
Indonesia No. 87/M-IND/PER/9/2009 tentang Sistem Harmonisasi Global
Klasifikasi dan Label pada Bahan Kimia.
Keputusan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No 187/MEN/1999 tentang
Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di tempat Kerja.

XVI. INFORMASI LAIN


Singkatan : ASTM American Society for Testing and Materials
ACGIH American Conference of Governmental Industrial Hygienists
EC50 Half Maximal Effective Concentration
LC50 Lethal Concentration and Time
LD50 Median Lethal Dose
TWA Time Weighted Averages
Sangkalan
Informasi yang terdapat di dalam Lembar data keselamatan ini dimaksudkan untuk membantu dalam penggunaan produk di
atas tanpa resiko pada keselamatan atau kesehatan yang didasarkan pada pengetahuan dan pengalaman. Informasi ini hanya
berlaku untuk produk tersebut dan tidak berlaku apabila bahan tersebut dicampur dengan bahan lain dengan berbagai proses.
Merupakan kewajiban pengguna untuk melengkapi sendiri informasi yang mereka perlukan sesuai dengan kebutuhan dan
kelengkapan yang mereka perlukan untuk penggunaan mereka.

Page 9 of 9

Anda mungkin juga menyukai