Anda di halaman 1dari 34

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

PSAK No. 2 22 Desember 2009


(revisi 2009)

PERNYATAAN
STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

LAPORAN ARUS KAS

IKATAN AKUNTAN INDONESIA


PSAK No. PERNYATAAN

2 STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN


(revisi 2009)
LAPORAN ARUS KAS

Hak cipta © 2009, Ikatan Akuntan Indonesia

Sanksi Pelanggaran Pasal 44:


Undang-undang Nomor 7 tahun 1987 tentang
Perubahan atas Undang-undang Nomor: 6 tahun 1982
tentang Hak Cipta
1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau mem-
perbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan
pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan,
atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran
Hak Cipta sebagai mana dimaksud dalam ayat (1), dipidana penjara pa-
ling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp50.000.000,00
(lima puluh juta rupiah).

Dikeluarkan oleh
Dewan Standar Akuntansi Keuangan
Ikatan Akuntan Indonesia
Jalan Sindanglaya No. 1
Menteng
Jakarta 10310
Telp: (021) 3190-4232
Fax : (021) 724-5078
Email: iai-info@iaiglobal.or.id, dsak@iaiglobal.or.id

Desember 2009
Laporan Arus Kas PSAK No. 2 (revisi 2009)

PSAK 2 (revisi 2009) tentang Laporan Arus Kas telah disah-


kan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan pada tanggal
22 Desember 2009.

PSAK 2 (revisi 2009) ini merevisi PSAK 2 tentang Laporan


Arus Kas yang telah dikeluarkan pada 7 September 1994.

Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur-unsur yang


tidak material.

Jakarta, 22 Desember 2009


Dewan Standar Akuntansi Keuangan

Rosita Uli Sinaga Ketua


Roy Iman Wirahardja Wakil Ketua
Agus Edy Siregar Anggota
Etty Retno Wulandari Anggota
Merliyana Syamsul Anggota
Meidyah Indreswari Anggota
Riza Noor Karim Anggota
Setiyono Miharjo Anggota
Saptoto Agustomo Anggota
Jumadi Anggota
Ferdinand D. Purba Anggota
Irsan Gunawan Anggota
Budi Susanto Anggota
Ludovicus Sensi Wondabio Anggota
Eddy R. Rasyid Anggota
Liauw She Jin Anggota
Sylvia Veronica Siregar Anggota

Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA iii


Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
Laporan Arus Kas PSAK No. 2 (revisi 2009)

PERBEDAAN DENGAN IFRSs

PSAK 2 (revisi 2009): Laporan Arus Kas mengadopsi seluruh


IAS 7 Statement of Cash Flow per 1 Januari 2009, kecuali:

1. IAS 7 paragraf 14 yang menjadi PSAK 2 paragraf 13


tentang acuan ke IAS 16: Property, Plant, and Equipment
paragraf 68A karena paragraf tersebut belum diadopsi
ke dalam PSAK 16 (revisi 2007): Aset Tetap.

2. IAS 7 paragraf 53, 54, dan 55 yang menjadi PSAK 2


paragraf 52 tanggal efektif.

iv Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
Laporan Arus Kas PSAK No. 2 (revisi 2009)

DAFTAR ISI
Paragraf
PENDAHULUAN .............................................. 01 - 08
Tujuan
Ruang Lingkup ..................................................... 01 - 02
Manfaat Informasi Arus Kas ................................ 03 - 04
Definisi ................................................................ 05 - 08
Kas dan Setara Kas ....................................... 06 - 08

PENYAJIAN LAPORAN ARUS KAS ............. 09 - 16


Aktivitas Operasi ................................................. 12 - 14
Aktivitas Investasi ................................................ 15
Aktivitas Pendanaan ............................................. 16

PELAPORAN ARUS KAS DARI AKTIVITAS


OPERASI ..................................................... 17 - 19

PELAPORAN ARUS KAS DARI AKTIVITAS


INVESTASI DAN PENDANAAN ............. 20

PELAPORAN ARUS KAS ATAS DASAR


ARUS KAS NETO ...................................... 21 - 23

ARUS KAS DALAM MATA UANG ASING ... 24 - 27

BUNGA DAN DIVIDEN ................................... 28 - 31

PAJAK PENGHASILAN .................................. 32 - 33

INVESTASI PADA ENTITAS ANAK,


ENTITAS ASOSIASI, DAN VENTURA
BERSAMA ................................................... 34 - 35

PERUBAHAN KEPEMILIKAN DALAM


ENTITAS ANAK DAN BISNIS LAIN ...... 36 - 41

Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA v


Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
Laporan Arus Kas PSAK No. 2 (revisi 2009)

TRANSAKSI NONKAS .................................... 42 - 43

KOMPONEN KAS DAN SETARA KAS ......... 44 - 46

PENGUNGKAPAN LAIN ................................. 47 - 51

TANGGAL EFEKTIF ....................................... 52

PENARIKAN ..................................................... 53

LAMPIRAN

Lampiran A. Laporan arus kas untuk entitas bukan lembaga


keuangan

Lampiran B. Laporan Arus Kas Untuk Lembaga Keuangan

vi Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
Laporan Arus Kas PSAK No. 2 (revisi 2009)

1 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN


2 NO. 2
3
4 LAPORAN ARUS KAS
5
6 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 2 (revisi 2009):
7 Laporan Arus Kas terdiri dari paragraf 1-53. PSAK 2 (revisi
8 2009) dilengkapi dengan lampiran yang bukan merupakan
9 bagian dari PSAK 2 (revisi 2009). Seluruh paragraf
10 tersebut memiliki kekuatan mengatur yang sama. Paragraf
11 yang dicetak dengan huruf tebal dan miring mengatur
12 prinsip-prinsip utama. PSAK 2 (revisi 2009) harus dibaca
13 dalam konteks tujuan pengaturan dan Kerangka Dasar
14 Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan. PSAK 25
15 (revisi 2009): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi
16 Akuntansi dan Kesalahan memberikan dasar memilih dan
17 menerapkan kebijakan akuntansi ketika tidak ada panduan
18 yang eksplisit. Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk
19 unsur-unsur yang tidak material.
20
21 PENDAHULUAN
22
23 Tujuan
24
25 Informasi tentang arus kas entitas berguna bagi para pengguna
26 laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan
27 entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas serta menilai
28 kebutuhan entitas untuk menggunakan arus kas tersebut.
29 Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, pengguna
30 perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan entitas
31 dalam menghasilkan kas dan setara kas serta kepastian
32 perolehannya.
33
34 Tujuan Pernyataan ini adalah memberikan pengaturan
35 atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan
36 setara kas dari suatu entitas melalui laporan arus kas yang
37 mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi,
38 investasi, dan pendanaan selama suatu periode.

Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 2.1


Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
Laporan Arus Kas PSAK No. 2 (revisi 2009)

1 Ruang Lingkup
2
3 01. Entitas menyusun laporan arus kas sesuai
4 persyaratan dalam Pernyataan ini dan menyajikan
5 laporan tersebut sebagai bagian tidak terpisahkan dari
6 laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan
7 keuangan.
8
9 02. Pengguna laporan keuangan entitas berkepentingan
10 untuk mengetahui bagaimana entitas menghasilkan dan
11 menggunakan kas dan setara kas. Hal tersebut bersifat umum
12 dan tidak bergantung pada aktivitas entitas serta apakah kas
13 dapat dipandang sebagai produk entitas, seperti yang berlaku
14 di lembaga keuangan. Pada dasarnya, entitas memerlukan kas
15 dengan alasan yang sama meskipun terdapat perbedaan dalam
16 aktivitas penghasil pendapatan utama (revenue-producing
17 activities). Entitas membutuhkan kas untuk melaksanakan
18 usaha, melunasi kewajiban, dan membagikan dividen kepada
19 investor. Oleh karena itu Pernyataan ini mensyaratkan semua
20 entitas menyajikan laporan arus kas.
21
22 Manfaat Informasi Arus Kas
23
24 03. Jika digunakan dalam kaitannya dengan laporan
25 keuangan lainnya, maka laporan arus kas dapat memberikan
26 informasi yang memungkinkan pengguna untuk mengevaluasi
27 perubahan dalam aset neto entitas, struktur keuangannya
28 (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuannya
29 mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka
30 penyesuaian terhadap keadaan dan peluang yang berubah.
31 Informasi arus kas berguna untuk menilai kemampuan entitas
32 dalam menghasilkan kas dan setara kas dan memungkinkan
33 pengguna mengembangkan model untuk menilai dan
34 membandingkan nilai kini arus kas masa depan dari berbagai
35 entitas. Informasi tersebut juga meningkatkan daya banding
36 pelaporan kinerja operasi berbagai entitas karena dapat
37 meniadakan pengaruh penggunaan perlakuan akuntansi yang
38 berbeda terhadap transaksi dan peristiwa yang sama.

Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


2.2 Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
Laporan Arus Kas PSAK No. 2 (revisi 2009)

1 04. Informasi arus kas historis sering digunakan sebagai


2 indikator dari jumlah, waktu, dan kepastian arus kas masa
3 depan. Di samping itu, informasi arus kas historis juga berguna
4 untuk meneliti kecermatan dari taksiran arus kas masa depan
5 yang telah dibuat sebelumnya dan dalam menentukan hubungan
6 antara profitabilitas dan arus kas neto serta dampak perubahan
7 harga.
8
9 Definisi
10
11 05. Berikut adalah pengertian istilah yang digunakan
12 dalam Pernyataan ini:
13
14 Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aset
15 jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk
16 setara kas.
17
18 Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan
19 entitas dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas
20 investasi dan aktivitas pendanaan.
21
22 Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan
23 perubahan dalam jumlah serta komposisi kontribusi modal
24 dan pinjaman entitas.
25
26 Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas dan setara
27 kas.
28
29 Kas terdiri atas saldo kas (cash on hand) dan rekening giro
30 (demand deposits).
31
32 Setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya
33 sangat likuid, berjangka pendek, dan yang dengan cepat
34 dapat dijadikan kas dalam jumlah yang dapat ditentukan dan
35 memiliki risiko perubahan nilai yang tidak signifikan.
36
37
38

Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 2.3


Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
Laporan Arus Kas PSAK No. 2 (revisi 2009)

1 Kas dan Setara Kas


2
3 06. Setara kas dimiliki untuk memenuhi komitmen kas
4 jangka pendek, bukan untuk investasi atau tujuan lain. Untuk
5 memenuhi persyaratan sebagai setara kas, suatu investasi
6 harus segera dapat diubah menjadi kas dalam jumlah yang
7 dapat ditentukan dan memiliki risiko perubahan nilai yang
8 tidak signifikan. Karenanya, suatu investasi pada umumnya
9 memenuhi syarat sebagai setara kas hanya jika akan segera
10 jatuh tempo dalam waktu, misalnya tiga bulan atau kurang
11 sejak tanggal perolehannya. Investasi dalam bentuk saham tidak
12 termasuk setara kas, kecuali substansi investasi saham tersebut
13 adalah setara kas, misalnya, saham preferen yang diperoleh
14 dalam suatu periode singkat dari jatuh temponya dan tanggal
15 penebusan telah ditentukan.
16
17 07. Pinjaman bank pada umumnya termasuk aktivitas
18 pendanaan. Namun demikian, cerukan (bank overdraft)
19 merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pengelolaan kas
20 entitas. Dalam keadaan tersebut, cerukan termasuk komponen
21 kas dan setara kas. Karakteristik dari pengaturan perbankan
22 tersebut mengakibatkan saldo bank kadang kala berfluktuasi
23 dari saldo positif ke posisi penarikan berlebih.
24
25 08. Arus kas tidak termasuk mutasi di antara pos-pos
26 yang termasuk dalam kas atau setara kas, karena komponen
27 tersebut lebih merupakan bagian dari pengelolaan kas entitas
28 dan bukan sebagai bagian dari aktivitas operasi, investasi, dan
29 pendanaan. Pengelolaan kas termasuk investasi kelebihan kas
30 pada setara kas.
31
32 PENYAJIAN LAPORAN ARUS KAS
33
34 09. Laporan arus kas melaporkan arus kas selama
35 periode tertentu dan diklasifikasi menurut aktivitas operasi,
36 investasi, dan pendanaan.
37
38

Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


2.4 Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
Laporan Arus Kas PSAK No. 2 (revisi 2009)

1 10. Entitas menyajikan arus kas dari aktivitas operasi,


2 investasi, dan pendanaan dengan cara yang paling sesuai
3 dengan bisnisnya. Klasifikasi menurut aktivitas memberikan
4 informasi yang memungkinkan pengguna untuk menilai
5 pengaruh aktivitas tersebut terhadap posisi keuangan entitas
6 serta terhadap jumlah kas dan setara kas. Informasi tersebut
7 dapat juga digunakan untuk mengevaluasi hubungan di antara
8 ketiga aktivitas tersebut.
9
10 11. Suatu transaksi tunggal dapat meliputi beberapa
11 arus kas yang diklasifikasikan ke dalam lebih dari satu
12 aktivitas. Misalnya, jika pelunasan pinjaman bank meliputi
13 pokok pinjaman dan bunga, maka unsur bunga dapat
14 diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi dan unsur pokok
15 pinjaman diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan.
16
17 Aktivitas Operasi
18
19 12. Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi
20 merupakan indikator utama untuk menentukan apakah operasi
21 entitas dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi
22 pinjaman, memelihara kemampuan operasi entitas, membayar
23 dividen, dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan
24 sumber pendanaan dari luar. Informasi tentang unsur tertentu
25 arus kas historis, bersama dengan informasi lain, berguna dalam
26 memprediksi arus kas operasi masa depan.
27
28 13. Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh
29 dari aktivitas penghasil utama pendapatan entitas. Oleh karena
30 itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan
31 peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi
32 neto. Beberapa contoh arus kas dari aktivitas operasi adalah:
33 (a) penerimaan kas dari penjualan barang dan pemberian
34 jasa;
35 (b) penerimaan kas dari royalti, fees, komisi, dan pendapatan
36 lain;
37 (c) pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa;
38

Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 2.5


Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
Laporan Arus Kas PSAK No. 2 (revisi 2009)

1 (d) pembayaran kas kepada dan untuk kepentingan


2 karyawan;
3 (e) penerimaan dan pembayaran kas oleh entitas asuransi
4 sehubungan dengan premi, klaim, anuitas, dan manfaat
5 polis lain;
6 (f) pembayaran kas atau penerimaan kembali (restitusi)
7 pajak penghasilan kecuali jika dapat diidentifikasikan
8 secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan
9 dan investasi; dan
10 (g) penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak
11 yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan atau
12 diperjualbelikan (dealing).
13 Beberapa transaksi, seperti penjualan peralatan pabrik, dapat
14 menimbulkan keuntungan atau kerugian yang diakui dalam
15 laporan laba rugi. Arus kas yang terkait dengan transaksi
16 tersebut merupakan arus kas dari aktivitas investasi. Akan
17 tetapi, pembayaran kas untuk pabrikasi atau memperoleh
18 aset yang dimiliki untuk direntalkan kepada pihak lain dan
19 selanjutnya dimiliki untuk dijual adalah arus kas dari aktivitas
20 operasi. Penerimaan kas dari rental dan penjualan aset tersebut
21 diakui sebagai arus kas dari aktivitas operasi.
22
23 14. Entitas dapat memiliki efek dan pinjaman yang
24 diberikan (securities and loans) untuk tujuan diperdagangkan
25 atau diperjualbelikan, yang dalam hal ini dapat dipersamakan
26 dengan persediaan yang khusus dibeli untuk dijual kembali.
27 Oleh karena itu, arus kas yang berasal dari pembelian dan
28 penjualan dalam transaksi efek yang diperjualbelikan atau
29 diperdagangkan tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas
30 operasi. Sama halnya dengan pemberian kredit oleh lembaga
31 keuangan, pada umumnya diklasifikasikan sebagai aktivitas
32 operasi, karena berkaitan dengan aktivitas penghasil utama
33 pendapatan lembaga keuangan tersebut.
34
35
36
37
38

Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


2.6 Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
Laporan Arus Kas PSAK No. 2 (revisi 2009)

1 Aktivitas Investasi
2
3 16. Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari
4 aktivitas investasi adalah penting karena arus kas tersebut
5 mencerminkan pengeluaran yang telah terjadi untuk sumber
6 daya yang dimaksudkan menghasilkan pendapatan dan arus
7 kas masa depan. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari
8 aktivitas investasi adalah:
9 (a) pembayaran kas untuk membeli aset tetap, aset tidak
10 berwujud, dan aset jangka panjang lain, termasuk biaya
11 pengembangan yang dikapitalisasi dan aset tetap yang
12 dibangun sendiri;
13 (b) penerimaan kas dari penjualan aset tetap, aset tidak
14 berwujud, dan aset jangka panjang lain;
15 (c) pembayaran kas untuk membeli instrumen utang
16 atau instrumen ekuitas entitas lain dan kepemilikan
17 dalam ventura bersama (selain pembayaran kas untuk
18 instrumen yang dianggap setara kas atau instrumen yang
19 dimiliki untuk diperdagangkan atau dijualbelikan);
20 (d) penerimaan kas dari penjualan instrumen utang dan
21 instrumen ekuitas entitas lain dan kepemilikan ventura
22 bersama (selain penerimaan kas dari instrumen yang
23 dianggap setara kas atau instrumen yang dimiliki untuk
24 diperdagangkan atau diperjualbelikan);
25 (e) uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak
26 lain (selain uang muka dan kredit yang diberikan oleh
27 lembaga keuangan);
28 (f) penerimaan kas dari pelunasan uang muka dan pinjaman
29 yang diberikan kepada pihak lain (selain uang muka dan
30 kredit yang diberikan oleh lembaga keuangan);
31 (g) pembayaran kas sehubungan dengan kontrak
32 future, forward, opsi dan swap, kecuali jika kontrak
33 tersebut dimiliki untuk tujuan diperdagangkan atau
34 diperjualbelikan, atau jika pembayaran tersebut
35 diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan; dan
36 (h) penerimaan kas dari kontrak future, forward, opsi dan
37 swap, kecuali jika kontrak tersebut dimiliki untuk
38 tujuan diperdagangkan atau diperjualbelikan, atau jika

Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 2.7


Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
Laporan Arus Kas PSAK No. 2 (revisi 2009)

1 pembayaran tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas


2 pendanaan.
3 Jika suatu kontrak dimaksudkan untuk lindung nilai posisi
4 arus kas teridentifikasi, maka arus kas dari kontrak tersebut
5 diklasifikasikan dengan cara yang sama seperti arus kas dari
6 posisi yang dilindung nilainya.
7
8 Aktivitas Pendanaan
9
10 16. Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari
11 aktivitas pendanaan adalah penting karena berguna untuk
12 memprediksi klaim atas arus kas masa depan oleh para penyedia
13 modal entitas. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari
14 aktivitas pendanaan adalah:
15 (a) penerimaan kas dari penerbitan saham atau instrumen
16 modal lain;
17 (b) pembayaran kas kepada pemilik untuk menarik atau
18 menebus saham entitas;
19 (c) penerimaan kas dari penerbitan obligasi, pinjaman,
20 wesel, hipotek, dan pinjaman jangka pendek dan jangka
21 panjang lain;
22 (d) pelunasan pinjaman;
23 (e) pembayaran kas oleh lessee untuk mengurangi saldo
24 liabilitas yang berkaitan dengan sewa pembiayaan.
25
26 P E L A P O R A N A R U S K A S D A R I A K T I V I TA S
27 OPERASI
28
29 17. Entitas melaporkan arus kas dari aktivitas operasi
30 dengan menggunakan salah satu dari metode berikut:
31 (a) metode langsung; dengan metode ini kelompok utama
32 dari penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto
33 diungkapkan; atau
34 (b) metode tidak langsung; dengan metode ini laba atau
35 rugi neto disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh
36 dari transaksi nonkas, penangguhan atau akrual dari
37 penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi di
38 masa lalu dan masa depan, dan unsur penghasilan

Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


2.8 Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
Laporan Arus Kas PSAK No. 2 (revisi 2009)

1 atau beban yang terkait dengan arus kas investasi atau


2 pendanaan.
3
4 18. Entitas dianjurkan untuk melaporkan arus kas dari
5 aktivitas operasi dengan menggunakan metode langsung.
6 Metode ini menghasilkan informasi yang berguna dalam
7 mengestimasi arus kas masa depan yang tidak dapat dihasilkan
8 oleh metode tidak langsung. Dengan metode langsung,
9 informasi mengenai kelompok utama penerimaan kas bruto
10 dan pengeluaran kas bruto dapat diperoleh:
11 (a) dari catatan akuntansi entitas; atau
12 (b) dengan menyesuaikan penjualan, beban pokok penjualan,
13 dan pos-pos lain dalam laporan laba rugi komprehensif
14 untuk:
15 (i) perubahan persediaan, piutang usaha, dan utang
16 usaha selama periode berjalan;
17 (ii) pos bukan kas lain; dan
18 (iii) pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi
19 dan pendanaan.
20
21 19. Dalam metode tidak langsung, arus kas neto dari
22 aktivitas operasi ditentukan dengan menyesuaikan laba atau
23 rugi neto dari pengaruh:
24 (a) perubahan persediaan dan piutang usaha serta utang
25 usaha selama periode berjalan;
26 (b) pos nonkas, seperti penyusutan, provisi, pajak tangguhan,
27 keuntungan dan kerugian mata uang asing yang belum
28 direalisasi, serta laba entitas asosiasi yang belum
29 didistribusikan; dan
30 (c) semua pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi
31 atau pendanaan.
32 Sebagai alternatif, arus kas neto dari aktivitas operasi dapat
33 dilaporkan berdasarkan metode tidak langsung dengan
34 menyajikan pendapatan dan beban yang diungkapkan dalam
35 laporan laba rugi komprehensif serta perubahan dalam
36 persediaan, piutang usaha, dan utang usaha selama periode.
37
38

Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 2.9


Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
Laporan Arus Kas PSAK No. 2 (revisi 2009)

1 PELAPORAN ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI


2 DAN PENDANAAN
3
4 20. Entitas melaporkan secara terpisah kelompok
5 utama penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto yang
6 berasal dari aktivitas investasi dan pendanaan, kecuali arus
7 kas yang dijelaskan di paragraf 21 dan 23 dilaporkan atas
8 dasar arus kas neto.
9
10 PELAPORAN ARUS KAS ATAS DASAR ARUS KAS
11 NETO
12
13 21. Arus kas yang berasal dari aktivitas operasi,
14 investasi, dan pendanaan berikut ini dapat dilaporkan dengan
15 dasar arus kas neto:
16 (a) penerimaan dan pengeluaran kas untuk kepentingan
17 pelanggan jika arus kas tersebut lebih mencerminkan
18 aktivitas pelanggan daripada aktivitas entitas; dan
19 (b) penerimaan dan pengeluaran kas untuk pos-pos
20 dengan perputaran cepat, jumlah yang besar, dan
21 dengan jangka waktu singkat.
22
23 22. Beberapa contoh penerimaan dan pembayaran kas
24 sebagaimana dijelaskan di paragraf 21 adalah:
25 (a) penerimaan dan pembayaran rekening giro;
26 (b) dana pelanggan yang dikelola oleh entitas investasi;
27 dan
28 (c) rental yang ditagih oleh pengelola untuk kepentingan
29 dari, dan selanjutnya disetor kepada, pemilik properti.
30 Beberapa contoh penerimaan dan pengeluaran kas sebagaimana
31 dijelaskan di paragraf 21 (b) adalah pembayaran dan
32 penerimaan:
33 (a) jumlah pokok transaksi kartu kredit nasabah;
34 (b) pembelian dan penjualan investasi; dan
35 (c) pinjaman jangka pendek lain, misalnya, pinjaman
36 dengan jangka waktu jatuh tempo dalam tiga bulan atau
37 kurang.
38

Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


2.10 Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
Laporan Arus Kas PSAK No. 2 (revisi 2009)

1 23. Arus kas yang berasal dari aktivitas lembaga


2 keuangan berikut ini dapat dilaporkan dengan dasar arus
3 kas neto:
4 (a) penerimaan dan pembayaran kas sehubungan dengan
5 penerimaan dan pembayaran kembali deposito
6 berjangka dengan jatuh tempo yang tetap;
7 (b) penempatan dan penarikan deposito pada dan dari
8 lembaga keuangan lain; dan
9 (c) pemberian dan pelunasan uang muka dan pinjaman
10 yang diberikan kepada nasabah.
11
12 ARUS KAS DALAM MATA UANG ASING
13
14 24. Arus kas yang berasal dari transaksi mata uang
15 asing dibukukan dalam mata uang fungsional entitas dengan
16 mengalikan jumlah mata uang asing tersebut dengan nilai
17 tukar antara mata uang fungsional dengan mata uang asing
18 pada tanggal transaksi arus kas.
19
20 25. Arus kas entitas anak di luar negeri dijabarkan
21 berdasarkan nilai tukar antara mata uang fungsional dengan
22 mata uang asing pada tanggal transaksi arus kas.
23
24 26. Arus kas dalam mata uang asing dilaporkan dengan
25 cara yang konsisten dengan PSAK 10. PSAK 10 tersebut
26 memperkenankan digunakannya nilai tukar yang mendekati
27 nilai tukar aktual. Misalnya, nilai tukar rata-rata untuk periode
28 yang bersangkutan dapat digunakan untuk membukukan
29 transaksi dalam mata uang asing atau penjabaran arus kas entitas
30 anak di luar negeri. Akan tetapi, PSAK 10 tidak mengizinkan
31 digunakannya nilai tukar pada akhir periode pelaporan untuk
32 menjabarkan laporan arus kas anak entitas luar negeri.
33
34 27. Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi
35 yang timbul akibat perubahan nilai tukar mata uang asing bukan
36 merupakan arus kas. Namun demikian, pengaruh perubahan
37 nilai tukar atas kas dan setara kas dalam mata uang asing
38 dilaporkan dalam laporan arus kas untuk merekonsiliasikan

Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 2.11


Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
Laporan Arus Kas PSAK No. 2 (revisi 2009)

1 saldo awal dan akhir dari kas dan setara kas. Jumlah selisih
2 kurs tersebut disajikan terpisah dari arus kas aktivitas operasi,
3 investasi, dan pendanaan, dan termasuk perbedaan, jika ada,
4 seandainya arus kas tersebut telah dilaporkan dengan nilai tukar
5 pada akhir periode.
6
7 BUNGA DAN DIVIDEN
8
9 28. Arus kas dari bunga dan dividen yang diterima
10 dan dibayarkan, masing-masing diungkapkan secara
11 terpisah. Masing-masing diklasifikasikan secara konsisten
12 antar periode sebagai aktivitas operasi, investasi, atau
13 pendanaan.
14
15 29. Jumlah bunga yang dibayarkan selama suatu
16 periode diungkapkan dalam laporan arus kas baik yang
17 telah diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi maupun
18 yang dikapitalisasi sesuai PSAK 26 (revisi 2008): Biaya
19 Pinjaman.
20
21 30. Bunga yang dibayarkan serta bunga dan dividen
22 yang diterima oleh lembaga keuangan biasanya diklasifikasikan
23 sebagai arus kas operasi. Namun demikian, bagi entitas lain
24 belum ada kesepakatan mengenai klasifikasi arus kas ini. Bunga
25 yang dibayarkan serta bunga dan dividen yang diterima dapat
26 diklasifikasikan sebagai arus kas operasi karena mempengaruhi
27 laba atau rugi. Sebagai alternatif, bunga yang dibayarkan serta
28 bunga dan dividen yang diterima dapat diklasifikasikan sebagai
29 arus kas pendanaan dan arus kas investasi karena merupakan
30 biaya perolehan sumber daya keuangan atau sebagai imbal
31 hasil investasi.
32
33 31. Dividen yang dibayarkan dapat diklasifikasikan
34 sebagai arus kas pendanaan karena merupakan biaya perolehan
35 sumber daya keuangan. Sebagai alternatif, dividen yang
36 dibayarkan dapat diklasifikasikan sebagai komponen arus kas
37 dari aktivitas operasi dengan maksud membantu pengguna
38

Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


2.12 Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
Laporan Arus Kas PSAK No. 2 (revisi 2009)

1 dalam menilai kemampuan entitas membayar dividen dari arus


2 kas operasi.
3
4 PAJAK PENGHASILAN
5
6 32. Arus kas yang berkaitan dengan pajak penghasilan
7 diungkapkan secara terpisah dan diklasifikasikan sebagai
8 arus kas dari aktivitas operasi kecuali jika secara spesifik
9 dapat diidentifikasikan sebagai aktivitas pendanaan dan
10 investasi.
11
12 33. Pajak penghasilan dikenakan atas transaksi yang
13 menghasilkan arus kas yang diklasifikasikan sebagai aktivitas
14 operasi, investasi, atau pendanaan dalam laporan arus kas.
15 Walaupun beban pajak penghasilan dapat dengan mudah
16 diidentifikasikan dengan aktivitas investasi atau pendanaan,
17 namun arus kas yang bersangkutan sering kali tidak mudah
18 diidentifikasikan dan dapat terjadi dalam periode yang berbeda
19 dengan transaksi arus kas yang mendasarinya. Oleh karena
20 itu, pajak yang dibayarkan biasanya diklasifikasikan sebagai
21 arus kas dari aktivitas operasi. Namun demikian, jika arus
22 kas pajak tersebut dapat diidentifikasikan dengan transaksi
23 individual yang menimbulkan arus kas, maka arus kas tersebut
24 diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan atau investasi,
25 sesuai dengan jenis aktivitas tersebut. Jika arus kas pajak
26 dialokasikan pada lebih dari satu jenis aktivitas, maka jumlah
27 keseluruhan pajak yang dibayar diungkapkan.
28
29 INVESTASI PADA ENTITAS ANAK, ENTITAS ASOSIASI,
30 DAN VENTURA BERSAMA
31
32 34. Jika akuntansi untuk investasi pada entitas
33 asosiasi atau entitas anak dibukukan dengan menggunakan
34 metode ekuitas atau metode biaya, maka investor membatasi
35 pelaporannya dalam laporan arus kas hanya pada arus kas yang
36 terjadi antara investor dan investee, misalnya jumlah dividen
37 dan uang muka yang diterima.
38

Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 2.13


Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
Laporan Arus Kas PSAK No. 2 (revisi 2009)

1 35. Entitas yang melaporkan bagian partisipasinya


2 dalam pengendalian bersama entitas (lihat PSAK 12
3 (revisi 2009): Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama)
4 menggunakan konsolidasi proporsional, melaporkan dalam
5 laporan arus kas konsolidasian bagian proporsionalnya
6 dari arus kas pengendalian bersama entitas. Entitas yang
7 melaporkan bagian partisipasinya dengan menggunakan
8 metode ekuitas memasukkan dalam laporan arus kasnya, arus
9 kas atas investasinya dalam pengendalian bersama entitas serta
10 distribusi dan pembayaran atau penerimaan lain antara entitas
11 tersebut dengan pengendalian bersama entitas.
12
13 PERUBAHAN KEPEMILIKAN DALAM ENTITAS
14 ANAK DAN BISNIS LAIN
15
16 36. Keseluruhan arus kas yang berasal dari perolehan
17 dan kehilangan pengendalian atas entitas anak atau bisnis
18 lain disajikan secara terpisah dan diklasifikasikan sebagai
19 aktivitas investasi.
20
21 37. Entitas mengungkapkan hal-hal berikut secara
22 keseluruhan, sehubungan dengan perolehan dan kehilangan
23 pengendalian atas entitas anak dan bisnis lain selama suatu
24 periode:
25 (a) jumlah imbalan yang dibayarkan atau diterima;
26 (b) porsi imbalan yang merupakan kas dan setara kas;
27 (c) jumlah kas dan setara kas pada entitas anak atau
28 bisnis lain dimana pengendalian diperoleh atau hilang;
29 dan
30 (d) jumlah aset dan liabilitas selain kas atau setara kas
31 pada entitas anak atau bisnis lain dimana pengendalian
32 diperoleh atau hilang, diikhtisarkan berdasarkan
33 kategori utamanya.
34
35 38. Penyajian tersendiri pengaruh arus kas dari
36 perolehan dan kehilangan pengendalian atas entitas anak
37 dan bisnis lain sebagai pos tunggal, bersama-sama dengan
38 pengungkapan tersendiri atas jumlah aset dan liabilitas yang

Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


2.14 Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
Laporan Arus Kas PSAK No. 2 (revisi 2009)

1 diperoleh atau dilepaskan, akan membantu membedakan


2 arus kas tersebut dengan arus kas yang berasal dari aktivitas
3 operasi, investasi, dan pendanaan lainnya. Pengaruh arus kas
4 atas kehilangan pengendalian tidak boleh dikurangkan dari
5 arus kas untuk memperoleh pengendalian.
6
7 39. Jumlah keseluruhan kas yang dibayarkan atau
8 diterima untuk memperoleh atau atas kehilangan pengendalian
9 entitas anak atau bisnis lain dilaporkan dalam laporan arus
10 kas, berdasarkan kas dan setara kas neto yang diperoleh
11 atau dilepaskan sebagai bagian dari transaksi, peristiwa atau
12 perubahan lingkungan.
13
14 40. Arus kas yang timbul dari perubahan kepemilikan atas
15 entitas anak karena kehilangan pengendalian diklasifikasikan
16 sebagai arus kas dari aktivitas pendanaan.
17
18 41. Perubahan kepemilikan atas entitas anak yang tidak
19 mengakibatkan kehilangan pengendalian, misalnya akibat
20 pembelian atau penjualan kemudian instrumen ekuitas entitas
21 anak oleh entitas induk, dicatat sebagai transaksi ekuitas (lihat
22 PSAK 4 (revisi 2009): Laporan Keuangan Konsolidasian dan
23 Laporan Keuangan Tersendiri). Sesuai dengan hal tersebut,
24 arus kas yang berasal dari transaksi tersebut diklasifikasikan
25 dengan cara yang sama sebagai transaksi lain dengan pemilik
26 yang dijelaskan di paragraf 16.
27
28 TRANSAKSI NONKAS
29
30 42. Transaksi investasi dan pendanaan yang tidak
31 memerlukan penggunaan kas atau setara kas tidak termasuk
32 dalam laporan arus kas. Transaksi tersebut diungkapkan
33 pada bagian lain dalam laporan keuangan sedemikian rupa
34 sehingga dapat memberikan semua informasi yang relevan
35 mengenai aktivitas investasi dan pendanaan tersebut.
36
37 43. Beberapa aktivitas investasi dan pendanaan tidak
38 memiliki pengaruh langsung terhadap arus kas periode berjalan

Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 2.15


Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
Laporan Arus Kas PSAK No. 2 (revisi 2009)

1 meskipun mempengaruhi struktur aset serta modal entitas.


2 Tidak dimasukkannya transaksi nonkas dalam laporan arus kas
3 ini konsisten dengan tujuan laporan arus kas karena transaksi
4 tersebut tidak mempengaruhi arus kas dalam periode berjalan.
5 Beberapa contoh transaksi nonkas adalah:
6 (a) perolehan aset secara kredit atau melalui sewa
7 pembiayaan;
8 (b) akuisisi suatu entitas melalui emisi saham; dan
9 (c) konversi utang menjadi modal.
10
11 KOMPONEN KAS DAN SETARA KAS
12
13 44. Entitas mengungkapkan komponen kas dan setara
14 kas serta menyajikan rekonsiliasi jumlah tersebut dalam
15 laporan arus kas dengan pos yang sama yang disajikan dalam
16 laporan posisi keuangan.
17
18 45. Oleh karena keanekaragaman praktik pengelolaan
19 kas dan pengaturan perbankan dan agar sesuai dengan PSAK
20 1 (revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan, entitas
21 mengungkapkan kebijakan dalam menentukan komponen kas
22 dan setara kas.
23
24 46. Pengaruh setiap perubahan dalam kebijakan untuk
25 menentukan komponen kas dan setara kas, misalnya, perubahan
26 dalam klasifikasi instrumen keuangan yang sebelumnya
27 diperlakukan sebagai bagian dari portofolio investasi entitas,
28 dilaporkan sesuai dengan PSAK 25 (revisi 2009): Kebijakan
29 Akuntansi, Perubahan Estimasi Akumulasi, dan Kesalahan.
30
31 PENGUNGKAPAN LAIN
32
33 47. Entitas mengungkapkan jumlah saldo kas dan
34 setara kas yang signifikan yang tidak dapat digunakan oleh
35 kelompok usaha, beserta pendapat manajemen.
36
37 48. Dalam keadaan tertentu saldo kas dan setara kas
38 yang dimiliki oleh entitas tidak dapat digunakan oleh kelompok

Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


2.16 Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
Laporan Arus Kas PSAK No. 2 (revisi 2009)

1 usaha. Misalnya, saldo kas dan setara kas milik entitas anak
2 yang beroperasi di suatu negara yang memberlakukan kontrol
3 lalu lintas devisa atau pembatasan hukum lain sehingga saldo
4 kas tersebut tidak dapat digunakan oleh entitas induk atau
5 entitas anak lainnya.
6
7 49. Informasi tambahan yang relevan mungkin berguna
8 dalam memahami posisi keuangan dan likuiditas entitas.
9 Pengungkapan informasi ini, bersama dengan pendapat
10 manajemen, dianjurkan dan mencakup:
11 (a) jumlah fasilitas pinjaman yang belum digunakan yang
12 mungkin tersedia untuk aktivitas operasi masa depan
13 dan untuk menyelesaikan komitmen modal, dengan
14 mengindikasikan pembatasan penggunaan fasilitas ini;
15 (b) jumlah keseluruhan arus kas dari aktivitas operasi,
16 investasi, dan pendanaan yang terkait dengan kepemilikan
17 dalam ventura bersama yang dilaporkan dengan
18 menggunakan konsolidasi proporsional;
19 (c) jumlah keseluruhan arus kas yang mencerminkan
20 peningkatan kapasitas operasi yang terpisah dari arus
21 kas yang diperlukan untuk mempertahankan kapasitas
22 operasi; dan
23 (d) jumlah arus kas yang timbul dari aktivitas operasi,
24 investasi, dan pendanaan dari setiap segmen yang
25 dilaporkan (lihat PSAK 5 (revisi 2009): Segmen
26 Operasi).
27
28 50. Pengungkapan terpisah arus kas yang mencerminkan
29 peningkatan kapasitas operasi dan arus kas yang diperlukan
30 untuk mempertahankan kapasitas operasi berguna bagi pengguna
31 untuk menentukan apakah entitas melakukan investasi secara
32 memadai dalam pemeliharaan kapasitas operasinya. Entitas
33 yang tidak berinvestasi secara memadai dalam pemeliharaan
34 kapasitas operasinya mungkin akan merugikan profitabilitas
35 di masa depan, hanya untuk mempertahankan likuiditas dan
36 distribusi untuk pemilik pada saat ini.
37
38

Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 2.17


Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
Laporan Arus Kas PSAK No. 2 (revisi 2009)

1 51. P e n g u n g k a p a n a r u s k a s s e c a r a s e g m e n
2 memungkinkan pengguna untuk memperoleh pemahaman
3 yang lebih baik mengenai hubungan antara arus kas bisnis
4 keseluruhan dan bagian komponennya serta ketersediaan dan
5 keragaman arus kas secara segmen.
6
7 TANGGAL EFEKTIF
8
9 52. Entitas meneraapkan Pernyataan ini untuk periode
10 tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari
11 2011.
12
13 PENARIKAN
14
15 53. Pernyataan ini menggantikan PSAK 2 (1994):
16 Laporan Arus Kas.
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38

Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


2.18 Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
Laporan Arus Kas PSAK No. 2 (revisi 2009)

1 LAMPIRAN A
2
3 Laporan Arus Kas untuk Entitas Bukan Lembaga
4 Keuangan
5
6 Lampiran ini melengkapi, namun bukan bagian dari PSAK 2.
7
8 01. Contoh ini hanya menampilkan jumlah periode
9 kini. Jumlah yang sesuai untuk periode sebelumnya disajikan
10 sesuai dengan PSAK 1 (revisi 2009): Penyajian Laporan
11 Keuangan.
12
13 02. Informasi dari laporan laba rugi komprehensif
14 dan laporan posisi keuangan disajikan untuk memperlihatkan
15 penyusunan laporan arus kas dengan metode langsung dan
16 metode tidak langsung. Laporan laba rugi komprehensif atau
17 laporan posisi keuangan disajikan sesuai dengan persyaratan
18 pengungkapan dan penyajian sesuai PSAK lain.
19
20 03. Informasi tambahan berikut juga relevan untuk
21 penyusunan laporan arus kas:
22 • Semua saham entitas anak diperoleh dengan harga Rp590.
23 Nilai wajar aset yang diperoleh dan liabilitas diasumsikan
24 sebagai berikut:
25 Rp
26 Persediaan 100
27 Piutang usaha 100
28 Kas 40
29 Aset tetap 650
30 Utang usaha 100
31 Utang jangka panjang 200
32
33 • Rp250 diperoleh dari penerbitan modal saham dan Rp250
34 diperoleh dari pinjaman jangka panjang.
35 • Beban bunga Rp400, dan telah dibayar sebesar Rp170
36 selama periode tersebut, Rp100 yang merupakan beban
37 bunga periode sebelumnya juga dibayar selama periode
38 tersebut.

Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 2.19


Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
Laporan Arus Kas PSAK No. 2 (revisi 2009)

1 • Dividen yang dibayarkan Rp1.200.


2 • Liabilitas pajak pada awal dan akhir periode masing-masing
3 sebesar Rp400 dan Rp1000. Selama periode disisihkan
4 Rp200 untuk tambahan pajak. Pajak yang terutang dari
5 dividen yang diterima berjumlah Rp100.
6 • Selama periode tersebut, entitas memperoleh aset tetap
7 dengan harga Rp1.250, Rp900 diperoleh dengan sewa.
8 Pembayaran kas sebesar Rp350 untuk pembelian aset
9 tetap.
10 • Pabrik dengan nilai buku Rp80 dan akumulasi penyusutan
11 Rp60 dijual harga Rp20.
12 • Piutang usaha pada akhir 20X2 termasuk bunga piutang
13 sebesar Rp100.
14
15 Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk
16 periode yang berakhir 20X2 (a)
17
18 Rp
19 Pendapatan 30.650
20 Beban pokok penjualan (26.000)
21
Laba bruto 4.650
22
Beban penyusutan (450)
23
Beban administratif dan penjualan (910)
24
Beban bunga (400)
25
Penghasilan investasi 500
26
Kerugian selisih kurs (40)
27
28 Laba sebelum pajak 3.350
29 Pajak penghasilan (300)
30 Laba neto 3.050
31
32
33
34
35
36 (a)
entitas tidak mengakui setiap komponen pendapatan komprehensif lain
37 pada periode yang berakhir 20X2
38

Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


2.20 Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
Laporan Arus Kas PSAK No. 2 (revisi 2009)

1 Laporan posisi keuangan konsolidasian pada akhir tahun


2 20X2
3
4 20X2 20X1
5 Rp Rp
6 Aset
7 Kas dan setara kas 230 160
8 Piutang usaha 1.900 1.200
9 Persediaan 1.000 1.950
10 Investasi portofolio 2.500 2.500
11 Aset tetap (harga perolehan) 3.730 1.910
12 Akumulasi penyusutan (1.450) (1.060)
13 Aset tetap (neto) 2.280 850
14 Total aset 7.910 6.660
15
16 Liabilitas
17 Utang usaha 250 1.890
18 Utang bunga 230 100
19 Utang pajak penghasilan 400 1.000
20 Utang jangka panjang 2.300 1.040
21 Total liabilitas 3.180 4.030
22
23 Ekuitas
24 Modal saham 1.500 1.250
25 Saldo laba 3.230 1.380
26 Total ekuitas 4.730 2.630
27 Total liabilitas dan ekuitas 7.910 6.660
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38

Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 2.21


Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
Laporan Arus Kas PSAK No. 2 (revisi 2009)

1 Laporan arus kas: Metode langsung (paragraf 17 (a))


2
3 20X2
4 Rp
5 Arus kas dari aktivitas operasi
6 Penerimaan kas dari pelanggan 30.150
7 Pembayaran kas kepada pemasok
8 dan karyawan (27.600)
9 Kas yang dihasilkan dari operasi 2.550
10 Pembayaran bunga (270)
11 Pembayaran pajak penghasilan (900)
12 Arus kas neto dari aktivitas operasi 1.380
13
14 Arus kas untuk aktivitas investasi
15 Akuisisi entitas anak X dengan kas
16 (catatan A) (550)
17 Pembelian aset tetap (catatan B) (350)
18 Hasil dari penjualan peralatan 20
19 Penerimaan bunga 200
20 Penerimaan dividen 200
21 Arus kas neto untuk aktivitas investasi (480)
22
23 Arus kas dari aktivitas pendanaan
24 Hasil dari penerbitan modal saham 250
25 Hasil dari pinjaman sewa pembiayaan 250
26 Pembayaran utang sewa pembiayaan (90)
27 Pembayaran dividen (a) (1.200)
28 Arus kas neto untuk aktivitas pendanaan
= (790)
29
30 Kenaikan bersih kas dan setara kas 110
31 Kas dan setara kas pada awal periode
32 (catatan C) 120
33 Kas dan setara kas pada akhir periode
34 (catatan C) 230
35
36
37 (a)
Pembayaran ini dapat juga dilaporkan sebagai arus kas dari aktivitas
38 operasi

Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


2.22 Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
Laporan Arus Kas PSAK No. 2 (revisi 2009)

1 Laporan arus kas: Metode tidak langsung (paragraf 17


2 (b))
3
4 20X2
5 Rp
6 Arus kas dari aktivitas operasi
7 Laba sebelum pajak 3.350
8 Penyesuaian untuk :
9 Penyusutan 450
10 Kerugian selisih kurs 40
11 Pendapatan investasi (500)
12 Beban bunga 400
13 3.740
14 Kenaikan piutang usaha dan piutang lain (500)
15 Penurunan persediaan 1.050
16 Penurunan utang usaha 1.740
17 Kas yang dihasilkan dari operasi 2.550
18 Pembayaran bunga (270)
19 Pembayaran pajak penghasilan (900)
20
21 Arus kas neto dari (untuk) aktivitas operasi 1.380
22
23 Arus kas untuk aktivitas investasi
24 Akuisisi entitas anak X dengan kas
25 (catatan A) (550)
26 Pembelian aset tetap (catatan B) (350)
27 Hasil dari penjualan peralatan 20
28 Penerimaan bunga 200
29 Penerimaan dividen(a) 200
30 Arus kas neto untuk aktivitas investasi (480)
31
32
33
34
35
36
37 (a)
Pembayaran ini dapat juga dilaporkan sebagai arus kas dari aktivitas operasi
38

Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 2.23


Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
Laporan Arus Kas PSAK No. 2 (revisi 2009)

1
2 Lanjutan ...
3
4 Arus kas dari aktivitas pendanaan
5 Hasil dari penerbitan modal saham 250
6 Hasil dari pinjaman sewa pembiayaan 250
7 Pembayaran utang sewa pembiayaan (90)
8 Pembayaran dividen (a) (1.200)
9 Arus kas bersih untuk aktivitas pendanaan (790)
10 Kenaikan bersih kas dan setara kas 110
11 Kas dan setara kas pada awal periode
12 (catatan C) 120
13 Kas dan setara kas pada akhir periode
14 (catatan C) 230
15
16
17 Catatan atas laporan arus kas (metode langsung dan
18 metode tidak langsung)
19
20 A. Perolehan pengendalian atas entitas anak
21
22 Selama periode ini entitas memperoleh pengendalian atas
23 entitas anak X. Nilai wajar aset yang diperoleh dan liabilitas
24 yang diambil-alih adalah sebagai berikut:
25
26 Rp
27 Kas 40
28 Persediaan 100
29 Piutang usaha 100
30 Aset tetap 650
31 Utang usaha (100)
32 Utang jangka panjang (200)
33 Total harga beli 590
34 Dikurangi: Kas dari entitas anak X (40)
35 Arus kas neto untuk memperoleh pengendalian 550
36
37
38

Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


2.24 Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
Laporan Arus Kas PSAK No. 2 (revisi 2009)

1 B. Aset tetap
2
3 Selama periode ini, entitas memperoleh aset tetap dengan nilai
4 total Rp1.250 dimana Rp900 diantaranya diperoleh melalui
5 sewa pembiayaan. Pembayaran kas untuk perolehan ini adalah
6 sebesar Rp350.
7
8 C. Kas dan setara kas
9
10 Kas dan setara kas terdiri dari kas dan saldo bank, serta investasi
11 dalam instrumen pasar uang. Kas dan setara kas dalam laporan
12 arus kas meliputi jumlah-jumlah dalam laporan posisi keuangan
13 berikut ini:
14 20X2 20X1
15 Rp Rp
16 Kas dan bank 40 25
17 Investasi jangka pendek 190 135
18 Kas dan setara kas yang dilaporkan sebelumnya 230 160
19 Pengaruh perubahan nilai tukar valuta - (40)
20 Kas dan setara kas dinyatakan kembali 230 120
21
22 Kas dan setara kas pada akhir periode meliputi rekening
23 deposito bank sebesar Rp100 yang dipegang oleh entitas anak
24 dan tidak dapat digunakan dengan bebas oleh holding company
25 karena adanya pembatasan arus mata uang.
26
27 Kelompok Usaha mempunyai fasilitas pinjaman sebesar
28 Rp2.000, Rp700 diantaranya hanya dapat digunakan untuk
29 ekspansi di masa depan.
30
31 D. Informasi segmen
32 Segmen A Segmen B Total
33 Rp Rp Rp
34 Arus kas dari:
35 Aktivitas operasi 1.520 (140) 1.380
36 Aktivitas investasi (640) 160 (480)
37 Aktivitas pendanaan (570) (220) (790)
38 310 (200) 110

Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 2.25


Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
Laporan Arus Kas PSAK No. 2 (revisi 2009)

1 Alternatif penyajian (metode tidak langsung)


2
3 Sebagai alternatif, dalam laporan arus kas dengan metode
4 tidak langsung, laba operasi sebelum perubahan modal kerja
5 kadang-kadang disajikan sebagai berikut:
6
7 Rp
8 Pendapatan di luar pendapatan investasi 30.650
9 Biaya operasi di luar penyusutan (26.910)
10 Laba operasi sebelum
11 perubahan modal kerja 3.740
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38

Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


2.26 Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
Laporan Arus Kas PSAK No. 2 (revisi 2009)

1 LAMPIRAN B
2
3 Laporan Arus Kas Untuk Lembaga Keuangan
4
5 Lampiran ini melengkapi, namun bukan bagian dari PSAK 2.
6
7 01. Contoh ini hanya memperlihatkan jumlah periode
8 berjalan. Jumlah yang terkait periode sebelumnya disajikan
9 sesuai dengan PSAK 1 (revisi 2009): Penyajian Laporan
10 Keuangan.
11
12 02. Contoh prnyajian dengan menggunakan metode
13 langsung.
14 20X2
15 Rp
16 Arus kas dari aktivitas operasi
17 Penerimaan bunga dan komisi 28.447
18 Pembayaran bunga (23.463)
19 Pembayaran piutang yang telah dihapus 237
20 Pembayaran kas kepada karyawan dan
21 pemasok (997)
22 4.224
23 (Kenaikan) penurunan dalam aset operasi:
24 Dana jangka pendek (650)
25 Deposito untuk tujuan pengendalian moneter 234
26 Dana uang muka kepada langganan (288)
27 Kenaikan bersih piutang kartu kredit (360)
28 Efek jangka pendek yang diperjualbelikan (120)
29
30 Kenaikan (penurunan) dalam liabilitas operasi:
31 Deposito dari pelanggan 600
32 Sertifikat deposito yang diperjualbelikan (200)
33 Kas neto dari aktivitas operasi sebelum
34 pajak penghasilan 3.440
35 Pajak penghasilan (100)
36
37 Arus kas neto dari aktivitas operasi 3.340
38 berlanjut ...

Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 2.27


Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
Laporan Arus Kas PSAK No. 2 (revisi 2009)

1 Lanjutan ...
2
3 Arus kas dari aktivitas investasi
4 Pelepasan Entitas Anak Y 50
5 Dividen yang diterima 200
6 Bunga yang diterima 300
7 Hasil penjualan efek yang tidak
8 diperjualbelikan 1.200
9 Pembelian efek yang tidak diperjualbelikan (600)
10 Pembelian aset tetap (500)
11
12 Arus kas bersih dari aktivitas investasi 650
13
14 Arus kas dari aktivitas pendanaan
15 Penerbitan modal pinjaman 1.000
16 Penerbitan saham prioritas oleh entitas anak 800
17 Pembayaran kembali pinjaman jangka
18 panjang (200)
19 Penurunan neto pinjaman lain (1.000)
20 Pembayaran dividen (400)
21 Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan 200
22
23 Pengaruh perubahan kurs mata uang pada kas dan
24 setara kas 600
25 Kenaikan neto kas dan setara kas 4.790
26 Kas dan setara kas pada awal periode 4.050
27
Kas dan setara kas pada akhir periode 8.840
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38

Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


2.28 Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

Anda mungkin juga menyukai