Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Piutang

Piutang adalah klaim koperasi atas uang, barang, atau jasa kepada pihak lain akibat transaksi
di masa lalu.
Suatu aktivitas dapat dikelompokkan sebagai piutang jika memenuhi beberapa syarat berikut:
1. Piutang tersebut timbul akibat transaksi di masa lalu
2. Piutang tersebut jelas jumlah jatuh temponya
3. Piutang tersebut diketahui dengan jelas harus ditagih kepada siapa

Klasifikasi Piutang

Berdasarkan jenis dan asalnya piutang dalam koperasi dapat diklasifikasikan menjadi 3
kelompok, yaitu:
1. Piutang Anggota
Piutang yang timbul dari penjualan barang atau jasa yang dihasilkan koperasi kepada
anggota koperasi.
Contoh: koperasi “Harapan Sejahtera” menjual produknya senilai Rp1.750.000
kepada Ali yang merupakan salah seorang anggota koperasi. Ali hanya membayar
sebesar Rp500.000 sisanya akan dilunasi bulan berikutnya. Ayat Jurnal:
Kas 500.000
Piutang Anggota- Ali 1.250.000
Penjualan 1.750.000

2. Piutang Karyawan
Tagihan koperasi kepada karyawan kopersi. Pembayarannya biasanya dilakukan
melalui pemotongan gaji pada bulan berikutnya.
Contoh: Koperasi “Sejahtera” memberikan pinjaman kepada beberapa karyawan
sebesar Rp 12.000.000. Ayat Jurnal:
Piutang Karyawan 12.000.000
Kas 12.000.000

3. Piutang Bukan Anggota


Piutang yang timbul akibat koperasi melakukan transaksi kredit kepada bukan
anggota koperasi.
Contoh: Koperasi “Niaga Sejahtera” menjual barang dagangan seharga Rp 16.000.000
ke Toko “Batavia Art”. Pihak pembeli baru membayar sebesar Rp 4.000.000 atas
transaksi ini. Ayat Jurnal

Kas 4.000.000
Piutang Usaha 12.000.000
Penjualan 16.000.000
Pencatatan Piutang

Piutang dicatat dan diakui sebesar jumlah bruto (nilai jatuh tempo) dikurangi taksiran jumlah
yang tidak akan diterima. Maka dari itu diperlukan cadangan piutang tidak tertagih
untuk mengetahui seberapa besar piutang yang diharapkan dapat ditagih.

Dalam pembuatan cadangan kerugian piutang tidak tertagih terdapat dua dasar utama yang
dapat digunakan,

1. Jumlah Penjualan
Penghitungan cadangan kerugian piutang yang didasarkan pada persentase tertentu
dari saldo akun penjualan pada saat cadangan kerugian piutang disusun atau
didasarkan pada persentase tertentu dari taksiran jumlah penjualan atau
penjualan kredit pada suatu periode.
Contoh: Koperasi “Gemah Ripah” pada akhir tahun 2010 staff akuntansinya
melaporkan saldo beberapa akun berikut:
- Piutang Usaha Rp 190.000.000
- Penjualan Rp 4.200.000.000
- Penjualan Kredit Rp 2.400.000.000 (persentase 1%)

Cadangan piutang tak tertagih untuk tahun 2011 sebesar 1%x Rp 2.400.000.000 = Rp
24.000.000

Beban Kerugian Piutang 24.000.000


Cad.Kerugian piutang 24.000.000

2. Saldo Piutang
a. Persentase tertentu saldo piutang
Cadangan kerugian piutang didasarkan pada saldo akun piutang ketika piutang
tersebut disusun.
Contoh: Koperasi “Gemah Ripah” pada akhir tahun 2010 staff akuntansinya
melaporkan saldo beberapa akun berikut:
- Piutang Usaha Rp 190.000.000 (persentase 10%)
- Penjualan Rp 4.200.000.000
- Penjualan Kredit Rp 2.400.000.000

Cadangan piutang tak tertagih untuk tahun 2011 sebesar 10%x Rp 190.000.000 = Rp
19.000.000
Beban Kerugian Piutang 19.000.000
Cad.Kerugian piutang 19.000.000
b. Analisa umur piutang
Metode pembuatan cadangan kerugian piutang di mana cadangan piutang yang
tidak dapat dari suatu koperasi didasarkan pada besarnya risiko tidak tertagihnya
piutang.
Contoh: Dari Koperasi “Gemah Ripah” terdapat buku pembantu yang diketahui
bahwa saldo piutang terdiri dari piutang kepada beberapa langganan seperti
dibawah
Tanggal Transaksi Nama Langganan Jumlah
11/11/2010 Toko Pesona Niaga 32.000.000
27/11/2010 Toko Duta Elektrik 21.000.000
18/12/2010 Toko Merah Putih 25.000.000
22/12/2010 U.D. Damai 22.000.000
Total Rp 100.000.000
Berdasarkan analisis umur piutang diketahui tidak tertagihnya piutang adalah 1%
untuk umur 1 s/d 15 hari; 5% untuk umur 31s/d 45 hari ; dan 10% untuk umur 46
s/d 60 hari.

Umur Piutang
Nama Langganan
1 s/d 15 31 s/d 45 46 s/d 60
Toko Pesona Niaga 32.000.000
Toko Duta Elektrik 21.000.000
Toko Merah Putih 25.000.000
U.D. Damai 22.000.000
Jumlah Piutang 47.000.000 21.000.000 32.000.000
Tingkat Risiko 1% 5% 10%
Jumlah Cadangan 470.000 1.050.000 3.200.000
Total Cadangan Rp 4.720.000
Ayat Jurnal:

Beban Kerugian Piutang 4.720.000


Cad.Kerugian Piutang 4.720.000

Penghapusan Piutang

Penghapusan piutang ini bisa terjadi karena beberapa sebab seperti debitornya lari,
meninggal, bangkrut, atau sebab lainnya. Untuk menghapus piutang ada dua metode yang
digunakan, yaitu:

1. Metode Cadangan Kerugian Piutang


Metode penghapusan piutrang dengan cara melakukan penaksiran terhadap piutang
tak tertagih pada tiap akhir periode pembukuan.
Contoh: Pada tanggal 1 Januari 2011 Koperasi “Gemah Ripah” telah menetapkan
cadangan kerugian piutang sebesar Rp 24.000.000.
Beban Kerugian Piutang 24.000.000
Cad.Kerugian Piutang 24.000.000

Pada tanggal 15 Januari, diperoleh kepastian bahwa piutangnya tidak dapat ditagih
lagi karena toko yang bersangkutan bangkrut. Maka diputuskan piutang sebesar Rp
19.000.000 akan dihapuskan.
Cad. Kerugian Piutang 19.000.000
Piutang 19.000.000

2. Metode Penghapusan Langsung


Metode penghapusan piutang dengan cara menunggu sampai diperoleh kepastian
bahwa piutang tersebut benar-benar tidak dapat ditagih, tanpa perlu dibuat estimasi
terlebih dahulu.
Contoh: Pada tanggal 1 Januari 2011 Koperasi “Gemah Ripah” diperoleh cadangan
kerugian piutang sebesar Rp 24.000.000.
Tidak Ada Ayat Jurnal
Pada tanggal 15 Januari, diperoleh kepastian bahwa piutangnya tidak dapat ditagih
lagi karena toko yang bersangkutan bangkrut. Maka diputuskan piutang sebesar Rp
19.000.000 akan dihapuskan.
Kerugian Piutang 19.000.000
Piutang 19.000.000

Anda mungkin juga menyukai