Diklat Teknis
Teknologi Informasi dan Komunikasi
(Information and Comunication Technology)
Ese lon I V
1
SAMBUTAN DEPUTI BIDANG PEMBINAAN DIKLAT APARATUR
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
Disamping itu untuk lebih memantapkan kurikulum dan modul diklat ini
telah pula dilakukan lokakarya dan uji coba/pilot testing yang dihadiri oleh
para pejabat daerah maupun para calon fasilitator/trainer.
i
Harapan kami melalui prosedur pembelajaran dengan menggunakan
modul diklat ini dan dibimbing oleh tenaga fasilitator yang berpengalaman dan
bersertifikat dari lembaga Diklat yang terakreditasi para peserta yang
merupakan para pejabat di daerah akan merasakan manfaat langsung dari
diklat yang diikutinya serta pada gilirannya nanti mereka dapat menunaikan
tugas dengan lebih baik lagi, lebih efektif dan efisien dalam mengelola
berbagai sumber daya di daerahnya masing-masing.
ii
KATA PENGANTAR
DIREKTUR JENDERAL OTONOMI DAERAH
iii
penyusunan dan implementasi Rencana Tindak Peningkatan Kapasitas
(Capacity Building Action Plan/CBAP).
Dalam rangka memperoleh kurikulum dan materi diklat yang akuntabel dan
sesuai dengan kebutuhan daerah, dalam tahapan proses pengembangannya
telah memperoleh masukan dari para pejabat daerah dan telah diujicoba
(pilot test), juga melibatkan pejabat daerah, agar diperoleh
kesesuaian/ relevansi dengan kompetensi yang harus dimiliki oleh para
pejabat daerah itu sendiri. Pejabat daerah merupakan narasumber yang
penting dan strategis karena merupakan pemanfaat atau pengguna kurikulum
dan materi diklat tersebut dalam rangka memberikan pelayanan kepada
masyarakat.
Kurikulum dan meteri diklat yang dihasilkan melalui Proyek SCBD ini, selain
untuk digunakan di lingkungan Proyek SCBD sendiri, dapat juga digunakan di
daerah lainnya karena dalam pengembangannya telah memperhatikan aspek-
aspek yang berkaitan dengan pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah.
Selain itu juga dalam setiap tahapan proses pengembangannya telah
melibatkan pejabat daerah sebagai narasumber.
iv
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Deskripsi Singkat..................................................................................1
B. Hasil Belajar .........................................................................................1
C. Indikator Hasil Belajar..........................................................................1
D. Pokok Bahasan .....................................................................................2
v
E. Integrasi Sistem .................................................................................. 43
F. Dokumentasi.......................................................................................44
G. Beberapa Sistem Informasi Manajemen.............................................45
H. Latihan ................................................................................................47
I. Rangkuman.........................................................................................47
Daftar Pustaka
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi Singkat
Informasi sebagai output dari komputer digunakan oleh para manajer, non-
manajer, serta orang-orang dalam organisasi perusahaan. Manajer pada semua
tingkat organisasional perusahaan, lembaga, pemerintahan memerlukan informasi
dalam melaksanakan berbagai fungsi dan perannya. Agar tugasnya berhasil,
manajer memerlukan Informasi. Disamping itu manajer perlu mengerti komputer
(computer literate), tetapi yang lebih penting, mereka perlu mengerti informasi
(information literate).
Pandangan dari pihak manajemen baik pada level bawah, menengah, dan
manajemen tingkat atas tentang pentingnya sistem informasi sebagai bagian
terintegrasi dengan rencana strategis organisasi merupakan tujuan pembelajaran
yang hendak dicapai dari modul ini.
B. Hasil Belajar
1
2
D. Pokok Bahasan
Computer Based Information System (CBIS) atau yang dalam Bahasa Indonesia
disebut juga Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan sistem pengolah
data menjadi sebuah informasi yang berkualitas. Telah disepakati bahwa
informasi dipergunakan sebagai alat bantu didalam pengambilan keputusan.
Beberapa istilah yang terkait dengan CBIS yang akan dibahas pada bagian ini
antara lain adalah data, informasi, sistem, dan sistem informasi.
Informasi yang baik ditentukan oleh kualitas informasi tersebut, yaitu ditentukan
oleh tingkat relevansi informasi itu untuk kepentingan tertentu, tingkat kebenaran
informasi, serta informasi tersebut harus tepat waktu. Pembahasan tentang nilai
dan kualitas informasi diuraikan dalam modul ini.
Setiap level manajemen memiliki perbedaan fungsi dan fokus kerja sehingga
membutuhkan informasi yang relevan pula. Karena itulah sebenarnya, informasi
mengikuti karakteristik dari tiap level manajemen yang ada. Karakteristik yang
bisa disebutkan antara lain kepadatan informasi, yaitu apakah informasi tersebut
bersifat detail atau tidak.
Secara garis besar pokok bahasan modul ini adalah sebagai berikut:
2. Analisa Sistem
a. Pendekatan dalam pengembangan SIM
b. Outsourcing.
3
Informasi merupakan salah satu jenis sumber daya yang penting bagi manajer. Seperti
sumber daya yang lain, ada dua alasan mengapa informasi perlu dikelola, pertama,
bisnis telah menjadi semakin rumit, dan kedua, komputer telah mencapai kemampuan
yang semakin baik.
Seorang manajer harus mampu melihat unitnya sebagai suatu sistem yang terdiri dari
beberapa subsistem dan berada dalam supersistem yang lebih besar. Perusahaan atau
Pemda adalah suatu sistem yang bersifat fisik, namun dikelola dengan menggunakan
suatu sistem konseptual. Sistem konseptual itu terdiri dari suatu pengolah informasi
yang mengubah data menjadi informasi dan menggambarkan sumber daya fisik.
Aplikasi komputer yang utama pada suatu perusahaan adalah pengolahan data
akutansi. Aplikasi tersebut lalu diikuti oleh empat aplikasi lain: sistem informasi
manajemen (management information systems) sistem pendukung keputusan
(decision support systems), kantor virtual (virtual office), dan sistem berbasis
pengetahuan (knowledge-based systems). Kelima aplikasi ini membentuk sistem
informasi berbasis komputer (computer-based information system) atau CBIS.
A. Data
Menurut beberapa sumber, ada beberapa pengertian data. Bagian ini akan
mengutip tiga pengertian data dari sudut pandang yang berbeda-beda.
1. Menurut kamus bahasa, data diterjemahkan sebagai istilah yang berasal dari
kata “datum” yang berarti fakta atau bahan-bahan keterangan.
4
5
Data merupakan deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi. Jadi pada
intinya, data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan
merupakan kesatuan nyata yang nantinya akan digunakan sebagai bahan dasar
suatu informasi.
Data: angka, catatan, keterangan dan lain-lain yang diperoleh dari berbagai
aktivitas kegiatan statistik ataupun sensus; dikenal sebagai ‘raw material of
information’
B. Informasi
Suatu pengolahan data sebenarnya dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Manual: melidi atau tally-mark
2. Menggunakan Mesin Hitung/Calculator
3. Menggunakan ‘Mesin Sortir’
4. ‘Menghitung’ dengan ‘Komputer’ Lotus-123, Excel
5. ‘Memerintah’ Komputer (Computerization)
6. Program Application Development (SIMPEG, dan lain-lain)
Pada gambar 2.1 ditunjukkan proses pengolahan data menjadi informasi, dimana
alat yang melakukan pengolahan adalah sistem komputer termasuk sistem
jaringan dan komunikasinya.
INPUT OUTPUT
PROSES
PENDAPATAN TAHUNAN
700.000.000
600.000.000
500.000.000
400.000.000
300.000.000
200.000.000
100.000.000
0
PENDAPATAN PENDAPATAN PENDAPATAN
KAMAR KAMAR KAMAR
PERAWATAN PERAWATAN PERAWATAN
Lt.3 Lt.4 Lt.5
1. Nilai Informasi
Nilai suatu informasi berhubungan dengan keputusan. Hal ini berati bahwa
bila tidak ada pilihan atau keputusan, informasi menjadi tidak diperlukan.
Keputusan dapat berkisar dari keputusan berulang yang sederhana sampai
keputusan strategis jangka panjang. Sedangkan parameter untuk mengukur
nilai sebuah informasi tersebut, ditentukan dari dua hal pokok yaitu Manfaat
(benefit) dan Biaya (cost). Suatu informasi dikatakan bernilai bila
manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya
dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya
dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya. Dapat
pula dikatakan bahwa pengukuran nilai sebuah informasi akan lebih tepat
jika menggunakan analisis cost effectiveness atau cost benefit.
2. Kualitas Informasi
a. Relevansi (relevancy)
Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya.
Pengukuran nilai relevansi, akan terlihat dari jawaban atas pertanyaan
“how is the message used for problem solving (decision masking)?”
Informasi akan relevan jika memberikan manfaat bagi pemakainya.
Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya
berbeda. Misalnya informasi mengenai hasil penjualan barang mingguan
kurang relevan jika ditujukan pada manajer teknik, tetapi akan sangat
relevan bila disampaikan pada manajer pemasaran.
b. Akurasi (accuracy)
Sebuah informasi dapat dikatakan akurat jika informasi tersebut tidak
bias atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas
mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan sebuah informasi dapat
terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau
kesengajaan sehingga merusak atau merubah data-data asli tersebut.
Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah
informasi antara lain adalah:
Tingkatan Manajemen
Tugas utama manajemen adalah mengelola sumber daya agar tercapai tujuan
perusahaan atau organisasi. Pengelolaan sumber daya harus dilakukan secara
efektif agar memberi manfaat dan hasil yang optimal. Seorang manajer
mengelola sumber daya yang memiliki wujud, ada secara fisik dan dapat disentuh
yaitu: Manusia, Material, Mesin (termasuk fasilitas dan energi), dan Uang.
Selain sumber daya fisik, seorang manajer juga harus mampu mengelola sumber
daya yang kelima, informasi, yang memiliki nilai dari apa yang diwakilinya,
bukan dari bentuk wujudnya. Kita gunakan istilah sumber daya konseptual untuk
menggambarkan informasi dan data. Para manajer menggunakan sumber daya
konseptual untuk mengelola sumber daya fisik.
Sumber daya diperoleh dan disusun agar siap digunakan saat diperlukan. Dalam
proses penyusunan seringkali dilakukan pengubahan mentah menjadi bentuk
yang lebih halus, seperti pelatihan pegawai atau konstruksi suatu bagian mesin
yang khusus. Setelah sumber daya ini disusun, manajer berusaha untuk
memaksimalkan penggunaannya. Manager meminimalkan waktu yang terbuang
dan menjaganya agar berfungsi pada efisiensi puncak. Akhirnya, manajer
mengganti sumber daya ini pada saat kritis-sebelum sumber daya tersebut
menjadi tidak efisien atau usang.
Kita dapat melihat dengan mudah bagaimana manajer mengelola sumber daya
fisik, tetapi manajemen juga mencakup pengelolaan sumber daya konseptual.
Manajer memastikan bahwa data mentah yang diperlukan terkumpul dan
kemudian diproses menjadi informasi yang berguna. Kemudian manajer
memastikan bahwa orang yang layak dalam organisasi menerima informasi
tersebut dalam bentuk yang tepat pada saat yang tepat sehingga informasi
tersebut dapat dimanfaatkan. Akhirnya manajer membuang informasi yang tidak
10
berguna lagi dan menggantikannya dengan informasi yang terkini dan akurat.
Seluruh aktivitas ini; memperoleh informasi, menggunakannya seefektif
mungkin, dan membuangnya pada saat yang tepat; disebut manajemen informasi.
1. Manajemen
a. Tingkatan Manajemen
Lower Level
Middle Level
Rinci/Detail
Lower Level
1) Kepadatan Informasi
Manajemen tingkat bawah biasanya memerlukan informasi yang
berkarakter mendetail dan terperinci atau dengan kata lain, kurang
padat. Hal tersebut terjadi karena manajemen level bawah lebih
banyak berkecimpung dengan tugas pengendalian operasi langsung.
Sedangkan untuk manajemen yang lebih tinggi, biasanya informasi
makin tersaring, lebih ringkas dan semakin padat.
12
2) Frekuensi Informasi
Frekuensi informasi yang diterima manajemen yang berbeda akan
berbeda pula. Untuk manajemen tingkat bawah biasanya lebih
cenderung rutin karena berkaitan dengan tugas dan pekerjaan yang
rutin pula serta berulang-ulang. Semakin tinggi level manajemen,
informasi yang dibutuhkan akan semakin tidak rutin dan seringkali
ad hoc atau mendadak karena manajemen yang makin tinggi
seringkali dihadapkan pada pengambilan keputusan yang tidak
terstruktur dimana pola dan waktunya tidak pasti.
3) Jadwal Informasi
Masih berkaitan dengan frekuensi. Karakter informasi yang
disajikan secara periodik dan jadwal yang jelas biasanya dikonsumsi
oleh manajemen tingkat bawah. Sedangkan manajemen yang lebih
tinggi biasanya tidak terjadwal.
5) Akses Informasi
Informasi historis, rutin/periodik, berulang-ulang dapat diakses
secara offline. Sajian offline ini ditujukan untuk manajemen tingkat
bawah. Sebaliknya, untuk manajmen tingkat atas yang memerlukan
informasi kapanpun diperlukan akses informasi secara online.
6) Luas Informasi
Terfokus pada masalah tertentu digunakan oleh manajmen tingkat
bawah yang memang mempunyai tugas yang khusus. Sedangkan
untuk manajemen tingkat atas membutuhkan informasi yang
semakin luas karena manajemen tingkat atas berhubungan dengan
permasalahan yang lebih luas.
7) Sumber Informasi
Manajemen tingkat bawah biasanya lebih terfokus pada
pengendalian operasi internal perusahaan, maka manajemen tingkat
ini memerlukan informasi yang bersumber pada internal perusahaan
itu sendiri. Sedangkan untuk menejemen tingkat atas yang
berorientasi pada strategi dan perencanaan di masa yang akan
datang, selain informasi internal, diperlukan juga informasi yang
bersumber dari eksternal perusahaan itu sendiri.
13
8) Bidang Fungsional
Disamping berbagai tingkat organisasi tersebut, manajer terdapat
dalam berbagai bidang fungsional perusahaan, tempat berbagai
sumber daya dipisahkan menurut pekerjaan yang dilakukan. Tiga
bidang fungsional yang tradisional adalah pemasaran, manufaktur,
dan keuangan. Belakangan ini, dua bidang tambahan menjadi
semakin penting, yaitu sumber daya manusia dan jasa informasi.
Istilah jasa informasi (information services) digunakan untuk
menggambarkan unit organisasi perusahaan, yang bertanggung
jawab untuk mengelola sumber daya informasi perusahaan. IS juga
digunakan, tetapi dapat juga berarti information systems (sistem
informasi). Anda sering melihat singkatan IT, yang berarti
information technology (teknologi informasi). Sekarang istilah ini
sudah berkembang menjadi ICT (Information Communication
Technology). Penambahan kata communication, karena keterkaitan
teknologi yang dekat dan sudah menyatu antara teknologi informasi
dan teknologi komunikasi. Kita menggunakan istilah sumber daya
informasi untuk menjelaskan sumber daya seperti peralatan
komputer (termasuk sistem jaringan), program, dan data, yang tidak
hanya berlokasi di unit jasa informasi tetapi juga di seluruh unit-unit
perusahaan atau lembaga pemerintahan.
g. Informasi.
E. Perencanaan Strategis
Pada bagian terdahulu telah dibahas lima fungsi manajemen hal ini dikemukakan
oleh seorang ahli manajemen bernama Henry Fayol, yaitu: perencanaan,
pengorganisasian, penyusunan staf, pengarahan, dan pengendalian. Fungsi-fungsi
ini dilaksanakan dalam urutan yang telah ditentukan, dengan perencanaan
sebagai dasar semua aktivitas selanjutnya. Perencanaan jangka panjang juga
dikenal sebagai perencanaan strategis karena mengidentifikasi tujuan-tujuan yang
akan memberi perusahaan atau Pemda posisi yang paling menguntungkan dalam
lingkungannya, serta menentukan strategi-strategi untuk mencapai tujuan
tersebut. Pentingnya perencanaan strategis pada manajemen tingkat atas
merupakan alasan Robert Anthony menamakan tingkat itu tingkat perencanaan
strategis.
bidang yang lain. Istilah untuk menggambarkan aktivitas ini awalnya adalah
transformasi kumpulan strategi (strategy set transformation). Istilah yang
lebih baru, yaitu perencanaan strategis sumber daya informasi (strategic
planning for information resources) telah menjadi populer.
Misi
Tujuan Tujuan Sistem
Proses Perencanaan Kendala Sistem
Strategi Strategis SIM
Sumber daya
Pengaruh Pada Sumber Informasi
Daya Informasi
Strategi Dan Strategi
Bisnis Sistem
Pengaruh pda strategi Informasi
bisnis
Gambaran Strategi yang ingin dicapai oleh projek SCBD untuk Pemda yang
terlibat dalam proyek SCBD secara umum diperlihatkan pada gambar 2.7
yang disebut sebagai grand strategi, perubahan tentang rencana ini tentunya
dapat dilakukan dengan diskusi intensif. Pada pelatihan ICT ini adalah satu
kesempatan untuk diskusi tersebut.
Application Platform
Menurut Keppres tersebut, ketua TKTI dijabat oleh wakil presiden . Setelah
hampir tiga tahun jabatan ketua TKTI dilakoni wakil presiden, Presiden
Megawati Soekarnoputri mengeluarkan Keppres No. 9/2003. Kali ini,
Keppres bertanggal 27 Januari 2003 itu mengalihkan jabatan ketua TKTI
dari wakil presiden kepada Menteri Negara Komunikasi dan Informasi.
Struktur baru ini juga melibatkan Menteri Dalam Negeri, Menteri Keuangan,
Menteri Perhubungan, Menteri Perindustrian dan Perdagangan, Menteri
Kehakiman dan HAM, Menteri Riset dan Teknologi, serta Sekretaris Negara
sebagai anggota.
18
Keempat komponen Cetak biru ini akan dilaksanakan oleh Tim Pelaksana
dengan ketua Menkominfo dan wakil ketua Kemal A. Stamboel. Beberapa
flagship program pelaksanaannya akan melibatkan lintas instansi, dengan
target pencapaian paling akhir pada tahun 2009.
Tujuan
Latar Belakang
Strategi
Manfaat
Masyarakat Pengguna:
a. Memberikan elternatif pilihan perangkat lunak desktop yang murah.
b. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang teknologi informasi.
c. Memperkecil kesenjangan teknologi informasi.
d. Meningkatkan akses informasi masyarakat.
e. Meningkatkan kreativitas dalam mengembangkan dan memanfaatkan
teknologi informasi (kreativitas tidak dibatasi oleh software yang ada).
Pemerintah:
a. Memperkecil biaya pembelian perangkat lunak (khususnya pengguna
sistem operasi desktop dan jaringan).
b. Menghemat devisa dalam pengadaan perangkat lunak.
c. Menumbuhkan industri perangkat lunak dalam negeri sehingga dapat
meningkakan inovasi bidang teknologi informasi.
d. Memberi peluang untuk pengembangan perankat lunak dalam
permasalahan lokal spesifik.
e. Perusahan/institusi dapat lebih mengetahui business process dengan
cara improvement/modifikasi.
f. Mengurangi permasalahan intellectual property right.
g. Mempromosikan kompetisi bidang teknologi informasi.
h. Meningkatkan keterbukaan dan faktor keamanan sistem.
Industri pengembang :
a. Meningkatkan pengembangan industri perangkat lunak nasional.
b. Biaya rendah dalam memasuki industri perangkat lunak.
c. Mengembangkan kemampuan sumber daya manusia bidang teknologi
informasi.
d. Pemindahan paradigma dari “IT import” ke “IT export”.
G. Latihan
1. Gambarkan proses pengolahan data menjadi informasi!
2. Jelaskan pengertian CBIS!
3. Jelaskan pengertian Data!
4. Jelaskan pengertian informasi menurut Barry E. Cushing!
5. Sebutkan minimal 3 buah cara mengolah data!
6. Jelaskan pengertian sistem!
7. Sebutkan dan jelaskan dengan baik 3 hal pokok yang mempengaruhi
kualitas informasi!
22
H. Rangkuman
Informasi adalah salah satu dari lima jenis utama sumber daya yang dapat dipakai
oleh manajer untuk mencapai tujuan perusahaan atau organisasi. Semua sumber
daya, termasuk sumber daya informasi dapat dikelola. Pengelolaan informasi
sangat penting saat bisnis menjadi lebih rumit dan kemampuan computer
berkembang.
Applications of IT in 'Organization'
People
Policy
Application
Technology of IT in Policies
Management Technology 'Organization'
Organizations
23
24
IT enabled Organization
Deployment
Development,
Maintenance,
Disciplines
Legislatif &
&
Eksekutif
Eksekutif
3) Data tersimpan
a) Data disimpan secara berulang-ulang.
b) Data tidak akurat.
c) Data tidak konsisten dalam multi-penyimpanan.
d) Data tidak aman terhadap kecelakaan.
e) Data tidak aman terhadap sabotase.
f) Data tidak diorganisasikan dengan baik.
g) Data organisasi tidak fleksible untuk mencapai kebutuhan informasi.
h) Data tidak dapat secara mudah diakses untuk memproduksi
informasi.
Tahap I
Tahap V Perencanaan
Penggunaan
@ SDM
@ Perangkat Kerja
Tahap IV @Prosedur/ Mekanisme Tahap II
Penerapan @Kelembagaan Analisis
Tahap III
Rancangan
Sumber Daya Manusia (di Pusat dan Daerah), yaitu pegawai atau staf yang
memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan yang baik dalam bidang sistem
informasi. Hal dapat ditingkatkan dengan transfer of knowledge.
Alat-alat bantu sistem informasi, yaitu alat-alat bantu dengan teknologi informasi
untuk mempercepat proses berjalannya informasi, terdiri dari perangkat keras
komputer (hardware) beserta perlengkapan aksesorisnya, perangkat lunak
(software) yang dirancang khusus sesuai kebutuhan sistem informasi, serta
perangkat komunikasi data untuk menghantarkan informasi secara elektronik dari
suatu tempat ke tempat yang lain.
28
Metode yang mengatur pembentukan informasi dimulai dari proses akuisisi data,
pengolahan data, dan pengelolaan data, serta formula-formula sehingga informasi
tersebut mudah dipahami untuk pengambilan keputusan dan kebijakan.
Metode Pera
B. Outsourcing
yang dikembangkan dan dikelola oleh pihak ketiga. Metode outsourcing ini
menjadi pilihan karena memiliki kelebihan-kelebihan sebagai berikut:
1. Biaya teknologi yang semakin meningkat dan akan lebih murah jika
perusahaan tidak berinvestasi lagi tetapi menyerahkan pada pihak ketiga
dalam bentuk outsourcing yang terhitung lebih murah dibandingkan
mengembangkan sendiri dikarenakan outsourcer menerima jasa dari
perusahaan lainnya sehingga biaya tetap outsourcer dapat dibagi ke beberapa
perusahaan yang memanfaatkan jasanya.
2. Mengurangi waktu proses karena beberapa outsourcer dapat dipilih lebih dari
satu sekaligus untuk bekerja sama untuk menyediakan jasa ini kepada
perusahaan.
3. Jasa yang diberikan oleh outsourcer telah dikembangkan oleh para ahlinya
4. Suatu perusahaan mungkin tidak mempunyai pengetahuan tentang sistem
teknologi sedangkan outsourcer memilikinya.
5. Perusahaan merasa tidak perlu dan tidak ingin melakukan transfer teknologi
dan tranfer pengetahuan yang dimiliki outsourcer.
6. Meningkatkan fleksibilitas untuk melakukan atau tidak melakukan investasi
7. Mengurangi resiko kegagalan investasi yang mahal.
8. Perusahaan dapat memfokuskan pada pekerjaan lain yang lebih penting.
C. Latihan
D. Rangkuman
Analisa sistem yang berjalan adalah bagian terpenting dari pengembangan sistem
informasi ataupun suatu sistem enterprise. Pengembangan ini meliputi 3
komponen yaitu pisik, SDM, dan sistem Informasi. Bentuk pisik termasuk sistem
jaringan atau bentuk pisik lainnya. Pengembangan SDM meliputi pelatihan,
pengangkatan karyawan baru, ataupun promosi. Sistem Informasi mencakup
seluruh sumber daya informasi.
Metode apapun yang digunakan apakah SDLC secara umum, ataupun spesifik
seperti metode Pera, proses pengembangan ini merupkan suatu siklus. Dimana
sistem ini akan mengalami disolusi, dan proses pengembangan sistem akan
diulang kembali.
Kegiatan penyusunan desain sistem meliputi konsep desain, detil desain dan
pelaksanaan penyusunan hasil desain baik basis data maupun aplikasi. Basis data
merupakan komponen yang paling penting di dalam pengembangan suatu sistem
Informasi diantara komponen-komponen yang lain (hardware, software, sumber daya
manusia dan prosedur). Usaha pertama yang dilakukan dalam pengembangan sistem
selalu didominasi oleh kegiatan pembentukan basis data. Pembentukan dan
pengembangan basisdata memerlukan effort’ paling besar dan paling banyak, baik
dari waktu maupun sumber daya. Biaya yang diperlukan untuk kebutuhan
pembentukan basis data dapat mencapai beberapa kali lipat dari biaya komponen
hardware dan software. Sedangkan, waktu yang dibutuhkan juga cukup banyak
sehingga proses ini sering dinamakan time consuming, atau istilah bottle neck.
Program aplikasi SIM merupakan koleksi dari kumpulan menu dan sub menu yang di-
customize dari perangkat lunak untuk mempermudah user dalam menggunakan
sistem. Modul aplikasi merupakan komponen yang menjembatani bagaimana sistem
dan pengguna dapat berinteraksi dimana sistem akan mengotomasi tugas /prosedur
yang telah didefinisikan.
36
37
2. Ketersediaan dan penyediaan data. Prioritas aplikasi akan dikembangkan jika data
tersedia dan memenuhi standar untuk digunakan.
3. Ketergantungan fungsi (modul) antar aplikasi. Beberapa aplikasi sedapat mungkin
menggunakan program/modul yang dapat digunakan bersama.
4. Dampak pada sasaran penggunaan SIM secara keseluruhan.
IDENTIFIKASI
KEBUTUHAN PENGGUNA TAHAP
EKSTERNAL
User Need
Diskusi
Interview
Pengumpulan Sampel Data
TAHAP
KONSEPTUAL
TAHAP
INTERNAL
Tahap eksternal secara detil dapat dilihat pada skema di bawah ini.
KERANGKA STUDI
ACUAN KERJA DISKUSI STATISTIK
(SBG REFERENSI)
USER NEED
REQUIREMENT
DATA
File-file data
Pemilihan Data
Pengelompokan Pemodelan
Data
Penyederhanaan
Manajemen Data
E R Diargram
Skeleton Tabel
Model Konseptual
(penentuan identifier). Hasil akhir dari tahap ini yaitu model fisik basisdata
yang sudah mengacu kepada sistem software yang digunakan, yaitu
menentukan penamaan coverage, tipe coverage, field basisdata, tipe field,
dan ukuran field.
Source Code, Form, GUI Visual Basic Aplication 6.0 atau PHP
Database MS Accsess 2000 atau MySQL
Arsitektur Single User (File Server Application)
Sebelum membangun suatu sistem aplikasi sistem analis akan melakukan diskusi
dengan pihak pengguna tentang modul dan tabel data apa saja yang akan
tercakup dalam program aplikasi tersebut. Hasil diskusi tersebut ditulis dalam
bentuk tabel dan ditetapkan sebagai persetujuan awal antara pengembang dengan
pengguna. Beberapa contoh aplikasi yang terkait dengan sistem aplikasi yang
dikembangkan pada proyek SCBD beserta modul, data, atau tabel yang akan
dicakup dalam pengembangan ditunjukkan pada tabel berikut:
4 Sistem Meliputi:
Administrasi Satu a) Pelayanan Catatan Sipil, termasuk Integrasi
Atap (SAMSAT) dengan SIMDUK
Tabel Penduduk (dari SIMDUK)
Pendaftaran Kelahiran, termasuk
Pembuatan NOPPEN, Akte Kelahiran
Pendaftaran Kematian, termasuk
Pembuatan Surat Kematian
Pendaftaran Pindah (Masuk/Keluar),
termasuk Pencetakan Surat Pindah
Pencatatan Pernikahan, Perceraian
Pembuatan Tagihan dan Bukti Penerimaan
untuk Kegiatan diatas
E. Integrasi Sistem
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa saat ini telah tersedia berbagai sistem aplikasi
di beberapa instansi, misalnya sistem kepegawaian (SIMPEG), sistem keuangan
(SIMKEU), sistem inventory, atau berbagai sistem aplikasi yang lain.
Keseluruhan sistem aplikasi tersebut telah berfungsi dengan baik dan dapat
memenuhi kebutuhan untuk kerja tersebut. Pada saat itu tidak terpikirkan atau
mungkin sudah terpikirkan, namun belum ada suatu perlatan (protokol) yang
memfasilitasi hubungan dari berbagai sistem aplikasi tersebut. Singkat kata
bahwa di instansi telah tersedia berbagai aplikasi yang belum terintegrasi dengan
baik, atau masih bersifat mandiri hanya dapat dimanfaatkan oleh unit kerja yang
terkait dengan materi yang diperlukan saja.
Jika ingin dilakukan integrasi sistem aplikasi yang ada, maka semua yang telah
dilakukan terdahulu bukkan dibuang begitu saja, atau pekerjaan yang dihasilkan
tidak mubazir. Sistem aplikasi yang ada harus tetap dirawat dan dikembangkan
sesuai dengan kebutuhan yang ada, dan bahkan dapat dibangun sistem aplikasi
yang lain untuk kesempurnaan sistem aplikasi yang ada.
Dengan tersedia sistem aplikasi yang berbasis WEB, dengan tersedianya internet,
intranet, maka akses informasi dari berbagai sistem aplikasi yang telah ada
menjadi tidak terkendala. Untuk ini sistem yang telah dibangun pada waktu yang
44
lalu tetap dapat dimanfaatkan secara maksimal, karena integrasi dengan sistem
yang lain tidak sulit.
Secara teknis integrasi sistem aplikasi tersebut telah dijelaskan secara rinci pada
Buku M1 (Modul 1), Sistem Komputer dan Jaringan pada Bab IV Sistem
Jaringan dan Komunikasi Data.
F. Dokumentasi
1. Dokumentasi prosedur
Dokumentasi prosedur dapat berisi prosedur-prosedur yang harus dilakukan
pada suatu keadaan tertentu, seperti misalnya prosedur pengetesan program,
prosedur penggunaan file, prosedur pembuatan backup dan restore, serta
berbagai prosedur lainnya.
2. Dokumentasi sistem
Dokumentasi sistem menunjukkan bentuk dari sistim pengolahan data yang
digambarkan dalam bagan alir sistim (flowchart) atau diagram arus data.
Pada dokumentasi ini dapat lerlihat deskripsi dari input yang digunakan,
deskripsi output yang dihasilkan, deskripsi file-file yang digunakan, berita-
berita kesalahan pengolahan dan daftar-daftar pengendalian untuk tiap-tiap
sistim pengolahan. Dokumentasi sistim merupakan dokumen yang dibutuh-
kan oleh sistem analis, pemakai sistim dan pemeriksa sistim.
3. Dokumentasi program
Dokumentasi program menggambarkan logika dari program dalam bentuk
bagan alir program (program flow-chart) atau dalam bentuk label keputusan
(decision lable) atau dalam bentuk structured chart serta cetakan program.
Dokumentasi program sangat dibutuhkan oleh programmer bila akan
memodifikasi atau mengembangkan program.
45
4. Dokumentasi operasi
Dokumentasi operasi berisi penjelasan-penjelasan cara dan prosedur-
prosedur mengoperasikan program. Dokumentasi ini sangat berguna untuk
operator.
5. Dokumentasi data
Dokumentasi data berisi defmisi-defmisi dari item-item data di dalam
database yang digunakan oieh sistem informasi. Dokumentasi data dapat
daiam bentuk kamus data. Dokumentasi data banyak dibutuhkan oleh DBA
dan pemeriksa sistem.
H. Latihan
I. Rangkuman
48
49
Penjelasan tentang renstrada. Artinya esensi dari renstrada yang memuat misi
dan visi tidak lepas dari kerangka teori desentralisasi.
Latar belakang/masalah:
1. Belum diterapkan teknologi ICT secara optimum dalam rangka menunjang
pemerintahan yang bersih.
2. Pemahaman tentang tata kelola pemerintah yang bersih masih sebatas wacana
dari konsep yang tidak utuh, yaitu hanya menekankan pada satu – dua
komponen seperti anti KKN.
3. Senjangnya hard competency dan soft competency dalam pengelolaan tata
pemerintahan yang bersih. Termasuk senjangnya kompetensi antara pegawai
sipil perempuan dan laki-laki.
4. Senjangnya pengetahuan tentang undang-undang dan peraturan mengenai
desentralisasi dan good governance.
5. Senjangnya pengetahuan dan keterampilan mengelola tata pemerintahan yang
bersih.
6. Masih adanya ketidaksinergisan antar kebijakan daerah dengan undang-
undang yang relevan, termasuk undang-undang penghapusan segala bentuk
diskriminasi terhadap perempuan
7. Pengelolaan tata pemerintahan yang bersih masih di tingkat wacana, belum
pada tataran perilaku yang transparan, akuntabel, dan partisipasi, mengingat
akses, kontrol, partisipasi, dan manfaat pembagunan bagi salah satu golongan
seperti perempuan masih belum senjang dan menimbulkan ketidakadilan.
Tujuan:
Merumuskan dan melaksanakan Kerangka Strategis Peningkatan Kapasitas
Pemerintahan yang bersih sesuai dengan prinsip-prinsip transparan, akuntabel,
dan partisipatif.
Output:
1. Pengetahuan dan ketrampilan tentang desentralisasi dan tata kelola
pemerintahan yang bersih dikuasai secara utuh oleh pegawai sipil perempuan
dan laki-laki yang berguna baik secara individu maupun lembaga
2. Pengetahuan dan kemampuan analisis kebijakan, strategi, program dan
kebijakan yang responsif gender dikuasai secara fasih.
Outcome:
1. Kerangka Strategis Peningkatan Kapasitas yang: (1) memuat tiga prinsip
dasar dari good governance: transparan, akuntabel, partisipatif bagi
perempuan dan laki-laki; (2) mengakui adanya penghormatan pada hak asasi
50
Outcome tidak bisa dicapai hanya melalui satu kegiatan, namun harus merupakan
sinergi dari berbagai kegiatan sesuai dengan tujuan program. Sementara output
bisa terjadi karena pelaksanaan satu kegiatan yang spesifik. Itupun masih perlu
diperhatikan metode dan sasarannya. Artinya metode dan sasaran dapat
memengaruhi outcome dan output yang mengintegrasikan masalah Pmerintahan
yang bersih, gender, dan teknologi ICT.
Tenaga kerja atau personil yang terlibat mengelola sistem komputer dan jaringan
pada dasarnya dapat dikelompokkan atas: operator, sistem analis.
Terdapat berbagai peran yang dapat dilakukan manusia dalam bagian sistem
komputer. Beberapa peran di antaranya adalah:
1. Operator/Data Entry
Jabatan Pranata Komputer dari yang terendah sampai dengan yang tertinggi,
adalah :
a. Asisten Pranata Komputer Madya;
b. Asisten Pranata Komputer;
c. Ajun Pranata Komputer Muda;
d. Ajun Pranata Komputer Madya;
e. Ajun Pranata Komputer;
f. Ahli Pranata Komputer Pratama;
g. Ahli Pranata Komputer Muda;
h. Ahli Pranata Komputer Madya;
i. Ahli Pranata Komputer Utama Pratama;
j. Ahli Pranata Komputer Utama Muda;
k. Ahli Pranata Komputer Utama Madya.
C. Latihan
D. Rangkuman
Sumberdaya manusia bidang ICT adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan
dalam pengembangan dan pemanfaatan teknologi Informasi dan komunikasi.
Suksesnya pemanfaatan teknologi ICT untuk mendukung penerapan administrasi
yang baik, good government, transparansi dan akuntabilitas pemerintahan sangat
didukung oleh ketersediaan tenaga yang mempunyai kualitas yang baik dalam
bidang ICT. Perencanaan pengembangan dan pemanfaatan Sistem Informasi
harus memasukkan (terintegrasi) dengan pengembangan SDM bidang ICT.
DAFTAR PUSTAKA