Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Keperawatan Jiwa II
Dosen Pembimbing :
Lia Nurlianawati, S.Kep, Ners, M.Kep
Disusun Oleh :
Kelompok 1
Ai Maesyaroh (AK118005) Nursari Irwan (AK118129)
Alfira Nur Faridah A (AK118009) Ria Fitri Marlia (AK118144) Hesti Oktari Rahayu (AK118073) Salma Zahra S (AK118162) Indah Nur Safitri (AK118078) Yahya Ahmad Z (AK118202) Jania Flormoy DJM (AK118086)
Kelas : 3B
PROGRAM SARJANA KEPERAWATANLatar belakang
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (HALUSINASI) A. Topik Halusinasi B. Latar belakang Terapi aktivitas kelompok (TAK): sosialisasi TAK adalah upaya memfasilitasi kemampuan sosial sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial. Salah satu ganggu sosial pada pasien gangguan jiwa adalah gangguan persepsi sensori: Halusinasi merupakan salah satu masalah keperawatan yang dapat ditemukan pada psien gangguan jiwa. Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa dimana pasien mengalami perubahan sensori persepsi; merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan perabaan atau penghiduan. Pasien mengalami stimulasi yang sebetulnya tidak ada. Dampak dari halusinasi yang diderita klien antaranya dapat menyebabkan klien tidak mempunyai teman dan asyik dengan fikiran sendiri. Salah satu penangannya yaitu dengan melakukan Terapi Aktivitas Kelompok yang bertujuan untuk mengidentifikasi halusinasi dan mengontrol halusinasi yang dialaminya. Kelomppok adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan dengan yang lain, saling bergantung dan mempunyai norma yang sama. Terapi Ativitas Kelompok (TAK) adalah salah satu terapi modalitas yang dilakukan perawwat pada sekelompok pasienyang mempunyai masalah keperawatan yang sama (Keliat,2005). Wilson dan Kneisl (1992) dalam Keliat (2005) menyatakan bahwa TAK adalah manual, rekreasi dan teknik kreatifitas untuk memfasilitas pengalaman seseorang serta meningkatkan respon sosial. Ada dua tujuan umum dari aktifitas kelompok ini yaitu tujuan terapeutik dan tujuan rehabililitatif. Tujuan terapeutik meliputi: menggunakan kekuatan untuk memfasilitasi interaksi, mendorong sosialisasi dengan lingkungan (hubungan dengan luar diri pasien), meningkatkan stimulus realita dengan individu, memotifasi dan mendorong fungsi kognitif dan afektif, meningkatkan rasa yang dimiliki, meningkatkan rasa percaya diri, belajar cara baru dalam menyelesaikan masalah. Sedangkan, tujuan rehabilitative meliputi: meningkatkan kemampuan untuk ekspresi diri, meningkatkan kemampuan empati, meningkatkan keterrampilan sosial, da meningkatkan pola penyelesaian masalah. Beberapa aspek dari pasien yang harus diperhatikan dalam penjaringan pasien yang akna diberikan aktivitas kelompok sebagai berikut: 1. Aspek emosi Gelisah, curiga, merasa tidak berguna, tidak dihargai, tidak diperhatikan, merasa disisihkan, merasa terpencil, pasienmerasakan takut dan cemas, menyendiri, menghindar dari orang lain. 2. Aspek intelektual Pasien tidak ada insiatif untuk emulai pembicaraan, jika ditanya pasien menjawab seperlunya, jawaban pasien sesuai dengan perawat 3. Aspek sosial Pasien sudah dapat membina hubungan saling percaya dnegan perawat, pasien mengatakan bersedia mengikuti terapi aktivitas, pasien mau berinteraksi dengan satu perawat lain ke satu pasien lain. Dalam terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi halusinasi dibagi menjadi dalam 5 sesi, yaitu : a. Sesi I : klien mengenal halusinasi b. Sesi II : mengontrol halusinasi dengan cara menghardik c. Sesi III : mengontrol halusinasi dengan cara bercakap- cakap dengan orang lain d. Sesi IV : mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas terjadwal e. Sesi V : mengontol halusinasi dengan cara patuh minum obat C. Tujuan TAK Halusinasi a. Tujuan umum : Klien mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan maslaah yang diakibatkan oleh paparan stimulus kepadanya b. Tujuan khusus : Pasien mampu memperkenalkan diri dengan menyebutkan salam, nama lengkap, nama panggilan asal dan hobi Pasien mampu berkenalan dengan anggota kelompok Pasien mampu bercakap – cakap dengan anggota kelompok Pasien mampu menyampaikan toppik pembicaraan D. Klien 1. Kriteria Klien a. Klien gangguan orientasi realita yang mulai terkontrol b. Klien mengalami perubahan persepsi 2. Kriteria kelompok a. Kecil : terdiri dari 4 orang klien b. Sedang : terdiri dari 7-8 orang klien c. Besar : terdiri dari minimal 10 orang klien 3. Proses seleksi mengobsevasi klien yang masuk kriteria a. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria b. Mengumpulkan klien yang masuk kriteria c. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi : mmenjelaskan pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam kelompok E. Pengorganisasian 1. Waktu dan tempat Hari tanggal : Jam : Tempat : 2. Tim terapis - Leader : Hesti Oktari Rahayu a. Memimpin jalannya aktivitas kelompok b. Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya terapi c. Mempimpin diskusi kelompok - Co leader : Salma Zahra S a. Membuka acara b. Mendampingin leader c. Mengambil ahli posisi leader jika leader bloking d. Menyerahkan posisi kepada leader e. Menutup acara diskusi - Observasi Alfira Nur Faridah A a. Mencatat serta mengamati respon klien b. Mengawasi jalannya aktivitas kelompok dari mulai persiapan, proses, hingga penutupan - Fasil : Ai Maesyaroh Indah Nur Safitri Jania Flormoy DJM a. Ikut serta dalam kegiatan kelompok b. Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk aktif mengikuti jalannya terapi - Audiens : Nursari Irwan Ria Fitri Marlia Yahya Ahmad Zakaria a. Menjalankan dan mengikuti TAK