Anda di halaman 1dari 1

BAB III

KESIMPULAN

Vitamin D adalah sebuah vitamin larut lemak yang berperan penting dalam
metabolisme tulang serta memiliki fungsi modulasi imun dan anti inflamasi. 1
Vitamin D terdapat dalam 2 bentuk yaitu ergokalsiferol (vitamin D2) dan
kolekalsiferol (vitamin D3).1 Vitamin D berperan dalam mengontrol absorpsi
kalsium diusus halus, bekerja sama dengan hormon paratiroid untuk menjaga
homeostatis kalsium didalam darah dan mediasi mineralisasi tulang. 1

Sintesis vitamin D dilakukan dihepar dengan bantuan sinar matahari.


Paparan sinar matahari mengakibatkan dengan panjang gelombang 290-315 nm
menyebabkan terbukanya ikatan rangkap cincin B, sehingga membentuk struktur
provitamin D. Provitamin D mengalami isomerasi menjadi vitamin D dan
ditransfer ke ruang ekstraselulerdan pembuluh kapiler kulit yang kemudian diikat
oleh vitamin D binding protein (DBP).1 Ikatan ini kemudian dibawa ke hati,
mengalami hidroksilasi menjadi 25-OHD (calsidiol).1 Calsidiol bukan bentuk
aktif, ia terikat dengan DBP, dibawa ke ginjal dan diubah menjadi 1,25(OH)2D
(calsitriol).1 Calsitriol merupakan vitamin D dalam bentuk aktif.

Ricketsia dan hipervitaminosis merukapan penyakit yang terkait dengan


vitamin D. Ricketsia didefinisikan sebagai keadaan pertumbuhan tulang abnormal
sebagai akibat defisiensi vitamin D atau gangguan keseimbangan kadar kalsium
dan fosfat plasma, sedangkan hipervitaminosis vitamin D adalah suatu keadaan
intoksikasi vitamin D akibat konsumsi vitamin D yang berlebihan. Intoksikasi
vitamin D bisa menyebabkan kalsifikasi jaringan lunak yang ireversibel.

Berdasarkan rekomendasi Endocrinology Society, kebutuhan vitamin D


untuk bayi matur dan prematur minimal adalah 400 IU/hari (IU= 25mg).3 Anak
usia lebih dari 1 tahun sebanyak 600 IU/hari.2

Anda mungkin juga menyukai