Anda di halaman 1dari 7

TUGAS INDIVIDU

METODOLOGI KESEHATAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. G GANGGUAN SISTEM
RESPIRASI DENGAN DIAGNOSA MEDIS ASMA

DI SUSUN OLEH :
KARTIKA DEWI FEBRIANTI
19024

AKADEMI KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH CIREBON


Jl. Walet No. 21, kertawangunan, kedawung, cirebon, jawa barat
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
BAB I
TINJAUAN KASUS

Tanggal masuk : 27 april 2020


Tanggal pengkajian : 28 april 2020
No. MR : 122802
Ruang : Ruang Tulip Rs Medica
Diagnosa medis : Asma
A. Pengkajian
1. Identitas klien
Nama : Tn. G
Umur : 28 tahun
Status Perkawinan : Menikah
Pendidikan : S1 keguruan
Agama : Islam
Jenis kelamin : Laki-Laki
Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil
Alamat : Jln. Tentara Pelajar RT/RW 003/001 Desa Mandirancan Kec.
Mandirancan Kab. Kuningan
Penanggung Jawab
Nama : Ny. K
Umur : 27 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : IRT
Hubungan dengan klien : Istri
2. Keluhan Utama
Klien mengatakan sesak nafas
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien dibawa ke IGD rumah sakit medica pada tanggal 27 april 2020. Saat
dilakukan pengkajian pada tanggal 28 april 2020 klien mengeluh sesah nafas dan
nyeri pada rongga dada dengan skala nyeri 6 dari 1-10 nyeri seperti di tusuk. Dari
hasil pengkajian di dapatkan TD = 120/80 mmHg, N = 24x/menit, R = 24x/menit
S = 37,2 ℃
b. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan sebelumnya pernah mengalami penyakit seperti sekarang
tetapi tidak terlalu parah.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga pasien mengakatan tidak ada anggota keluarga yang mengalami
penyakit keturunan ataupun menular lainnya.
4. Pola Kebutuhan Dasar Manusia
a. Kebiasaan Sehari-hari
No Kebiasaan Di Rumah Di Rumah Sakit

1. Nutrisi
 Makanan
 Frekuensi 3x/hari 2x/hari (susah makan)
 Jenis Makanan Nasi, Lauk pauk, Sayur Nasi, Lauk pauk, Sayur
 Minuman
 Frekuensi 6-7 gelas/hari 6-7 gelas/hari
 Jenis Minuman Air putih Air putih

2. Eliminasi
 BAB
 Frekuensi 1 kali/hari 1 kali/hari
 Konsistensi Lembek Agak keras
 Warna Kuning Kuning
 BAK
 Frekuensi 4-5 kali/hari 4-5 kali/hari
 Warna Jernih kekuningan Jernih kekuningan
 Bau Khas Khas
+1300 cc/hari +1300 cc/hari
 Jumlah

3. Istirahat Tidur
 Lama Tidur 4-5 jam/hari 2-3 jam/hari
 Gangguan Tidur Susah nafas(jika Susah nafas dan nyeri
kambuh)
4. Personal Hygiene
 Mandi 2 kali/hari Di lap 1 kali/hari
 Gosok Gigi 2 kali/hari 1 kali/hari

5. Aktivitas Klien masih bisa Klien selalu berbaring


melakukan aktivitas di tempat tidur
secara mandiri

b. Pola Kebutuhan Psiko-sosial


Klien tampak menerima keadaan sakit dan berharap bisa cepat sembuh.
Hubungan klien dengan keluarga baik, terlihat dari anak dan keluarganya yamg
lain bergentian menunggu.
c. Pola Kebutuhan Spiritual
Klien beragama islam, klien dan keluarga selalu beribadah dan berdo’a agar
cepat sembuh.
5. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Lemah
Kesadaran : Composmentis
Tanda – tanda vital : TD = 120/80 mmHg, N = 24x/menit, R = 24x/menit S =
37,2 ℃
a. Kepala
Tidak memiliki cidera kepala, bentuk kepala simetris, tidak ada lesi atau
benjolan di kepala, rambut panjang berwarna hitam, kulit kepala bersih dan
lembab, mesocefal.
b. Mata
Tidak mengalami gangguan penglihatan, kedua mata simetris, konjungtiva
tidak anemisa, agak sedikit redup dan sendu
c. Hidung
Berbentuk simetris, tidak ada pengeluaran secret, tidak ada pernafasan cuping
hidung, tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan.
d. Telinga
Berbentuk simetris, tidak nyeri tekan, pendengaran baik, tidak ada benjolan
e. Mulut
Mosuka bibir lembab, lidah sedikit merah keputihan, gigi bersih, dan tidak ada
karies gigi, tidak ada gangguan saat berbicara.
f. Leher
Tidak ada pembesaran tyroid, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
pembengkakan
g. Dada
Bentuk dada simetris antara kanan dan kiri, tidak ada lesi, tidak ada nyeri
tekan, agak kesulitan bernafas.
h. Jantung
Irama jantung reguler tidak ada nyeri tekan tidak ada benjolan suara perkusi
sonor.
i. Paru
Irama pernapasan tidak teratur tidak teraba benjolan suara perkusi abnormal.
j. Abdomen
Bentuk simetris, tidak ada luka, terdengar bunyi tympani, terdapat nyeri tekan
dibagian perut,tidak ada benjolan,tidak ada suara tambahan.
k. Ektermitas
Atas : pada ektermitas atas tangan bisa digerakan dengan baik, terpasang
infus pada tanga kiri
Bawah : pada ekstermitas bawah kaki bisa digerakan dengan baik
l. Genetalia
Terlihat berjenis kelamin laki-laki, tidak ada luka dan tidak terpasang kateter.
B. Analisa Data
Nama : Tn. G No.MR : 122802
Umur : 28 tahun Ruang : Ruang Tulip
No Data Etiologi Masalah Keperawatan

1. DS : Pasien sesak Hambatan Upaya Napas Pola Napas Tidak Efektif


frekuensi napas >20
(dyspnea) dan disertai
nyeri di rongga dada
DO : Pasien tampak
lemah, ketika bernapas
menggunakan otot bantu
pernapasan , pola napas
tidak normal (abnormal)

2. DS : Pasien tidak nafsu Kurang asupan makanan Defisit nutrisi dan


makan gangguan nutrisi pada
tubuh
DO : Makan hanya 2
kali/hari dan hanya 3-4
sendok per porsi

C. Diagnosa Keperawatan
a. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya napas di tandai dengan
sesak frekuensi nafas >20 dan disertai nyeri di rongga dada.
b. Defisit nutrisi dan gangguan nutrisi tubuh berhubungan dengan kurang asupan
makanan.
D. Perencanaan Keperawatan
Nama : Tn. G No.MR : 122802
Umur : 28 tahun Ruang : Ruang Tulip
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi Resional
Keperawatan Hasil Keperawatan
1. Pola napas tidak Setelah dilakukan 1. Terapi oksigen 1. Membantu Mengatur
efektif b.d tindakan keperawatan 2. Monitor skala jalannya napas
hambatan upaya selama 2x24 jam nyeri pasien
napas ditandai diharapkan frekuensi 3. Kaji nyeri secara 2. Mengetahui skala
dengan sesak napas normal kembali komperhentif nyeri dan tindakan
frekuensi >20 dan nyeri dapat 4. Ajarkan teknik apa yang harus
disertai nyeri pada berkurang nonfrmakologik dilakukan
rongga dada selanjutnya
Kriteria hasil : klien 3. Mengetahui
tidak mengeluh sesak karakteristik,lokasi,d
dan mengeluh nyeri an skala
Skala nyeri 0 4. Mengurangi rasa
nyeri yang klien
rasakan
2. Defisit nutrisi dan Setelah dilakukan 1. Identifikasi alergi 1. Mengetahui jenis
Gangguan nutrisi tindakan keperawatan makan pasien makanan yang
tubuh b.d kurang selama 2x24 jam 2. Anjurkan untuk membuat pasien
asupan makanan diharapkan nutrisi keluarga alergi
dapat bertambah dan membawa 2. Setiap jam makan
teratasi dengan makanan kesukaan pasien diberikan
pasien. makanan masakan
Kriteria hasil : nafsu 3. Tentukan diet keluarga
makan klien meningkat sesuai kebutuhan 3. Memberikan diet
4. Anjurkan keluarga kepada pasien sesuai
untuk monitor kebutuhan
kalori dan asupan 4. Melatih pasien
diet mandiri untuk
mempertahankan
kalori dan asupan
diet.

E. Implementasi dan Evaluasi


Nama : Tn. G No.MR : 122802
Umur : 28 tahun Ruang: Ruang Tulip
No Diagnosa Tanggal Implementasi Keperawatan Evaluasi Paraf
keperawatan /waktu Keperawatan
1. Pola napas tidak 28 april 1. Terapi Oksigen S = Klien Kartika
efektif b.d 2020 mengatakan sesak
hambatan upaya R = Klien mengeluh sesak napas yang
napas ditandai napas dideritanya sudah
dengan sesak 09.00 tidak di rasakan
frekuensi >20 WIB 2. Monitor skeala nyeri
disertai nyeri O = Klien tampak
pada rongga dada R = Klien mengatakan skala periang dan
nyeri 6 ceria,tidak
menunjukkan
3. Kaji nyeri secara ekspresi nahan nyeri
komperhentif
A = Masalah nyeri
teratasi
R= Klien mengeluh nyeri pada
rongga dada
P = Hentikan semua
4. Ajarkan teknik intervensi
nonfarmakologik

R= Klien tampak periang dan


ceria, klien tidak lagi
menunjukkan ekspresi menahan
nyeri

2. Defisit nutrisi 28 April 1. Identifikasi alergi makanan S = Istri klien Kartika


dan Gangguan 2020 pasien mengatakan sudah
nutrisi tubuh b.d mau banyak makan
kurang asupan R = Klien tidak memiliki alergi dan minum
makanan
2. Anjurkan untuk keluarga O = Klien makan
16.00 membawa makanan habis 1 porsi
kesukaan pasien
A = Masalah defisit
R = Klien tampak gembira nutrisi dan gangguan
nutrisi tubuh teratasi
3. Tentukan diet sesuai
kebutuhan P = Hentikan semua
intervensi
R = Klien makan habis 1 porsi

4. Anjurkan keluarga untuk


monitor kalori dan diet
pasien

R = Istri klien mengatakan


sudah mau banyak makan dan
minum

Anda mungkin juga menyukai