Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Praktik Belajar Klinik (PBK) Keperawatan Medical Bedah (KMB 1)
Di susun oleh :
NIM : 19032
2020/2021
KASUS
A. Identitas
Nn. A (Tgl Lahir: 13-11-2004), Perempuan, Siswa, Pendidikan SMA, Alamat: Blok 2 Rt 007 Rw 004 Desa
Kreyo Kec. Klangenan Kab. Cirebon. Islam, dari suku Jawa, Diagnosa Medis: Appendisitis Perforasi,
Tanggal Masuk RS: 15-12-2020. No. Medrek: 1061721.
Penanggung Jawab (Ibu): Ny. F (50 Tahun), Pedagang, Islam, SMP, Suku Jawa, Alamat: Blok 2 Rt 007 Rw
004 Desa Kreyo Kec. Klangenan Kab. Cirebon.
B. Riwayat Penyakit
Klien datang ke RSUD Arjawinangun pada tanggal 15-12-2020 dengan keluhan utama sejak minggu
yang lalu klien mengeluh nyeri pada daerah perut kwadran kanan bawah, mual, muntah. Setelah melalui
pemeriksaan dokter, klien didiagnosis Appendisitis Perforasi, klien disarankan untuk dilakukan operasi
appendiktomy. Sebelumnya Nn. A pernah berobat ke Puskesmas tapi tidak ada perubahan dan akhirnya
dibawa ke rumah sakit. Klien dirawat di kelas III Ruang Imam Bonjol. Pada tanggal 16-12-2020 pukul
11.00 WIB, klien dilakukan tindakan operasi.
Pada saat dilakukan pengkajian tanggal 17-12-2020 pukul 13.00 WIB klien mengeluh nyeri luka operasi
pada daerah perut kwadran kanan bawah, skala nyeri 6 (1-10) nyeri dirasakan seperti disayat-sayat.
Nyeri berkurang apabilla klien diberi obat pereda nyeri dan nyeri bertambah apabila pasien banyak
bergerak, nyeri tidak menyebar ke daerah lain. Nyeri dirasakan hilang timbul setiap 5-10 menit sekali.
Nyeri sampai mengganggu aktivitas pasien. Klien mengatakan sebagian aktivitas pasien dibantu oleh
keluarga. Klien pernah dirawat di RS Mitra Plumbon 1 tahun yang lalu dengan penyakit gastritis. Tidak
ada anggota keluarga yang sakit seperti klien saat ini. Klien mengatakan sering makan makanan pedas.
C. Riwayat Bio-psiko-sosio-spiritual
Nn. A adalah anak bungsu dari empat bersaudara. Klien adalah siswa kls 1 SMA tinggal bersama ibunya
dan ke dua kakak laki-laki, sementara ayahnya meninggal karena sakit. Sedangkan kakak perempuan
tertua sudah berumah tangga dan berpisah.
Saat ini status nutrisi klien: nafsu makan berkurang, makan 3x sehari ½ porsi habis, klien minum ±1.500
ml/ hari. Status cairan klien saat ini terpasang infus dan klien tidak memiliki masalah dengan
pengeluaran cairan BAK frekuensi baik selama sakit dengan warna urine kuning. BAB ± 1 x/ hari,
konsistensi lembek, warna kuning. Pola tidur malam mulai dari jam 21.00 malam sampai 05.00 pagi, tapi
sering terbangun tengah malam karena nyeri. Pada pola interaksi sosial, klien mangatakan orang
terpenting adalah keluarga, selama di rumah sakit klien ditunggu ibunya, jika mempunyai masalah
biasanya dibicarakan bersama keluarga. Pola nilai kepercayaan, klien beragama Islam, sewaktu sehat
klien taat dalam menjalankan ibadah sholat 5 waktu, tapi ketika sakit klien tidak bisa shalat karena
terpasang infus. Pola psikologis selama sakit, klien merasa cemas akan apa yang dideritanya, namun
klien yakin bahwa dia akan sembuh. Interaksi dengan tenaga kesehatan baik dan keluarga kooperatif.
D. Pemeriksaan Fisik
Pada saat pemeriksaan fisik: Keadaan umum lemah, kesadaran Composmentis, GCS 15, T: 110/70
mmHg, N: 84/ menit, irama nadi teratur, R: 24 x/ menit, irama napas teratur, SpO2: 97 %, S: 36,5oC.
Pemeriksaan abdomen: terdapat luka operasi pada kwadran kanan bawah sepanjang 6 cm, bising usus
dari 12 x/ menit, terdapat mual, muntah, nafsu makan berkurang, BAB ± 1 x/ hari, konsistensi lembek,
warna kuning, bau khas. BB 58 Kg, TB: 157 cm. BAK lancar, terpasang dower catether dengan volume
urine 1.000-1.500 cc/ hari. Teraba akral hangat, turgor kulit baik, CRT ≤ 2 detik. Pemeriksaan sistem
tubuh yang lainnya dalam batas normal.
E. Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan laboratorium dilakukan pada tanggal 15-12-2020 didapatkan hasil terdiri dari: Darah
lengkap: Hb: 14,7 gr/ dL (nilai normalnya 11.7-15,5 g/dL), Leukosit: 15.600 / mm3 (Nilai normal: 3.600-
11000/ mm3), Trombosit: 434.000/ mm3 (150.000-450.000/ mm3), Eritrosit: 5,27/ mm3 (Normal: 3.8-
5.2/ mm3), Hematokrit: 41,3 % (Normal: 35-47 %). Kimia darah: GDS: 110 mg/dL (75-140 mg/dL), HbsAg
ELFA: 0,01 (normal: ≤ 0,13), HIV AB: 0,02 (normal: ≤ 0,25), Serologi: SAR-CoV-2 IgG: Non Reaktif (Normal:
Non Reaktif). SAR-CoV-2 IgM: Non Reaktif (normal: Non Reaktif). Koagulasi darah: PPT: 12,2 (Normal: 11-
15 detik) APTT: 35,2 (25-35 detik), INR: 1,11 (Normal: 0,9-1,1detik).
EKG: Sinus Tachicardi, normal ECG. Rontgen Thorak AP: Cor/ Pulmo: dalam batas normal, tidak tampak
TB Paru.
F. Terapi
Infus RL 20 gtt/ menit. Ceftriaxone 2x1 gram (iv), Ketorolac 3x30 mg (iv), Omeprazole 1x40 mg (iv),
Ondancentron 2x1 ampul (iv).
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN DIAGNOSA APPENDISITIS
A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
a. Identitas Klien
Nama : Nn. A
Umur : 16 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Siswi
Agama : Islam
Status Marital : Suku Jawa
Diagnose Medis : Appendisitis perforasi
Tanggal Masuk : 15 Desemeber 2020
Tanggal Pengkajian : 17 Desember 2020
Alamat : Blok 2 Rt.007/Rw.004 Desa Kreyo Kec. Klangenan Kab. Cirebon
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan utama
Sejak minggu lalu klien mengeluh nyeri pada daerah perut kwadran kanan
bawah,mual,muntah.
b. Riwayat kesehatan sekarang
Klien di bawa ke rumah sakit dengan keluhan utama sejak minggu lalu mengeluh nyeri
pada daerah perut kwadran kanan bawah,mual,muntah.TD : 110/70 mmHg,N :
84x/menit,R : 24x/menit,SpO2 : 97%,S : 36,5℃ . Setelah melalui pemeriksaan
dokter,klien di diagnose Appendisitis perforasi dan di rawat di kelas III Ruang Imam
Bonjol.
c. Riwayat kesehatan dahulu
Klien mempunyai riwayat pernah di rawat di Rumah sakit Mitra Plumbon 1 tahun lalu
dengan penyakit gastritis
d. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang sakit seperti klien saat ini.
e. Genogram
Keterangan :
: Laki-Laki
: Perempuan
: Klien
: Garis perkawinan
: Garis keturunan
: Tinggal serumah
4. Keadaan Umum
a. Keadaan umum Klien : nyeri
kesadaran : Composmentis,GCS : 15
TB : 157 cm
BB (sebelum sakit) : 58 kg
BB (saat sakit ) : 54 kg
b. Tanda-tanda vital
Tanggal : 17 Desember 2020
Jam : 08.00-09.00 WIB
TD : 110/70 mmHg
Frekuensi nadi : 84x/menit
Frekuensi nafas : 24x/menit
Suhu : 36,5℃
c. Pemeriksaan Fisik
1) Kepala
Tidak memiliki cedera kepala,bentuk kepala simetris,tidak ada lesi atau benjolan di
kepala,rambut panjang berwarna hitam,kulit kepala bersih dan lembab,mesocefal
2) Mata
Tidak mengalami gangguan penglihatan,kedua mata simetris,konjungtiva tidak
anemisa,agak sedikit redup dan sendu.
3) Hidung
Berbentuk simetris,tidak ada pengeluaran secret,tidak ada pernafasan cuping
hidung,tidak nyeri tekan,tidak ada benjolan
4) Telinga
Berbentuk simetris,tidak nyeri tekan pendengaran baik,tidak ada benjolan
5) Mulut
Mosuka bibir lembab,lidah sedikit merah keputihan,gigi bersih,dan tidak ada karie
gigi,tidak ada gangguan saat berbicara
6) Leher
Tidak ada pembesaran tyroid, tidak ada lesi,tidak ada nyeri tekan,tidak ada
pembengkakan
7) Dada
Bentuk simetris antara kanan dan kiri, tidak ada lesi,tidak ada nyeri tekan,agak
kesulitan bernafas.
Jantung
Irama jantung reguler tidak ada nyeri tekan tidak ada benjolan suara perkusi
sonor
Paru
Irama pernapasan teratur tidak teraba benjolan suara perkusi normal.
8) Abdomen
Bentuk simetris,tidak ada luka,terdapat nyeri pada kwadran kanan,terdapat
mual,muntah ,nafsu makan berkurang ,bising usus dari 12x/menit.
9) Integumen
Teraba akral demam,turgor kulit baik,CRT≤ 2 detik.
10) Ektermitas
Atas : pada ektermitas atas tangan bisa digerakan dengan baik,terpasang infus pada
tangan kiri
Bawah : pada ektrmitas bawah kaki bisa digerakan dengan baik
11) Genetalia
Terlihat berjenis kelamin perempuan,tidak ada luka dan terpasang catether dower
dengan volume urine 1.000-1.500 cc/hari.
5. Pemeriksaan Diagnostik
ECG
Tidak tampak TB
paru
6. Therapy
KETOROLAC 3x30 mg IV
Ondancentron 2x1 IV
ampul
7. Analisa Data
C. Perencanaan
Nama : Nn. A
Diagnose : Appendisitis perforasi
Tanggal Masuk : 15 Desember 2020
Tanggal Pengkajian : 17 Desember 2020
D. Implementasi
Nama : Nn. A
Diagnose : Appendisitis Perforasi
Tanggal Masuk : 15 Desember 2020
Tanggal Pengkajian : 17 Desember 2020
R : ayah klien
mengatakan sudah mau
banyak makan dan
minum
2. Nyeri akut b.d 17 Desember I : mengidentifikasi nyeri Nabila
kerusakan 2020 skala komprehensif
jaringan actual
dan fungsional 08.00 WIB R : klien mengatakan
(cedera) nyerinya sedikit teratasi
I : memberikan obat
analgetik untuk
mengurangi rasa nyeri
R : klien mengatakan
setelah meminum
obatnya nyerinya
berkurang
I : menjelaskan kepada
klien tentang manajemen
nyeri