Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN

GASTROENTERITIS

Di susun oleh :

NABILA ZHALSA PRAMESTA

19032

PRODI D3 KEPERAWATAN

AKADEMI KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH CIREBON

Jl. Walet No.21, Kertawinangun, Kedawung, Cirebon, Jawa Barat 45153

2019/2020

Page 1
Laporan pendahuluan
A. Definisi

Gastrointestinal adalah peradangan yang terjadi pada


lambung dan usus yang memberikan gejala diare dengan frekuensi
lebih banyak dari biasa nya (normal 100-200 ml/jam) yang disebabkan
oleh bakteri, virus, dan parasite yang pathogen.

B. Etiologi

Infeksi firus :

a. Retavirus : penyebab sering diare akut pada bayi, sering didahului atau
disertai dengan muntah timbul sepanjang tahun, tetapi biasa nya pada
musim dingin.
b. Enterovirus : biasa nya timbul pada musim panas.
c. Adenovirus : timbul sepanjang tahun, menyebabkan gejala pada
saluran pencernan atau pernafasan.
d. Norwalk : epidemik, dapat sembuh sendiri.

Infeksi bakteri :

a. Stigella
b. Salmonella
c. Escherichia coli
d. Camphyo bacter
e. Yersinia entere colitica

Factor non infeksius :

a. Malabsorsi karbohidrat
b. Malabsorsi lemak
c. Malabsorsi protein : asamamino, B-laktoglobulin

Factor psikologis : rasa takut dan cemas

C. Pato fisiologi

Penyebab gastroenteritis adalah masuk nya virus (rotravirus, adenovirus,


enteritis, virus Norwalk), bakteri atau toksin (campyio bacter, salmonella, Escherichia
coli, bersinia, dan lain nya). Parasite (biardia lambia, crypiosporidium). Beberapa
mikroorganisme pathogen ini menyebabkan infeksi pada sel – sel, memproduksi

Page 2
enteroksin atau cytoksin dimana merusak sel-sel atau melekat pada dinding usus pada
gastroenteritis akut.

Mekanisme dasar penyebab timbul nnya diare adalah gangguan osmotic (makanan
yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotic rongga usus. Isi rongga usus
berlebihan sehingga timbul diare). Selain itu menimbulkan gangguan sekresi akibat toksin
di dinding usus.

D. Gejala klini

a. Diare
b. Muntah
c. Demam
d. Nyeri abdomen
e. Membran mukosa mulut dan bibir kering
f. Fontanel cekung
g. Kehilangan berat badan
h. Tidak nafsu makan
i. Badan terasa lemah

E. Komplikasi

1. Dehidrasi
2. Renjatan hipovolemik
3. Kejang
4. Bakterimia
5. Maltnutrisi
6. Hipoglikemi
7. Intoleransi skunder akibat kerusakan mukosa usus

F. Tingkat dehidrasi gastroenteritis

1. Dehidrasi ringan : kehilangan cairan 2-5% dari berat badan dengan


gambaran klinik tugor kulit kurang elastic. Suara serak klien belum jatoh pada
keadaan syok.
2. Dehidrasi sedangan : kehilangan cairan 5-8% dari berat badan dengan
gambaran klinik tugor kulit jelek, suara serak, presyok nadi cepat dan dala.

Page 3
3. Dehidrasi berat : kehilangan cairan 8-10% dari berat badan dengan
gambaran klinik seperti tanda-tanda dehidrasi sedang ditambah dengan kesadaran
menurun, apatis sampaikoma, otot kaku sampai sianosi.

G. Diatetik (pemberian makanan)

Terapi diatetik adalah pemberian makanan dan minuman khusus pada klien
dengan tujuan meringankan, menyembuhkan serta menjaga kesehatan klien. Hal-hal yang
perlu diperhatika ASI, memberikan bahan makanan yang mengandung cukup kalori,
protein, mineral dan vitamin makanan harus bersih.

H. Obat-obatan

Obat anti seri, obat anti spasmolitik, dan obat anti biotik

Page 4
I. BIODATA

a. Identitas pasien
 Nama : Tn. F
 Umur : 28 tahun
 Jenis kelamin : Laki-laki
 Pendidikan : SMA
 Perkerjaan : wiraswasta
 Agama : Islam
 Suku / bangsa : Jawa
 Status perkawinan : Nikah
 Alamat : Desa Paniis Kecamatan Pasawahan
 Tgl masuk : 3 November 2020
 Nomor RM : 020533
 Diagnose medis : GEA (gastroenteritis)
b. Identitas penanggung jawab
 Nama : Ny.N
 Umur :48 tahun
 Perkerjaan : Ibu rumah tangga
 Pendidikan : SMA
 Jenis kelamin : Perempuan
 Agama : Islam
 Alamat : Desa Pasawahan
 Hubungan dengan pasien : Ibu kandung

II. RIWAYAT PENYAKIT

A. Keluhan utama : mencret atau BAB cair ± 7x


B. Riwayat penyakit sekarang : mencret ± 7x disertai muntah badan terasa
pusing disertai sakit uluh hati
C. Riwayat penyakit dahulu : px mengatakan sebelum nya belum pernah
mengalami penyakit ini baru kali ini sampe dirawat
D. Riwayat penyakit keluarga : px mengatakan dari keluarga tidak ada walaupun
ada tidak sampe dirawat

Page 5
III. PEMERIKSAAN FISIK

A. Keadaan umum pasien


 Penampilan : baik
 Kesadaran : CM (coposmetis)
 Tanda-tanda vital
 Tekanan darah : 110/70 mmHg
 Suhu : 36,0 °C
 Nadi : 115 x/menit
 Respirasi : 20 x/menit
B. Kulit
 Warna kulit : sawo matang
 Turgor kulit (cepat kembali/tidak) : cepat kembali
 Lesi (ada/tidak) : tidak ada lesi
 Oedema (ada/tidak) : tidak ada oedema
 Peradangan (ada/tidak) : tidak ada
C. Kuku
 Bentuk kuku (simetris/tidak) : simetris
 Warna kuku : putih gading / normal
 Kelainan kuku : tidak ada
D. Kepala
 Bentuk kepala (simetris/tidak) : simetris
 Ketombe (ada/tidak) : tidak ada
 Kotoran pada kulit pepala (ada/tidak) : tidak ada
 Pertumbuhan rambut (merata/tidak) : merata
 Lesi (ada/tidak) : tidak ada
 Nyeri tekan (ada/tidak) : tidak ada
E. Mata
 Bola mata (simetris/tidak) : simetrsi
 Pergerakan bola mata (normal/tidak) : normal
 Refleks pupil terhadap cahaya (normal/tidak) : normal
 Kornea (bening/tidak) : bening
 Konjungtiva (anemis/an anemis) : an anemis
 Sclera (ikterik/anikterik) : anikterik
 Ketajaman penglihatan (normal/tidak) : normal

Page 6
F. Hidung
 Bentuk (simteris/tidak) : simetris
 Fungsi penciuman (baik/tidak) : baik
 Peradangan (ada/tidak) : tidak ada
 Serumen (ada/tidak) : tidak ada
 Cairan (ada/tidak) : tidak ada

G. Telinga
 Bentuk daun telinga (simetris/tidak) : simetris
 Fungsi pendengaran (baik/tidak) : baik
 Peradangan (ada/tidak) : tidak ada
 Serumen (ada/tidak) : tidak ada
 Cairan (ada/tidak) : tidak ada
H. Mulut
 Warna bibir (pucat/cyanosis/merah) : cyanosis
 Keadaan bibir (keringn/tidak,pecah-pecah/tidak) : tidak kering
 Gigi (bersih/tidak) : bersih
 Gusi (perdarahan/tidak): tidak berdarah
 Tonsil (radang/tidak) : tidak radang
 Lidah (tremor/tidak,kotor/tidak) : bersih
 Fungsi pengecapan (baik/tidak) : baik
 Mucosa mulut (warnanya,ada stomatitis/tidak) : tidak ada stomatitis
I. Leher
 Benjolan/massa (ada/tidak) : tidak ada benjolan
 Kekakuan (ada/tidak) : tidak ada
 Nyeri tekan (ada/tidak) : tidak ada
 Pergerakan leher/ROM : baik
 Tenggorokan (simetris/tidak) : simetris
 Gangguan bicara (ada/tidak) : tidak ada
J. Dada
 Bentuk (simetris/tidak) : simetris
 Frekuesi nafas : 20 x/menit
 Kelainan nafas : tidak ada
K. Abdomen
 Bentuk (simetris/tidak) : simetris
 Nyeri tekan pada epigastrik (ada/tidak) : tidak ada
 Peristaltic usus (adapeningkatan/tidak) : ada peningkatan

Page 7
L. Ekstermitas atas/bawah
 Gerak (ada batasan/tidak) : tidak ada batasan
 Odem (ada/tidak) : tidak ada
 Varises (ada/tidak) : tidak ada
 Kekakuan otot
 Refleks bisep : normal
 Refleks trisep : normal
 Refleks patella : normal
 Refleks babiensky : normal
 Refleks achiles : normal tidak ada cidera

IV. ASPEK PSIKO-SOSIAL-SPIRITUAL

A. Aspek psikologis : pasien mengatakan ingin cepat pulang karena


tidak nyaman atau tidak betah seperti berada dirumah dan bergerak pun tidak
leluasa karena terhalang oleh peralatan medis dan harus menahan sakit apabila
infusan macet.

B. Aspek social : baik, banyak yang menengok seperti tengga dirumah


nya dan kerabat baik nya dan merespon dengan baik berbicara pun tidak ada
hambatan.

C. Aspek spiritual : walaupun dirumah sakit pasien tetap menjalankan


keajiban mengerjakan sholat 5 waktu karena sholat tidak boleh ditinggalkan walau
terhalang peralatan medis

Page 8
V. ACTIVITY DAILY LIVING

N jenis aktivitas saat sehat/di rumah Saat sakit/ dirumah


o sakit
1 Nutrisi
.  Frekuensi 3x/hari 3x/hari
 Jenis makanan Nasi Bubur
 Porsi makanan 1 porsi ½ porsi
 Kesulitan - -
2 Minuman
.  Frekuensi 1 liter/1000 cc ½ liter / 500 cc
 Jenis minuman Air putih Air putih
 Kesulitan - -
3 Personal Hygine
.  Frekuensi mandi 2x/hari Belum pernah
 Frekuensi sikat gigi 3x/hari Belum pernah
 Frekuensi keramas 2x/hari Belum pernah
4 Eliminasi
. a. Eliminasi fecal
 Warna feces Kuning Coklat kemerahan
 Konsistensi feces Lembek Cair
 Kelainan - Ada kelainan

b. Eliminasi urine
 Warna urine kuning jernih Kuning agak pekat
 Konsistensi urine 1000 cc 500 cc
 Kelainan - -
5 Istirahat / tidur
.  Mulai tidur Jam 9 malam Jam 9 malam
 Lamanya tidur 9 jam 9 jam
 Sering terjaga Tidak terjaga Terjaga

Page 9
VI. DATA PENUNJANG

a) Pemeriksaan diagnostic

no tanggal Jenis pemeriksaan Hasil Nilai normal

1.
3 – 11 - 20 Hemoglobin 13,4 g/dl 14,0 – 18,0
Eritrosit 5,04 /ui 4,70 – 6,10
Hematrokit 42,1 % 40,0 – 52,0
MCV 83,8 /fl 80,0 – 100,0
MCH 26,5 PG 27,0 – 34,0
MCHC 31,7 g/dl 32,0 – 36,0
Leukosit 11.500 /ui 4000 – 11000
Lim foist 10,2 % 20,0 – 40,0
Monosit 6,8 % 3,0 – 15,0
Granulosit 83,0 % 50,0 – 70,0
Trombosit 215.000 / ui 150.000 –
400.000

Lendir (-) negative Negative


Darah (+) positif Negative
2. Plus (-) negative Negative
Eritrosit 4-6 (/PLB) 0-2
Leukosit 3-5 (/PLB) 0-1
Amoeba (-) negative Negative
Telur cacing (-) negative Negative
Lemak (-) negatif Negative
Protein (-) negatif Negative

b) Therapy obat-obatan

Obat
- Omz oral - keterolak extra inj
- Molugit oral - antra extra inj
- Loperal oral
- Pct oral
- Domperidone oral
- Infus RL 20 tpm
- Ranitidine extra inj

Page 10
VII. ANALISA DATA
Etiologi Masalah
Data

Ds : px mengeluh BAB Infeksi virus entro virus Gangguan keseimbangan cairan


cair ± 7x dan elektrolit

Do : T = 110/70 mmHg
P= 115 x/menit
R= 20 x/menit
Px terlihat lemas dan pucat

Ds : px mengeluh setiap Factor makanan Gangguan ketidak


makan muntah keseimbangan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh
Do : px menghabiskan
makanan ½ porsi
T=110/70 mmHg
P= 115 x/menit

VIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan infeksi


virus entrovirus ditandai dengan :
Ds : px mengeluh BAB cair ± 7x

Do : T = 110/70 mmHg
P= 115 x/menit
R= 20 x/menit
Px terlihat lemas dan pucat

2. Gangguan ketidak keseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh


berhubungan dengan Factor makanan ditandai dengan :
Ds : px mengeluh setiap makan muntah

Do : px menghabiskan makanan ½ porsi


T=110/70 mmHg
P= 115 x/meni

Page 11
IX. PERENCANAN / INTERVENSI
Tgl DX Tujuan Intervensi Rasional
KEP
2 1.Setelah
3 1. dilakukan 1. Observasi TTV 1. Untuk mengetahui keadaan
-11 2x24 jam umum px
-20 pasien
diharapka 2. Anjurkan banyak minum air 2. Untuk mengembalikan cairan
n cairan putih tubuh yg hilang
terpenuhi
3. Opservasi intek dan output 3. Untuk mengembalikan cairan
tubuh yg hilang
4. Berikan terapi sesuai program
4. Untuk pemberian obat

2 2. Untuk 1. Observasi TTV 1. Untuk mengetahui hasil


4 memenuhi TTV
-11 kebutuhan
-20 pasien 2. Anjurkan px untuk menghindari 2. Makanan pedas dapat
dalam makanan pedas memicu terjadi nya diare
waktu dan perut melilit
1x24 jam 3. Anjurkan posisi px saat makan
dengan dengan posisi semi fowler 3. Untuk memudahkan paien
kreteria menelan makanan nya
kebutuhan 4. Anjurkan px makan sedikit tapi
nutrisi sering 4. Agar lambung dapat
pasien menerima asupan makanan
terpenuhi walau sedit

Page 12
XI. IMPLEMENTASI
T J D
Tgl Jam DX Implementasi Respon
KEP
2
3- 0 Mengobservasi TTV Ds : px mengeluh BAB
11 8:00 1. T= 110/70 mmHg cair
-20 P= 115 x/menit Do : T = 110/70 mmHg
R= 20 x/menit R = 115 x/menit
S= 36,0 °C

Berikan terapi sesuai program :


0 - Infus RL 20 tpm Ds : px mengikuti
8:30 - Ranitidine inj anjuran perawat
- Keterolak inj Do : perawat memasang
- Antra inj infus dan memberikan obat injek

Mengganti cairan infus 20 tpm yang


ke 2 dilanjutkan Ds : px mengatakan
1 cairan infus habis
7:45 Do : perawat mengganti
cairan infus

Menganjurkan px untuk banyak


minum air putih Ds : px mengikuti
anjuran perawat
1 Do : perawat
9:20 menganjurkan px meminum air
putih yang banyak

Berikan terapi oral ceftrixine terapi


dilanjutkan Ds : px mengikuti
anjuran perawat
Do : perwat
2 memberikan obat oral
0:07
Perawat mengganti cairan infus 20
tpm yang ke 3 Ds : keluarga px
mengatakan cairan infus habis
Do : perawat mengganti
cairan infus
0
2:00

Page 13
2 0 Mengobservasi TTV : Ds : px mengatakan
4– 7:00 T = 110/70 mmHg perut nya sudah tidak sakit lagi
11- P = 86 x/menit Do : s : 37,4 °C
20 R = 21 x/menit
S = 37,4 °C

Mengganti cairan infus RL 20 tpm Ds : keluarga px


0 yang ke 4 mengatakan cairan infus habis
7:30 Do : perawat mengganti
cairan infus

Memberikan terapi oral : Ds : px mengikuti


- Omeprazole anjuran perawat
1 - Domperidone Do : perawat
2:06 memberika obat oral
Mengganti cairan infus RL 20 tpm
yang ke 5
Ds : keluarga px
mengatakan cairan infus habis
Do : perawat mengganti
1 cairan infus
3:00 Menganjurkan px untuk tidak makan
makanan yang pedas
Ds : px mengikuti
anjuran perawat
Do : sudah tidak BAB
cair dan lender (-)
1 Menganjurkan px saat makan
7:05 dengan posisi semi fowler
Ds : px mengikuti
anjuran perawat
Do : perawat membenar
kan posisi px
Menganjurkan px makan sedikit tapi
1 sering
8:00 Ds : px mengikuti
anjuran perawat
Do : perawat
memberikan makanan sesuai
DIIT

Page 14
EVALUASI

tgl DX. KEP Evaluasi


2
3- 11 1. S = px tidak mengeluh BAB cair
- 20
O = konsistensi BAB lembek warna kuning dan lab sudah
normal

A = masalah teratasi

P = persiapkan obat-obatan

2 2. S = px mengatakan makan masuk, mual (-)


4 -11
-20 O = px menghabiskan 1 porsi makanan

A = masalah teratasi

P = persiapan obat-obatan dan surat control 5 hari kedepan

Page 15

Anda mungkin juga menyukai