Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PENDAHULUAN

HARGA DIRI RENDAH KRONIS


I. KASUS (MASALAH UTAMA):
Gangguan konsep diri: Harga diri rendah kronis
II. PROSES TERJADINYA MASALAH
A. Definisi
Perkembangan kebudayaan masyarakat banyak membawa perubahan dalam
segi kehidupan manusia. Setiap perubahan situasi kehidupan baik positif maupun
negatif dapat mempengaruhi keseimbangan fisik, mental, dan psikososial seperti
bencana dan konflik yang dialami sehingga berdampak sangat besar terhadap
kesehatan jiwa seseorang yang berarti akan meningkatkan jumlah pasien gangguan
jiwa(keliat, 2011).
Harga diri seseorang di peroleh dari diri sendiri dan orang lain. Gangguan
harga diri rendah akan terjadi jika kehilangan kasih sayang, perilaku orang lain yang
mengancam dan hubungan interpersonal yang buruk. Tingkat harga diri seseorang
berada dalam rentang tinggi sampai rendah.Individu yang memiliki harga diri tinggi
menghadapi lingkungan secara aktif dan mampu beradaptasi secara efektif untuk
berubah serta cenderung merasa aman. Individu yang memiliki harga diri rendah
melihat lingkungan dengan cara negatif dan menganggap sebagai ancaman. (Keliat,
2011).
Menurut (Herman, 2011), gangguan jiwa ialah terganggunya kondisi mental
atau psikologi seseorang yang dapat dipengaruhi dari faktor diri sendiri dan
lingkungan. Hal-hal yang dapat mempengangaruhi perilaku manusia ialah
keturunan dan konstitusi, umur, dan sex, keadaan badaniah, keadaan psikologik,
keluarga, adat-istiadat, kebudayaan dan kepercayaan, pekerjaan, pernikahan dan
kehamilan, kehilangan dan kematian orang yang di cintai, rasa permusuhan,
hubungan antara manusia.
B. Tanda dan Gejala
a. Mengejek dan mengkritik diri.
b. Merasa bersalah dan khawatir, menghukum atau menolak diri sendiri.
c. Mengalami gejala fisik, misal: tekanan darah tinggi, gangguan penggunaan zat.
d. Menunda keputusan.
e. Sulit bergaul.
f. Menghindari kesenangan yang dapat memberi rasa puas.
g. Menarik diri dari realitas, cemas, panic, cemburu, curiga dan halusinasi
h. Merusak diri: harga diri rendah menyokong klieb untuk mengakhiri hidup.
i. Merusak atau melukai orang lain

1
j. Perasaan tidak mampu
k. Pandangan hidup yang pesimitis
l. Tidak menerima pujian
m. Penurunan produktivitas
n. Penolakan tehadap kemampuan diri
o. Kurang memperhatikan perawatan diri.
p. Berpakaian tidak rapi
q. Berkurang selera makan
r. Tidak berani menatap lawan bicara
s. Lebih banyak menunduk
t. Bicara lambat dengan nada suara lemah.
C. Predisposisi
a. Faktor yang mempengaruhi harga diri

Meliputi penolakan orang tua, harapan orang tua tidak realistis, kegagalan
yang berulang, kurang mempunyai tanggung jawab personal, ketergantungan
pada orang lain dan ideal diri yang tidak realistis.
b. Faktor yang mempengaruhi peran.

Dimasyarakat umunya peran seseorang disesuai dengan jenis


kelaminnya.Misalnya seseorang wanita dianggap kurang mampu, kurang
mandiri, kurang obyektif dan rasional sedangkan pria dianggap kurang sensitive,
kurang hangat, kurang ekspresif dibandingkan wanita.Sesuai dengan standar
tersebut, jika wanita atau pria berperan tidak sesuai lazimnya maka dapat
menimbulkan konflik diri maupun hubungan sosial.
c. Faktor yang mempengaruhi identitas diri.

Meliputi ketidak percayaan, tekanan dari teman sebaya dan perubahan


struktur sosial. Orang tua yang selalu curiga pada anak akan menyebabkan anak
menjadi kurang percaya diri, ragu dalam mengambil keputusan dan dihantui
rasa bersalah ketika akan melakukan sesuatu. Control orang yang berat pada
anak remaja akan menimbulkan perasaan benci kepada orang tua. Teman sebaya
merupakan faktor lain yang berpengaruh pada identitas.
d. Faktor biologis

Adanya kondisi sakit fisik yang dapat mempengaruhi kerja hormon secara
umum, yang dapat pula berdampak pada keseimbangan neurotransmitter di otak,
contoh kadar serotonin yang menurun dapat mengakibatkan klien mengalami

2
depresi dan pada pasien depresi kecenderungan harga diri dikuasai oleh pikiran-
pikiran negatif dan tidak berdaya

D. Presipitasi
Masalah khusus tentang konsep diri disebabkan oleh setiap situasi yang
dihadapi individu dan ia tidak mampu menyesuaikan. Situasi atas stressor dapat
mempengaruhi komponen.
Stressor yang dapat mempengaruhi gambaran diri adalah hilangnya
bagian tubuuh, tindakan operasi, proses patologi penyakit, perubahan struktur
dan fungsi tubuh, proses tumbuh kembang prosedur tindakan dan pengobatan.
Sedangkan stressor yang dapat mempengaruhi harga diri dan ideal diri adalah
penolakan dan kurang penghargaan diri dari orang tua dan orang yang berarti,
pola asuh yang tidak tepat, misalnya selalu dituntut, dituruti, persaingan dengan
saudara, kesalahan dan kegagalan berulang, cita-cita tidak terpenuhi dan
kegagalan bertanggung jawab sendiri. Stressor pencetus dapat berasal dari
internal dan eksternal:
a. Trauma seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau menyaksikan
peristiwa yang mengancam kehidupan.
b. Ketegangan peran berhubungan dengan peran atau posisi yang diharapkan
dan individu mengalaminya sebagai frustasi.
Ada tiga jenis transisi peran:
a. Transisi peran perkembangan adalah perubahan normative yang berkaitan
dengan pertumbuhan. Perubahan ini termasuk tahap perkembangan dalam
kehidupan individu atau keluarga dan norma-norma budaya, nilai-nilai serta
tekanan untuk menyesuaikan diri.
b. Transisi peran situasi terjadi dengan bertambah atau berkurangnya anggota
keluarga melalui kelahiran atau kematian.
c. Transisi peran sehat-sakit terjadi akibat pergeseran dari sehat ke keadaan
sakit. Transisi ini dapat dicetuskan oleh kehilangan bagian tubuh, perubahan
ukuran, bentuk, penampilan atau fungsi tubuh, perubahan fisik yang
berhubungan dengan tumbuh kembang normal. Perubahan tubuh dapat
mempengaruhi semua komponen konsep diri yaitu gambaran diri, identitas
diri, peran dan harga diri.

3
E. Rentang Respon

Keterangan:
1. Aktualisasi diri adalah pernyataan diri positif tentang latar
belakang pengalaman nyata yang sukses diterima.
2. Konsep diri positif adalah individu mempunyai pengalaman yang
positif dalam beraktualisasi.
3. Harga diri rendah adalah transisi antara respon diri adaptif
dengan konsep diri maladaptif.
4. Kerancuan identitas adalah kegagalan individu dalam
kemalangan aspek psikososial dan kepribadian dewasa yang
harmonis.
5. Depersonalisasi adalah perasaan yang tidak realistis terhadap diri
sendiri yang berhubungan dengan kecemasan, kepanikan serta
tidak dapat membedakan dirinya dengan orang lain.

F. Pohon Masalah

Pohon masalah yang muncul menurut Fajariyah (2012) :

4
G. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Gangguan citra tubuh
2. Kesiapan meningkatkan konsep diri
3. Harga diri rendah (kronis, situasional dan resiko situasional)
4. Ketidakefektifan performa peran
5. Gangguan identitas pribadi

H. MEKANISME KOPING
Mekanisme koping menurut Deden (2013) :
Jangka pendek :
1. Kegiatan yang dilakukan untuk lari sementara dari krisis : pemakaian obat-
obatan, kerja keras, nonoton tv terus menerus.
2. Kegiatan mengganti identitas sementara: ikut kelompok sosial, keagamaan,
politik.
3. Kegiatan yang memberi dukungan sementara : kompetisi olah raga kontes
popularitas.
4. Kegiatan mencoba menghilangkan anti identitas sementara :
penyalahgunaan obat-obatan.
Jangka Panjang :
1. Menutup identitas : terlalu cepat mengadopsi identitas yang disenangi dari
orang-orang yang berarti, tanpa mengindahkan hasrat, aspirasi atau potensi
diri sendiri.
2. Identitas negatif : asumsi yang pertentangan dengan nilai dan harapan
masyarakat.
Mekanisme Pertahanan Ego:

5
Mekanisme pertahanan ego yang sering digunakan adalah : fantasi,
disasosiasi, isolasi, proyeksi, mengalihkan marah berbalik pada diri sendiri dan
orang lain.

1. STRATEGI PELAKSANAAN
I. SP-1 Pasien: Harga Diri Rendah Pertemuan Ke-1: Mendiskusikankemampuan
dan aspek positif yang dimiliki pasien, membantu pasien menilai kemampuan
yang masih dapat digunakan, membantu pasien memilih/menetapkan  kemampuan
yang akan dilatih, melatih kemampuan yang sudah dipilih dan menyusun jadwal
pelaksanaan kemampuan yang telah dilatih dalam rencana harian.
II. SP-2 Pasien: Harga Diri Rendah Pertemuan Ke-2: Melatih pasien melakukan
kegiatan lain yang sesuai dengan  kemampuan  pasien.
III. SP-3 Pasien: Harga Diri Rendah Pertemuan Ke-3: Membantu pasien memilih
atau menetapkan kemampuan yang akan dilatih
IV. SP-4 Pasien: Harga Diri Rendah Pertemuan Ke-4: Melatih kemampuan yang
dipilih pasien dan membantu menyususn jadwal pelaksanaan kemampuan yang
dilatih
V. SP-1 Keluarga:Harga Diri Rendah Pertemuan Ke-1: Mendiskusikan masalah
yang dihadapi keluarga dalam merawat pasien di rumah, menjelaskan tentang
pengertian, tanda dan gejala harga diri rendah, menjelaskan cara merawat pasien
dengan harga diri rendah, mendemonstrasikan cara merawat pasien dengan harga
diri rendah, dan memberi kesempatan kepada keluarga untuk mempraktekkan cara
merawat.
VI. SP-2 Keluarga: Harga Diri Rendah Pertemuan Ke-2: Melatih keluarga
mempraktekkan cara merawat pasien dengan harga diri rendah dan melatih
keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien harga diri rendah
VII. SP-3 Keluarga: Harga Diri Rendah Pertemuan Ke-3 : Membantu keluarga
membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk minum obat (discharge planning)

6
VIII. SP-4 Keluarga: Harga Diri Rendah Pertemuan Ke-4 : Membuat rencana
pulang bersama keluarga dan menjelaskan follow up pasien setelah pulang

DAFTAR PUSTAKA

1. Halifah, Nur Eka,.2016. Bab II Tinjauan Teori diakses dari


http://repository.ump.ac.id/1076/3/EKA%20NUR%20HALIFAH%20BAB
%20II.pdf pada 26 Januari 2021
2. Keliat, Budi Anna. 2011. Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas:
CMHN(Basic Course). Jakarta: EGC
3. Mulyono, Andri,.2013. Asuhan Keperawatan dengan HArgaDiri Rendah
diakses dari http://eprints.ums.ac.id/25936/11/NASKAH_PUBLIKASI.pdf
Pada 26 Januari 2021
4. Stuart, W. Gail.(2016). Keperawatan Kesehatan Jiwa.Singapore: Elsevier
5. Yusuf, Ah, Rizky Fitryasari PK dan Hanik Endang Nihayati. (2015). Buku
Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika

7
Pengkajian Keperawatan Jiwa
Asuhan Keperawatan Pada Tn. FA Dengan
Harga Diri Rendah di Lingkungan Kerja
Puskesmas Tolangohula

Disusun Oleh :

8
NAMA : NIA YUNIARTY H.

LADUYO

NIM : 202006040019

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KADIRI
TAHUN 2021

9
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. Fa (L ) Tanggal Pengkajian : 27 Januari 2021
Umur : 20 tahun
Alamat : Ds. Lakeya, Kec. Tolangohula
Pekerjaan: Tidak bekerja
Informan : Keluarga

II. KELUHAN UTAMA


Klien mengatakan malu untuk bersosialisasi dengan teman-teman dan masyarakat karena
masalah yang menimpa keluarganya. Klien merasa depresi ketika mendengar orang tuanya
sering bertengkar. Klien juga sering dikucilkan teman-temannya karena klien putus sekolah
dan klien sempat dicap keluarganya sebagai anak yang nakal dan tidak tahu diri.

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG dan FAKTOR PRESIPITASI


Klien mengatakan gejala yang dia rasakan malu dengan keadaan keluarganya saat ini,
sehingga membuat klien depresi saat orang tua sering bertengkar dihadapannya saat dan
pada saat bertemu dengan orang lain klien hanya bisa menundukkan postur tubuh, klien juga
mengatakan lebih nyaman sendiri dikamar dan tidak mau berinteraksi dengan keluarganya.
Klien mengatakan dirinya sudah tidak berguna lagi, merasa sudah tidak mampu melakukan
apapun
IV. FAKTOR PREDISPOSISI

 RIWAYAT PENYAKIT LALU


1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ? √ Ya Tidak

Bila ya jelaskan klien pernah mengalami gangguan jiwa karena keluarga tidak mengontrol obat yang
harus dikonsumsi klien sehingga klien mengalami putus obat
2. Pengobatan sebelumnya Berhasil √ Kurang berhasil Tidak Berhasil

3. Pernah mengalami penyakit fisik (termasuk gangguan tumbuh kembang) ya √ Tidak

Bila ya jelaskan : -
Masalah Keperawatan : Koping individu tidak efektif
 RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Pelaku / usia Korban / usia Saksi / usia
1. Aniaya fisik
2. Aniaya seksual
3. Penolakan Teman 22th Pasien 19th teman 19th
4. Kekerasan dalam keluarga

10
5. Tindakan Kriminal
Jelaskan : Klien sebelumnya pernah dirawat di RS Dadi Makassar sebanyak 2 kali
dan terakhir tahun 2019, setelah keluar keluarga tidak lagi mengontol pengobatan klien
sehingga klien mengalami putus obat. Pasien juga mengatakan pada saat sekolah sering
mengalami penolakan dari teman-temannya karena klien pernah dirawat di rumah sakit
jiwa sehingga tidak ada yang mau berteman dengan klien. Klien juga sering di kucilkan di
masyarakat

Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah


6. Pengalaman masa lalu lain yang tidak menyenangkan (bio,psiko,sosio,kultural spiritual) :
Klien sering dihina, dikucilkan masyarakat dan tidak ada yang mau berteman dengan klien
sehingga klien merasa depresi
Masalah Keperawatan : Koping Individu Tidak Efektif

7. Kesan Kepribadian Klien : √ Extrovert introvert Lain-lain : ……………..

 RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


1. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ? Ya √ Tidak
Hubungan Keluarga Gejala Riwayat Pengobatan / perawatan
__________________________ __________________________ __________________________
__________________________ __________________________ __________________________

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

V. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Tidak rapi Penggunaan pakaian Cara berpakaian tidak
tidak sesuai seperti biasanya
Jelaskan : Klien berpakaian rapih
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

2. Kesadaran
 Kwantitatif/penurunan kesadaran
√ Compos mentis Apati/sedasi somnolensia
sopor Subkoma Koma
 Kwalitatif
√ Tidak berubah Berubah
meninggi Gangguan tidur : sebutkan ………………………………
hipnosa Disosiasi : sebutkan
3. Disorientasi :
Waktu Tempat Orang

11
Jelaskan : Pada saat ditanya tentang tempat tinggal klien bisa menyebutkan alamatnya,
saat ini klien sedang ada dirumah pada waktu pagi hari dan sedang bercakap-cakap dengan
perawat.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

4. Aktivitas Motorik/Psikomotor
Kelambatan :
√ Hipokinesa, hipoaktivitas Sub stupor katatonik

Katalepsi Flexibilitas serea

Peningkatan

Hiperkinesa, hiperaktivitas Gaduh gelisah katatonik


Tik Grimase √ Tremor gagap
stereotipi Mannerism kataplexia ekhopraxia

Command automatism Otomatism negativisme Reaksi konversi


a
Verbigerasi Berjalan kaku/ rigid Kompulsif : sebutkan ………………….

Jelaskan : Saat melakukan pengkajian kaki klien terus bergetar


Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
5. Afek/emosi
adequat Tumpul Dangkal/datar Labil

Inadequate Anhedonia Merasa kesepian eforia

ambivalensi Apati marah √ Depresif/sedih

Cemas : ringan sedang berat panik

Jelaskan : klien merasa malu dengan sikap kedua orangtuanya, merasa tidak mampu
melakukan apapun ketika orang-orang mengucilkannya sehingga membuat klien depresi
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah

6. Persepsi
Halusinasi Ilusi depersonalisasi derealisasi
Macam Halusinasi
Pendengaran Penglihatan Perabaan
Pengecapan Penghidu/Pembauan Lain-lain sebutkan …………
Jelaskan : Klien mengatakan tidak mengalami halusinasi
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

12
7. Proses Pikir
 Arus Pikir
Koheren inkoheren asosiasi longgar
Flight of ideas Blocking Pengulangan pembicaraan / persevarasi
Tangensial Sirkumstansiality logorea
Neologisme √ Bicara lambat Bicara cepat irelevansi
Main kata-kata Afasi Assosiasi bunyi

Jelaskan : Ketika Pada saat klien ditanya apa yang klien rasakan saat ini, klien
menjawabnya pelan dan lambat
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah
 Isi Pikir
Obsesif Ekstasi Fantasi
Bunuh diri Ideas of reference Pikiran magis
Alienasi Isolasi social √ Rendah diri
preokupasi Pesimisme Fobia sebutkan : …………………
Waham : sebutkan jenisnya
Agama Somatik/hipokondrik Kebesaran Curiga

Nihilistik Sisip piker Siar pikir Kontrol piker

kejaran Dosa
Jelaskan : Klien tidak mengalami waham
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

 Bentuk Pikir
Realistic √ Nonrealistic autistik
Dereistik
Jelaskan : Klien mengatakan lebih nyaman menyendiri dan tidak mau berinteraksi
dengan orang
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial
8. Memori
√ Gangguan daya ingat jangka panjang Gangguan daya ingat jangka pendek
Gangguan daya ingat saat ini Amnesia, sebutkan jenisnya ……………………
Paramnesia sebutkan jenisnya ………..

Hipermnesia sebutkan …………..


Jelaskan : Pada saat pengkajian dulu sebelum mengalami gangguan klien senang banyak
yang berteman dengannya, tidak ada yang yang mengucilkannya, klien hanya berdada
didalam kamar dank lien mengatakan sudah sarapan pagi tadi
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

13
9. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
Mudah beralih √ Tidak mampu Tidak mampu berhitung
berkonsentrasi sederhana
Jelaskan : Klien selalu meminta agar pertanyaan yang diberikan harus diulang
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

10. Kemampuan Penilaian


√ Gangguan ringan Gangguan bermakna
Jelaskan : klien mengatakan belum menyadari dan menilai bahwa suatu masalah yang
dilakukan marah-marah itu sangat merugikan diri sendiri dan orang lain
Masalah Keperawatan : Koping individu tidak efektif

11. Daya tilik diri /insight


Mengingkari penyakit yang diderita Menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Jelaskan : Klien mengatakan menerima keadaan bahwa dirinya mengalami gangguan,
klien hanya saja merasa depresi atas perlakuan orang-orang terhadap dirinya yang kadang
tidak bisa menerima keadaan dirinya
Masalah Keperawatan : Koping individu tidak efektif
12. Interaksi selama wawancara
Bermusuhan Tidak kooperatif Mudah tersinggung
√ Kontak mata kurang Defensif Curiga
Jelaskan : Selama melakukan interaksi kontak mata klien kurang, sering menunduk dan
dan merasa malu
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah
VI. FISIK

1. Keadaan umum : Baik

2. Tanda vital : TD : 120/80 N : 20 X/Menit S : 36,5°c P : 80 X/Menit


3. Ukur : TB : 163 BB : 68 Turun Naik
4. Keluhan fisik : √ Tidak Ya jelaskan …………………………………

5. Pemeriksaan fisik :
Kepala : Rambut warna hitam, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
Mata : simetris kiri dan kanan, konjungtiva anemis, tidak ada gangguan penglihatan
Telinga : simetris, tidak ada secret dan tidak ada gangguan pendengaran
Hidung : simetris,tidak ada secret, tidak ada nyeri tekan, tidak ada gangguan penciuman
Mulut :simetris, bibir kering, tidak ada gigi berlubang
Tenggorokan : tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid
Dada : pergerakan dada simetris, ekspentasi dada simetris, tidak ada suara tambahan
Abdomen : normal, tidak ada kelainan

14
Genetalia : tidak dikaji
Ekstremitas: tidak ada oedema
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
VII. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL (sebelum dan sesudah sakit)

1. Konsep diri :
a. Citra tubuh
Klien menyukai semua bagian tubuhnya
b. Identitas
Klien mengetahui namanya adalah Tn.Fa alamat Desa Lakeya
c. Peran
Klien berperan sebagai seorang anak
d. Ideal diri
Klien ingin berubah, agar bisa diterima ditengah-tengah masyarakat dan teman-
temannya
e. Harga diri
Klien mengatakan malu berhadapan langsung dengan orang lain selain ibunya, klien
juga sering menganggap dirinya tidak berguna lagi karena setiap orangtuanya
bertengkar klien tidak bisa melakukan apapun.
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah

2. Genogram

Keterangan :
: Laki-laki

: Perempuan

: Klien

: Tinggal serumah

15
X : Meninggal
Klien berumur 20 tahun, klien merupakan anakmke 2 dari 3 bersaudara. Klien diasuh
oleh ibu kandungnya dari kecil hingga sudah remaja, klien dekat dengan ibunya, jika ada
masalah klien bercerita pada ibunya. Pola komunikasi dakam keluarganya kurang baik
karena kurangnya terbuka antar anggota keluarga
3. Hubungan Sosial :
a. Orang terdekat : klien mengatakan paling dekat dengan Ibunya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat : pasien mengatakan jarang
mengikuti kegiatan dengan masyarakat karena klien merasa kurang percaya diri
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : klien mengatakan lebih suka
sendiri karena klien merasa malu
Masalah Keperawatan : isolasi sosial

4. Spiritual & kultural


a. Nilai dan keyakinan :klien mengatakan dia beragama islam
b. Konflik nilai / keyakinan / budaya : klien mengatakan dia berbudaya Gorontalo
c. Kegiatan ibadah :klien mengatakan jarang mengikuti kegiatan ibadah
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

VIII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
√ Bantuan minimal Bantuan total

2. BAB / BAK
√ Bantuan minimal Bantuan total

3. Mandi
√ Bantuan minimal Bantuan total

4. Berpakaian / berhias
√ Bantuan minimal Bantuan total

5. Istirahat dan tidur


√ Tidur siang lama : 13.00 wita s/d 14.30 wita
√ Tidur malam lama : 22.30 wita s/d 06.00 wita
√ Aktivitas sebelum / sesudah tidur : Melamun

6. Penggunaan obat
√ Bantuan minimal Bantuan total

16
7. Pemeliharaan kesehatan
Ya Tidak
Perawatan Lanjutan √
Sistem Pendukung √

8. Aktivitas di dalam rumah


Ya Tidak
Mempersiapkan makanan √
Menjaga kerapihan rumah √
Mencuci pakaian √
Pengaturan keuangan √

9. Aktivitas di luar rumah


Ya Tidak
Belanja √
Transportasi √
Lain-lain
Jelaskan : klien mengatakan mampu mempersiapkan makanan, dan bisa menjaga
kebersihan rumah dan pakaian klien dicuci oleh ibunya
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
IX. MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif
Bicara dengan orang lain Minum alcohol
Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat / berlebih
Teknik relokasi Bekerja berlebihan
Aktivitas konstruktif Menghindar
Olah raga Mencederai diri
Lainnya …………………….. √ Lainnya ………………………………..
Jelaskan : klien mengatakan ketika ada masalah klien hanya menyendiri dan tidak mau
menceritakan masalahnya
Masalah Keperawatan : Koping individu tidak efektif
X. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
Masalah dengan dukungan kelompok, uraikan
Kegiatan klien hanya dihabiskan di dalam kamar
Masalah berhubungan dengan lingkungan, uraikan
Tidak banyakk melakukan komunikasi dengan lingkungannya karena klien merasa dikucilkan
Masalah dengan pendidikan, uraikan
Klien pernah bersekolah tetapi klien putus sekolah kelas 3 SMP

Masalah dengan pekerjaan, uraikan


Tidak ada
Masalah dengan perumahan, uraikan
Tidak ada

17
Masalah dengan ekonomi, uraikan
Tidak dikaji
Masalah dengan pelayanan kesehatan, uraikan
Tidak ada
Masalah lainnya, uraikan

Masalah Keperawatan : Koping individu tidak efektif


XI. KURANG PENGETAHUAN TENTANG
Penyakit Jiwa Sistem pendukung
Faktor presipitasi Penyakit fisik
Koping Obat-obatan
Lainnya : _____________________________________________________________________
Jelaskan : pasien belum mengerti dan tidak tahu apa yang dia rasakan sekarang

Masalah Keperawatan : Kurang Pengetahuan


XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
1. Harga diri rendah
2. solasi social
3. Koping individu tidak efektif

18
XIII. ANALISA DATA

NO DATA MASALAH
1. DS: Harga Diri Rendah
- Klien malu dengan keadaan keluarganya
saat ini, sehingga membuat klien depresi
saat orang tua sering bertengkar
dihadapannya
- Klien mengatakan merasa sudah tidak
berguna dan tidak bisa berbuat apa-apa
lagi
DO:
- Kontak mata klien kurang
- Klien tampak malu
- Klien hanya senang didalam kamar
2. Isolasi Sosial
DS:
- Klien mengatakan lebih nyaman
menyendiri dan tidak mau berinteraksi
dengan orang
- pasien mengatakan jarang mengikuti
kegiatan dengan masyarakat karena klien
merasa kurang percaya diri
DO:
- ekspresi wajah tegang
- klien lebih suka sendiri
- klien tampak jarang mengikuti kegiatan
kelompok
3. Koping Individu tidak efektif
DS :
- Klien sering dihina
- Klien sering dikucilkan masyarakat
- tidak ada yang mau berteman dengan
klien sehingga klien merasa depresi

DO:
- klien tampak ragu dalam menjawab
tentang masalah
- partisipasi social kurang

19
XIV. POHON MASALAH

Isolasi Sosial Akibat

Harga Diri Rendah Core Problem

Koping Individu tidak efektif Sebab

XV. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Harga Diri Rendah
2. Isolasi Sosial
3. Koping Individu Tidak Efektif

Mahasiswa,

Nia Yuniarty H. Laduyo

20

Anda mungkin juga menyukai