1
j. Perasaan tidak mampu
k. Pandangan hidup yang pesimitis
l. Tidak menerima pujian
m. Penurunan produktivitas
n. Penolakan tehadap kemampuan diri
o. Kurang memperhatikan perawatan diri.
p. Berpakaian tidak rapi
q. Berkurang selera makan
r. Tidak berani menatap lawan bicara
s. Lebih banyak menunduk
t. Bicara lambat dengan nada suara lemah.
C. Predisposisi
a. Faktor yang mempengaruhi harga diri
Meliputi penolakan orang tua, harapan orang tua tidak realistis, kegagalan
yang berulang, kurang mempunyai tanggung jawab personal, ketergantungan
pada orang lain dan ideal diri yang tidak realistis.
b. Faktor yang mempengaruhi peran.
Adanya kondisi sakit fisik yang dapat mempengaruhi kerja hormon secara
umum, yang dapat pula berdampak pada keseimbangan neurotransmitter di otak,
contoh kadar serotonin yang menurun dapat mengakibatkan klien mengalami
2
depresi dan pada pasien depresi kecenderungan harga diri dikuasai oleh pikiran-
pikiran negatif dan tidak berdaya
D. Presipitasi
Masalah khusus tentang konsep diri disebabkan oleh setiap situasi yang
dihadapi individu dan ia tidak mampu menyesuaikan. Situasi atas stressor dapat
mempengaruhi komponen.
Stressor yang dapat mempengaruhi gambaran diri adalah hilangnya
bagian tubuuh, tindakan operasi, proses patologi penyakit, perubahan struktur
dan fungsi tubuh, proses tumbuh kembang prosedur tindakan dan pengobatan.
Sedangkan stressor yang dapat mempengaruhi harga diri dan ideal diri adalah
penolakan dan kurang penghargaan diri dari orang tua dan orang yang berarti,
pola asuh yang tidak tepat, misalnya selalu dituntut, dituruti, persaingan dengan
saudara, kesalahan dan kegagalan berulang, cita-cita tidak terpenuhi dan
kegagalan bertanggung jawab sendiri. Stressor pencetus dapat berasal dari
internal dan eksternal:
a. Trauma seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau menyaksikan
peristiwa yang mengancam kehidupan.
b. Ketegangan peran berhubungan dengan peran atau posisi yang diharapkan
dan individu mengalaminya sebagai frustasi.
Ada tiga jenis transisi peran:
a. Transisi peran perkembangan adalah perubahan normative yang berkaitan
dengan pertumbuhan. Perubahan ini termasuk tahap perkembangan dalam
kehidupan individu atau keluarga dan norma-norma budaya, nilai-nilai serta
tekanan untuk menyesuaikan diri.
b. Transisi peran situasi terjadi dengan bertambah atau berkurangnya anggota
keluarga melalui kelahiran atau kematian.
c. Transisi peran sehat-sakit terjadi akibat pergeseran dari sehat ke keadaan
sakit. Transisi ini dapat dicetuskan oleh kehilangan bagian tubuh, perubahan
ukuran, bentuk, penampilan atau fungsi tubuh, perubahan fisik yang
berhubungan dengan tumbuh kembang normal. Perubahan tubuh dapat
mempengaruhi semua komponen konsep diri yaitu gambaran diri, identitas
diri, peran dan harga diri.
3
E. Rentang Respon
Keterangan:
1. Aktualisasi diri adalah pernyataan diri positif tentang latar
belakang pengalaman nyata yang sukses diterima.
2. Konsep diri positif adalah individu mempunyai pengalaman yang
positif dalam beraktualisasi.
3. Harga diri rendah adalah transisi antara respon diri adaptif
dengan konsep diri maladaptif.
4. Kerancuan identitas adalah kegagalan individu dalam
kemalangan aspek psikososial dan kepribadian dewasa yang
harmonis.
5. Depersonalisasi adalah perasaan yang tidak realistis terhadap diri
sendiri yang berhubungan dengan kecemasan, kepanikan serta
tidak dapat membedakan dirinya dengan orang lain.
F. Pohon Masalah
4
G. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Gangguan citra tubuh
2. Kesiapan meningkatkan konsep diri
3. Harga diri rendah (kronis, situasional dan resiko situasional)
4. Ketidakefektifan performa peran
5. Gangguan identitas pribadi
H. MEKANISME KOPING
Mekanisme koping menurut Deden (2013) :
Jangka pendek :
1. Kegiatan yang dilakukan untuk lari sementara dari krisis : pemakaian obat-
obatan, kerja keras, nonoton tv terus menerus.
2. Kegiatan mengganti identitas sementara: ikut kelompok sosial, keagamaan,
politik.
3. Kegiatan yang memberi dukungan sementara : kompetisi olah raga kontes
popularitas.
4. Kegiatan mencoba menghilangkan anti identitas sementara :
penyalahgunaan obat-obatan.
Jangka Panjang :
1. Menutup identitas : terlalu cepat mengadopsi identitas yang disenangi dari
orang-orang yang berarti, tanpa mengindahkan hasrat, aspirasi atau potensi
diri sendiri.
2. Identitas negatif : asumsi yang pertentangan dengan nilai dan harapan
masyarakat.
Mekanisme Pertahanan Ego:
5
Mekanisme pertahanan ego yang sering digunakan adalah : fantasi,
disasosiasi, isolasi, proyeksi, mengalihkan marah berbalik pada diri sendiri dan
orang lain.
1. STRATEGI PELAKSANAAN
I. SP-1 Pasien: Harga Diri Rendah Pertemuan Ke-1: Mendiskusikankemampuan
dan aspek positif yang dimiliki pasien, membantu pasien menilai kemampuan
yang masih dapat digunakan, membantu pasien memilih/menetapkan kemampuan
yang akan dilatih, melatih kemampuan yang sudah dipilih dan menyusun jadwal
pelaksanaan kemampuan yang telah dilatih dalam rencana harian.
II. SP-2 Pasien: Harga Diri Rendah Pertemuan Ke-2: Melatih pasien melakukan
kegiatan lain yang sesuai dengan kemampuan pasien.
III. SP-3 Pasien: Harga Diri Rendah Pertemuan Ke-3: Membantu pasien memilih
atau menetapkan kemampuan yang akan dilatih
IV. SP-4 Pasien: Harga Diri Rendah Pertemuan Ke-4: Melatih kemampuan yang
dipilih pasien dan membantu menyususn jadwal pelaksanaan kemampuan yang
dilatih
V. SP-1 Keluarga:Harga Diri Rendah Pertemuan Ke-1: Mendiskusikan masalah
yang dihadapi keluarga dalam merawat pasien di rumah, menjelaskan tentang
pengertian, tanda dan gejala harga diri rendah, menjelaskan cara merawat pasien
dengan harga diri rendah, mendemonstrasikan cara merawat pasien dengan harga
diri rendah, dan memberi kesempatan kepada keluarga untuk mempraktekkan cara
merawat.
VI. SP-2 Keluarga: Harga Diri Rendah Pertemuan Ke-2: Melatih keluarga
mempraktekkan cara merawat pasien dengan harga diri rendah dan melatih
keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien harga diri rendah
VII. SP-3 Keluarga: Harga Diri Rendah Pertemuan Ke-3 : Membantu keluarga
membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk minum obat (discharge planning)
6
VIII. SP-4 Keluarga: Harga Diri Rendah Pertemuan Ke-4 : Membuat rencana
pulang bersama keluarga dan menjelaskan follow up pasien setelah pulang
DAFTAR PUSTAKA
7
Pengkajian Keperawatan Jiwa
Asuhan Keperawatan Pada Tn. FA Dengan
Harga Diri Rendah di Lingkungan Kerja
Puskesmas Tolangohula
Disusun Oleh :
8
NAMA : NIA YUNIARTY H.
LADUYO
NIM : 202006040019
9
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. Fa (L ) Tanggal Pengkajian : 27 Januari 2021
Umur : 20 tahun
Alamat : Ds. Lakeya, Kec. Tolangohula
Pekerjaan: Tidak bekerja
Informan : Keluarga
Bila ya jelaskan klien pernah mengalami gangguan jiwa karena keluarga tidak mengontrol obat yang
harus dikonsumsi klien sehingga klien mengalami putus obat
2. Pengobatan sebelumnya Berhasil √ Kurang berhasil Tidak Berhasil
Bila ya jelaskan : -
Masalah Keperawatan : Koping individu tidak efektif
RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Pelaku / usia Korban / usia Saksi / usia
1. Aniaya fisik
2. Aniaya seksual
3. Penolakan Teman 22th Pasien 19th teman 19th
4. Kekerasan dalam keluarga
10
5. Tindakan Kriminal
Jelaskan : Klien sebelumnya pernah dirawat di RS Dadi Makassar sebanyak 2 kali
dan terakhir tahun 2019, setelah keluar keluarga tidak lagi mengontol pengobatan klien
sehingga klien mengalami putus obat. Pasien juga mengatakan pada saat sekolah sering
mengalami penolakan dari teman-temannya karena klien pernah dirawat di rumah sakit
jiwa sehingga tidak ada yang mau berteman dengan klien. Klien juga sering di kucilkan di
masyarakat
V. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Tidak rapi Penggunaan pakaian Cara berpakaian tidak
tidak sesuai seperti biasanya
Jelaskan : Klien berpakaian rapih
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
2. Kesadaran
Kwantitatif/penurunan kesadaran
√ Compos mentis Apati/sedasi somnolensia
sopor Subkoma Koma
Kwalitatif
√ Tidak berubah Berubah
meninggi Gangguan tidur : sebutkan ………………………………
hipnosa Disosiasi : sebutkan
3. Disorientasi :
Waktu Tempat Orang
11
Jelaskan : Pada saat ditanya tentang tempat tinggal klien bisa menyebutkan alamatnya,
saat ini klien sedang ada dirumah pada waktu pagi hari dan sedang bercakap-cakap dengan
perawat.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
4. Aktivitas Motorik/Psikomotor
Kelambatan :
√ Hipokinesa, hipoaktivitas Sub stupor katatonik
Peningkatan
Jelaskan : klien merasa malu dengan sikap kedua orangtuanya, merasa tidak mampu
melakukan apapun ketika orang-orang mengucilkannya sehingga membuat klien depresi
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah
6. Persepsi
Halusinasi Ilusi depersonalisasi derealisasi
Macam Halusinasi
Pendengaran Penglihatan Perabaan
Pengecapan Penghidu/Pembauan Lain-lain sebutkan …………
Jelaskan : Klien mengatakan tidak mengalami halusinasi
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
12
7. Proses Pikir
Arus Pikir
Koheren inkoheren asosiasi longgar
Flight of ideas Blocking Pengulangan pembicaraan / persevarasi
Tangensial Sirkumstansiality logorea
Neologisme √ Bicara lambat Bicara cepat irelevansi
Main kata-kata Afasi Assosiasi bunyi
Jelaskan : Ketika Pada saat klien ditanya apa yang klien rasakan saat ini, klien
menjawabnya pelan dan lambat
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah
Isi Pikir
Obsesif Ekstasi Fantasi
Bunuh diri Ideas of reference Pikiran magis
Alienasi Isolasi social √ Rendah diri
preokupasi Pesimisme Fobia sebutkan : …………………
Waham : sebutkan jenisnya
Agama Somatik/hipokondrik Kebesaran Curiga
kejaran Dosa
Jelaskan : Klien tidak mengalami waham
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
Bentuk Pikir
Realistic √ Nonrealistic autistik
Dereistik
Jelaskan : Klien mengatakan lebih nyaman menyendiri dan tidak mau berinteraksi
dengan orang
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial
8. Memori
√ Gangguan daya ingat jangka panjang Gangguan daya ingat jangka pendek
Gangguan daya ingat saat ini Amnesia, sebutkan jenisnya ……………………
Paramnesia sebutkan jenisnya ………..
13
9. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
Mudah beralih √ Tidak mampu Tidak mampu berhitung
berkonsentrasi sederhana
Jelaskan : Klien selalu meminta agar pertanyaan yang diberikan harus diulang
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
5. Pemeriksaan fisik :
Kepala : Rambut warna hitam, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
Mata : simetris kiri dan kanan, konjungtiva anemis, tidak ada gangguan penglihatan
Telinga : simetris, tidak ada secret dan tidak ada gangguan pendengaran
Hidung : simetris,tidak ada secret, tidak ada nyeri tekan, tidak ada gangguan penciuman
Mulut :simetris, bibir kering, tidak ada gigi berlubang
Tenggorokan : tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid
Dada : pergerakan dada simetris, ekspentasi dada simetris, tidak ada suara tambahan
Abdomen : normal, tidak ada kelainan
14
Genetalia : tidak dikaji
Ekstremitas: tidak ada oedema
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
VII. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL (sebelum dan sesudah sakit)
1. Konsep diri :
a. Citra tubuh
Klien menyukai semua bagian tubuhnya
b. Identitas
Klien mengetahui namanya adalah Tn.Fa alamat Desa Lakeya
c. Peran
Klien berperan sebagai seorang anak
d. Ideal diri
Klien ingin berubah, agar bisa diterima ditengah-tengah masyarakat dan teman-
temannya
e. Harga diri
Klien mengatakan malu berhadapan langsung dengan orang lain selain ibunya, klien
juga sering menganggap dirinya tidak berguna lagi karena setiap orangtuanya
bertengkar klien tidak bisa melakukan apapun.
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah
2. Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Tinggal serumah
15
X : Meninggal
Klien berumur 20 tahun, klien merupakan anakmke 2 dari 3 bersaudara. Klien diasuh
oleh ibu kandungnya dari kecil hingga sudah remaja, klien dekat dengan ibunya, jika ada
masalah klien bercerita pada ibunya. Pola komunikasi dakam keluarganya kurang baik
karena kurangnya terbuka antar anggota keluarga
3. Hubungan Sosial :
a. Orang terdekat : klien mengatakan paling dekat dengan Ibunya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat : pasien mengatakan jarang
mengikuti kegiatan dengan masyarakat karena klien merasa kurang percaya diri
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : klien mengatakan lebih suka
sendiri karena klien merasa malu
Masalah Keperawatan : isolasi sosial
2. BAB / BAK
√ Bantuan minimal Bantuan total
3. Mandi
√ Bantuan minimal Bantuan total
4. Berpakaian / berhias
√ Bantuan minimal Bantuan total
6. Penggunaan obat
√ Bantuan minimal Bantuan total
16
7. Pemeliharaan kesehatan
Ya Tidak
Perawatan Lanjutan √
Sistem Pendukung √
17
Masalah dengan ekonomi, uraikan
Tidak dikaji
Masalah dengan pelayanan kesehatan, uraikan
Tidak ada
Masalah lainnya, uraikan
18
XIII. ANALISA DATA
NO DATA MASALAH
1. DS: Harga Diri Rendah
- Klien malu dengan keadaan keluarganya
saat ini, sehingga membuat klien depresi
saat orang tua sering bertengkar
dihadapannya
- Klien mengatakan merasa sudah tidak
berguna dan tidak bisa berbuat apa-apa
lagi
DO:
- Kontak mata klien kurang
- Klien tampak malu
- Klien hanya senang didalam kamar
2. Isolasi Sosial
DS:
- Klien mengatakan lebih nyaman
menyendiri dan tidak mau berinteraksi
dengan orang
- pasien mengatakan jarang mengikuti
kegiatan dengan masyarakat karena klien
merasa kurang percaya diri
DO:
- ekspresi wajah tegang
- klien lebih suka sendiri
- klien tampak jarang mengikuti kegiatan
kelompok
3. Koping Individu tidak efektif
DS :
- Klien sering dihina
- Klien sering dikucilkan masyarakat
- tidak ada yang mau berteman dengan
klien sehingga klien merasa depresi
DO:
- klien tampak ragu dalam menjawab
tentang masalah
- partisipasi social kurang
19
XIV. POHON MASALAH
Mahasiswa,
20