Profesionalisme
Seorang dokter wajib, dalam setiap praktik medisnya,
memberikan pelayanan secara berkompeten dengan
kebebasan teknis dan moral sepenuhnya, disertai
rasa kasih sayang (compassion) dan penghormatan
atas martabat manusia.
(KODEKI 2012 Pasal 8)
KODEKI (lanjutan)
Standar Pelayanan
(1) Dokter atau dokter gigi dalam menyelenggarakan praktik
kedokteran wajib mengikuti standar pelayanan kedokteran
atau kedokteran gigi.
(2) Standar pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dibedakan menurut jenis dan strata sarana pelayanan
kesehatan.
(UUPK 2004 pasal 44)
PERUNDANGAN lanjutan
UU no 29 th 2004 ttg PRAKTIK KEDOKTERAN lanjutan
UUPK ps 50 (b) :
Dokter dalam melaksanakan praktek kedokteran mempunyai
hak untuk memberikan pelayanan medis menurut standar
profesi dan standar prosedur operasional.
Standar pelayanan medis untuk perawatan pasien dalam
kategori penyakit wabah menular wajib dilengkapi dengan
APD sesuai dengan standar medis.
PERUNDANGAN lanjutan
UU no 29 th 2004 ttg PRAKTIK KEDOKTERAN lanjutan
UUPK ps 50 (c)
Dokter atau Dokter Gigi dalam melaksanakan praktik
kedokteran mempunyai hak memperoleh informasi yang
lengkap dan jujur dari pasien atau keluarganya
Pasal 27
(1) Tenaga kesehatan berhak mendapatkan imbalan dan
pelindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai
dengan profesinya.
(2) Tenaga kesehatan dalam melaksanakan tugasnya
berkewajiban mengembangkan dan meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.
(3) Ketentuan mengenai hak dan kewajiban tenaga kesehatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur
dalam Peraturan Pemerintah.
PERUNDANGAN lanjutan
UU no 13 th 2003 ttg KETENAGAKERJAAN
Pasal 77 :
Beban kerja dan waktu kerja :
Waktu kerja dibagi menjadi dua skema, yaitu:
7 jam/hari dan 40 jam/minggu untuk 6 hari kerja
dalam 1 minggu atau
8 jam/hari dan 40 jam/minggu untuk 5 hari kerja
dalam 1 minggu.