Anda di halaman 1dari 34

MAKALAH MANAJEMEN PELAYANAN KEBIDANAN

DI RUMAH SAKIT
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Organisasi Manajemen
dalam Pelayanan Kebidanan
Dosen Pengampu : Ulfah Musdalifah, S.Kep, Ns, M.Kes

Disusun Oleh :
Kelompok 9
Ratna Nur K (P1337424417005)
Indira Ega Octami N (P1337424427018)
Mayang Firda D (P1337424417028)

PRODI SARJANA TERAPAN DAN PROFESI KEBIDANAN SEMARANG


POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
selesainya Makalah Organisasi Manajemen dalam Pelayanan Kebidanan ini
sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah “manajemen pelayanan kebidanan
di Rumah Sakit” dengan baik.
Penyusun menyadari bahwa tiada sesuatu yang sempurna di dunia ini,
begitupun makalah yang telah penyusun buat, baik dalam hal isi maupun
penulisannya. Penyusun menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan
untuk penyempurnaan makalah ini. Akhir kata, penyusun berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat sebagai sumbangan pemikiran kecil bagi kemajuan
ilmu pengetahuan, baik di Universitas Nasional maupun lingkungan masyarakat.

Semarang, Januari 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

Table of Contents
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
SDAFTAR ISI.......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Tujuan......................................................................................................2
C. Sasaran.....................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................3
A. MANAJEMEN RUMAH SAKIT...........................................................3
1. Arti Manajemen.....................................................................................3
2. Manajemen Strategi Rumah Sakit.........................................................4
3. Karakteristik Rumah Sakit.....................................................................4
4. Tujuan Rumah Sakit..............................................................................5
5. Sasaran Rumah Sakit.............................................................................5
6. Kelas Rumah Sakit................................................................................6
B. MANAJEMEN PELAYANAN KEBIDANAN DI RUMAH SAKIT..7
1. Pengertian Kebidanan............................................................................7
2. Ruang Lingkup Pelayanan Kebidanan di Rumah Sakit.........................7
3. Batasan Operasional Pedoman Pelayanan Kebidanan di Rumah Sakit.8
4. Sumber Daya Manusia (SDM) dan Administrasi Pelayanan Kebidanan
8
BAB III PENUTUP.............................................................................................27
A. KESIMPULAN......................................................................................27
B. SARAN...................................................................................................27

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih menjadi masalah


kesehatan di Indonesia. Hal ini dikarenakan masih tingginya Angka
Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang ada di
Indonesia. Angka kematian ibu di Indonesia merupakan yang tertinggi di
ASEAN dengan jumlah kematian ibu tiap tahunnya mencapai 450/100.000
kelahiran hidup yang jauh diatas angka kematian ibu di Filipina yang
mencapai 170/100.000 kelahiran hidup, Thailand 44/100.000 kelahiran
hidup (Profil Kesehatan Indonesia, 2010) dan menurut data Survei
Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, angka kematian bayi
sebesar 34/1000 kelahiran hidup. Berdasarkan kesepakatan global
(Millenium Development Goals/MDG’s 2000) untuk tahun 2015,
diharapkan angka kematian ibu menurun menjadi 102/100.000 kelahiran
hidup dan angka kematian bayi menurun menjadi 23 per 1000 kelahiran
hidup (Kementerian Kesehatan Republik Indonesai, 2011).
Masa persalinan merupakan salah satu periode yang mengandung
risiko bagi ibu hamil. Kematian ibu, kematian bayi dan juga berbagai
komplikasi lainnya pada umumnya terjadi pada masa persalinan, setelah
melahirkan dan 1 minggu pertama setelah melahirkan.
Salah satu faktor penting dalam upaya menurunkan angka
kematian yaitu penyediaan pelayanan kesehatan maternal dan neonatal
yang berkualitas. Pelayanan kebidanan dalam hal ini memiliki peran yang
sangat penting. Pelayanan kebidanan yang berkesinambungan dan
paripurna, berfokus kepada aspek pencegahan, promosi kesehatan dan
berlandaskan kemitraan adalah hal penting yang dapat membantu
menurunkan angka kematian ibu dan angka kesakitan serta kematian Bayi.
Pelayanan kebidanan yang bermutu ditentukan oleh faktor input
dan proses dari pelayanan itu sendiri. Faktor input dari pelayanan
diantaranya meliputi kebijakan, tenaga yang melayani, sarana dan

1
prasarana, standar asuhan kebidanan dan standar lain atau metode yang
disepakati. Sedangkan faktor proses adalah suatu kinerja dalam
mendayagunakan input yang ada dalam interaksi antara bidan dengan
pasien yang meliputi penampilan kerja sesuai dengan standar dan etika
kebidanan.
B. Tujuan

1. Tujuan Umum
Meningkatkan pelayanan asuhan kebidanan di Rumah Sakit dalam
menentukan sikap menghadapi perkembangan pelayanan kesehatan
global, nasional maupun regional.
2. Tujuan Khusus
a. Sebagai acuan dalam memberikan pelayanan asuhan kebidanan secara
professional.
b. Sebagai bahan dasar pengembangan pelayanan asuhan kebidanan dan
organisasi profesi bidan.
c. Sebagai pedoman menilai mutu pelayanan asuhan kebidanan

C. Sasaran
1. Bagi fungsional medis dan keperawatan sebagai pedoman pelaksanaan
pelayanan kebidanan di Rumah Sakit
2. Bagi manajemen medis dan keperawatan sebagai pengelola pelayanan
kebidanan di Rumah Sakit
3. Bagi direksi Rumah Sakit sebagai pedoman untuk mengevaluasi
kinerja pelayanan medis dan keperawatan

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. MANAJEMEN RUMAH SAKIT

1. Arti Manajemen

Kata atau istilah “manajemen” berasal dari kata dalam Bahasa


inggris “management”, kata tersebut bukanlah merupakan kata asli Bahasa
Inggris, melainkan berasal dari kata dalam Bahasa istilah Italia
“maneggiare” yang berarti menangani. Kata “manneggiare” itu berasal
dari kata Bahasa latin “manus” yang artinya “tangan”. Kemudian menjadi
kata “manage”dalam Bahasa Inggris pada abad ke 16 ini menurut
etimologinya (ilmu asal kata), dan kata tersebut digunakan secara luas di
kalangan militer di Inggris yang diartikan secara umum sebagai kegiatan
melakukan pengendalian (controlling), memelihara atau memimpin.
Kata “management” (Bahasa Inggris) diterjemahkan ke dalam Bahasa
Indonesia dengan manajemen, mengelola, mengurus, dan mengatur.
Sedangkan pengertian manajemen ada beberapa macam antara lain,
sebagai berikut :
a. Manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisasikan,
mengarahkan dan mengendalikan kegiatan untuk mencapai tujuan
organisasi dengan menggunakan sumber daya organisasi (Stroner,
1998)
b. Manajemen adalah usaha pencapaian tujuan organisasi melalui
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian dengan
menggunakan sumber daya organisasi (Daft, 2001)
c. Manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisasikan,
menggerakkan, dan mengendalikan untuk mencapai tujuan (Terry,
1978)

3
2. Manajemen Strategi Rumah Sakit

WHO menyatakan bahwa “Rumah sakit adalah suatu bagian


menyeluruh (integral) dari organisasi sosial dan medis, yang mempunyai
fungsi memberikan pelayanan kesehatan yang paripurna (komprehensif)
kepada masyarakat naik kuratif maupun preventif, dimn pelayanan
keluarnya menjangkau keluarga dan lingkungan rumahnya, rumah sakit
juga merupakan pusat untuk latihan tenaga kesehatan dan untuk penelitian
bio-psiko- sosioekonomi- budaya. UU No.44 Tahun 2009 menyatakan
bahwa Rumah Sakit adalah instituso pelayanan secara paripurna uang
menyediakan pelayanan rawat inap, awat jalan dan gawat darurat.
Organisasi rumah sakit merupakan organisasi yang unik dan
kompleks. Unik karena rumah sakit terdapat suatu proses yang
menhasilakn jasa perhotelan sekaligus jasa medik, perawatan dalam
bentuk pelayanan kepada pasien yang melakukan rawat inap maupun yang
berobat jalan. Kompleks karena terdapat permasalahan yang sangat rumit
dimana rumah sakit merupakan suatu organisasi padat karya dengan latar
belakang pendidikan yang berbeda-beda, didalamnya terdapat beragai
macam fasilitas pengibatan, berbagai macam peralatan dan yang
dihadapipun adalah orang yang beremosi labil, tegang emosional, karena
sedang dalam keadaan sakit, termasuk keluarga pasien. Oleh akrena itu
dapat dikatakan bahwa pelayanan rumah sakit jauh lebih komplek daripada
sebuah hotel.

3. Karakteristik Rumah Sakit

Rumah sakit memiliki karakteristik antaa lain :


a. Merupakan industry padat modal dan padat karya (padat sumber daya)
serta padat teknologi. Sumber daya manusia merupakan komponen
utama proses pelayanan

4
b. Sifat produk rumah sakit sangat beragam, demikian juga proses
layanan yang bervariasi, meskipun input sama. Kadang-kadang sulit
memisahkan antara proses, keluaran (output) dan hasil (outcome)
c. Evolusi paradigm rumah sakit yang dinamis, yang semla nirbala
menjadi just profit, atau profit. Semula tidak berlaku adanya
persaingan bisnis, sekarang menjadi kompetitif, tuntutan pasar,
pemilik, lingkungan global yang dinamis dan berubah, dapat merubah
yang berfungsi sosial, sekarang juga harus mempertimbangkan factor
ekonomi, hukum (padat aturan) dan politik profesi dan etika pelayanan
harus menyesuaikan yang dinamis tersebut
d. Pengguna rumah sakit tidak tahu apa yang hars dibeli saat berobat
(consumer ignorance) dan demand yang sangat tidak elastis.
e. Jenis produk atau jasa rumah sakit bisa private goods (pelayanan
dokter, keperawatan farmasi, gizi), public goods (layanan parker, front
office, customer service, cleaning service, house keeping, laundry,
pebankkan, travel, mini market, salon kecantikan layaknya hotel) dan
externality (imunisasi)

4. Tujuan Rumah Sakit

Tujuan pengelolaan rumah sakit agar mengahasilkan produk jasa atau


pelayanan kesehatan yang bear-benar menyentuh kebutuhan dan harapan
pasien dari berbagai aspek, menyangku mutu (medik dan nonmedik), jenis
pelayanan, prosedur pelayanan, harga dan informasi yang dibutuhkan.

5. Sasaran Rumah Sakit

a. Masyarakat umum : golongan masyarakat yang bebas dan tidak terikat


oleh instansi apapun. Mereka bebas memilih pelayanan rumah skit
manapun bila dikehendaki
b. Masyarakat yang terkoordinir : masyaakat dalam wadah suatu
organisasi misalnya : instansi, perkantoran, pabrik, hotel dan lain-lain.
Dalam mencari pengobatan umumnya mereka terikat peraturan-

5
peraturan yang telah dibuat oleh perusahaan tersebut, sehingga mereka
tidak bebas menentkan rumah sakit mana yang diinginkan. Golngan ini
potensial menjadi sasaran rumah sakit
c. Masyarakat keluarga. Masyarakat yang telah mempunyai langganan
seorang dokter keluarga. Umumnya golongan ini bila memerlukan
pelayanan rumah sakit selalu berkonsultai terlbih dahulu dengan dokter
keluarganya. Hubungan timbal balik dokter keluarga dengan pihak
rumah sakit dalam arti komunikasi hasil rujukan

6. Kelas Rumah Sakit

Di Indonesia terbagi menjadi 4 kelas rumah sakit, yaitu :


a. Rumah Sakit Tipe A, adalah rumah sakit yang mampu memberikan
pelayanan kedoktean spesialis dan subspesialis luas oleh pemerintah,
rumah sakit ini telah ditetapkan sebagai tempat pelayanan rujukan
tertinggi (top referral hospital) atau disebut juga rumah sakit pusat
b. Rumah Sakit Tipe B, adalah rumah sakit yang mampu memberikan
pelayanan kedokteran medik spesialis luas dan subspesialis terbatas
c. Rumah Sakit Tipe C, adalah rumah sakit yang mampu memberikan
pelayanan kedokteran subspesialis terbatas. Terdapat empat macam
pelayanan spesialis disediakan yakni pelayanan penyakit dalam,
pelayanan bedah, pelayanan kesehatan anak, serta pelayanan
kebidanan dan kandungan. Rumah sakit kelas C ini adalah rumah sakit
yang didirikan di Kota atau Kabupaten-kabupaten sebagai faskes
tingkat 2 yang menampung rujukan dari faskes tingkat 1 (puskesmas /
poliklinik atau dokter pribadi).
d. Rumah Sakit Kelas D, adalah rumah sakit ini bersifat transisi karena
pada suatu sat akan ditingkatkan menjadi rumah sakit kelas C, pada
saat ini kemampuan rumah sakit tipe D hanyalah memberikan
pelayanan keodkteran umum dan kedokteran gigi. Sama halnya dengan
rumah sakit tipe C, rumah sakit tipe D juga menampung pelayanan
yang berasal dari puskesmas.

6
B. MANAJEMEN PELAYANAN KEBIDANAN DI RUMAH SAKIT

1. Pengertian Kebidanan

Kebidanan Adalah suatu bidang ilmu yang memepelajari keilmuan dan


seni yang mempersiapkan kehamilan, menolong persalinan, nifas dan
menyusui, masa interval dan pengaturan kesuburan, klimakterium dan
monopuase, bayi baru lahir, balita, fungsi-fungsi reproduksi manusia serta
memberikan bantuan/dukungan pada perempuan, keluarga dan
komunitasnya.
a. Pelayanan Kebidanan adalah bagian integral dari sistem pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh bidan yang telah teregistrasi yang dapat
dilakukan secara mandiri, kolaborasi dan rujukan.
b. Praktik Kebidanan adalah implementasi dari ilmu kebidanan yang
bersifat otonom, kepada perempuan, keluarga dan komunitasnya
didasari etika dan kode etik.
c. Manajemen asuhan kebidanan adalah pendekatan dan kerangka fikir
yang digunakan oleh bidan dalam menerapkan metode pemecahan
masalah secara sistematis mulai dari pengumpulan data, analisa data,
diagnosa kebidanan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
d. Asuhan Kebidanan adalah proses pengambilan keputusan dan
tindakan yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan wewenang dan ruang
lingkup praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan

2. Ruang Lingkup Pelayanan Kebidanan di Rumah Sakit

a. Poliklinik kebidanan
1) Melaksanakan pemeriksaan kehamilan, seleksi dan pencegahan
kehamilan resiko tinggi

7
2) Melaksanakan kegiatan penyuluhan, imunisasi dan senam hamil
3) Melaksanakan pelayanan post partum lanjutan
4) Melakukan deteksi dini terhadap kejadian infeksi luka operasi
b. Kamar Bersalin
1) Melayani ibu bersalin normal maupun patologis
2) Melayani ibu post partum sebelum dipindah ke rawat gabung atau
rawat inap khusus
3) Melakukan Inisisasi Menyusui Dini (IMD)
4) Melakukan pemeriksaan bayi baru lahir

3. Batasan Operasional Pedoman Pelayanan Kebidanan di Rumah Sakit

a. Administrasi dan pengelolaan pelayanan kebidanan


b. Sumber daya manusia, staf dan pimpinan
c. Fasilitas dan peralatan
d. Kebijakan dan prosedur
e. Pengendalian mutu

4. Sumber Daya Manusia (SDM) dan Administrasi Pelayanan


Kebidanan

a. Struktur Organisasi

Kepala ruang
kebidanan

Clinical instructur
(pembimbing
klinik)

Penanggung Nurse aid


jawab shift ruang Bidan senior Bidan junior (asisten perawat/
kebidanan bidan)

b. Uraian Tugas

8
1) Kepala ruangan
Nama jabatan : Kepala Ruangan Kebidanan
Tugas pokok :
Memimpin, mengkoordinasikan dan mengawasi pelayanan
kamar bersalin berdasarkan standar yang berlaku agar dapat
memberikan pelayanan keperawatan yang berkualitas.
Uraian tugas :
a) Melakukan kerjasama dan berkomunikasi dengan seluruh bagian
terkait, pasien dan dokter serta menciptakan lingkungan kerja
yang kondusif sesuai dengan pedoman pelayanan dan pedoman
pengorganisasian agar pelayanan dapat berjalan secara
maksimal.
b) Melakukan pengawasan pelayanan kebidanan sesuai dengan
pedoman pelayanan agar pelayanan dapat berjalan sesuai
standar.
c) Melakukan pengawasan terhadap sarana dan prasarana,
inventaris alat dan bagian logistik di unit perawatan yang
menjadi supervisinya sesuai dengan kebijakan rumah sakit agar
selalu dalam keadaan tersedia dan siap pakai.
d) Membuat laporan setiap bulan sesuai dengan kebijakan agar
terinformasikan data pelayanan kebidanan.
e) Membuat jadwal dinas dan mengawasi pelaksanaannya serta
membuat rekapitulasinya sesuai dengan pedoman agar
ketenagaan yang ada sesuai dengan rasio pasien dan kompetensi
yang dibutuhkan.
f) Melakukan pendistribusian dan pendelegasian kerja bagi
personel yang berada dibawah supervisinya sesuai dengan
pedoman pengorganisasian agar pelayanan terlaksana dengan
baik.

9
g) Membuat usulan kebutuhan alat kesehatan yang diperlukan
sesuai dengan kebijakan rumah sakit agar terpenuhinya alat
kesehatan sesuai kebutuhan.
h) Mengusulkan promosi, rotasi dan peningkatan pendidikan bagi
bidan sesuai dengan peraturan kepegawaian dan kebijakan
pelayanan agar komposisi ketenagaan seimbang.
i) Melakukan pembinaan staf bidan sesuai dengan peraturan
kepegawaian agar tercipta sumber daya yang berkualitas.
j) Memberikan pelatihan keperawatan/sosialisasi SOP dan
melakukan orientasi pelayanan kepada karyawan perawat/bidan
lama maupun baru
k) Memberikan bimbingan tehnis keperawatan/kebidanan kepada
perawat/bidan.
l) Mengevaluasi pelaksanaan asuhan keperawatan/kebidanan
secara komprehensif
m)Melakukan penilaian terhadap kinerja staf bidan sesuai dengan
peraturan kepegawaian agar terlaksana sistem penghargaan
dengan baik.
n) Memberikan bimbingan klinik kepada mahasiswa yang sedang
menjalankan praktik klinik keperawatan/kebidanan
o) Memimpin persalinan normal yang menjadi tanggung jawabnya
apabila dokter obgyn belum tiba di ruangan atau keadaan
mendesa
Tanggung jawab :
a) Keterwujudan koordinasi dengan seluruh bagian terkait, pasien,
dokter, tim kesehatan lain serta terciptanya lingkungan kerja
yang kondusif.
b) Kelancaran pelayanan keperawatan yang berkualitas dan sesuai
dengan standar serta mengevaluasinya.

10
c) Ketersediaan sarana dan prasarana, inventatris alat dan logistik
di unit yang menjadi supervisinya agar selalu dalam keadaan
siap pakai dan sesuai dengan kebutuhan.
d) Ketersediaan laporan bulanan
e) Ketersediaan jadwal dinas dan rekapitulasi jadwal dinas bagi
personel yang menjadi bawahannya
f) Terlaksananya distribusi dan delegasi kerja bagi personel yang
berada dibawah supervisinya
g) Ketersediaan usulan kebutuhan akan alat kesehatan yang
diperlukan
h) Ketersediaan usulan promosi, rotasi, dan peningkatan
pendidikan bagi perawat
i) Ketercapaian pembinaan staf di unitnya
j) Keterlaksanaan penilaian terhadap kinerja staf di unitnya
Wewenang :
a) Mengatur sumber daya yang berada di bawah supervisinya.
b) Mengatur pelayanan kebidanan yang berada di bawah
supervisinya sesuai standar.
c) Mengelola sarana, prasarana dan alat kesehatan yang menjadi
tanggung jawabnya.
d) Mengatur pelaksanaan mutu asuhan kebidanan sesuai standar.
e) Mengatur kelancaran proses persalinan normal jika dalam
keadaan mendesak

2) Penanggung Jawab Shift


Nama jabatan : penanggung jawab shift ruang kebidanan
Tugas pokok : Memimpin, melaksanakan dan mengawasi
pelaksanaan asuhan keperawatan unit
selama dalam shift yang menjadi tanggung
jawabnya dan ketika kepala ruangan tidak

11
ada di tempat sesuai ketentuan yang berlaku
agar pelayanan dapat berjalan lancar.
Uraian tugas :
a) Melakukan asuhan kebidanan kepada pasien sesuai dengan
pedoman pelayanan agar dapat memberikan asuhan
keperawatan/kebidanan yang berkualitas dan komprehensif.
b) Melakukan pengawasan terhadap pelayanan asuhan kebidanan
yang diberikan kepada pasien dalam shift yang menjadi
tanggung jawabnya dan menciptakan komunikasi yang baik
dengan pasien, dokter dan petugas kesehatan lainnya sesuai
dengan pedoman pelayanan dan pedoman pengorganisasian agar
pelayanan berjalan lancar.
c) Membuat laporan harian pelayanan kebidanan sesuai dengan
kebijakan keperawatan agar data pasien terinformasi dengan
baik.
d) Melakukan pengawasan terhadap sarana dan prasarana dan
inventaris alat yang terdapat di unitnya sesuai dengan pedoman
pelayanan agar selalu dalam keadaan siap pakai.
e) Melakukan partisipasi dalam program pendidikan dan pelatihan
sesuai dengan kebijakan pelayanan untuk meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilan staf.
f) Membantu melakukan penilaian prestasi bidan sesuai dengan
peraturan kepegawaian agar terlaksananya sistem penghargaan
dengan baik.
g) Melakukan pendistribusian dan pendelegasian kerja bagi
personel yang berada di bawah supervisinya selama jam
kerjanya sesuai dengan pedoman pengorganisasian agar
pelayanan terlaksana dengan baik.
h) Memberikan pelatihan keperawatan/sosialisasi SOP dan
melakukan orientasi pelayanan kepada karyawan perawat/bidan
lama maupun baru

12
i) Memberikan bimbingan tehnis keperawatan/kebidanan kepada
perawat/bidan.
j) Mengevaluasi pelaksanaan asuhan keperawatan/kebidanan
secara komprehensif
k) Memberikan bimbingan klinik kepada mahasiswa yang sedang
menjalankan praktik klinik keperawatan/kebidanan
l) Memimpin persalinan normal yang menjadi tanggung jawabnya
apabila dokter obgyn belum tiba di ruangan atau keadaan
mendesak
Tanggung jawab :
a) Pelaksanaan asuhan kebidanan yang berkualitas.
b) Kelancaran terhadap pemberian asuhan kebidanan secara
komprehensif.
c) Keterwujudan kerjasama dan komunikasi dengan seluruh bagian
terkait, klien, dokter serta terciptanya lingkungan kerja yang
kondusif.
d) Ketersediaan laporan harian.
e) Ketersediaan sarana dan prasarana serta inventaris alat agar
selalu dalam keadaan siap pakai.
f) Keikutsertaan dalam program pendidikan dan pelatihan
g) Ketersediaan penilaian kinerja karyawa
h) Kejelasan distribusi dan delegasi kerja bagi personel yang
berada di bawah supervisinya
i) Kelancaran proses persalinan normal yang menjadi tanggung
jawabnya apabila dokter obgyn belum tiba di ruangan atau
keadaan mendesak

3) Bidan Senior
Nama jabatan : Bidan Senior

13
Tugas pokok : Melaksanakan asuhan kebidanan di
unit selama dalam shiftnya sesuai ketentuan yang berlaku agar
pelayanan dapat berjalan lancar.
Uraian tugas :
a) Menciptakan komunikasi yang baik dengan pasien, dokter dan
petugas kesehatan lain sesuai dengan pedoman pelayanan dan
pengorganisasian agar pelayanan berjalan lancar.
b) Melakukan asuhan kebidanan kepada pasien sesuai dengan
pedoman pelayanan agar dapat memberikan asuhan kebidanan
yang komprehensif dan berkualitas serta bertanggung jawab
terhadap asuhan keperawatan yang diberikan.
c) Menjaga sarana dan prasarana yang berada di unitnya sesuai
pedoman pelayanan agar selalu berada dalam keadaan siap
pakai
d) Melakukan inventaris alat kesehatan, alat medis dan alat rumah
tangga yang berada dalam unitnya sesuai dengan pedoman
pelayanan agar alat-alat selalu dalam keadaan siap pakai.
e) Membimbing dan mendampingi bidan junior dalam
pelaksanaan asuhan kebidanan sesuai dengan pedoman
pelayanan untuk meningkatkan kemampuan bidan.
f) Berpartisipasi dalam program pendidikan dan pelatihan sesuai
dengan kebijakan pelayanan untuk meningkatkan pengetahuan
dan ketrampilan staf.
g) Membantu melakukan penilaian prestasi bidan junior dan
nurse aid sesuai dengan peraturan kepegawaian agar
terlaksananya sistem penghargaan dengan baik.
h) Membantu persalinan normal yang menjadi tanggung
jawabnya apabila dokter obgyn belum tiba di ruangan atau
keadaan mendesak.
Tanggung Jawab:

14
a) Keterwujudan kerjasama dan komunikasi dengan seluruh
bagian terkait, klien, dokter serta terciptanya lingkungan kerja
yang kondusif.
b) Kelancaran pelaksanaan asuhan kebidanan yang berkualitas
dan sesuai dengan standar asuhan kebidanan.
c) Memastikan sarana dan prasarana, alat kesehatan dan alat
medis yang ada di unitnya dalam keadaan baik dan siap pakai
setiap shift serta alat rumah tangga berfungsi dengan baik.
d) Memastikan bidan junior dapat melaksanakan pelayanan
asuhan kebidanan dengan benar.
e) Keikutsertaan dalam program pendidikan dan pelatihan.
f) Ketersediaan penilaian kinerja karyawan bidan junior dan
asisten perawat.

4) Bidan Junior
Nama jabatan : Bidan Junior
Tugas pokok : Melaksanakan asuhan kebidanan di
unit dalam shiftnya sesuai dengan pedoman pelayanan agar pasien
mendapatkan pelayanan keperawatan yang berkualitas.
Uraian tugas :

a) Menciptakan komunikasi yang baik dengan pasien, dokter dan


petugas kesehatan lainnya sesuai dengan pedoman pelayanan
dan pedoman pengorganisasian agar pelayanan berjalan lancar.
b) Melakukan asuhan kebidanan dasar kepada pasien yang
menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan pedoman pelayanan
kebidanan agar pasien mendapatkan pelayanan kebidanan yang
berkualitas dan komprehensif.
c) Menjaga sarana dan prasarana yang berada di unitnya sesuai
dengan pedoman pelayanan agar selalu berada dalam keadaan
siap pakai.

15
d) Melakukan inventaris alat kesehatan, alat medis dan alat rumah
tangga yang berada dalam unitnya sesuai dengan kebijakan
rumah sakit agar alat-alat selalu dalam keadaan siap pakai.
e) Berpartisipasi dalam program pendidikan dan pelatihan sesuai
dengan kebijakan pelayanan untuk meningkatkan pengetahuan
dan ketrampilan staf.
Tanggung jawab :
a) Keterwujudan kerjasama dan komunikasi dengan seluruh
bagian terkait, klien dan dokter.
b) Kelancaran pemberian asuhan kebidanan yang berkualitas dan
sesuai dengan standar asuhan kebidanan
c) Memastikan sarana dan prasarana yang ada di unitnya dalam
keadaan baik dan siap pakai
d) Ketersediaan inventaris alat
e) Keikutsertaan dalam program pendidikan dan pelatihan

5) Asisten Perawat/Bidan
Nama jabatan : Asisten Perawat/Bidan
Tugas pokok :.Membantu perawat/bidan dalam
memberikan asuhan keperawatan/ kebidanan sesuai dengan
pedoman pelayanan agar pelaksanaan asuhan
keperawatan/kebidanan berjalan lancar.
Uraian tugas :
a) Membantu kelancaran pelaksanaan asuhan
keperawatan/kebidanan dalam hal transportasi pasien tanpa
alat bantu dan kondisi pasien baik (minimal care) sesuai
dengan pedoman pelayanan agar pelaksanaan asuhan
keperawatan/kebidanan berjalan lancar.
b) Membantu kelancaran asuhan keperawatan/kebidanan dalam
hal serah terima linen kotor dan bersih, pengiriman dan
pengambilan instrument, pengiriman formulir dan sample

16
pemeriksaan dan mengantarkan berkas rekam medik pasien
pulang sesuai dengan pedoman pelayanan agar pelayanan
berjalan lancar.
c) Membantu kegiatan pelayanan diluar asuhan
keperawatan/kebidanan sesuai dengan pedoman pelayanan
agar pelayanan berjalan lancar.
d) Menjaga kebersihan dan kerapihan ruang perawatan sesuai
dengan pedoman pelayanan agar ruangan selalu bersih dan
rapi.
e) Mengambil barang permintaan logistik medis dan non medis
sesuai dengan pedoman pelayanan agar kebutuhan logistik
medis dan non medis selalu terpenuhi.
Tanggung Jawab:
a) Kelancaran transportasi pasien, serah terima linen, pengiriman
dan pengambilan instrument, pengiriman formulir pemeriksaan,
pengembalian berkas rekam medis, pengerjaan tugas diluar
asuhan keperawatan/kebidanan dan pengambilan permintaan
logistik
b) Terjaganya kebersihan dan kerapihan ruangan

c. Pengaturan Jaga

1) Pengaturan jadwal dinas dibuat dan dipertanggungjawabkan oleh


kepala ruangan dan disetujui oleh kepala satuan pelayanan
keperawatan.
2) Jadwal dinas dibuat untuk jangka waktu 1 bulan dan disosialisasikan
kepada bidan pelaksana
3) Untuk bidan yang memiliki keperluan penting pada hari tertentu dapat
mengajukan permintaan dinas pada buku permintaan. Permintaan akan
disesuaikan dengan kebutuhan ruangan. Apabila tenaga mencukupi

17
dan berimbang serta tidak mengganggu pelayanan maka permintaan
akan disetujui.
4) Setiap tugas jaga/shift harus ada bidan penanggung jawab shift dengan
syarat dan kualifikasi yang telah ditetapkan.
5) Jadwal dinas terdiri dari dinas pagi, sore, malam dan llibur
6) Apabila ada bidan yang oleh karena satu dan lain hal tidak dapat
menjalankan tugasnya sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan
maka yang bersangkutan harus memberitahu atasan minimal 4 jam
sebelum jam dinas berlangsung untuk dicarikan pengganti dinasnya
tersebut.

d. Tata Laksana Pelayanan Kebidanan


1) Kebijakan dan prosedur
a) Penerimaan pasien baru
(1) Prosedur yang dilakukan oleh bidan
(a) Menerima pasien baru dan melakukan serah terima
dengan perawat/bidan dari ruangan sebelumnya.
(b) Mencocokkan gelang identitas pasien, meyakinkan
ketepatan identitas pasien dengan bertanya langsung
kepada pasien. Setelah identitas sesuai, gelang dikenakan
ke tangan pasien.
(c) Menambahkan gelang pasien dengan tanda alergi atau
resiko tinggi sesuai dengan ketentuan.
(d) Melakukan pengkajian kebidanan.
(e) Melakukan observasi tanda-tanda vital.
(f) Melakukan pemeriksaan yang berhubungan dengan
keadaan pasien sesuai dengan kondisi pasien.
(g) Melaporkan hasil pengkajian kepada dokter penanggung
jawab dan melakukan tindakan sesuai instruksi dokter.

18
(h) Mencatat tindakan yang telah dilakukan dalam berkas
rekam medis pasien yang ditandatangani oleh bidan yang
melakukan tindakan.
(2) Prosedur yang dilakukan oleh dokter
(a) Melakukan pemeriksaan yang berhubungan dengan
keadaan pasien sesuai dengan kondisi pasien
(b) Dokter memberikan informed consent tentang tindakan
yang akan dilakukan beserta kemungkinan komplikasi
yang dapat terjadi baik selama tindakan maupun setelah
selesai tindakan.
(c) Mencatat tindakan yang telah dilakukan dalam berkas
rekam medis pasien yang ditandatangani oleh dokter
penanggung jawab yang melakukan tindakan

b) Penerimaan dan perawatan pasien rawat inap sehari (one day


care)
(1) Prosedur yang dilakukan oleh bidan
(a) Menerima pasien di kamar bersalin (VK)
(b) Bidan kamar bersalin melengkapi berkas rekam medis
pasien
(c) Bidan kamar bersalin melaporkan ke dokter operator dan
dokter anastesi bahwa pasien sudah di kamar bersalin
(d) Bidan kamar bersalin melakukan persiapan tindakan
seperti mengganti baju pasien, membersihkan lipstik dan
melepaskan perhiasan pasien, observasi tanda-tanda
vital, anjurkan pasien buang air kecil terlebih dahulu dan
lain-lain
(e) Setelah tindakan dilaksanakan, pasien diobservasi
kondisi umum dan tanda-tanda vitalnya

19
(f) Jika keadaan umum pasien baik maka bidan memberi
tahu keluarga pasien untuk menyelesaikan administrasi
(g) Keluarga pasien menyerahkan kartu izin pulang dari
penata rekening pada bidan
(h) Bidan menjelaskan pada keluarga pasien mengenai
perawatan paska tindakan dirumah, menyerahkan obat
pulang dan kartu kontrol dengan menggunakan formulir
resume keperawatan
(i) Mencatat tindakan yang telah dilakukan dalam berkas
rekam medis pasien yang ditandatangani oleh bidan yang
melakukan tindakan
(2) Prosedur yang dilakukan oleh dokter
(a) Melakukan pemeriksaan yang berhubungan dengan
keadaan pasien sesuai dengan kondisi pasien
(b) Dokter memberikan informed consent tentang tindakan
yanng akan dilakukan beserta kemungkinan komplikasi
yang dapat terjadi baik selama tindakan maupun setelah
selesai tindakan
(c) Melakukan tindakan di ruang tindakan
(d) Membuat resep dan menjadwalkan kontrol
(e) Mencatat tindakan yang telah dilakukan dalam berkas
rekam medis pasien yang ditandatangani oleh dokter
penanggung jawab yang melakukan tindakan

c) Persiapan pasien pre op sectio cesarea


(1) Petugas yang melaksanakan : bidan yang bertanggung
jawab kepada pasien
Prosedur :
(a) Memastikan bahwa pasien telah mendapatkan penjelasan
dari dokter penanggung jawab dan anestesi mengenai
tindakan operasi yang akan dilakukan

20
(b) Meminta pasien atau keluarga mengisi formulir surat
persetujuan tindakan section cesarea dan surat ijin
tindakan anestesi
(c) Melakukan pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan
penunjang lainnya sesuai anjuran dokter (hematologi,
masa perdarahan, PT/APTT)
(d) Siapkan pasien, puasa, cukur daerah operasi, persiapkan
darah bila diperlukan, melepas protese dan lain-lain
(e) Lengkapi formulir check list pre operasi yang terdapat
didalam pendokumentasian
(f) Menghubungi dokter spesialis anak untuk
memberitahukan pasien sudah siap diantar ke kamar
operasi
(g) Hubungi ruang operasi untuk memastikan bahwa pasien
akan diantar
(h) Antar pasien ke ruang operasi sesuai jadwal, minimal 30
menit sebelum jadwal operasi
(i) Cek Denyut Jantung Janin (DJJ) dengan disaksikan
perawat kamar operasi
(j) Mencatat tindakan yang telah dilakukan dalam berkas
rekam medis pasien yang ditandatangani oleh bidan yang
melakukan tindakan
(2) Prosedur yang dilakukan oleh dokter
(a) Melakukan pemeriksaan yang berhubungan dengan
keadaan pasien sesuai dengan kondisi pasien
(b) Dokter memberikan informed consent tentang tindakan
yang akan dilakukan beserta kemungkinan komplikasi
yang dapat terjadi baik selama tindakan maupun setelah
selesai tindakan
(c) Melakukan tindakan di kamar operasi
(d) Membuat resep dan protap perawatan selanjutnya

21
(e) Mencatat tindakan yang telah dilakukan dalam berkas
rekam medis pasien yang ditandatangani oleh dokter
penanggung jawab yang melakukan tindakan

d) Asistensi dokter dalam menolong persalinan normal


(1) Petugas yang melaksanakan : bidan yang bertanggung
jawab kepada pasien
Prosedur :
(a) Kontrol his, monitor denyut jantung janin dan
perhatikan keadaan umum pasien
(b) Mengkaji adanya faktor resiko pada ibu dan janin
sebelum proses persalinan, laporkan pada dokter
(c) Periksa dalam untuk menentukan diagnosis sudah
memasuki kala II
(d) Monitor denyut jantung bayi sesuai dengan partograf
(e) Lakukan perawatan kala III
(f) Bantu dokter dalam proses penjahitan luka perineum
(g) Lakukan perawatan kala IV
(h) Mencatat tindakan yang telah dilakukan dalam berkas
rekam medis pasien yang ditandatangani oleh bidan
yang melakukan tindakan
(2) Prosedur yang dilakukan oleh dokter
(a) Melakukan pemeriksaan yang berhubungan dengan
keadaan pasien sesuai dengan kondisi pasien
(b) Dokter memberikan informed consent tentang tindakan
yanng akan dilakukan beserta kemungkinan komplikasi
yang dapat terjadi baik selama tindakan maupun setelah
selesai tindakan
(c) Melakukan tindakan pertolongan persalinan
(d) Melakukan jahit perineum dengan didampingi oleh
bidan

22
(e) Membuat resep dan membuat protap perawatan
selanjutnya
(f) Mencatat tindakan yang telah dilakukan dalam berkas
rekam medis pasien yang ditandatangani oleh dokter
penanggung jawab yang melakukan tindakan

e) Asistensi tindakan curretage


(1) Prosedur :
(a) Memastikan pasien telah mendapatkan penjelasan
tindakan yang akan dilakukan oleh dokter operator
(b) Mempersiapkan surat izin tindakan curettage dan surat
izin tindakan anestesi yang telah ditandatangani oleh
pasien atau keluarga pasien
(c) Persiapkan pasien seperti puasa, pasang infuse, pakaian
pasien, kosongkan kandunng kemih dan lain-lain
(d) Masukan jaringan dalam bokal berisi formalin 10% dan
diberi identitas pasien untuk jaringan yang akan
dilakukan pemeriksaan patologi anatomi, untuk
jaringan yang tidak akan dilakukan pemeriksaan
patologi anatomi, jaringan dapat dimasukan dalam
bokal/plastik tanpa formalin dan diberikan pada
keluarga (dicek apakah boleh jaringan yanng sudah
diambil tidak di PA)
(e) Mengobservasi keadaan umum, tanda-tanda vital dan
perdarahan sampai dengan 3-4 jam pasca tindakan
curretage
(f) Jika keadaan umum pasien baik, tanda-tanda vital
normal, tidak ada perdarahan dan keluhan, pasien
diperbolehkan pulang setelah menunjukkan surat ijin
pulang.

23
(g) Mempersiapkan pasien pulang
(2) Prosedur yang dilakukan oleh dokter
(a) Melakukan pemeriksaan yang berhubungan dengan
keadaan pasien sesuai dengan kondisi pasien
(b) Dokter memberikan informed consent tentang tindakan
yanng akan dilakukan beserta kemungkinan komplikasi
yang dapat terjadi baik selama tindakan maupun setelah
selesai tindakan.
(c) Pasien dilakukan anastesi oleh dokter anestesi
(d) Melakukan tindakan curretage
(e) Membuat resep dan jadwal kontrol
(f) Mencatat tindakan yang telah dilakukan dalam berkas
rekam medis pasien yang ditandatangani oleh dokter
penanggung jawab yang melakukan tindakan

Alur-alur Pelayanan

24
ALUR PELAYANAN PASIEN MELAHIRKAN DI KAMAR BERSALIN
DOKTER OBGYN
BIDAN RUANGAN TERKAIT

Menerima laporan Bidan


Mulai Hasil Pemeriksaan Kamar Operasi
Pasien dan memberi
Serah Terima intruksi penatalaksanaan
Pasien Pasien
Berkas
RM
Ibu Bayi
pasien
Baik
Menolong Persalinan dengan Ya
Melakukan
assisten Bidan Tidak
Pengkajian, TTV,
pemeriksaan
Kebidanan
Tidak Rawat Gabung

Bayi ke Ruang
Melaporkan Hasil Komplikasi perina Ibu ke
pemeriksaan kepada
Ya Ruang Perawatan
dokter OBGYN

Mengobservasi
Pasien sesuai Memberitahu
intruksi dokter tindakan yang akan
dilakukan kepada
keluarga dan pasien
Melaporkan Hasil Observasi Selesai
dan perkembangan pasien
kepada dokter OBGYN
Dokter
Membuat OK /
VK Tindakan ACC penata
komplikasi rekening (sistem)
Asisten dokter
melakukan tindakan OK / VK
Tindakan

Setuju
Tidak
Surat ijin Tindakan
Tindakan

Ya Penolakan
Tindakan

Melakukan
tindakan

Observasi pasien

Tindakan di VK Tindakan di OK

25
ALUR PELAYANAN ODC DI KAMAR BERSALIN
DOKTER OBGYN
BIDAN DR ANESTESI

Mulai
Menerima laporan Menerima laporan
Bidan Bidan

Melakukan serah
terima Pasien
Berkas Melakukan Tindakan
RM Dengan assisten Melakukan Anestesi
pasien Bidan

Melakukan
Pengkajian, TTV,
Pemeriksan Melakukan observasi
Observasi Pasca pasca Anestesi
kebidanan
tindakan
Catatan
Catatan
Dr
anestesi
Menghubungi dr Obgyn Obgyn

Menghubungi dr Anestesi Komplikasi


Ya

Perlu
Assisten dr Obgyn rawat
melakukan tindakan Inap
Tidak

Menyelesaikan
Menghubungi administrasi
admission untuk
permintaan rawat
inap

Selesai

26
ALUR PASIEN OPERASI SC DI KAMAR BERSALIN

BIDAN DOKTER OBGYN RUANGAN TERKAIT

Kamar Operasi
Mulai Menerima laporan Bidan

Melakukan serah terima Ibu Bayi


Pasien Baik
Tidak
Berkas Emergency
RM pasien
Tidak Rawat Bayi ke Ruang
Melakukan Pengkajian, Gabung perina Ibu ke
Memberikan Ruang Perawatan
TTV, Pemeriksan
kebidanan penjelasan Operasi
rencana tindakan sesuai
SC rencana /
Elektif
Selesai
Menghubungi dr Obgyn
OK / VK Acc penata
tindakan SC rekening

SIT SC
Menghubungi dr Anak
Keluarga setuju
Tindakan SC

Melakukan persiapan
Operasi

Melakukan tindakan
operasi di kamar Operasi
Bezet ke kamar operasi

27
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Konsep system manajemen pelayanan kebidanan di Rumah Sakit


disusun dalam rangka memberikan acuan bagi tenaga kesehatan yang
bekerja di unit pelayanan Kebidanan Rumah Sakit agar dapat
menyelenggarakan pelayanan Kebidanan yang bermutu, aman, efektif dan
efisien dengan mengutamakan keselamatan pasien.
Rumah sakit perlu menerapkan sistem manajemen yang
berorientasi pada kepuasan pelanggan. Untuk itu rumah sakit di Indonesia
harus menciptakan kinerja yang unggul. Kinerja yang unggul atau
Performance Excellence merupakan salah satu faktor utama yang harus
diupayakan oleh setiap organisasi untuk memenangkan persaingan global.
Pihak-pihak yang berperan dalam manajemen rumah sakit dalam
pelayanan kebidnan adalah dokter dan bidan serta tekhnisi lain yang
bekerja di rumah sakit tersebut.Untuk mencapai organisasi rumah sakit
yang baik diperlukan penerapan manajemen yang baik pula.

B. SARAN
Masalah manajemen pelayanan kesehatan (masalah program) dapat
diatasi dengan cara mengkaji hambatan dan kelemahan program. Langkah-
langkah yang perlu dilakukan adalah membuat daftar hambatan dan
kendala program kemudaian mengeliminasi, memodifikasi, serta
mengurangi yang tidak bisa dilakukan dan menyesuaikannya dengan
tujuan operasional kegiatan program. Prioritas masalah secara praktis
dapat ditetapkan berdasarkan pengalaman staf, dana, dan mudah tidaknya
masalah dipecahkan.
Masing-masing profesi terutama Dokter dan Bidan yang bekerja
memberikan pelayanan kebidanan di rumah sakit sebaiknya mengetahui
bagaimana suatu fungsi manajemen yang baik agar dapat menjalankan

28
profesinya tersebut sekaligus menjaga jalannya fungsi rumah sakit yang
baik dan benar.

29
DAFTAR PUSTAKA

Dharmawansyah,Septian. 2015.Manajemen Rumah Sakit.Dikutip dari


https://www.academia.edu/12006424/Manajemen_Rumah_Sakit diakses
tanggal 27 Juni 2019
Depkes RI, 2009. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44
TAHUN 2009 TENTANG RUMAH SAKIT
Fadhila ,Dila dkk.2014 .Makalah Manajemen Pelayanan Rumah Sakit Dikutip
darihttps://www.academia.edu/8423075/MAKALAH_MANAJEMEN__
PELAYANAN_KESEHATAN_UNIVERSITAS_JENDERAL_SOEDIR
MAN_FAKULTAS_KEDOKTERAN_DAN_ILMU_ILMU_KESEHAT
AN.diakses tanggal 27 Juni 2019
Luko,Paradoks.2016.Manajemen Kerja Pelayanan Rumah Sakit.Dikutip dari
https://www.academia.edu/36237529/manajemen_kerja_pelayanan_ruma
h_sakit.diakses tanggal 28 Juni 2019
Nurmawati, 2010. Mutu Pelayanan Kebidanan. Jakarta, Trans Info Media
Prawirohardjo Sarwono.2010.Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal.Jakarta: PT.Bina Pustaka
TIM DEPARTEMEN KESEHATAN RI Cetakan Ke Lima Diterbitkan oleh :
Direktorat Pelayanan Keperawatan Direktorat Jenderal Pelayanan Medik
Departemen Kesehatan Tahun 2001.Katalog Dalam Terbitan Departemen
Kesehatan RI 610.73 Indonesia. Depertemen Kesehatan. Standar
manajemen pelayanan keperawatan dan kebidanan di saranan kesehatan
.Jakarta : Depertemen Kesehatan,2001,Diposkan 25 juli 2015 Dikutip
dari https://dokumen.tips/health-medicine/standar-manajemen-
pelayanan-keperawatan-dan-kebidanan-di-sarana-kesehatan.html diakses
tanggal 28 Juni 2019
Viraseptia,Monica .2015.Pedoman Pelayanan Kebidanan.Diposkan tanggal 10
nov 2015.Dkutip dari https://dokumen.tips/download/link/pedoman-
pelayanan-kebidanan diakses tanggal 28 Juni 2019

30
Setyawan, F. E. B., & Supriyanto, S. (2020). Manajemen rumah sakit. Zifatama
Jawara.
Hubaedah, A., & Inayanti, E. (2019). Mutu Pelayanan Kebidanan. SPASI
MEDIA.
Astari, R. Y. (2020). Mutu Pelayanan Kebidanan Dan Kebijakan Kesehatan.
Deepublish.

31

Anda mungkin juga menyukai