Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH

Fetoskopi dan Biopsi Vili Korialis


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Feto Maternal

Dosen pengampu: Sri Wahyuni M, SKep.Ns.,S.Tr.Keb.,M.Kes

Disusun Oleh:

Olivia Nurulliza R.A P1337424417022

PRODI SARJANA TERAPAN DAN PROFESI BIDAN


JURUSAN KEBIDANAN SEMARANG
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya

sehingga makalah yang berjudul “Fetoskopi dan Biopsi Vili Korialis” ini dapat

terselesaikan. Makalah ini kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan

dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah. Kami

mengucapkan terima kasih kepada ibu Sri Wahyuni M,

SKep.Ns.,S.Tr.Keb.,M.Kes selaku dosen pengampu dari mata kuliah Berpikir

Kritis Dalam Kebidanan dan pihak-pihak yang telah berkontribusi dalam

penyusunan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada

kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena

itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca

agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata, kami berharap semoga makalah “Fetoskopi dan Biopsi Vili

Korialis” ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Semarang,30 Januari 2021

Penulis

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
KIA adalah singkatan dari Kesehatan Ibu dan Anak merupakan kebijakan
nasional. Dalam KIA disebutkan salah satu rencana strategis nasional adalah
tentang membuat kehamilan lebih aman di Indonesia dimana visinya adalah
memastikan bahwa semua ibu mengalami kehamilan dan persalinan yang aman
dan melahirkan bayi yang sehat. Misinya adalah mengurangi morbiditas dan
mortalitas ibu dan bayi yang baru lahir. Untuk mewujudkan misi tersebut dilakukan
dengan melalui perbaikan sistem kesehatan untuk menjamin akses kepada
intervensi dengan biaya-efektif dan berkualitas, memberdayakan ibu- ibu, keluarga
dan masyarakat dan mempromosikan kesehatan ibu dan bayi baru lahir sebagai
prioritas nasional.
Salah satu strategi utama yang diimplementasikan adalah meningkatkan
akses dan jangkauan layanan kesehatan ibu dan neonatal yang berkualitas. Dengan
layanan kesehatan ibu dan neonatal yang berkualitas diharapkan angka kematian
ibu dan bayi bisa ditekan. Angka kematian bayi mencapai 18/1000 kelahiran hidup.
Kondisi ini termasuk tinggi di ASEAN. Faktor utama yang menyebabkan tingginya
angka mortalitas perinatal di negara berkembang adalah trauma persalinan dan
penyakit infeksi. Adapun salah satu upaya yang dilakukan untuk menurunkan angka
kematian perinatal yang disebabkan oleh hipoksia janin dalam rahim antara lain
dengan melakukan pemantauan kesejateraan janin dalam rahim. Ada beberapa
variabel yang dijadikan parameter untuk mengetahui kesejahteraan janin yaitu :
1. Gerakan napas
2. Gerakan Janin
3. Tonus Janin
4. Denyut Jantung Janin
5. Volume air ketuban

3
BAB II

Anda mungkin juga menyukai