Anda di halaman 1dari 5

› 1.

1 Mendeskripsikan pengertian budaya politik

› INDIKATOR
› Mendeskripsikan pengertian budaya politik

› Mengidentifikasi ciri-ciri budaya politik

› Mendeskripsikan macam-macam budaya politik

› Menjelaskan faktor penyebab berkembangnya budaya politik di daerahnya.

› Mengidentifikasi perkembangan budaya politik

› Menyimpulkan budaya politik yang berkembang di masyarakat

Pengertian Budaya Politik

Budaya politik memiliki pengertian yang bermacam macam. Politik sendiri berasala dari kata
polis dalam bahasa Yunani yg memiliki arti negara kota. Sedangkan budaya berasal dari kata
buddhi dalam bahasa Sansekerta yaitu budi atau akal. Jadi budaya politik adalah perwujudan
nilai nilai politik yang dianut oleh sekelompok masyarakat, bangsa, atau negara yang diyakini
sebagai pedoman dalam melaksanakan aktivitas politik kenegaraan

› Samual Beer, adalah nilai-nilai keyakinan dan sikap-sikap emosi tentang bagaimana
pemerintahan seharusnya dilaksanakan dan tentang apa yang harus dilakukan oleh pemerintah.

› Austin Ranney, adalah seperangkat pandangan tentang politik dan pemerintahan yang
dipegang secara bersama-sama, sebuah pola orientasi terhadap objek-objek politik.

› Sidney Verba, adalah suatu sistem kepercayaan empirik, simbol-simbol ekpresif, dan nilai-
nilai yang menegaskan suatu situasi dimana tindakan politik dilakukan.

› Dari definisi-definisi di atas tampak bahwa budaya politik menunjuk kepada orientasi dan
tingkah laku individu / masyarakat terhadap sistem politik.

› Ciri ciri budaya politik

• Sebagai suatu sistem yang dinamis

• Terdapat ingkah laku sosial yang dialokasikan secara otoritatif

• Terdapat legitimasi pemerintah

• Accountability of system (pertanggungjawaban)


• Competition (persaingan)

• Partisipatif (peran serta)

›MACAM - MACAM BUDAYA POLITIK YANG BERKEMBANG DI MASYARAKAT

— Budaya politik elit (terdiri dari kaum pelajar sehingga memiliki pengaruh dan lebih berperan
dalam pemerintahan) dan budaya politik massa (kurang memahami politik sehingga mudah
terbawa arus).

— Menurut Hebert Feith, sistem politik di Indonesia di dominasi oleh budaya politik aristokrat
Jawa dan wiraswasta Islam.

— Menurut C. Geertz di Indonesia terdapat budaya politik priyayi, santri dan abangan.

›Macam Macam Budaya

› Budaya Politik Parokial

› Budaya Politik Subjek

› Budaya Politik Partisipan

› Budaya Politik Subjek - Parokial

› Budaya Politik Subjek - Partisipan

› Budaya Politik Parokial - Partisipan

›BUDAYA POLITIK PAROKIAL (PAROCHIAL POLITICAL CULTURE )

› Tipe budaya politik yang orientasi politik individu dan masyarakatnya masih sangat rendah.
Hanya terbatas pada satu wilayah atau lingkup yang kecil atau sempit.

› Individu tidak mengharapkan apapun dari sistem politik.

› Tidak ada peranan politik yang bersifat khas dan berdiri sendiri.

› Biasanya terdapat pada masyarakat tradisional.

›BUDAYA POLITIK SUBJEK ( SUBJECT POLITICAL CULTURE )

› Masyarakat dan individunya telah mempunyai perhatian dan minat terhadap sistem politik

› Meski peran politik yang dilakukannya masih terbatas pada pelaksanaan kebijakan-kebijakan
pemerintah dan menerima kebijakan tersebut dengan pasrah.
› Tidak ada keinginan untuk menilai , menelaah atau bahkan mengkritisi

›BUDAYA POLITIK PARTISIPAN ( PARTICIPANT POLITICAL CULTURE )

› Merupakan tipe budaya yang ideal.

› Individu dan masyarakatnya telah mempunyai perhatian, kesadaran dan minat yang tinggi
terhadap politik pemerintah.

› Individu dan masyarakatnya mampu memainkan peran politik baik dalam proses input
(berupa pemberian dukungan atau tuntutan terhadap sistem politik) maupun dalam proses
output (melaksanakan, menilai dan mengkritik terhadap kebijakan dan keputusan politik
pemerintah).

›BUDAYA POLITIK SUBJEK PAROKIAL

( PAROCHIAL SUBJECT POLITICAL CULTURE )

› Budaya politik yang sebagian besar telah menolak tuntutan masyarakat feodal atau kesukuan.

› Telah mengembangkan kesetiaan terhadap sistem politik yang lebih komplek dengan stuktur
pemerintah pusat yang bersifat khusus.

› Cenderung menganut sistem pemerintahan sentralisasi.

›BUDAYA POLITIK SUBJEK PARTISIPAN

( PARTICIPANT SUBJECT POLITICAL CULTURE )

› Sebagian besar masyarakatnya telah mempunyai orientasi input yang bersifat khusus dan
serangkaian pribadi sebagai seorang aktivis.

› Sementara sebagian kecil lainnya terus berorientasi kearah struktur pemerintahan yang
otoriter dan secara relatif mempunyai serangkaian orientasi pribadi yang pasif.

› BUDAYA POLITIK PAROKIAL PARTISIPAN

( PARTICIPANT PAROCHIAL POLITICAL CULTURE )

› Berlaku di negara-negara berkembang yang yang masyarakatnya menganut budaya dalam


stuktur politik parokial.

› Tetapi untuk keselarasan diperkenalkan norma-norma yang bersifat partisipan.

› Pelaku politik memiliki peranan yang banyak


› Biasanya terdapat pada masyarakat tradisional

› Anggota masyarakat tidak tertarik dengan objek politik yang luas

› Faktor penyebab berkembangnya budaya politik di daerahnya.

› Tingkat pendidikan masyarakat sebagai kunci utama perkembangan budaya politik


masyarakat

› Tingkat ekonomi masyarakat, semakin tinggi tingkat ekonomi/sejahtera masyarakat maka


partisipasi masyarakat pun semakin besar

› Reformasi politik/political will (semangat merevisi dan mengadopsi sistem politik yang lebih
baik)

› Supremasi hukum (adanya penegakan hukum yang adil,independen,dan bebas)

› Media komunikasi yang independen (berfungsi sebagai kontrol sosial,bebas,dan mandiri)

›Perkembangan Budaya Politik

Adanya perbedaan budaya politik yang berkembang dalam masyarakat disebabkan oleh tingkat
pendidikan masyarakat berbeda, tingkat ekonomi masyarakat di mana semakin tinggi tingkat
ekonomi masyarakat maka partisipasi masyarakatpun semakin besar, reformasi politik (merevisi
dan mengadopsi sistem politik yang lebih baik) dan juga komunikasi (sosialisasi politik)

› Budaya Politik yang berkembang di Masyarakat

o Budaya Politik sunda

o Budaya Politik Bugis-Makasar

o Budaya Politik Batak

o Budaya Politik Bali

›Budaya Politik sunda

› Dalam penyelenggaraan politik pemerintahan , baik di tingkat pemerintah daerah maupun di


tingkat pemerintah kecamatan sampai ke desa-desa, terjadi hubungan akrab antara penguasa
setempat dengan rakyat, bahkan tidak jarang dalam pesta-pesta rakyat masyarakat
menyuguhkan tarian jaipongan kepada aparat pemerintahan.

›Budaya Politik Bugis-Makasar


Di bidang politik, maka suku bugis-makasar ini tepat untuk mengisi posisi legislatif karena
kemampuan dan keebranian berbantahan. Namun memiliki rasa segan dengan orang yang di
tuakan sehingga memiliki rasa hormat dengan penguasa

›Budaya Politik Batak

› Dalam mengemukakan pendapat , orang batak cenderung spontan tanpa tending aling-aling.
Sehingga demokrasi dalam pembangunan politik akan berkembang pesat apabila mengikuti
tradisi putra Batak, terutama dalam penyelenggaraan politik di Indonesia

›Budaya Politik Bali

› Secara politis untuk mendapatkan suatu kekuasaan melalui suatu ajang demokrasi sebenarnya
tidaklah begitu sulit kepada mereka yang berkasta lebih tinggi untuk memperolehnya, asalkan
mampu untuk menjadi contoh dan teladan yang dapat di jadikan panutan oleh rakyat Bali

Anda mungkin juga menyukai